Sesampainya di kantor milik Felix, Ainsley langsung masuk ke dalam ruangan sang ayah,namun ternyata Felix tidak ada di sana.
Ainsley pun menanyakan kepada sekertaris sang ayah yang berada tak jauh dari ruangan Felix.
"Permisi pak,papi kok gak ada di ruangan nya yah"ucap Ainsley.
"Iya non tuan Felix sedang menerima tamu klien"ucap Gunawan-sekertaris Felix.
"Ouh kira kira masih lama gak yah?"tanya Ainsley.
"Mungkin sebentar lagi non"jawab Gunawan di balas anggukan oleh Ainsley.
Ainsley berniat akan menunggu ayah nya di ruangan Felix,namun saat akan berjalan kembali ke ruangan sang ayah-.
"Non itu tuan sudah keluar"ucap Gunawan, Ainsley pun berbalik dan melihat ayah serta rekan bisnis nya baru keluar dari salah satu ruangan yang tak jauh dari ruangan Felix.
"Sayang ada apa?"tanya Felix menghampiri Ainsley.
"Enggak ada apa apa kok papi,aku cuman mau main aja kesini"ucap Ainsley lalu mencium tangan Felix.
"Ouh iya ya udah kamu tunggu di ruangan papi aja,papi mau nganterin dulu pak derix"ucap Felix menunjuk klien nya.
"Iya papi"ucap Ainsley memberikan senyuman pada rekan bisnis papa nya itu kemudian masuk ke dalam ruangan Felix.
"Mari pak derix"ucap Felix.
Mereka pun berjalan keluar perusahaan itu"apa dia anak mu Felix?"tanya pak derix.
"Iya tuan dia anak saya"jawab Felix.
"Cantik dan menarik,saya ada tawaran untuk mu jika menerima nya saya akan membantu perusahaan mu agar tidak turun saham"ucap pak derix tersenyum smrik.
"Tawaran apa tuan?"tanya Felix.
"Nikah kan putri mu itu dengan cucu ku,saya akan membantu perusahaan mu"ucap pak derix.
"Maaf tuan tapi saya tidak bisa"ucap Felix dia tak mau mengorbankan kebahagiaan putri nya hanya untuk menyelamatkan perusahaan nya itu.
Felix pun tau jika anak nya itu memiliki kekasih, walaupun Felix tak memberikan restu pada hubungan anak nya itu,tapi dia tak mau membebani anak nya untuk dia nikah kan dengan cucu pak derix hanya karena untuk menyelamatkan perusahaan nya yang hampir saja bangkrut.
"Jangan langsung memutuskan sesuatu Felix,saya sudah memberikan tawaran yang sangat menguntungkan untuk mu dan perusahaan mu ini, pikirkan kembali ucapan saya,saya beri waktu kamu satu minggu untuk memutuskan nya pikiran baik baik"ucap pak derix.
"Tapi tuan-"
"Tenang saja dia akan baik baik saja dengan keluarga saya"ucap pak derix seolah tau apa yang di pikirkan oleh Felix.
"Saya duluan pikiran ucapan yang dengan baik baik"ucap pak derix lalu menepuk pundak Felix dan masuk ke dalam mobil nya.
Sepeninggal nya pak derix,Felix pun mengusap wajah nya kasar"tuhan apa yang harus saya lakukan"ucap Felix terlihat prustasi.
Felix pun kembali ke dalam ruangan nya,dia melihat sang putri sedang duduk di sofa memainkan handphone nya.
"Maaf menunggu lama sayang"ucap Felix mengelus Surai panjang putri nya.
"Iya papi gak papa kok"ucap Ainsley tersenyum lalu menyimpan handphone nya.
"Papi kenapa?"tanya Ainsley seolah tau tau jika Felix sedang tidak baik baik saja.
"Gak papa kok sayang"ucap Felix memaksakan tersenyum dia tak mau terlihat kacau di hadapan putri ny,dia tak ingin putri nya tau tentang keadaan nya saat ini.
"Papi jangan bohong,aku tau papi lagi banyak masalah kan,atau mungkin papi lagi cape? banyak kerjaan?mau aku pijitin"tanya Ainsley beruntun membuat Felix tersenyum.
Dia senang melihat putrinya berubah biasanya jika dia sedang kacau seperti ini Alesya kadang bersikap acuh saja,atau hanya memberikan semangat pada papi nya.berbeda dengan sekarang yang terlihat seperti sangat perhatian.
"Iya papi lagi banyak kerjaan,saham perusahaan anjlok,serta perusahaan cabang juga sedang ada masalah ada orang yang menggelapkan uang perusahaan"ucap Felix tak bisa lagi menutupi raut wajah lelah nya.
"Benar perkiraan aku,aku harus gerak cepat sebelum perusahaan ini gulung tikar"ucap Ainsley dalam hatinya.
"Mau aku pijitin pah biar lebih rileks"tawar Ainsley.
"Emang kamu gak cape"ucap Felix.
"Enggak kok papi sini biar aku pijitin"ucap Ainsley lalu mulai memijit Felix.
Felix pun tampak sangat menikmati pijitin dari Ainsley,dia baru tau jika Ainsley bisa memijit.
"Udah, makasih yah"ucap Felix.
"Iya sama sama"ucap Ainsley.
"Ainsley pulang dulu yah, nanti kapan kapan aku kesini lagi"ucap Ainsley di angguki oleh Felix.
Ainsley pun keluar dari perusahaan papi nya itu, sekarang tujuan utamanya dia akan bertemu dengan Evelin,Tasya,dan Fani.
Dia harus gerak cepat untuk menyelesaikan misi nya itu sebelum perusahaan Alexander hancur,tadi dia sempat mengirim pesan pada ketiganya itu.
Mereka berjanjian di salah satu cafe yang tak jauh dari sana,tak lama Ainsley pun sudah sampai di cafe itu.
"Huh sorry sley lama nunggu"ucap Evelin lalu duduk di samping Ainsley di ikuti oleh Fani dan Tasya.
"Iya gak papa aku juga baru nyampe kok"ucap Ainsley tersenyum.
"Mau pesen makanan dulu"ucap Ainsley.
"Ouh pasti,gue lagi laper nih ngomongin nya nanti aja yah makan dulu kita"ucap Fani.
"Giliran makanan aja lo semangat empat lima"sindir Tasya.
"Udah gak papa yok makan dulu sama gue juga laper"ucap Ainsley.
mereka pun menyantap makanan mereka hingga habis"apa rencana lo sley"ucap Evelin.
"Gue gak punya rencana,cuman sekarang ini perusahaan lagi anjlok dan perusahaan cabang juga udah ada yang bangkrut,gue belum bisa simpulin jika yang berkhianat itu hanya dia aja"ucap Ainsley.
"Iya juga sih pasti ada beberapa orang yang bersekongkol untuk menghancurkan keluarga Alexander"ucap Fani.
"Saran gue nih yah lo pantau para pekerja atau orang yang memegang perusahaan cabang, karena menurut gue para pengkhianat itu akan mulai menghancurkan keluarga Alexander dari yang kecil kecil"ucap Evelin di angguki oleh Ainsley dia juga berpikir seperti itu.
"Iya saran gue juga lo harus hati hati sama orang terdekat keluarga Alexander bisa jadi mereka terlibat"ucap Fani.
"Bener gue setuju sama Fani dan Evelin,kalau bisa juga lo buat markas karena menurut gue masalah ini sudah di rencanakan oleh orang orang nya dengan sangat matang"ucap Tasya.
"Gue setuju sama Tasya,jadi kalau lo buat markas kita jadi gak susah buat ketemuan,jadi kita bisa bahas masalah ini di markas nya,kan kalau di tempat umum takutnya ada yang denger kan"ucap Evelin.
"Oke untuk itu gue bisa kondisi kan nanti gue kabarin lagi ke lo pada"ucap Ainsley.
Di kejauhan tampak ada seseorang yang melihat interaksi keempat nya,ada raut marah dan kecewa saat melihat keakraban mereka, walaupun dia tak tau apa yang mereka bicarakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments