Bab 19 - Hampir diculik

Benar saja apa yang dipikirkan Gaza, Gea menangis ketika ia ceritakan semuanya. Tentang David yang ada di Jakarta. Tentang David yang masih memiliki kedua orang tua.

"Hiks ... hiks ... Aku jadi merasa wanita paling bodoh di dunia ini Ga. Saking bodohnya aku, aku sampai tidak bisa membedakan mana orang yang berbohong dan berkata jujur. Aku bahkan sudah jadi anak durhaka, yang memaksa orang tua sendiri untuk menyetujui pernikahanku kala itu."

"Sudah, sudah Ge. Jangan menangis lagi. Aku sudah menduganya diawal kamu pasti akan menangis tapi aku tetap mau menceritakannya padamu. Mengenai orang tuamu, mereka masih terus menanyakan kabarmu Ge. Apa kamu belum bisa menghubunginya? Kasihan mereka juga Ge, mereka menunggu kabar darimu. Hubungi lah mereka. Ceritakan semua yang terjadi padamu ke mereka. Mereka pasti tidak akan menyalahkan mu, mereka pasti akan terus mendukungmu. Percayalah."

"Hiks ... hiks ... Aku belum siap Ga. Aku belum siap cerita ke ibu dan bapa. Aku merasa semua ini memang pantas aku dapatkan. Tapi, kenapa harus semenyakitkan ini?"

Terdengar helaan napas dari Gaza di seberang telepon.

"Jangan terus menyalahkan dirimu atas semua yang sudah terjadi Ge. Ini bukan salahmu. Semua ini salah David, yang begitu tega padamu. Dia yang harusnya kamu salahkan. Kamu harus semangat dan terus berjuang demi anakmu. Tolong tetap tegar sampai akhir. Aku akan tetap membantumu kok. Jadi tenang saja."

"Makasih Ga. Kamu memang orang yang paling aku percayai untuk saat ini. Terima kasih, berkat kamu, aku tahu semua ini. Tapi, sepertinya aku belum bisa ke Jakarta dalam waktu dekat."

"Iya tidak apa-apa, lagipula pencarianku belum usai kok. Masih ada beberapa hal yang terasa janggal di kepalaku. Fokus saja pada apa yang kamu lakukan di Malang. Kalau kamu mau ke Jakarta, jangan lupa hubungi aku."

"Iya Ga, memangnya siapa lagi yang harus aku hubungi selain kamu? Aku kan tidak mengenal siapapun di Jakarta."

Gaza terkekeh pelan. Ya memang benar juga. Gea kan tidak punya banyak teman. Karena sikapnya yang terlalu baik dan ramah, malah membuat banyak orang tak menyukainya.

"Ah benar juga. Sudah dulu ya. Lain kali aku telepon lagi kalau sudah punya informasi yang lain. Ingat harus kuat Ge!"

"Iya, Ga. Sekali lagi makasih ya. Saat ini cuma kamu yang bisa aku percayai Ga."

Sambungan telepon pun berhenti. Gaza sudah merasa lega sekarang. Meski Gea menangis, mengetahui kebenaran itu penting daripada terus dibohongi sepanjang waktu.

"Yang kuat Ge!"

*

*

Tangis Gea kini sudah mereda. Ia masih tidak menyangka akan ia dibohongi habis-habisan. Katanya orang tuanya David sudah meninggal dunia. Nyatanya kedua orang tua David masih utuh keduanya. Itu berarti pernikahannya dan David memang dirahasiakan dari mereka. Oh ya Tuhan, Gea bersedih lagi. Ia merasa jadi orang terbodoh selama ini.

Daripada terus memikirkan itu, Gea lebih memilih untuk berkeliling mengambil kuenya di warung-warung dan menggantinya dengan kue yang baru. Semoga saja, kue yang beberapa hari lalu Gea titipkan, sudah habis. Jadi ia bisa mendapatkan uang sebagai modal lagi.

Satu demi satu warung Gea datangi. Ada yang kuenya habis, ada yang sisa setengah, dan ada juga yang masih banyak. Gea hanya menitipkan pada warung yang kuenya habis dan tersisa sedikit. Lalu ia mengendarai motornya lagi ke kampung sebelah.

Baru saja akan memasuki perkampungan sebelah, Gea dihadang oleh sebuah mobil dan dari mobil itu keluar dua orang yang tidak dikenalinya. Penampilannya seperti preman. Wajahnya terlihat sangar dan banyak tato di lengan dan lehernya.

Ya Allah, lindungi aku. Aku mohon, aku masih ingin hidup dan bertemu dengan anakku.

"Cepat turun!"

Gea yang memang tidak memiliki keahlian beladiri apapun hanya bisa menurut saja. Ia ketakutan, bahkan tangannya saja sudah gemetaran. Sekilas ia melihat ke sekeliling. Sepi, tak ada rumah di sekitar situ. Orang yang berlalu lalang pun jarang.

Ya Allah, aku takut sekali. Bagaimana ini?

"Ka-kalian mau apa? Jangan ganggu saya!" ucap Gea mencoba untuk berani.

"Hahahaha, bicara dengan kami saja gemetaran. Rupanya kamu takut ya manis? Tenang saja, kami tidak akan menyakitimu."

"Ka-kalau begitu, pergi kalian! Saya mau ke kampung sebelah," ucap Gea lagi.

"Eits, mana bisa begitu. Kamu harus ikut kami!" ucap si preman kemudian mencengkram tangan dengan keras.

"Lepas! Lepaskan saya!" teriak Gea ketika lengannya dicengkeram.

"Percuma kalian mau membawa saya pun. Saya bukan orang kaya! Saya adalah orang miskin! Tidak akan ada orang yang akan menebus saya jika kalian menculik saya! Kalian tidak akan mendapatkan apapun!"

teriak Gea.

Kedua preman itu tertawa mendengar teriakan Gea itu.

"Memangnya siapa yang mau menculik mu? Kami hanya disuruh menyekap mu supaya kamu tidak berkeliaran kemana-mana nona manis. Lagipula kami sudah dibayar oleh orang. Kalau pun kami ingin minta bayaran darimu. Em, mungkin tubuhmu bisa digunakan," ucap salah satu dari mereka yang menatap Gea dari ujung kaki hingga rambut.

Cuh!

Gea meludah di depan wajah laki-laki itu.

"Tak sudi saya memberikan tubuh ini pada orang sepertimu! Lepaskan saya!"

Gea masih meronta-ronta minta dilepaskan. Namun, tenaganya tak cukup kuat untuk itu. Gea ditarik paksa untuk masuk mobil. Namun, belum juga Gea masuk ke dalam mobil, pertolongan datang.

Dua orang pemuda langsung menghajar dua preman itu dengan membabi buta. Gea pun berjalan mundur dan mendekati motornya. Ia hanya bisa melihat apa yang terjadi di depannya. Ia berdoa semoga dua pemuda itulah yang menang.

Benar saja, doa Gea dikabulkan. Preman itu sudah babak belur dan pergi begitu saja menggunakan mobilnya. Sementara dua pemuda itu hanya mendapat sedikit luka di wajah.

Gea mengucapkan terima kasih pada kedua pemuda itu.

"Terima kasih. Kalian berdua sudah menolongku. Sebagai ucapan terima kasih dan sebagai permintaan maaf sudah membuat wajah kalian terluka. Ini ada sedikit uang untuk dipakai beli obat di apotek," ucap Gea.

"Tidak perlu nona. Kami menolong dengan ikhlas kok. Luka kecil seperti ini mah, sehari juga sudah kering. Kalau begitu kami permisi dulu."

Kedua pemuda itu pun pergi dengan motornya. Gea melihat kepergian kedua pemuda itu dengan tatapan terharunya.

"Baik sekali mereka. Terima kasih ya Allah. Engkau sudah mendatangkan pertolongan untukku."

Gea pun melanjutkan perjalanannya lagi ke untuk pergi ke kampung sebelah. Untungnya, kue yang dibuatkan tidak hancur. Jadi ia tidak usah repot-repot untuk membaut lagi.

Di saat Gea sudah pergi dari tempat tersebut, rupanya dua orang pemuda tadi hanya pergi sampai tak terlihat di hadapan Gea. Keduanya kemudian mengikuti kemana pun Gea pergi layaknya seorang penjaga.

Ketika Gea berhenti di suatu tempat, salah satu pemuda itu melaporkan kejadian tadi pada bosnya.

"Lapor Tuan Gaza, tadi ada dua orang preman yang entah suruhan dari siapa akan menculik Nona Gea. Untung saja kami berhasil menggagalkan rencana itu."

"Bagus, terus lindungi Gea dari orang-orang jahat. Pokoknya jangan sampai Gea terluka sedikit pun."

"Baik Tuan."

Ya rupanya, dua orang pemuda itu adalah suruhan dari Gaza untuk melindungi Gea. Gaza takut kalau Gea tidak baik-baik saja di daerah itu. Apalagi disana tidak ada sanak keluarga.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Lucia

Lucia

Sudah kuduga. Gaza jadi Pelindung gea

2025-02-12

0

Cahaya yani

Cahaya yani

bisa ny cumn mewek bukn ny jdi kuat beeuuuhhh

2023-12-13

0

Ina Defilia

Ina Defilia

aduh sudah mulai gak aman nih Gea kasian

2023-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2 Bab 2 - Gea Hamil
3 Bab 3 - Kedatangan Selena
4 Bab 4 - Keanehan
5 Bab 5 - Bukan adik David
6 Bab 6 - Malam yang tertunda
7 Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8 Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9 Bab 9 - Gea Melahirkan
10 Bab 10 - Pulanglah
11 Bab 11 - Ga, tolong aku!
12 Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13 Bab 13 - Jadilah Kuat
14 Bab 14 - Kembali ke rumah
15 Bab 15 - Pup Alwin
16 Bab 16 - Isi hati Gaza
17 Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18 Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19 Bab 19 - Hampir diculik
20 Bab 20 - Gelisah
21 Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22 Bab 22 - Maafin Gea
23 Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24 Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25 Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26 Bab 26 - Kalah
27 Bab 27 - Pura-pura kuat
28 Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29 Bab 29 - Gaza sakit
30 Bab 30 - Memutuskan Pergi
31 Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32 Bab 32 - Saling Curhat
33 Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34 Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35 Bab 35 - Aruni
36 Bab 36 - GeAr
37 Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38 Bab 38 - Harus Berjuang
39 Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40 Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41 Bab 41 - Senang bertemu kembali
42 Bab 42 - Hampir diculik
43 Bab 43 - Bakti Sosial
44 Bab 44 - Adu mulut
45 Bab 45 - Gea dalam bahaya
46 Bab 46 - Rencana Selena
47 Bab 47 - Mulai curiga
48 Bab 48 - Gea jujur
49 Bab 49 - Fakta terungkap
50 Bab 50 - Masih menyangkal
51 Bab 51 - Diusir dari rumah
52 Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53 Bab 53 - Pergi dari rumah
54 Bab 54 - 50 juta
55 Bab 55 - Investasi
56 Bab 56 - Kebohongan Selena
57 Bab 57 - Pertengkaran
58 Bab 58 - Cerai
59 Bab 59 - Meminta rujuk
60 Bab 60 - Galau
61 Bab 61 - Pasangan yang serasi
62 Bab 62 - Cerita anak teman
63 Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64 Bab 64 - Meminta Waktu
65 Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66 Bab 66 - Berita di Televisi
67 Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68 Bab 68 - Tahanan tersayang
69 Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70 Bab 70 - Aku cinta kamu
71 Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72 Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73 Bonus 1 - Penyesalan David
74 Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75 Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76 Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2
Bab 2 - Gea Hamil
3
Bab 3 - Kedatangan Selena
4
Bab 4 - Keanehan
5
Bab 5 - Bukan adik David
6
Bab 6 - Malam yang tertunda
7
Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8
Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9
Bab 9 - Gea Melahirkan
10
Bab 10 - Pulanglah
11
Bab 11 - Ga, tolong aku!
12
Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13
Bab 13 - Jadilah Kuat
14
Bab 14 - Kembali ke rumah
15
Bab 15 - Pup Alwin
16
Bab 16 - Isi hati Gaza
17
Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18
Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19
Bab 19 - Hampir diculik
20
Bab 20 - Gelisah
21
Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22
Bab 22 - Maafin Gea
23
Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24
Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25
Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26
Bab 26 - Kalah
27
Bab 27 - Pura-pura kuat
28
Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29
Bab 29 - Gaza sakit
30
Bab 30 - Memutuskan Pergi
31
Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32
Bab 32 - Saling Curhat
33
Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34
Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35
Bab 35 - Aruni
36
Bab 36 - GeAr
37
Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38
Bab 38 - Harus Berjuang
39
Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40
Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41
Bab 41 - Senang bertemu kembali
42
Bab 42 - Hampir diculik
43
Bab 43 - Bakti Sosial
44
Bab 44 - Adu mulut
45
Bab 45 - Gea dalam bahaya
46
Bab 46 - Rencana Selena
47
Bab 47 - Mulai curiga
48
Bab 48 - Gea jujur
49
Bab 49 - Fakta terungkap
50
Bab 50 - Masih menyangkal
51
Bab 51 - Diusir dari rumah
52
Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53
Bab 53 - Pergi dari rumah
54
Bab 54 - 50 juta
55
Bab 55 - Investasi
56
Bab 56 - Kebohongan Selena
57
Bab 57 - Pertengkaran
58
Bab 58 - Cerai
59
Bab 59 - Meminta rujuk
60
Bab 60 - Galau
61
Bab 61 - Pasangan yang serasi
62
Bab 62 - Cerita anak teman
63
Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64
Bab 64 - Meminta Waktu
65
Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66
Bab 66 - Berita di Televisi
67
Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68
Bab 68 - Tahanan tersayang
69
Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70
Bab 70 - Aku cinta kamu
71
Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72
Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73
Bonus 1 - Penyesalan David
74
Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75
Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76
Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!