(disclaimer)
Jethro menarik nafasnya. Dan mulai mengeluarkan suaranya yang berat namun merdu,
"Now I will penetrate you with my desire
And make you feel it in the depths of your head
I'm the messiah that will release all your sense,
so wanna find out how it feel... to take me in?
As you, alone... await your loneliness,
I, by your side, said "I'm here smiling."
As though to pluck your ripened fruit,
I kept on controlling you
After many nights, I finally understood
The emotions steering me from the inside
Unwilling to accept that fact,
I erased my thoughts by shattering them
Ah- Embrace or be embraced by desire,
just which one will give me salvation?
Today I'm facing this same dilemma again
In this endless night... I'm lying on top of you
I wanna begin your love... "
Messiah or Desire (Len Kagamine)
Seisi kelas tak merespon banyak. Kecuali bertepuk tangan pelan. Lagu cinta yang dinyanyikan dengan sepenuh perasaan. Seolah ditujukan pada seseorang. Sebelum kembali duduk. Jethro melihat Millhewi sebentar. Tersenyum. Gadis itu menunduk tak habis pikir.
Sementara itu hati Maurice berpendapat lain. Merasa harus bisa memberikan penampilan yang lebih baik. Untuk "messiah" pujaannya.
Saat namanya dipanggil Maurice hampir melupakan seluruh lirik lagu yang akan ia nyanyikan. Karena terlalu gugup. Ia harap Millhewi merasakan. Bahwa lagu ini dipersembahkan untuknya. Untuk hidup.
Di balik itu semua. Sang Setan tetap menebarkan terornya dalam rahasia. Dipilihnya suatu lagu yang begitu mewakili perasaannya. Meski suaranya sering dimiripkan dengan contralto. Ia tetap percaya diri.
"The scene I've seen before is dyed in sepia
As I look up into the boring sky,
I can't help but sigh again and again on the afternoon
I'd be crushed by loneliness and go crazy
Even the memory, lies and truths I was deprived of
Sinking my thought, time passes cruelly
Without even knowing why I'm here now
You were cruelly silent
By the depths of your eye
I promised eternity to save you out of here
Taken in by poison as if to be noctambulous
Your profile was too bright to see
The light dazzlingly shining is an illusion
I'll offer my prayers over and over again
Even if I know it would be a sin...
Remember
Falling into darkness..."
Immoral Memory (Vana n' Ice)
Hatinya bagai membeku. Kala lagi-lagi Maurice memberikan pandangan yang seolah mengatakan, lagu ini kupersembahkan untuk hidupmu. Lagu yang dinyanyikan oleh Jethro maupun Maurice amat familiar di telinganya. Millhewi berusaha contradict akan pikirannya pada dua lelaki itu. Misinya hanya satu. Dan ia harus fokus.
Saat ia akan maju. Anak sekelas tertawa-tawa kecil. Seolah yakin bahwa Millhewi akan melakukan sesuatu yang memalukan. Ditundukkan kepalanya dan diatur rongga tenggorokan. Guna memastikan hanya suara merdu yang akan muncul. Contrary dari pendapat mereka. Millhewi akan membuktikannya.
"The voice of the wind swirling around in Winter
I can hear it in my ears and it makes me tremble
I look over to see your breath colored white
It looks really cold
The time has come for life to wither away
Knowing the fact that it will rust away
I really want to be able to live further on
I want to keep on singing songs
I want people to remember me in the world
Proof that I really did live once upon a time
I understood these feelings and what they were
My time ran out and I couldn't tell you it
But, deep in my heart I know we share a soul
I never alone
You always with me"
Proof of Life (Len dan Rin Kagamine)
Millhewi menutup penampilannya dengan senyum sarkastis. Berbeda dengan penampilan yang sudah-sudah. Dimana diakhiri dengan tepuk tangan. Tak ada yang bersuara saat ia mengakhiri nyanyiannya. Dalam pandangan Maurice maupun Jethro, bisa jadi itu karena flabbergasted. Masalahnya suara yang Millhewi keluarkan begitu bening dan mulus nyaris tanpa cacat. Berbeda jauh dengan suaranya saat bicara. Namun, pertanyaan yang sama muncul di dalam hati dua pemuda tampan itu.
Untuk siapakah lagu itu ia nyanyikan?
Saat Millhewi menyelesaikan nyanyiannya. Ia melihat keluar jendela kelas yang menghadap lorong. Ia tersenyum pada sosok yang berjalan di balik jendela itu. Bukan Jethro. Bukan Maurice. Hanya kepada Sailendra.
Tanpa ia sadari lelaki yang siap menorehkan nilai sempurna di buku nilainya itu. Mendengarkan dengan seksama dalam kekaguman yang amat menggejolak. Perasaan yang sama yang dialami oleh Pak Henry. Yang membuatnya melakukan...
🎭🎭🎭
Ketika istirahat. Meskipun tetap dibenci. Kini Millhewi mulai berani melangkah lebih jauh. Meski terancam diserang lagi oleh anak-anak yang selalu mem-bully-nya. Kali ini ia harus menemui seseorang. Dilangkahkan kakinya tergesa menuju kolam renang.
Sesampainya di sana ia telah menunggu. Menatap kejauhan sambil memasukkan kedua tangan ke saku celana. Tanpa mengetahui Millhewi siap mengejutkannya.
"Sailendra!" tepuknya di kedua bahu pemuda itu.
Keduanya duduk bersisian. Seperti sepasang kekasih. Mereka berdua seolah masuk ke dalam dunia mereka sendiri. Meninggalkan dunia nyata yang selalu menyakiti.
"Aku tak tahu harus melakukan apa pada mereka," ucap Millhewi.
"Kamu tak perlu risau." Disingkapnya poni Millhewi lembut. Memperlihatkan eyepatch lambang kesadisan dunia. Yang seringkali tertutupi.
"Terima kasih banyak atas bantuannya selama ini, Sailendra."
"Tidak perlu berterima kasih. Aku melakukan ini semua untuk Anes."
"Kamu senang melakukan sesuatu untuk orang lain?" tanya Millhewi.
"Dia bukan orang lain. Deminya aku akan melakukan apa pun. Ialah hidupku," jawab Sailendra.
Sailendra memutar ingatan indahnya bersama Anes. Senyumannya, kebaikan hatinya, wajahnya, segalanya. Dan itu semua harus terenggut... karena tempat ini. Semuanya karena wanita yang bersinggahsana di atas air mata itu.
Millhewi menaruh kepalanya di pundak Sailendra. Merasakan hembusan angin sejuk.
Sailendra tak berkata apa pun. Dilihatnya wajah Millhewi yang persis menyerupai Anes. Yang dengan kejam terenggut seluruh kepunyaannya.
Sailendra melihat Millhewi. Teman masa kecilnya mengalami nasib yang sangat mirip dengan Anes. Meskipun harus mengotori tangannya. Ia akan melakukan apa pun untuk meruntuhkan kebenaran yang palsu dan kejam ini.
Dunia itu kejam. Khususnya bagi orang lemah. Makadari itu seseorang untuk bertahan. Harus memiliki kekuatan.
"Mungkin yang akan menghancurkan kita itu Maurice, lho," kata Millhewi.
"Tidak perlu khawatir."
Sailendra mengeluarkan sebuah buku kecil dari kantong dalam blazernya. Di buku itu jelas tampak judul yang bertuliskan Millhewi Amega Amorgan. Gabungan dari namanya, nama gadis di sampingnya, dan nama adik tercintanya. Tulisan di dalamnya memuat daftar rahasia sang setan. Mungkin?
"Apa kamu hanya menganggapku sebagai pengganti Anes?" tanya Millhewi.
"Kita lihat saja nanti," jawab Sailendra.
Millhewi menunduk lesu. "Sayang sekali."
Ini. Adalah dendam.
(disclaimer)
Apa yang Millhewi dan Sailendra rencanakan?
Apakah mereka akan kembali meminta bantuan sang setan?
Ikuti terus ceritanya!
Jangan lupa share, like dan comment 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Bunga
- Gabisa bahasa Inggris:)
- Kayanya Millhewi jahat deh, atau emang dia pelakunya?
- Tapi kayanya Millhewi balas dendam
- Oiya thor, Sailendra itu cewe/cowo?
2021-06-22
2