Bab 18 - Semua adalah kebohongan

Beberapa bulan telah berlalu. Pencarian Gaza selama ini belum menemukan titik terangnya. David seperti sedang bersembunyi.

Sampai akhirnya, Gaza menemukan David ada di tempat yang sama dengannya. Di saat itu, Gaza akan bertemu dengan kliennya. Rupanya Gaza dan David akan bertemu dengan orang yang sama.

Kedua laki-laki itu saling bertatapan. Gaza berpura-pura tak tahu apapun di awal. Ia pun bersalaman dengan David. Keduanya saling menjelaskan keuntungan dari pihak perusahaannya masing-masing untuk memenangkan proyek tersebut.

Selesai pertemuan, mereka keluar dari ruangan. Gaza menyapa David hingga membuat laki-laki itu diam mematung.

"Rupanya kamu selama ini ada di Jakarta. Aku sama sekali tidak menyangka. Ternyata kamu pembohong yang hebat. Tak ada satu pun tentangmu yang Gea ketahui adalah kebenaran. Semuanya adalah kebohongan yang kamu buat untuk menjerat Gea. Aku bersyukur, kini kamu sudah berpisah dengannya."

Gaza menepuk pundak David lalu pergi melewati David. David jadi mati kutu. Ia lupa kalau Gea punya seorang teman. Yang lebih membuat David kesal lagi adalah, ia tidak menyangka Gaza yang ia kira hanya pemuda kampung justru adalah saingannya dalam merebut proyek dari klien.

Sial! Harusnya dulu aku tidak memberikan uang pada Gea! Seharusnya aku buat wanita itu sengsara sampai tidak bisa menghubungi siapapun. Kalau begini jadinya. Aku yang ada dalam masalah. Sial! Sial!

Hatinya terus menggerutu. Namun, ucapan sekretarisnya membuatnya tersadar dan berjalan keluar dari tempat tersebut.

Sesampainya di rumah, Tuan Giandratama menanyakan tentang pertemuan dengan klien di ruang kerjanya yang ada di rumah.

"Bagaimana? Apa kamu bisa memenangkan proyek itu? Papa harap kamu bisa memenangkannya. Karena papa sangat benci dengan perusahaan Geo Corp. Perusahaan itu selalu saja mengambil proyek yang papa inginkan."

"Tenang saja pa, aku akan berusaha mati-matian untuk memenangkan proyek itu. Aku juga tidak suka dengan perwakilan dari perusahaan itu. Terlalu percaya diri dan sombong."

"Bagus! Papa percaya kamu bisa menanganinya."

David mengangguk lalu keluar dari ruang kerja papanya. Ia mengepalkan tangan kuat-kuat. Emosi mulai menjalar ke dalam tubuhnya. Laki-laki itu sudah ikut campur urusan pribadinya juga urusan pekerjaan. David akan melakukan apapun demi bisa memenangkan proyek itu. Bahkan dengan cara licik sekalipun.

Kakinya terus melangkah hingga akhirnya sampai di kamarnya. Bukannya mendapat sambutan dari sang istri, David malah melihat Selena yang tertidur dengan pulas di atas ranjang. Ia mendekati istrinya disan. Mengelus kepalanya dan berbicara pelan.

"Kamu pasti kecapean mengurus Alwin setiap harinya," ucap David kemudian mencium kening Selena.

David menarik dasinya dan membuangnya ke atas sofa. Ia juga melepaskan kemejanya kemudian pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan kepalanya yang sudah panas.

Selesai mandi, David menghubungi seseorang. Obrolan keduanya terkesan sangat serius. Bagaimana tidak serius, David meminta orang tersebut untuk mencari Gea. David merasa ia salah perhitungan. Harusnya dulu Gea tidak ia tinggalkan begitu saja. Harusnya Gea tetap ia kurung supaya tak ada satu orang pun yang tahu sisi buruknya. Kalau begini jadinya, David merasa ketar-ketir. Apalagi Gaza sepertinya tahu banyak tentang rumah tangganya yang dulu.

"Arg! Sial! Kenapa aku jadi cemas begini sih! Gea! Awas kamu ya! Aku akan membuatmu tidak akan pernah bisa menemui Alwin. Jangan kamu pikir dengan kamu bercerita ada Gaza, kamu akan berhasil menemukan Alwin. Itu tidak akan terjadi, selama aku masih hidup."

Tangan David sudah terkepal dengan sempurna siap untuk melampiaskannya. Namun, suara leng*han Selena, membuat emosinya sedikit mereda.

"Sudah pulang kerja sayang? Maaf ya, aku ketiduran jadi tidak menyambut kepulangan mu," ucapnya sambil merubah posisi jadi duduk.

"Iya, tidak apa-apa sayang. Kamu pasti cape seharian. Makasih ya sudah mau menjaga dan merawat Alwin meskipun dia bukan darah dagingmu."

"Iya mas. Ini kan sudah rencana kita berdua. Aku harus menyayanginya juga. Karena kalau tidak, mama dan papa pasti akan curiga. Iya kan?"

"Iya kamu benar juga sayang."

"Peluk aku dulu dong sayang. Aku merasa energiku hari ini terkuras habis karena bertemu dengan orang yang tak ingin kutemui."

David mendekat ke Selena, Selena pun langsung memeluk David dengan erat.

"Memangnya tadi ketemu siapa mas?" tanya Selena yang penasaran.

"Ada lah. Pokoknya dia orang yang sangat membuatku kesal dan marah hari ini."

"Bagaimana jika kita pergi keluar saja mas untuk meredakan amarah mu? Selama kita berada di Jakarta, kita belum pernah pergi berdua mas. Kamu kan selalu sibuk dengan pekerjaan mu."

Ucapan Selena memang benar. Selama di Jakarta, tempat yang David kunjungi hanya kantor dan rumah. Laki-laki tak pernah pergi keluar kecuali jika hal tersebut adalah permintaan klien.

"Baiklah, nanti malam kita pergi keluar sayang. Tapi sepertinya Alwin tidak mungkin kita bawa. Udara malah sangat tidak bagus untuknya."

Memangnya siapa yang mau pergi dengan bayi itu? Aku kan hanya ingin pergi berdua saja denganmu.

"Itu memang lebih baik mas. Udara malam memang tidak bagus untuk bayi. Takutnya dia masuk angin dan flu. Biar nanti Alwin di jaga Santi saja."

David mengangguk.

"Ya sudah, mandi dan dandan yang cantik."

"Siap suamiku," jawabnya dengan senyum manis kemudian mencuri kecupan di pipi David.

Selena bangkit dari ranjang, lalu melepaskan kain yang melekat di tubuhnya di depan David begitu saja. Kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

David hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Istrinya memang selalu bisa membuatnya tak bisa menahan gairahnya. Tapi, ia tidak mungkin melampiaskan hal itu di kala emosinya sedang tak baik. Yang ada nantinya, Selena malah akan tersakiti olehnya. Ia sangat tahu betul batas kesabaran yang ia miliki. Karena sebenarnya David merupakan seorang yang mudah marah, kesal dan pendendam. Ia hanya pura-pura baik dan ramah di depan banyak orang.

David dan Selena sudah bersiap untuk pergi. Mereka berdua berpamitan pada mama dan papa.

"Kalau nanti Alwin menangis, minta tolong ya ma," pinta David.

"Iya tenang saja. Pergilah kalau mau pergi, tapi jangan pulang terlalu malam."

Keduanya mengangguk bersamaan.

Keduanya sudah keluar dari pintu dan masuk ke dalam mobil. David dan Selena pergi ke tempat mewah di malam itu.

*

*

Di rumah, Gaza sedikit bingung antara mau menceritakan pada Gea atau tidak kalau ia sudah bertemu dengan David. Ia bahkan sudah tahu dimana David tinggal. Hanya saja, ia tak pernah melihat keberadaan anak Gea.

"Duh, gimana ya? Ah, bodo amatlah. Aku kan memang harus memberitahukan semua ini. Tapi, Gea pasti akan bersedih kalau tahu selama ini dia dibohongi habis-habisan oleh suaminya. Oh, ya Tuhan!"

Gaza jadi bimbang sendiri. Ia tak tega dan tidak ingin Gea bersedih lagi. Namun, pada akhirnya Gaza tetap memberitahukan apa yang ia tahu pada Gea. Meski wanita yang ia cintai harus bersedih kembali.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

alangkah jahatnya kamu hei manusia berhati binatang

2024-04-18

1

Ina Defilia

Ina Defilia

jahat sekali kamu David

2023-11-12

0

Lily Yuliana

Lily Yuliana

Harusnya gaza pura2 nggk tau dl ,, kl gini kan makin ribet

2023-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2 Bab 2 - Gea Hamil
3 Bab 3 - Kedatangan Selena
4 Bab 4 - Keanehan
5 Bab 5 - Bukan adik David
6 Bab 6 - Malam yang tertunda
7 Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8 Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9 Bab 9 - Gea Melahirkan
10 Bab 10 - Pulanglah
11 Bab 11 - Ga, tolong aku!
12 Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13 Bab 13 - Jadilah Kuat
14 Bab 14 - Kembali ke rumah
15 Bab 15 - Pup Alwin
16 Bab 16 - Isi hati Gaza
17 Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18 Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19 Bab 19 - Hampir diculik
20 Bab 20 - Gelisah
21 Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22 Bab 22 - Maafin Gea
23 Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24 Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25 Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26 Bab 26 - Kalah
27 Bab 27 - Pura-pura kuat
28 Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29 Bab 29 - Gaza sakit
30 Bab 30 - Memutuskan Pergi
31 Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32 Bab 32 - Saling Curhat
33 Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34 Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35 Bab 35 - Aruni
36 Bab 36 - GeAr
37 Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38 Bab 38 - Harus Berjuang
39 Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40 Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41 Bab 41 - Senang bertemu kembali
42 Bab 42 - Hampir diculik
43 Bab 43 - Bakti Sosial
44 Bab 44 - Adu mulut
45 Bab 45 - Gea dalam bahaya
46 Bab 46 - Rencana Selena
47 Bab 47 - Mulai curiga
48 Bab 48 - Gea jujur
49 Bab 49 - Fakta terungkap
50 Bab 50 - Masih menyangkal
51 Bab 51 - Diusir dari rumah
52 Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53 Bab 53 - Pergi dari rumah
54 Bab 54 - 50 juta
55 Bab 55 - Investasi
56 Bab 56 - Kebohongan Selena
57 Bab 57 - Pertengkaran
58 Bab 58 - Cerai
59 Bab 59 - Meminta rujuk
60 Bab 60 - Galau
61 Bab 61 - Pasangan yang serasi
62 Bab 62 - Cerita anak teman
63 Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64 Bab 64 - Meminta Waktu
65 Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66 Bab 66 - Berita di Televisi
67 Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68 Bab 68 - Tahanan tersayang
69 Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70 Bab 70 - Aku cinta kamu
71 Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72 Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73 Bonus 1 - Penyesalan David
74 Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75 Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76 Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2
Bab 2 - Gea Hamil
3
Bab 3 - Kedatangan Selena
4
Bab 4 - Keanehan
5
Bab 5 - Bukan adik David
6
Bab 6 - Malam yang tertunda
7
Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8
Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9
Bab 9 - Gea Melahirkan
10
Bab 10 - Pulanglah
11
Bab 11 - Ga, tolong aku!
12
Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13
Bab 13 - Jadilah Kuat
14
Bab 14 - Kembali ke rumah
15
Bab 15 - Pup Alwin
16
Bab 16 - Isi hati Gaza
17
Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18
Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19
Bab 19 - Hampir diculik
20
Bab 20 - Gelisah
21
Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22
Bab 22 - Maafin Gea
23
Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24
Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25
Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26
Bab 26 - Kalah
27
Bab 27 - Pura-pura kuat
28
Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29
Bab 29 - Gaza sakit
30
Bab 30 - Memutuskan Pergi
31
Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32
Bab 32 - Saling Curhat
33
Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34
Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35
Bab 35 - Aruni
36
Bab 36 - GeAr
37
Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38
Bab 38 - Harus Berjuang
39
Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40
Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41
Bab 41 - Senang bertemu kembali
42
Bab 42 - Hampir diculik
43
Bab 43 - Bakti Sosial
44
Bab 44 - Adu mulut
45
Bab 45 - Gea dalam bahaya
46
Bab 46 - Rencana Selena
47
Bab 47 - Mulai curiga
48
Bab 48 - Gea jujur
49
Bab 49 - Fakta terungkap
50
Bab 50 - Masih menyangkal
51
Bab 51 - Diusir dari rumah
52
Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53
Bab 53 - Pergi dari rumah
54
Bab 54 - 50 juta
55
Bab 55 - Investasi
56
Bab 56 - Kebohongan Selena
57
Bab 57 - Pertengkaran
58
Bab 58 - Cerai
59
Bab 59 - Meminta rujuk
60
Bab 60 - Galau
61
Bab 61 - Pasangan yang serasi
62
Bab 62 - Cerita anak teman
63
Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64
Bab 64 - Meminta Waktu
65
Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66
Bab 66 - Berita di Televisi
67
Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68
Bab 68 - Tahanan tersayang
69
Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70
Bab 70 - Aku cinta kamu
71
Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72
Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73
Bonus 1 - Penyesalan David
74
Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75
Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76
Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!