Tepat hari ini adalah hari terakhir untuk Ainsley mengembalikan kembali saham perusahaan Alexander,segala cara telah Ainsley lakukan namun semua percuma.
Dengan sangat terpaksa Ainsley harus menerima perjodohan itu.
"Ya Alloh bantu hamba mu ini"ucap Ainsley.
"Semoga keputusan hamba tak salah."
Saat ini Ainsley sedang berada di kamar nya di depan meja rias.
Tok tok tok
"Sayang mami masuk yah"ucap Tanisha.
"Iya mi."
Ceklek
"Apa kamu udah siap sayang?"tanya Tanisha menghampiri Ainsley.
Ya, mereka akan pergi ke sebuah restoran untuk bertemu dengan orang yang akan di jodohkan bersama dengan Ainsley.
"Sudah mami"ucap Ainsley memaksakan tersenyum.
"Wah putri mami sangat cantik sekali."
"Terimakasih."
"Kamu jangan khawatir keluarga Fernando baik semua kok"ucap Tanisha seolah tau apa yang dipikirkan sang anak.
"Iya mami."
"Makasih yah kamu udah mau menerima perjodohan ini, maafkan mami dan papi memaksa kamu untuk menerima perjodohan ini,tapi percayalah semua ini demi kebaikan kamu dan kita semua"ucap Tanisha di balas anggukan oleh Ainsley.
"Ya udah yok kita turun papi udah nungguin dari tadi"ucap Tanisha sembari mengelus kepala Ainsley.
***
"Wow cucu opa cantik sekali"ucap Erland saat melihat Ainsley turun dari tangga.
"Pasti dong bibit unggul siapa dulu"ucap Felix bangga.
"Tapi tetap ada gen saya dalam tubuh Alesya"ucap Erland tak mau kalah.
"Udah ayo kita berangkat nanti telat lagi"ucap Tanisha.
Mereka pun berangkat dengan menggunakan mobil. Di lain tempat lebih tepatnya di mension Fernando semua orang sudah siap tinggal menunggu Reynold turun dari kamar nya.
"Haduh tuh anak kemana sih"
Sabar paling nanti sebentar lagi juga turun tuh anak"ucap Andra.
"Daddy ini sabar sabar terus mommy udah nungguin dari lima belas menit yang lalu tau"ucap Sonya mencabikan bibir nya kesal.
Tak lama orang yang di tunggu tunggu pun keluar dari kamar nya dengan menggunakan pakaian rapi,celana jins di padukan dengan sepatu Nike dan juga jaket yang melekat di tubuh nya.
"Astaga kamu ini Rey,mau jalan jalan atau apa sih masa pakaian nya kayak gitu"ucap Sonya tak habis pikir dengan putra nya itu.
Di dalam pikiran nya Reynold akan memakai kemeja di baluti toxedo atau hanya kemeja saja,tapi ternyata dugaannya salah.
"Sana ganti lagi baju kamu, nanti kalau mertua sama calon istri kamu minder gimana."
"Males ah udah lagian cuman pertemuan doang bukan mau lamaran atau nikahan juga, mereka juga gak bakal membatalkan perjodohan hanya karena pakaian Rey"ucap Reynold santai.
"Sudahlah ayo kita berangkat ini sudah telat sepuluh menit"ucap derix.
"Oma apa Oma gak mau ikut?"tanya Reynold saat melihat Oma nya yang masih anteng duduk di kursi sembari menonton televisi.
Enggak."ketus Oma.
"Loh kenapa Oma?"tanya Reynold kembali.
"Oma gak setuju sama perjodohan nya jadi Oma gak akan ikut,Oma gak mau punya menantu kayak si Alesya itu"ucap Oma.
"Sudahlah Rey tidak apa jika Oma tak mau ikut,ayo kita berangkat sudah sangat telat kita"ucap derix.
"Hm baiklah,Oma Rey pamit dulu jaga diri baik baik"ucap Reynold sembari mencium kedua pipi Oma nya.
***
Entah kebetulan atau apa,tepat saat mobil keluarga Alexander tiba di restoran itu, keluarga Fernando pun sama.
"Sayang ayo kita keluar tuh keluarga calon suami kamu udah nyampe"ucap Tanisha membuyarkan lamunan Ainsley.
"Eh iya mami."
