Setelah melaksanakan sholat ashar Ainsley pun turun ke bawah dapat dia lihat semua orang sudah berkumpul di ruang tamu.
Seperti nya mereka akan membahas hal penting hingga mengumpulkan seluruh keluarga.
Ainsley pun menghampiri mereka dan duduk di samping Kaka nya.
"Maaf qila telat"ucap nya.
"Iya gak papa kok pak Bram ny juga belum ke sini"ucap Janu paman Nya.
"Pak Bram siapa om"tanya Ainsley.
"Pak Bram adalah pengacara bapak mu"ucap Abah.
"Assalamualaikum"salam seseorang mengetuk pintu.
"Wa'alaikumussalam nah itu pasti pak Bram bentar tante buka pintu dulu"Tante Rita pun berlalu pergi membuka kan pintu rumah nya.
Tak lama kemudian datang lah Tante Fitri bersama pak Bram.
"Selamat sore semuanya"ucap pak Bram kemudian menyalimi tangan Janu dan Abah.
"Sore,silahkan pak duduk"ucap Janu.
"Mau minum apa pak biar saya ambilkan"ucap Ainsley.
"Ouh tidak usah saya tidak akan lama juga lagi banyak kerjaan di kantor"ucap pak Bram.
Mereka pun berbincang bincang sedikit hingga pak Bram pun membuka tas ny dan menyerahkan sebuah maf dan menyimpan ny di atas meja.
"Ini adalah harta warisan yang di berikan oleh pak Danu dan Bu Ratna kepada semua anak nya"ucap pak Bram.
"Maf berwarna merah ini adalah bagian untuk Dava,yang kuning untuk Rivan,dan yang hijau untuk shaqila dan maf berwarna Oren untuk para keluarga di bagi rata saja "ucap pak Bram memberikan maaf itu.
"Loh kok qila punya bagian kan qila bukan anak kandung bapak dan ibu"ucap Ainsley Bingung.
"Tapi itu adalah wasiat kedua orang tuamu walaupun kamu bukan anak kandungnya tapi mereka ingin kamu mempunyai bagian dari harta warisan mereka"ucap Abah.
"Iya kamu terima saja qila"ucap Tante rita.
"Ya sudah mungkin itu saja saya sudah menjalankan amanah dari pak Danu saya pamit dulu"ucap pak Bram.
"Ouh iya terima kasih pak Bram"ucap om Janu.
"Iya sama sama saya pamit dulu assalamualaikum"ucap pak Bram.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh mari saya antar sampai depan"pak Bram pun keluar dari rumah.
"Kalian jaga yah harta warisan ini jaga pula amanah yang orang tua kalian berikan"nasihat om Janu.
"Nanti jika sewaktu-waktu kalian membutuhkan uang ataupun dana untuk kebutuhan kalian gunakan saja harta warisan itu,semua sudah menjadi hak kalian"nasihat Abah.
"Dav kamu kapan mulai tugas lagi"tanya Tante Rita.
"Insyaallah lusa Tante"ucap dava.
"Iya Tante sama om juga besok mau pulang ke Surabaya"ucap om Janu.
"Lah tente emang enggak tinggal di sini"tanya Ainsley.
"Enggak om kamu lagi banyak kerjaan di Surabaya Kevin kan juga sekolah di sana"ucap Tante rita.
"Terus nanti Rifan sama siapa dong kan qila juga kerja"ucap Ainsley.
"Kan ada Abah kamu enggak usah khawatir"ucap Abah.
Mereka pun berbincang bincang hingga azan Maghrib terdengar walaupun mereka masih dalam keadaan berduka tali mereka tidak boleh terus bersedih mereka harus saling menguatkan satu sama lain.
.
.
.
Keesokan harinya.
"Abang berangkat dulu yah jangan bandel jaga diri baik baik kalau ada apa apa telpon aja Abang "ucap dava saat akan pergi bertugas lagi.
Ainsley dan Rifan pun mengangguk.
"Abang juga baik baik di sana jaga kesehatan juga"ucap Ainsley.
"Ya udah Abang pamit dulu yah assalamualaikum"ucap dava.
"Wa'alaikumussalam hati hati bang"ucap mereka berdua kemudian menyalimi tangan Dava.
Dava pun masuk ke dalam mobil nya.
"Bye"
"Gue juga mau pergi ke sekolah dulu"ucap Rifan.
"Heem enggak mau bareng sama gue"tanya Ainsley.
"Enggak ah gue bareng sama Fikri aja gue duluan assalamualaikum"ucap Rifan kemudian melanggang pergi ke sekolah nya.
Ainsley sendiri masih cuti sampai besok dia pun memutuskan untuk pergi ke rumah Abah nya tak jauh sekitar 30m dari rumah nya.
"Assalamualaikum Abah lagi di mana "ucap Ainsley saat masuk ke rumah itu tidak mendapatkan Abah.
"Wa'alaikumussalam Abah lagi di belakang"ucap Abah.
Ainsley pun pergi ke belakang rumah nya dapat dia lihat Abah nya sedang menanam pohon pisang di belakang rumah nya.
"Mau qila bantuin bah"tawar Ainsley.
"Enggak usah bentar lagi juga selesai kamu ngapain ke sini"tanya Abah.
"Lagi pengen aja ke sini emang nya gak boleh"ucap Ainsley.
"Kamu enggak kerja"tanya Abah.
"Besok baru qila masuk kerja lagi"ucap Ainsley kemudian duduk di bangku kayu yang ada di sana.
"Ouh nanti kalau kamu lagi enggak sibuk ajarin anak anak"ucap Abah.
Ya Abah ny Ainsley adalah tokoh budaya yang ada di sana,Abah ny itu mempunyai kelompok tari dan musik khas Sunda.
"Iya kalau enggak sibuk"ucap Ainsley.
"Abah mau mandi dulu"ucap Abah kemudian berlalu pergi ke dalam rumah.
Ainsley pun duduk sembari melihat pemandangan sawah yang ada di depan nya itu.
Dia sangat menyukai tempat tinggal Abah nya ini yang sangat tradisional bangunan ny pun dari kayu walaupun begitu rumah ini sangat luas dan khas Sunda sekali.
Banyak patung patung di area halaman depan rumah banyak juga lukisan serta wayang yang terpajang di sana.
Maklum lah Abah ny ini seorang pemain wayang kulit jadi tak heran jika banyak sekali wayang kulit Abah ny juga pintar mengukir bahkan dia pernah membuat wayang kulit dan banyak investor yang ingin membelinya ada yang menawarkan kan hingga 2 miliar namun Abah ny itu kekeh tidak mau menjualnya.
Saat sedang melamun ada seseorang yang menepuk pundak Ainsley membuat lamunannya buyar.
"Kenapa melamun?"tanya Abah kemudian duduk di samping Ainsley.
"Abah kok enggak lana mandi nya"bukan nya menjawab Ainsley malah balik bertanya.
Abah memutar bola nya malas"bukan mandi Abah yang gak lama kamu nya aja yang dari tadi ngelamun kenapa Aya naon sok cerita ke Abah"ucap Abah.
"Enggak kok bah qila cuman lagi ke pikiran ibu dan bapak aja"ucap Ainsley.
"Jangan terus memikirkan mereka, mereka sudah tenang di alam sana kamu cukup mendoakan dan menjaga amanah dari mereka"ucap Abah Ainsley pun mengangguk.
"Apa kamu tak mau pergi ke keluarga asli mu dan mencari tau tentang keluarga asli mu ?"tanya Abah.
"Buat apa aku kembali ke sana aku sudah di telantarkan oleh mereka berarti itu tandanya mereka tidak mau aku ada di keluarga mereka lagi pula aku sudah bahagia bisa ada di sini toh keluarga ku di sini juga lengkap,kenapa Abah menanyakan itu apa Abah tak menginginkan aku tetap ada di sini"ucap Ainsley Abah pun menggeleng kan kepalanya.
"Bukan Abah malahan senang jika kamu ada di sini kamu itu cucu perempuan satu satunya Abah"ucap Abah.
"Abah qila mau nanya apa Abah tau cerita tentang qila ini anak siapa dan mengapa keluarga qila menelantarkan qila?"tanya Ainsley.
"Pasti tau lah wong pas ibu mu kesini dan membawa kamu dia langsung cerita sama Abah, memangnya kenapa kamu mau tau ceritanya"ucap Abah Ainsley pun mengangguk.
"Kan qila tau qila bukan anak ibu dan bapak 3 hari sebelum mereka meninggal ibu dan bapak juga tak menceritakan tentang kisah ku yang di telantarkan oleh kedua orang tua kandung ku mereka hanya berkata aku bukan anak kandung mereka saat melakukan tes DNA waktu itu"ucap Ainsley.
"Heem baiklah kau tunggu di sini Abah mau ambil dulu sesuatu di dalam"Abah pun pergi ke dalam entah lah Ainsley pun tak tau barang apa yang akan di bawa oleh Abah ny itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments