Bab 5 - Bukan adik David

Hari sudah berganti, David dan Selena belum juga pulang. Gea sudah berulang kali menelpon suaminya dan adik iparnya, tapi satu pun teleponnya tidak ada yang tersambung membuat Gea jadi cemas sendiri.

"Ya Tuhan, semoga mereka baik-baik saja."

Untuk menghilangkan kecemasan itu, Gea pergi keluar untuk membeli bubur kacang ijo. Disana ia bertemu dengan gengnya Bu Wati, si tukang julid.

"Dengar-dengar si Selena sudah balik ya? Tapi kenapa nggak pernah keliatan keluar dari rumah?"

"Iya Selena sudah pulang Bu Wati. Mungkin ibu saja yang keseringan ngerumpi jadi nggak pernah liat Selena keluar rumah," balasnya dengan senyuman.

Bu Wati kesal dan langsung pergi setelah membayar pesanannya.

Bu Endah yang ada disana juga malah fokus melihat perut Gea yang sudah sangat besar.

"Sudah berapa bulan usia kehamilanmu Ge?" tanya Bu Endah.

"Sudah 32 Minggu Bu. Doain ya, semoga nanti pas lahiran lancar-lancar semua."

"Iya, ibu doakan semoga lancar semuanya. Pagi-pagi gini beli bubur kacang ijo, pasti si dedek nya lagi pengen ya?"

Gea mengangguk malu-malu.

Pesanan Gea pun sudah selesai dibuat, ia pamit pada Bu Endah untuk pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, ia melihat David dan Selena yang sudah pulang sedang duduk di sofa dengan posisi yang sangat dekat seperti hendak berciuman. Namun ia tepis semua itu. Tidak mungkin adik dan kakak melakukan hal yang tidak sepantasnya seperti itu. Ia malah berpikir mungkin ada bulu mata Selena yang jatuh.

"Kamu dari mana aja? Mas pulang kok nggak ada? Mana pintu rumah kebuka gitu aja. Kalau nanti ada maling gimana Ge?"

"Maaf mas, aku abis beli bubur kacang ijo di warung pak Slamet. Aku sampai lupa nutup pintunya," jawab Gea.

"Kamu beli berapa buburnya ge?" tanya David.

"Aku beli dua bungkus mas," jawab Gea lagi.

"Kenapa cuma beli dua? Kan di rumah ada Selena, harusnya kamu beli tiga Ge. Apalagi kita baru aja sampe, kita udah lapar. Mana kamu belum masak juga lagi. Mana sini buburnya mas dan Selena lapar. Kamu bisa beli lagi ke warungnya pak Slamet," ucap David sambil memberikan satu lembar uang 100 ribu pada Gea.

Entah kenapa mendengar ucapan itu membuat hati Gea sakit dan teriris-iris. Niatnya beli dua itu hanya untuk dirinya sendiri. Karena setelah ia menghabiskan bubur kacang ijo, baru dia akan memasak. Rasanya ingin sekali Gea menangis. Tapi ia tahan, karena si bayi masih mengidam ingin bubur kacang ijo. Alhasil, Gea pun pergi keluar lagi untuk beli bubur kacang ijo.

"Eh, neng Gea balik lagi. Yang tadi udah abis neng?" tanya pak Slamet.

"Iya abis pak. Maklum lagi hamil, jadi makannya cepet. Ini Gea beli dua lagi ya pak."

"Siap neng Gea."

Setelah lama menunggu, Gea pun mendapatkan pesanannya. Sesampainya di rumah, ia sudah tak melihat David dan Selena duduk di sofa. Gea ke dapur untuk mengambil mangkok dan menuangkan buburnya disana. Tanpa sengaja ia melihat David yang keluar dari kamar Selena. Lagi-lagi Gea tak berpikiran buruk.

"Haah, kenyang sekali."

Gea sudah menghabiskan dua mangkuk bubur kacang ijo. Lalu pergi ke kamar dan menemukan suaminya yang sedang membuka baju dan akan mandi.

"Aku ambilkan bajunya ya mas? Mau warna apa?" tanya Gea.

"Warna apa aja boleh asal jangan putih atau kuning."

"Baik mas."

Sebelum masuk ke kamar mandi, David memeluk Gea dari belakang.

"Maafin mas ya, tadi bukan maksud mas mau marahin kamu. Mas cuma tidak suka dan tidak mau kamu tidak menganggap kehadiran Selena di rumah ini. Selena adik mas. Satu-satunya keluarga yang mas punya. Mas tidak ingin dia merasa tidak dianggap. Rasanya itu sangat sakit sekali Ge."

"Iya mas, Gea mengerti."

Gea yang tadi sedih kini merasa senang lagi karena suaminya sudah meminta maaf. Ia yakin kalau suaminya memang tidak berniat memarahinya.

"Kapan lahirannya Ge?" tanya David.

"Masih sebulanan lebih lagi mas. Gitu sih kata dokternya."

"Gitu ya? Mas sudah nggak sabar mau gendong bayi."

"Sabar ya mas. Sebentar lagi kok."

David mengangguk kemudian melepaskan pelukannya dan masuk ke kamar mandi. Gea pun menyiapkan baju untuk suaminya. Meletakkannya di atas ranjang lalu keluar dari kamar untuk memasak.

Di dapur, ia melihat Selena yang ingin memasak mie instan.

"Kamu mau masak mie?"

"Iya mba, makan bubur kacang ijo doang mah nggak kenyang. Jadi aku masak mie aja, soalnya aku nggak bisa masak."

"Simpan lagi aja mie nya, mba mau masak kok ini. Nggak bagus makan mie terus. Apalagi kamu tuh selama disini suka banget makan mie."

Hanya dibalas cengiran oleh Selena. Selena pun berpindah tempat, membiarkan Gea saja yang memasak. Selena hanya jadi penonton saja. Sesekali Selena membantu tapi paling cuma cuci-cuci sayur aja.

"Mba Gea pintar masak ya? Pantas saja Mas David jadi tambah berisi. Padahal dulu Mas David tidak sebesar sekarang lho. Sekarang jadi kelihatan gagah."

"Pas ketemu mba juga udah segitu Sel."

"Nggak lho mba. Apa karena aku udah lama nggak ketemu mas David ya? Makanya jadi pangling pas liat?"

"Iya mungkin seperti itu Sel."

"Mba, apa sih yang mba suka dari Mas David? Padahal dia kan cuma mandor di perusahaan kontruksi. Duitnya juga nggak banyak. Tapi, ya cukup sih kalo buat kehidupan sehari-hari mah."

"Mba suka dia nggak lihat dari uangnya Sel. Mba liat dia dari keseriusannya. Dia satu-satunya laki-laki yang berani mengajak mba langsung menikah bukan mengajak pacaran dulu. Meski awalnya ibu dan bapak mba nggak setuju karena waktu perkenalan kami yang terbilang singkat. Tapi, untunglah lama-lama ibu dan bapak mba setuju juga. Lagipula uang itu kan bisa dicari. Mba juga yakin setelah menikah nantinya, rezeki pasti akan datang dengan sendirinya. Yang penting itu karakternya, mba suka mas mu yang pekerja keras dan sangat perhatian."

Selena tersenyum mendengarnya lalu pergi ke dalam kamarnya. Ia menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan menutup kepalanya dengan bantal. Ia menangis karena sudah tidak sanggup lagi untuk bersandiwara. Hatinya sangat sakit ketika mendengar ucapan Gea tadi yang memuji suaminya. Rasanya ingin sekali dia mengatakan kalau dirinya bukanlah adik dari David melainkan istri pertama David dan Gea hanyalah istri kedua yang dimanfaatkan. Namun, ia tak bisa melakukan itu, ia takut rencana yang sudah disusunnya dengan matang bersama David jadi berantakan. Alhasil, hanya menangislah yang bisa ia lakukan untuk saat ini.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Ina Defilia

Ina Defilia

kasian sekali aku sama Gea Thor

2023-11-11

1

Dewa Dewi

Dewa Dewi

Gea ini bego bgt sih masa engga curiga sama sekali

2023-10-29

0

Wati_esha

Wati_esha

Tq update nya ya.

2023-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2 Bab 2 - Gea Hamil
3 Bab 3 - Kedatangan Selena
4 Bab 4 - Keanehan
5 Bab 5 - Bukan adik David
6 Bab 6 - Malam yang tertunda
7 Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8 Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9 Bab 9 - Gea Melahirkan
10 Bab 10 - Pulanglah
11 Bab 11 - Ga, tolong aku!
12 Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13 Bab 13 - Jadilah Kuat
14 Bab 14 - Kembali ke rumah
15 Bab 15 - Pup Alwin
16 Bab 16 - Isi hati Gaza
17 Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18 Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19 Bab 19 - Hampir diculik
20 Bab 20 - Gelisah
21 Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22 Bab 22 - Maafin Gea
23 Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24 Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25 Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26 Bab 26 - Kalah
27 Bab 27 - Pura-pura kuat
28 Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29 Bab 29 - Gaza sakit
30 Bab 30 - Memutuskan Pergi
31 Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32 Bab 32 - Saling Curhat
33 Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34 Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35 Bab 35 - Aruni
36 Bab 36 - GeAr
37 Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38 Bab 38 - Harus Berjuang
39 Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40 Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41 Bab 41 - Senang bertemu kembali
42 Bab 42 - Hampir diculik
43 Bab 43 - Bakti Sosial
44 Bab 44 - Adu mulut
45 Bab 45 - Gea dalam bahaya
46 Bab 46 - Rencana Selena
47 Bab 47 - Mulai curiga
48 Bab 48 - Gea jujur
49 Bab 49 - Fakta terungkap
50 Bab 50 - Masih menyangkal
51 Bab 51 - Diusir dari rumah
52 Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53 Bab 53 - Pergi dari rumah
54 Bab 54 - 50 juta
55 Bab 55 - Investasi
56 Bab 56 - Kebohongan Selena
57 Bab 57 - Pertengkaran
58 Bab 58 - Cerai
59 Bab 59 - Meminta rujuk
60 Bab 60 - Galau
61 Bab 61 - Pasangan yang serasi
62 Bab 62 - Cerita anak teman
63 Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64 Bab 64 - Meminta Waktu
65 Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66 Bab 66 - Berita di Televisi
67 Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68 Bab 68 - Tahanan tersayang
69 Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70 Bab 70 - Aku cinta kamu
71 Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72 Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73 Bonus 1 - Penyesalan David
74 Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75 Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76 Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2
Bab 2 - Gea Hamil
3
Bab 3 - Kedatangan Selena
4
Bab 4 - Keanehan
5
Bab 5 - Bukan adik David
6
Bab 6 - Malam yang tertunda
7
Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8
Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9
Bab 9 - Gea Melahirkan
10
Bab 10 - Pulanglah
11
Bab 11 - Ga, tolong aku!
12
Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13
Bab 13 - Jadilah Kuat
14
Bab 14 - Kembali ke rumah
15
Bab 15 - Pup Alwin
16
Bab 16 - Isi hati Gaza
17
Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18
Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19
Bab 19 - Hampir diculik
20
Bab 20 - Gelisah
21
Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22
Bab 22 - Maafin Gea
23
Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24
Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25
Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26
Bab 26 - Kalah
27
Bab 27 - Pura-pura kuat
28
Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29
Bab 29 - Gaza sakit
30
Bab 30 - Memutuskan Pergi
31
Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32
Bab 32 - Saling Curhat
33
Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34
Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35
Bab 35 - Aruni
36
Bab 36 - GeAr
37
Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38
Bab 38 - Harus Berjuang
39
Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40
Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41
Bab 41 - Senang bertemu kembali
42
Bab 42 - Hampir diculik
43
Bab 43 - Bakti Sosial
44
Bab 44 - Adu mulut
45
Bab 45 - Gea dalam bahaya
46
Bab 46 - Rencana Selena
47
Bab 47 - Mulai curiga
48
Bab 48 - Gea jujur
49
Bab 49 - Fakta terungkap
50
Bab 50 - Masih menyangkal
51
Bab 51 - Diusir dari rumah
52
Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53
Bab 53 - Pergi dari rumah
54
Bab 54 - 50 juta
55
Bab 55 - Investasi
56
Bab 56 - Kebohongan Selena
57
Bab 57 - Pertengkaran
58
Bab 58 - Cerai
59
Bab 59 - Meminta rujuk
60
Bab 60 - Galau
61
Bab 61 - Pasangan yang serasi
62
Bab 62 - Cerita anak teman
63
Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64
Bab 64 - Meminta Waktu
65
Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66
Bab 66 - Berita di Televisi
67
Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68
Bab 68 - Tahanan tersayang
69
Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70
Bab 70 - Aku cinta kamu
71
Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72
Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73
Bonus 1 - Penyesalan David
74
Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75
Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76
Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!