"Wah kebetulan sekali kita bertemu di sini Erland"ucap derix menyambut kedatangan sahabat lamanya itu.
Mereka berdua pun bersalaman dan berpelukan, sedangkan para perempuan bercepika cepiki seperti umumnya.
"Hallo apa kabar Tanisha"ucap Sonya.
"Hai juga aku baik bagaimana dengan mu,kau tambah semakin cantik saja"ucap Tanisha.
"Haha kau bisa saja,kamu juga semakin cantik,dimana calon menantu ku?"tanya Sonya.
"Ouh iya ini Alesya."
"Wah makin cantik aja yah putri mu,sudah lama kita tidak bertemu"ucap Sonya membelai rambut Ainsley.
"Makasih Tante"ucap Ainsley tersenyum.
"Sudah sudah ayo kita masuk di sini hawa nya dingin"ucap pak derix.
Semua orang pun masuk ke dalam restoran itu,disana tampak sepi karena memang pak derix menyewa restoran itu jadi tak ada pengunjung satupun.
"Males banget gue pasti disana mereka pada ngobrol dulu gak langsung pada intinya"ucap Ainsley dalam hatinya,sengaja dia berjalan paling belakang seorang diri.
"Kesana dulu kali yah,gue udah lama gak ngabarin Maria"ucap Ainsley lalu melipir ke arah samping restoran.
Tanpa Ainsley sadari ada seseorang yang memperhatikan gerak gerik nya"mau kemana tu orang"ucap seorang pria itu mengikuti Ainsley.
"Hallo assalamualaikum Maria ku sayang"ucap Ainsley.
(Wa'alaikumussalam ada apa )
"Gak ada apa apa sih cuman kangen aja sama lo"
(Idih najis geli gue sley)
"Keterlaluan lo mar,masa sama gue lo najis"
"Gimana kabarnya disana baik kan"
(Alhamdulillah baik kok,Lo disana gimana)
"Alhamdulillah gue juga baik"
(Terus perkembangan misi lo gimana)
"Ya seperti itulah gue masih berusaha semoga misi gue cepat selesai udah muak gue ada disini,kengen suasana di sana"
(Kangen suasana disini apa kangen orang nya nih)
"Hehe kedua duanya sih."
(Heem,kalau butuh bantuan bilang aja gue siap membantu kok)
"Oke makasih yah"
(Eh qila gue tutup dulu yah ada kerjaan nih)
"Yah padahal gue masih kangen sama lo"
(Kapan kapan lagi aja yah gue lagi sibuk nih)
"Hm ya udah deh see you"panggilan pun terputus.
"Ayo samangat Ainsley kamu pasti bisa"ucap Ainsley menyemangati dirinya sendiri.
"Ainsley bukannya nama nya Alesya yah"gumam pria yang sedari tadi memperhatikan Ainsley.
Bertepatan saat Ainsley membalikkan badannya ada seorang pria sedang berdiri di depan pintu dengan tangan melipat dada nya.
"Mampus apa dia denger pembicaraan gue tadi yah"ucap Ainsley dalam hati.
"Masuk udah di tungguin"ucap Reynold dingin.
"Iya."
Mereka berdua pun masuk beriringan ke tempat dimana keluarga mereka berada.
"Lah Alesya sama Rey kemana kok gak ada"ucap Sonya yang baru menyadari nya.
"Eh iya bukan nya tadi Alesya ada di samping aku yah."ucap Tanisha mencari cari putri nya itu.
"Apa jangan jangan mereka berdua kabur lagi"ucap Sonya panik.
"Mungkin mereka lagi ke kamar mandi atau kemana udah nanti juga kesini gak perlu panik gitu mom"ucap Andra.
Tak lama yang mereka cari cari pun datang"tuh kan udah dateng anak nya"ucap derix menunjuk ke arah Alesya dan Rey yang baru memasuki ruangan itu secara beriringan.
"Habis dari mana kalian?"tanya Felix.
"Tadi aku abis dari toilet"ucap Alesya kemudian duduk di samping sang ibu.
"Kalau kamu?"tanya Andra pada sang putra.
"Sama abis dari toilet."
"Hayo abis ngapain kalian berdua dari toilet"ucap Sonya menatap silih berganti anak dan calon menantu nya.
"Jangan mikir yang enggak enggak mom."tegur Andra.
"Hehe iya maaf."ucap Sonya cengengesan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments