Di sebuah rumah mewah lebih tepatnya sebuah mension di kawasan elit Jakarta pusat,sudah berkumpul keluarga Fernando.
Saat ini mereka sedang makan malam bersama,sudah menjadi rutinitas mereka untuk mengadakan acara kebersamaan seperti ini setiap satu bulan sekali untuk mempererat tali persaudaraan di antara mereka, walaupun mereka sibuk dengan urusan serta pekerjaan masing masing tapi mereka tak pernah melewatkan acara kebersamaan itu.
"Sudah selesai makan semuanya pergi ke ruang hover ada yang ingin opa bicarakan"ucap derix di saat mereka akan mulai memakan makanan di hadapan mereka.
"Baik opa"ucap semua serentak.
Mereka pun makan dengan khidmat tak ada satupun orang yang membuka suara, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu,memang di keluarga Fernando tidak di ajarkan untuk makan sembari bicara.
Mereka sudah terbiasa jika ada makan makan seperti itu untuk tidak berbicara saat makan,lain hal nya jika di luar atau di no formal, seperti acara makan makan biasa atau apapun itu, mereka masih sering mengobrol saat makan,namun untuk acara makan formal atau seperti acara makan seperti sekarang mereka jarang sekali berbicara.
Selesai menikmati makanan mereka pun pergi ke ruangan yang tadi derix ucapkan, ruangan itu biasanya di gunakan untuk membahas hal hal penting yang terjadi di keluarga itu.
Mereka sudah menyangka jika derix menyuruh mereka untuk berkumpul di ruangan itu dapat di pastikan ada hal penting yang akan di bicarakan oleh derix.
Di dalam ruangan itu nampak sangat mencekam sat berwarna hitam menghiasi dindingnya serta beberapa pajangan patung harimau emas dan pajangan yang lain yang harganya sangat pantastis.
Ada sebuah meja panjang dengan kursi duduknya masing masing serta kursi ujung di paling depan seperti sebuah kursi kerajaan,meja dan kursinya nya pun tak main main meja panjang itu di hiasi oleh emas marmer serta perak yang menambahkan kesan mewah di ruangan itu,
Serta sebuah lampu mewah menggantung di tengah tengah nya.
Mereka pun sudah berkumpul di ruangan itu serta mereka juga sudah duduk di kursi nya masing masing,hanya tinggal menunggu kehadiran derix di tengah tengah mereka.
Tak lama yang mereka nantikan pun masuk ke dalam ruangan itu dan duduk di kursi kebangsaan nya itu,semua yang ada di sana pun menundukkan kepalanya.
"Ada apa ayah meminta kami semua untuk berkumpul di sini?"tanya Andra memberanikan dirinya.
"Reynold"panggil derix,tanpa membalas ucapan putranya.
"Iya opa"ucap Reynold.
"Duduk di sisi opa."
Reynold pun bangkit dari duduknya dan duduk di kursi samping derix"Roy lakukan"perintah derix pada asisten pribadi nya.
Roy pun memberikan satu lembar kertas pada semua orang yang berada di sana termasuk kepada Reynold.
"Apa ini ayah"tanya Lendra-adik Andra.
"Lihat saja sendiri."mereka pun melihat sebuah foto seorang gadis berad di keras itu.
"Foto siapa ini opa?"tanya Reynold.
"Itu adalah foto calon istri mu"ucap derix.
"Apa!"
Mereka yang berada di sana pun sontak kaget dengan ucapan derix"ya kenapa kalian kaget seperti itu"ucap derix.
"Maksud opa apa?"ucap Reynold.
"Opa menjodohkan my dengan anak itu,dan opa tak mau mendengarkan satu kata penolakan dari mulut mu"ucap derix.
"Tapi opa"ucap Reynold kembali melihat foto itu disana juga tertera data pribadi gadis yang berada di foto.
"Kayak pernah liat cewe ini tapi dimana yah"ucap Reynold dalam hati mengingat ingat kembali wajah yang berada di foto itu.
"Apa opa serius ingin menjodohkan Reynold dengan Alesya?"tanya Sonya-ibu dari Reynold.
"Ya memang nya kenapa apa kau tak setuju"ucap derix.
"Aku setuju setuju saja toh lagian dia kan anak Tanisha,teman lama ku,aku hanya tanya saja"ucap Sonya.
"Apa ada yang tidak setuju dengan perjodohan ini?"tanya derix.
Semua yang berada di sana diam tak ada yang membuka suara, mereka fine fine saja karena mereka juga sudah dekat dengan keluarga Alexander jadi setuju setuju saja.
"Rey bagaimana dengan mu?"tanya derix.
"Rey-"
"Oma tidak setuju"ucap Dona-oma Reynold.
"Kenapa kamu tidak setuju sayangku"ucap derix.
"Aku gak setuju Reynold menikah dengan nya,aku pernah beberapa kali bertemu dengan nya dan aku tak suka dengan nya,dia tak punya sopa santun"ucap Dona.
"Apa begitu tapi menurut ku dia sangat sopan, cantik,dan pintar"ucap derix.
"Pintar dari mana nya bahkan dia pernah di cap menjadi mahasiswa dengan nilai paling rendah dan sering berbuat ulah di luar ataupun dalam kampus kalau bukan karena keluarganya mungkin dia sudah di keluarkan dari kampus dari dulu."
"Kamu bekum mengetahui secara langsung sayang,jika kamu nanti bertemu dengan nya aku pasti kan kamu akan langsung terpesona"ucap derix.
"Tidak aku tak terima jika cucu kesayangan ku harus menikah dengannya-"
"Tapi Reynold akan terima"ucap Reynold membuat semua orang yang berada di sana menatap ke arahnya.
"Tuh anaknya aja setuju"ucap derix.
"Rey-"ucap Dona melirik ke arah cucu nya di balas anggukan kepala oleh Reynold.
Dona pun menghela nafasnya, sekarang dia tak bisa apa apa lagi"apa kamu yakin Rey"tanya Andra.
"Ya Rey yakin Daddy"ucap Reynold yakin.
"Baiklah satu minggu lagi kita akan mengadakan acara pertemuan dengan keluarga Alexander untuk membahas hal ini lebih lanjut"final derix.
"Sekarang kalian boleh keluar, terimakasih Rey kau menang cucu kebanggaan opa"ucap derix menepuk pundak sang cucu, Reynold pun tersenyum smrik.
Semuanya pun keluar dari ruangan itu,saat derix akan keluar tiba tiba..
"Apa ayah yakin anak Felix akan menerima perjodohan ini?"tanya Andra.
"Ya ayah sangat yakin sekali,sudah kamu fokus bekerja saja urusan ini biar opa yang urus opa yang akan bertanggung jawab,lihat saja nanti dia pasti akan menerima tawaran kita"ucap derix lalu keluar dari ruangan itu.
Di lain tempat Ainsley tampak sedang fokus mengotak atik laptop miliknya.
"Sley lo lagi ngapain sih"tanya Fina yang sedari tadi memperhatikan Ainsley.
Saat ini mereka berempat sedang berada di markas tempat mereka berkumpul.tadi setelah dari perusahaan Felix Ainsley langsung pergi ke markas nya.
Saat disana ternyata semua barang sudah tertata rapih di tempat nya,makanan pun sudah ada.
"Enggak."ucap Ainsley tanpa mengalihkan pandangannya.
"Tapi gue lihat kok lo lagi urus urus tentang perusahaan gitu"ucap Evelin.
"Hm"
"Kenapa sih sley lo kayak prustasi gitu,ada masalah yok cerita siapa tau kita bisa bantu"ucap Tasya di angguki oleh Evelin dan Fani.
"Hm,gue mau di jodohin."
Byur
Evelin yang sedang minuman pun menyemburkan minuman nya.
"Anjir lo Lin kena gue nih"kesal Fani.
"Hehehe sorry gak sengaja gue cuman kaget pas tadi Ainsley biakbg mau di jodohin"ucap Evelin cengengesan.
"Yang bener lo sley"tanya Tasya di angguki oleh Ainsley.
"Gimana ceritanya lo bisa di jodohin"ucap Evelin mendekat ke arah Ainsley di ikuti oleh Fani dan Tasya.
"Perusahaan Alexander terancam bangkrut,dan temen nya papi gue nawarin buat bantu perusahaan biar gak bangkrut tapi dengan syarat gue harus nikah sama anaknya"ucap Ainsley.
"Terus lo terima"ucap Fani.
"Kalem fan Ainsley belum selesai ngomong"ucap Evelin.
"Lanjut lagi sley"ucap Tasya.
"Ya gue gak terima lah enak aja gue disini ngejalanin misi masa harus nerima perjodohan nya sih, apalagi gue gak cinta dan kenal sama orang nya,terus gue nolak tapi papi keras kepala supaya gue terima perjodohan nya,ya udah gue bilang gue bakal buat perusahaan seperti semula dalam satu minggu kalau gue gak bisa gue akan terima perjodohannya"ucap Ainsley.
"Apa lo yakin sley bisa buat perusahaan seperti semula itu sangat mustahil karena perusahaan papi Lo udah turun lima puluh persen"ucap Tasya.
"Ya gue juga gak yakin tapi gak ada salahnya untuk mencoba dulu kan"ucap Ainsley.
"Iya juga sih,ada yang perlu kita bantu sley"ucap Evelin.
"Ya kalau kalian mau bantu silahkan gue bakal terima kasih banget"ucap Ainsley tersenyum.
"Ya udah kita bantuin deh sley"ucap Fani di angguki Evelin dan Tasya.
"Makasih banget yah gue jadi ngerasa gak enak selalu ngerepotin kalian"ucap Ainsley.
"Gak papa kok sley tenang aja kita kan temen udah seharusnya saking membantu dan melengkapi"ucap Evelin di angguki oleh mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments