Bab 20 - Gelisah

Sorenya, Gea sudah ada di rumah. Seharian berkeliling membuat tubuhnya pegal dan cape. Gea mencoba mengurut kakinya sendiri. Ia berharap dengan urutan kecil itu, rasa pegalnya bisa sedikit menghilang.

Kejadian tadi membuat Gea sedikit takut, apalagi ia ingat jika preman tadi bilang kalau mereka disuruh oleh seseorang. Gea jadi memikirkan siapa orang yang tega mau menyekapnya. Apa ia mengenalnya?

Di saat memikirkan itu, Gea langsung menaruh curiga ke mantan suaminya. Siapa lagi orang yang tega menyakitinya kalau bukan David? Meski tidak sa bukti, tapi sepertinya Gea sudah yakin seratus persen. Masalahnya tak ada yang tahu kalau ia masih di Malang, kecuali mantan suaminya.

"Astaghfirullah, tega sekali dirimu mas. Padahal kamu sudah mengambil anakku secara paksa. Kenapa kamu harus menyakitiku lagi? Sebenarnya dimana letak kesalahanku? Aku rasa selama menjadi istrimu aku tidak pernah membantah ucapanmu sedikit pun. Bahkan aku selalu menerima apapun yang kamu berikan. Kenapa kamu jahat padaku? Hiks ... hiks ... "

Gea menangis lagi. Hanya dengan menangis, perasaan hatinya bisa tenang. Cara Gea untuk menumpahkan segala emosinya yaitu dengan menangis. Walau terkesan cengeng tak mengapa, daripada terus memendam rasa sakit itu hingga akhirnya menumpuk dan jika dikeluarkan pastinya akan meledak-ledak.

"Ya Allah, aku rindu anakku," tangis Gea semakin pecah. Ia merindukan anaknya. Bahkan selembar foto pun Gea tak punya. hanya sebuah kaos Alwin saja yang ia punya. Gea selalu melampiaskan kerinduannya dengan mencium bau kaos Alwin itu.

"Nak, semoga kita cepat bertemu. Mama ingin sekali memelukmu."

*

*

Di sebuah rumah kosong yang sudah dipersiapkan untuk tempat Gea disekap, salah satu preman itu menelpon bosnya.

"Maaf bos, hari ini kami gagal membawa wanita itu. Karena dia ditolong oleh dua pemuda. Kalau kami bersikeras membawanya, bisa-bisa kami yang masuk penjara."

"Sialan! Heh! Aku sudah membayar kalian mahal-mahal! Pokoknya kalian harus berhasil menyekap wanita itu"

"Iya bos, kami pasti akan mengusahakannya."

"Awas saja kalau gagal lagi!"

"Tidak akan bos!"

Sambungan telepon pun dimatikan dari bos si preman.

Salah satu preman itu bisa bernapas lega. Mereka kini mengobati luka mereka bergantian.

*

*

"Argh! Sial! Sial! Kenapa harus gagal sih? Kenapa juga harus ada yang menolong Gea! Aku tidak akan bisa tenang kalau Gea masih berkeliaran. Akan sangat tidak bagus untuk karier ku ke depannya. Apalagi mengingat Gaza ada di kota yang sama denganku. Pasti laki-laki itu pun tidak akan pernah tinggal diam. Argh!"

David bahkan sampai melempar beberapa berkas yang ada di mejanya ke lantai saking emosinya. Dulu ia tak berpikir panjang. Tapi, kali ini ia tidak ingin kecolongan lagi.

Dengan emosi yang masih membara, David keluar dari ruangannya. Laki-laki itu membiarkan ruangannya berserakan, toh ada sekretarisnya yang akan membereskannya.

David sampai di tempat yang ia tuju. Rupanya laki-laki itu pergi menenangkan diri ke danau yang sepi. Ia menumpahkan segala amarahnya disana. Bahkan David memukul-mukul pohon yang kayunya sangat keras hingga tangannya berdarah.

Hingga sore menjelang, barulah David pergi dari sana dan pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Tamara cemas dengan luka yang ada di tangan anaknya.

"Ya ampun Vid, ini tangan kamu kenapa? Habis berantem sama siapa sih kamu?" tanya Tamara dengan cemasnya.

"Bukan berantem ma, ini cuma habis jatoh aja."

"Jangan bohong kamu! Mana ada jatoh yang luka as di kepalan tangan. Emangnya mama sebodoh itu apa, percaya sama ucapan kamu. Udah sana pergi ke kamar, minta Selena untuk obati lukamu."

David mengangguk. Ia pun berjalan menuju ke kamarnya. Lagi dan lagi pemandangan yang ia lihat adalah Selena yang tidur di ranjangnya. Tak ada sambutan dari istrinya ketika ia pulang kerja. David hanya bisa menghela napas saja. Lagi-lagi ia berpikiran kalau Selena lelah mengurus Alwin.

Tak lama kemudian Selena terbangun dari tidurnya. Ia merasa kaget karena David sudah ada di kamar dengan mengoleskan obat merah ke tangannya.

"Mas itu tanganmu kenapa?" tanya Selena.

"Tidak apa-apa, cuma abis jatuh aja," bohong David.

"Ih, makanya hati-hati dong mas. Mana lukanya banyak banget itu di tangan. Mas kasih obat merah dulu deh. Aku ambilkan kain kasa untuk nutup lukanya supaya cepat kering."

David mengangguk.

Setidaknya, Selena masih mengkhawatirkannya. Itu sudah lebih dari cukup untuk David.

Selena sudah ada di hadapan David lagi. Wanita itu tampak menatap David dengan memicingkan matanya.

"Kenapa menatapku seperti itu sayang?" tanya David yang merasa istrinya terus menatapnya tak biasa.

"Mas coba deh jujur sama aku, sebenarnya mas ini kenapa? Aku lihat-lihat akhir-akhir ini, Mas seperti terus gelisah dan tidak tenang. Ada apa sebenarnya mas? Coba cerita sama aku!"

David menarik napasnya pelan untuk memulai ceritanya. Ia pun menceritakan semuanya tentang Gaza yang sahabat Gea dan laki-laki itu sudah tahu semuanya tentang rumah tangga David dan Gea.

Selena yang mendengarnya jadi ikut gelisah juga. Bagaimana jika laki-laki itu membocorkan semuanya? Bagaimana jika semua orang tahu kalau Alwin bukanlah anaknya melainkan anak dari wanita lain? Bagaimana jika mama dan papa David tahu kalau anaknya sudah pernah menikah dan punya istri kedua yang hanya dimanfaatkan untuk melahirkan keturunan. Memikirkannya saja sudah membuat Selena terdiam. Pastinya konsekuensi yang diterima ia dan David lebih buruk daripada yang dulu.

"Terus gimana mas? Kalau dia sampai membocorkan itu semua ke semua orang? Bisa-bisa kita terusir lagi dari sini!" ucap Selena sambil menggigit jarinya.

"Mas juga masih memikirkan caranya. Mas sudah menyuruh preman untuk menyekap Gea. Tapi, rupanya tidak berhasil."

"Ih, mas kalau pilih preman itu yang beladirinya jago dong! Masa cuma menculik Gea yang nggak bisa apa-apa saja nggak bisa?"

"Bukan itu masalahnya sayang. Tapi, ada yang menolong Gea. Makanya penculikan itu gagal. Kalau tidak ada yang menolongnya, mungkin saja Gea sekarang sudah ada di genggaman kita dan aku pun tidak akan segelisah ini."

Selena merengut. Ia kesal dan marah. Kini perasaannya jadi tidak tenang karena ada orang yang mengetahui kebusukan mereka.

"Tapi, walau begitu, Gea dan laki-laki itu kan tidak punya bukti mas."

Bukti?

"Aku harus segera pergi ke rumah kedua orang tua Gea Sel. Disana ada bukti foto pernikahanku dan Gea. Semoga saja Gea belum pulang ke rumahnya. Astaga! kenapa aku bisa melupakan hal sepenting itu sih?"

"Mas! Kenapa kamu ceroboh sih! Kan sudah aku bilang jangan foto-foto! Gimana sih?"

"Ya, gimana Sel. Orang tuanya Gea memaksa. Kalau aku menolak, takut mereka curiga."

Selena kembali merengut kesal karena kecerobohan suaminya.

"Ya sudah pergilah ke rumah orang tua Gea. Tapi aku akan ikut mas. Tenang saja aku tidak akan menunjukkan diriku. Aku hanya ingin tahu saja."

"Baiklah, besok kita langsung terbang kesana. Aku akan meminta izin cuti dulu ke papa."

Selena mengangguk.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Lucia

Lucia

Pasangan Gila. Org tuanya DITIPU juga.
Semoga gea crita sm ortunya

2025-02-12

0

Utinya AL Ghifari

Utinya AL Ghifari

semoha kedua orang tua Gea dfh tahu krbudukan david dan tdk mrmbiarkan sijahat ini menghilangksn barsng bukti foto pengantin

2023-09-25

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

waduh....benar2 jahannan ni orang...

2023-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2 Bab 2 - Gea Hamil
3 Bab 3 - Kedatangan Selena
4 Bab 4 - Keanehan
5 Bab 5 - Bukan adik David
6 Bab 6 - Malam yang tertunda
7 Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8 Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9 Bab 9 - Gea Melahirkan
10 Bab 10 - Pulanglah
11 Bab 11 - Ga, tolong aku!
12 Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13 Bab 13 - Jadilah Kuat
14 Bab 14 - Kembali ke rumah
15 Bab 15 - Pup Alwin
16 Bab 16 - Isi hati Gaza
17 Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18 Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19 Bab 19 - Hampir diculik
20 Bab 20 - Gelisah
21 Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22 Bab 22 - Maafin Gea
23 Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24 Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25 Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26 Bab 26 - Kalah
27 Bab 27 - Pura-pura kuat
28 Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29 Bab 29 - Gaza sakit
30 Bab 30 - Memutuskan Pergi
31 Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32 Bab 32 - Saling Curhat
33 Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34 Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35 Bab 35 - Aruni
36 Bab 36 - GeAr
37 Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38 Bab 38 - Harus Berjuang
39 Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40 Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41 Bab 41 - Senang bertemu kembali
42 Bab 42 - Hampir diculik
43 Bab 43 - Bakti Sosial
44 Bab 44 - Adu mulut
45 Bab 45 - Gea dalam bahaya
46 Bab 46 - Rencana Selena
47 Bab 47 - Mulai curiga
48 Bab 48 - Gea jujur
49 Bab 49 - Fakta terungkap
50 Bab 50 - Masih menyangkal
51 Bab 51 - Diusir dari rumah
52 Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53 Bab 53 - Pergi dari rumah
54 Bab 54 - 50 juta
55 Bab 55 - Investasi
56 Bab 56 - Kebohongan Selena
57 Bab 57 - Pertengkaran
58 Bab 58 - Cerai
59 Bab 59 - Meminta rujuk
60 Bab 60 - Galau
61 Bab 61 - Pasangan yang serasi
62 Bab 62 - Cerita anak teman
63 Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64 Bab 64 - Meminta Waktu
65 Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66 Bab 66 - Berita di Televisi
67 Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68 Bab 68 - Tahanan tersayang
69 Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70 Bab 70 - Aku cinta kamu
71 Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72 Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73 Bonus 1 - Penyesalan David
74 Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75 Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76 Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2
Bab 2 - Gea Hamil
3
Bab 3 - Kedatangan Selena
4
Bab 4 - Keanehan
5
Bab 5 - Bukan adik David
6
Bab 6 - Malam yang tertunda
7
Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8
Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9
Bab 9 - Gea Melahirkan
10
Bab 10 - Pulanglah
11
Bab 11 - Ga, tolong aku!
12
Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13
Bab 13 - Jadilah Kuat
14
Bab 14 - Kembali ke rumah
15
Bab 15 - Pup Alwin
16
Bab 16 - Isi hati Gaza
17
Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18
Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19
Bab 19 - Hampir diculik
20
Bab 20 - Gelisah
21
Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22
Bab 22 - Maafin Gea
23
Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24
Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25
Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26
Bab 26 - Kalah
27
Bab 27 - Pura-pura kuat
28
Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29
Bab 29 - Gaza sakit
30
Bab 30 - Memutuskan Pergi
31
Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32
Bab 32 - Saling Curhat
33
Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34
Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35
Bab 35 - Aruni
36
Bab 36 - GeAr
37
Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38
Bab 38 - Harus Berjuang
39
Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40
Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41
Bab 41 - Senang bertemu kembali
42
Bab 42 - Hampir diculik
43
Bab 43 - Bakti Sosial
44
Bab 44 - Adu mulut
45
Bab 45 - Gea dalam bahaya
46
Bab 46 - Rencana Selena
47
Bab 47 - Mulai curiga
48
Bab 48 - Gea jujur
49
Bab 49 - Fakta terungkap
50
Bab 50 - Masih menyangkal
51
Bab 51 - Diusir dari rumah
52
Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53
Bab 53 - Pergi dari rumah
54
Bab 54 - 50 juta
55
Bab 55 - Investasi
56
Bab 56 - Kebohongan Selena
57
Bab 57 - Pertengkaran
58
Bab 58 - Cerai
59
Bab 59 - Meminta rujuk
60
Bab 60 - Galau
61
Bab 61 - Pasangan yang serasi
62
Bab 62 - Cerita anak teman
63
Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64
Bab 64 - Meminta Waktu
65
Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66
Bab 66 - Berita di Televisi
67
Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68
Bab 68 - Tahanan tersayang
69
Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70
Bab 70 - Aku cinta kamu
71
Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72
Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73
Bonus 1 - Penyesalan David
74
Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75
Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76
Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!