"Sley mau langsung ke markas atau pulang ke rumah dulu?"tanya Fani.
"Gue lagi ada urusan sebentar, kalian kalau mau ke markas datang aja nih kunci nya"ucap Ainsley memberikan kunci pada Fani.
"Ya udah tapi di sana udah lengkap barang barang terus makanan untuk kita kan"tanya Tasya.
"Belum,masih kosong baru di bersihin,belum di isi sama barang barang,kalau gak keberatan kalian beli aja untuk barang barang dan makanan nya nanti gue transfer ke rekening Evelin"ucap Ainsley.
" semangat nih gue shoping udah lama gak belanja"ucap Fani.
"Dih giliran belanja gini aja"ucap Evelin.
"Tapi lo gak keberatan kan kalau barang barang nya gak sesuai sama keinginan lo,kita kan gak tau selera lo kayak gimana"ucap Tasya.
"Gak papa kok lagian itu kan untuk markas bukan buat rumah gue,gue percaya pasti bagus kok "ucap Ainsley.
"Oke lah kalau begitu."
"Ya udah gue duluan yah bye assalamualaikum "ucap Ainsley lalu masuk ke dalam mobil nya dan meninggalkan area kampus.
Tring
Suara notifikasi terdengar dari ponsel milik Evelin.
"Tuh hp lo bunyi"ucap Fani.
Evelin pun membuka handphone nya"ouh omo omo o may gottttt"teriak Evelin.
Plak
"Aduh sakit bego"ucap Evelin memegang tangan nya yang dipukul oleh Fani.
"Lagian kenapa sih lo teriak teriak untung gak bonge telinga gue"ucap Fani mendengus kesal.
"Ya ada apa sih lin?"tanya Tasya.
"Lihat..."Evelin menunjukkan handphone nya di hadapan kedua teman nya itu.
"Wow gila gak salah nih si Ainsley ngirim uang gede"ucap Fani menganga tak percaya saat melihat bukti transfer dari Ainsley untuk Evelin.
"Nah makanya gak salah nih si Ainsley gila tu anak kaya juga yah"ucap Evelin.
Bagaimana tak heboh mereka, Ainsley men transfer setengah miliar untuk mereka membeli barang barang yang di butuhkan di markas.
Ting.
Ainsley:itu uang buat beli barang barang kalau kurang bilang aja.
Evelin:sumpah banyak banget sley gimana kalau nyisa banyak?
Ainsley: kalau sisa buat kalian aja,terserah mau beli apa aja.
"Gila party kita bestie"ucap Fani heboh.
"Yuk lah gass gak sabar gue pengen belanja"ucap Tasya.
Mereka pun masuk ke dalam mobil dan meninggalkan area kampus.
Dilain tempat Ainsley baru saja sampai di kantor Felix."selamat pagi nona"ucap pegawai di sana.
"Pagi"ucap Ainsley tersenyum.
Dia pun masuk ke dalam lift khusus petinggi perusahaan,dan sampailah dia di lantai ruangan sang ayah.
"Pak,papi saya ada di dalam kan?"tanya Ainsley.
"Ada non,nyonya juga baru saja sampai"ucap sekertaris Felix.
"Baik terimakasih pak"ucap Ainsley lalu masuk ke dalam ruangan Felix.
Ceklek
"Assalamualaikum"ucap Felysia masuk ke dalam ruangan Felix.
"Wa'alaikumussalam akhirnya kamu datang juga sayang"ucap Tanisha, Ainsley pun mencium tangan kedua orang tuanya.
"Ada apa yah kok tumben nyuruh aku kesini"ucap Ainsley lalu duduk di samping ibu nya.
"Gimana kuliah nya sayang?"bukan nya menjawab pertanyaan dari sang anak Tanisha malah balik bertanya.
Ainsley pun melihat gelagat aneh dari kedua orang tuanya dia merasa ada yang mereka tutup tutupi"ya seperti biasa gak ada yang berbeda"jawab Ainsley.
"Kalian belum menjawab pertanyaan ku yang tadi"ucap Ainsley tak gencar dia tak ingin berlama lama berbasa basi jujur saja dia ingin segera pergi dari sana.
Ada urusan yang memang penting untuk dia lakukan daripada hanya berbasa basi mengobrol di sana bersama dengan kedua orang tuanya.
"Huft sayang kita ada satu permintaan untuk kamu"ucap Tanisha menundukkan kepalanya, sungguh dia tak tega harus meminta itu pada sang anak.
"Permintaan apa?"tanya Ainsley.
"Tapi janji kamu gak akan marah dan kami harap kamu bisa menerima ini"ucap Tanisha.
"Aku gak bisa janji emang kenapa sih?ada apa? permintaan apa?"tanya Ainsley yang sudah geram deng kedua orangtuanya yang mengulir waktu nya.
Tanisha pun melirik ke arah suaminya, memberitahunya untuk Felix saja yang bicara dengan anak mereka, Tanisha tidak sanggup jika harus mengatakan nya sendiri.Cukup lama Felix terdiam hingga...
"Apa kamu mau papi jodohkan"ucap Felix setelah beberapa saat mengumpulkan keberanian untuk menyatakan itu pada putrinya.
Deg
"Maksud papi apa?papi mau menjodohkan aku?"ucap Ainsley sungguh ini di luar perkiraan nya.
"Iya sayang,kamu mau ya nerima perjodohan ini mami sama papi mohon banget tolong terima yah"ucap Tanisha.
"Enggak aku gak mau"tegas Ainsley.
"Sayang mama sama papa mohon tolong terima perjodohan ini yah,ini semua demi keluarga kita dan perusahaan"ucap Tanisha.
"Maksud mami apa?"tanya Ainsley.
Tanisha pun membulatkan matanya,dia tadi keceplosan bilang demi perusahaan"eh enggak kok sayang ini demi kebaikan kamu tolong terima perjodohan ini yah"ucap Felix.
"Tolong bicara yang jujur"ucap Ainsley.
"Huft baiklah,sekarang ini perusahaan sedang turun, bahkan hampir alaj gulung tikar,teman papi ada yang menawarkan bantuan namun kamu harus menikah dengan anak nya,jadi papi mohon sama kamu tolong terima perjodohan ini yah kamu gak mau kan kalau kita jatuh miskin"ucap Felix.
Ainsley pun tersenyum sinis, keluarga nya lebih memilih mengorbankan anaknya dari pada harus turun status sosial.
"Jadi kalian lebih memilih mengorbankan anak kalian dari pada harus jatuh miskin iya, kalian tega menjodohkan aku sama orang yang sama sekali gak aku kenal"ucap Ainsley sedikit menaikan nada bicaranya.
Felix dan Tanisha pun menunduk kepalanya,jujur mereka pun tak ingin mengorbankan kebahagiaan anak nya hanya karena urusan perusahaan.
Namun karena keadaan yang mendesak mereka mau tak mau mereka harus melakukan itu semua,"maafkan mami dan papi nak"ucap Tanisha.
"Aku tetap dengan pendirian ku,aku gak akan menerima perjodohan nya"ucap Ainsley.
"Nak tolong pikiran kembali jangan langsung mengambil keputusan,tolong pikiran keluarga kita serta semua orang yang ada di dekat mu mereka akan terkena imbas nya jika perusahaan ini gulung tikar"ucap Felix tak menyerah membujuk Putri semata wayangnya untuk menerima perjodohan itu.
"Memangnya akan terkena imbas apa, kalian itu bukan siapa siaoa nya aku"ucap Ainsley dalam hatinya.
"Teman papi memberi waktu satu minggu untuk memutuskan perjodohan ini,papi harap kamu bisa menerima perjodohan ini"ucap Felix.
"Aku akan membantu mengembalikan perusahaan seperti sedia kala tanpa harus menerima perjodohan ini"ucap Ainsley.
"Bagaimana jika kamu tidak bisa mengembalikan perusahaan,apa kamu akan menerima perjodohan ini"ucap Felix tak yakin jika anaknya bisa mengembalikan perusahaan seperti sedia kala secara Ainsley tak pernah ikut campur urusan perusahaan.
"Jika satu minggu aku tak bisa mengembalikan perusahaan maka aku akan menerima perjodohan ini"ucap Ainsley.
Walaupun dia tak yakin tapi tak ada salahnya jika dia mencoba terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments