Keesokan harinya Ainsley meminta izin kepada Abah untuk pergi ke Jakarta dia juga menceritakan tentang misi nya kepada sang abah
"Bah qila besok mau ke Jakarta dan menjalankan misi nya doain qila yah"ucap Ainsley
"Iya pasti Abah doain kamu juga di sana jaga diri baik baik jangan sampai terbawa pergaulan bebas yang ada di sana tetap jaga kesehatan juga sering sering kasih kabar ke sini"nasihat Abah
"Iya bah qila akan selalu ingat nasihat Abah qila titip Rifan yah di sini Abah juga jaga kesehatan di sini"ucap Ainsley
"Iya kamu tenang saja fokus kan pada tujuan kamu ke sana Abah dan Rifan akan jaga diri di sini selesai kan misi ny dalam waktu yang cepat,jika nanti kamu ingin menetap bersama keluarga kandung mu Abah tak apa apa namun jika kamu mau kembali ke sini silahkan pintu terbuka lebar untuk mu"ucap Abah
"Iya bah terimakasih udah ngerawat qila dari kecil sampai se besar ini qila enggak akan lupa sama jasa jasa keluarga ini"ucap qila kemudian memeluk tubuh Abah
Cukup lama mereka berpelukan hingga Abah pun melepaskan pelukannya kemudian menangkupkan wajah Ainsley dengan kedua tangan nya
"Nak Abah ingin bertanya apakah kamu akan memaafkan mereka setelah kamu tau segalanya"tanya Abah
"Untuk itu qila tidak tau bah sangat sulit memaafkan mereka yang telah menelantarkan qila"ucap qila tatapan nya menjadi sendu
"Abah minta sama kamu jangan terlalu lama menyimpan dendam pada mereka bagaimana pun juga mereka adalah keluarga mu walaupun itu sulit tapi kamu harus berusaha"ucap sang Abah
"Iya bah"
"Sudah sekarang siapkan barang barang mu untuk pergi ke Jakarta"ucap Abah yang di balas anggukan kepala oleh Ainsley
.
.
.
Keesokan harinya setelah sholat subuh Ainsley pamit untuk pergi ke Jakarta di rumah nya sekarang sudah ada Abah,Rifan,Maria,dan Rizal
"Gue pamit jaga diri Lo di sini nurut sama kata Abah,Rizal dan maria sekolah yang bener kalau Lo buat macam macam awas aja gue tahan uang jajan Lo"ucap Ainsley kepada sang adik
"Iya iya bawel banget sih lo dari kemarin juga ngomong ny itu mulu"kesal Rifan
"Ye Lo mah di kasih nasihat malah gitu,awas nanti pasti Lo kangen sama gue"ucap Ainsley
"Idih gue kangen sama Lo mimpi"ucap Rifan
"Nyenyenye gue gak ada baru tau rasa Lo"
"Udah udah kalian tuh barantem Mulu kapan berangkat nya qila"ucap Abah melerai pertikaian antara adik Kaka itu
"Iya bah,Abah jaga kesehatan di sini yah qila pamit"ucap Ainsley kemudian mencium tangan Abah dan memeluknya
"Jaga diri baik baik di sana ingat pesan Abah kemarin Abah percaya kamu pasti bisa"ucap Abah kemudian mengecup kening Ainsley
"Gue titip adek gue yah jagain makasih atas bantuan kalian berdua kalau enggak ada kalian gue gak tau bakal kayak gimana"ucap Ainsley kepada Maria dan Rizal
"Iya Lo jaga diri baik baik di sana kalau ada apa apa atau butuh bantuan telpon aja gue atau yang lain"ucap Maria di balas anggukan oleh Ainsley
"Semangat gue yakin Lo pasti bisa"ucap Rizal
"Thanks gue pamit yah assalamualaikum"ucap Ainsley kemudian masuk ke dalam mobil nya
"Kabari gue kalau udah sampai"ucap Maria
"Siap bye bye semuanya"ucap Ainsley melambaikan tangannya kemudian pergi dari pekarangan rumah nya itu
Saat melihat mobil sang Kaka sudah tak terlihat lagi sebulir air mata mengalir ke pipi Rifan
Bohong kalau dia tidak sedih di tinggal kakanya walaupun hanya sebentar tapi pasti dia akan merindukan kakanya itu rindu canda tawa dan pertengkaran mereka
Tapi dia harus ikhlas toh kakanya juga pergi ke Jakarta untuk berkerja.yah Rifan hanya mengetahui jika kakanya itu pergi ke Jakarta untuk bekerja bukan untuk menemui keluarga asli nya entah lah Ainsley tak mengijinkan orang lain untuk memberitahu kan kepada adik nya itu,tapi nanti pun dia akan memberitahukan nya kepada sang adik walaupun entah kapan itu.
"Uuuu tadi aja bilang enggak akan sedih enggak akan kangen sekarang pas udah pergi nangis kan Lo"ucap Rizal
"Siapa yang nangis tadi cuman kelilipan doang kok"ucap Rifan
"Idih gengsi banget Lo jadi cowo"ucap Maria
"Udah ah gue mau masuk dulu mau mandi siap siap berangkat ke sekolah"ucap Rifan kemudian masuk ke dalam rumah nya
Mereka pun hanya bisa terkekeh dan menggelangkan kepalanya melihat tingkah laku Rifan yang enggan mengakui bahwa dia tidak rela kakanya pergi
.
.
.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 6 jam akhirnya Ainsley sampai ke Jakarta dia pun menuju ke perumahan elit yang ada di sana seperti informasi yang sudah dirinya dapatkan bahwa rumah keluarga nya ada di perumahan elit ini
Tibalah dia di sebuah rumah besar dengan gerbang berwarna hitam yang menjulang tinggi
"Ini bener kan rumah nya persis benget sama foto ini"ucap Ainsley melihat foto yang ada di hp nya
Saat dia sedang melamun tiba tiba ada seseorang yang mengetuk kaca mobil nya
"Non"panggil orang tersebut
Ainsley pun menurunkan kaca mobilnya
"Non kenapa enggak masuk"tanya orang tersebut sepertinya dia adalah seorang penjaga rumah ini terlihat dari setelan yang dia gunakan
"Ouh iya ini juga mau masuk kok bisa tolong bukain gerbangnya"ucap Ainsley kemudian penjaga itu pun membuka kan gerbang nya
Mobil Ainsley pun masuk ke dalam pekarangan rumah mewah tersebut halaman yang sangat luas sekali,dia pun memarkir kan mobil nya di hadapan pintu rumah
Dia pun kemudian keluar dari mobil nya dan berjalan ke arah bagasi untuk membawa koper dirinya
"Eh non biar saya aja yang bawa non bisa langsung pergi ke dalam"ucap penjaga yang ada di sana
Dia pun melihat ada sekitar 4 penjaga yang berjaga di halaman depan rumahnya itu
"Ouh tidak usah saya aja"ucap Ainsley kemudian mengeluarkan koper nya dan menutup lagi pintu bagasi
"Bisa tolong masukan mobil saya ke garasi"ucap Ainsley
"Ouh iya bisa non"ucap penjaga itu
"Iya terima kasih saya ke dalam dulu"ucap Ainsley kemudian menyeret koper nya
Penjaga itu di buat ternganga melihat sikap sang nona muda nya biasanya nona mudanya itu Selalu bertingkah semena mena pada art ataupun penjaga yang ada di rumah nya itu dia juga jarang mendengar ucapan lembut yang nona muda ny itu ucapkan seperti tadi
Ainsley pun menekan tombol bel masuk hingga tak lama ada seseorang membukakan pintu rumahnya
"Eh non alesya udah pulang non ayo masuk"ucap art yang bernama Surti itu terlihat dari baju yang dia gunakan ada nametag nya
Ainsley pun masuk ke dalam rumah tersebut dapat dia lihat rumah yang sangat luas dan berisi barang barang yang mahal
"Mami sama papi kemana BI"tanya Ainsley
Dia mengetahui jika kembaran nya itu memanggil orang tuanya mami dan papi dari informasi yang dia dapatkan dari Maria
"Nyonya sama tuan sedang berada di luar non,tuan di kantor kalau nyonya tanisha paling lagi arisan non"ucap BI Surti
"Non mau saya ambilkan minuman pasti non cape perjalanan jauh dari Bogor ke sini"ucap BI Surti
"Ouh gak usah BI saya mau langsung ke kamar mau istirahat cape"ucap Ainsley dengan senyuman nya
"Ouh ya sudah non saya ke belakang dulu masih ada pekerjaan yang harus saya bereskan"ucap BI Surti di balas anggukan oleh Ainsley
Tak jauh beda dengan penjaga tadi BI Surti pun sama heran nya dengan sikap nona muda nya biasanya jika dia pulang ke rumah akan langsung nyelonong masuk tidak pernah mengetuk pintu terlebih dahulu di tambah tadi nona muda nya itu berbicara lembut dan tidak kasar serta selalu senyum
Ainsley pun pergi ke kamar nya ralat kamar kembarannya yang berada di lantai tiga dia menggunakan lift yang ada di rumah itu
Dimana Ainsley tau jika kamar kembarannya ada di lantai tiga dan kenapa dia tahu jika di sana ada lift jawabannya karena berkat informasi yang di berikan oleh Maria
Temannya itu benar benar mencari tahu sampai ke dalam dalam bahkan letak ruangan ruangan yang ada di rumah ini pun tercantum di buku informasi nya entah dari mana anak itu dapatkan informasi nya
Dan jika kalian bertanya kan Maria sangat pintar bahkan mencari informasi pun dia sampai dapat kan dari dalam dalam.kenapa tidak menyuruh Maria untuk mencari tahu tentang misi Ainsley,kan jadi Ainsley tidak akan susah susah pergi ke sini untuk mencari tahu
Jawabannya karena misi ini adalah privasi yang tidak ada orang lain yang mengetahui nya jadi terpaksa Ainsley harus pergi ke Jakarta dan berpura pura menjadi alesya
Setelah sampai ke lantai tiga dia pun langsung masuk kamar
Ceklek
Ainsley membuka kamar tersebut dan terpampang jelas di hadapan nya itu kamar yang sangat luas serta barang barang yang sangat mahal
"Gila nih kamar luas banget bisa kali buat pertandingan sepak bola di kamar ini"ucap Ainsley kemudian menutup pintu kamarnya
"Huu cape juga perjalanan nya mandi dulu kali yah gerah banget di sini"ucap Ainsley kemudian pergi ke kamar mandi
Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk dia melakukan ritual mandi nya itu
Setelah mandi dan berganti pakaian dia pun duduk di atas ranjang
"Huh empuk juga nih kasur orang kaya mah beda"ucap nya lagi
"Gue tidur dulu kali yah cape banget gue"ia pun mulai merebahkan tubuhnya di atas kasur itu tak lama kemudian dia pun terlelap tidur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments