Bab 11 - Ga, tolong aku!

Di malam hari, Alwin terus-terusan menangis, membuat tidur Selena jadi tidak nyenyak. Selena bahkan membangunkan David dan meminta David untuk membawa Alwin ke kamar Gea saja. David pun menurut. Ia membuka kunci kamar Gea dan membawa Alwin masuk ke dalam kamar Gea. Rupanya Gea belum tertidur.

"Bawa sini Alwin nya mas. Pasti dia haus," ucap Gea dengan suara lemas nya dan raut wajah sendunya. Seperti habis nangis seharian.

David pun memberikan Alwin ke Gea untuk disusui. David tak langsung pergi dari sana. Ia berniat untuk membawa Alwin kembali ke kamarnya usai disusui oleh Gea.

"Mas, boleh ya, malam ini Alwin tidur sama aku?" pinta Gea dengan memohon.

"Tidak bisa!" tolak David.

"Aku mohon mas. Kali ini saja!"

David yang masih punya rasa sedikit kasihan pun mengizinkan itu. Setelahnya laki-laki itu keluar dari kamar Gea dan kembali mengunci Gea dari luar.

Selesai menyusui Alwin dan Alwin sudah tertidur. Gea memandangi wajah anaknya dengan sendu. Ia meneteskan air matanya tanpa suara.

"Untuk saat ini, mama cuma berharap bisa hidup berdua sama kamu. Nggak peduli hidup kita akan sesusah apa nantinya. Yang penting kita selalu bersama. Semoga papa kamu bisa berubah pikiran."

Setelah mengatakan itu, Gea tidur di sebelah Alwin. Keduanya tidur dengan nyenyak. Bahkan Alwin pun seolah mengerti akan kesedihan mamanya. Hingga ia tak menangis lagi di tengah malam.

*

*

Beberapa hari kemudian, di rumah sederhana itu, sudah ada satu baby sitter dan satu pembantu. Di saat David sedang pergi bekerja, Selena malah asik nonton televisi. Ia bahkan menyerahkan semua urusan Alwin ke baby sitter nya. Ia tak mau mengurus anak yang bukan darah dagingnya.

Bahkan gedoran pintu dari kamar Gea pun tak Selena hiraukan.

"Sel, tolong buka pintunya. Aku ingin melihat Alwin."

"Enak saja! Anakmu sekarang sudah jadi anakku. Kamu tidak boleh sering-sering melihatnya kecuali kalau kamu sedang menyusuinya," timpal Selena sambil berteriak.

"Sel, kumohon. Aku hanya minta itu darimu."

Selena diam saja enggan menanggapi Gea lagi. Ia merasa muak dengan keberadaan Gea yang masih ada disini. Rasanya ia ingin segera mengusir Gea dan menendang wanita itu untuk menjauh.

Gedoran pintu itu terus terdengar hingga membaut Selena geram. Alhasil, Selena bangkit dari duduknya dan berdiri di depan pintu kamar Gea.

"Kalau kamu masih berisik seperti ini. Jangan salahkan aku kalau aku akan menyiksa anakmu!"

"Jangan! Kumohon jangan!" teriak Gea dengan tangisannya.

"Makanya, lebih baik kamu diam saja dan menurut apa yang aku dan Mas David perintahkan. Kalau kamu nurut kami pun tidak akan melakukan sesuatu yang buruk padamu."

"Hiks ... hiks ... hiks ... "

Terdengar suara tangisan Gea dari dalam kamar. Ia menanyakan alasan kenapa dirinya dijadikan korban.

"Kenapa kalian jahat sekali padaku? Aku sudah dibohongi banyak hal oleh kalian berdua. Kini kalian juga mau mengambil anakku. Apa kalian tidak punya hati nurani? Apa kalian tidak pernah membayangkan bagaimana jadi aku?" ucap Gea.

"Ha ha ha, bicara membayangkan begitu. Coba kamu bayangkan bagaimana sakitnya aku yang berbagi suami dengan wanita lain? Coba bayangkan Gea!"

"Hiks ... hiks ... Kalau begitu, kenapa kamu tidak hamil dan punya anak sendiri saja. Kenapa harus aku? Kenapa harus melibatkan aku yang tidak tahu apa-apa begini?" tanya Gea lagi dengan berapi-api.

"Kalau aku bisa hamil, aku pasti tidak akan memberikan ide gila pada mas David untuk mencari istri kedua!"

"Apa kamu mandul?" celetuk Gea.

"Sialan kamu Gea! Aku tidak mandul. Rahimku hanya lemah," jawab Selena yang tidak terima dikatai mandul.

"Sudahlah, buang-buang waktu saja berbicara denganmu."

Selena pun pergi dari pintu kamar Gea dan menuju ke dapur. Ia meminta dibuatkan makanan pada Bi Surti. Lalu melanjutkan lagi kegiatannya yang tertunda karena Gea.

*

*

Di dalam kamar, Gea mencoba menggeledah isi kamar, mencari ponselnya yang yang dulu ia taruh di laci bawa meja rias.

"Alhamdulillah, ponselnya masih ada baterainya walaupun tinggal 10 persen."

Gea memanfaatkan daya baterai ponsel yang tinggal sedikit itu dengan memberikan pesan lewat media sosial ke sahabatnya.

Ga, tolong aku!

Untungnya, Gaza juga sedang online. Jadi mereka bisa balas-balasan pesan.

Kamu sedang dalam masalah Ge? Kamu bertengkar dengan suamimu? Apa dia memperlakukanmu dengan buruk?

^^^Aku tidak bisa menjelaskan semuanya di pesan ini Ga. Waktuku tak banyak. ^^^

Apa sih ini Ge? Aku jadi penasaran tahu!

^^^Aku ada di desa xxxx kota Malang. ^^^

Jadi kau tinggal disana selama ini Ge? Lalu aku harus apa? Menjemputmu mu?

Ketika akan membalas lagi, ponsel Gea tiba-tiba mati karena kehabisan daya. Gea menggeledah meja rias dan isi lacinya. Namun, tak ada charger disana.

"Ya Tuhan, kenapa harus begini? Padahal aku belum selesai berbalas pesan pada Gaza. Aku ingin bilang kalau aku ingin kabur dari sini dan minta bantuannya."

Gea jadi menggigit jarinya sendiri karena gelisah dan cemas. Ia hanya berharap kalau Gaza mengerti apa yang ia katakan.

*

*

David sudah pulang kerja, laki-laki itu langsung mandi dan setelahnya langsung menggendong anaknya. Meski laki-laki itu jahat pada Gea, tapi dia sangat menyayangi Alwin, darah dagingnya. Bahkan kini Selena merasa tersingkirkan karena yang pertama kali ditanyakan ketika pulang kerja adalah Alwin bukan apa yang ia lakukan di hari ini. Tapi, Selena tidak mau mempermasalahkan itu.

Alwin mulai rewel dan menangis, itu artinya bayi itu sedang haus dan ingin minum ASI dari ibunya. David pun membawa Alwin ke kamar Gea. Ia memberikannya pada Gea. Lalu matanya agak menyipit ketika melihat sebuah ponsel tergeletak di atas meja.

David langsung menatap Gea dengan tajam.

"Kau habis menghubungi siapa Ge?" tanya David yang tak bersahabat.

Gea memilih diam dan fokus untuk menyusui Alwin. Ia seolah membiarkan David bicara seperti angin lalu.

"Jawab!" teriak David sedikit keras hingga membuat Alwin menangis lagi padahal tadi bayi itu sudah anteng.

"Jangan keras-keras mas! Nggak baik buat pendengaran bayi!" marah Gea.

"Aku tanyakan sekali lagi! Kamu habis menghubungi siapa Gea? Ibumu? Temanmu? Atau siapa?"

"Apa peduli mu? Mau aku menghubungi orang pun. Kamu tidak akan peduli kan Mas? Kamu kan tidak mencintai aku," ucap Gea dengan wajah sendu menahan sesak di dalam dadanya ketika mengucapkan suaminya tidak mencintainya. Padahal seluruh isi hatinya sudah ia berikan seluruhnya pada suaminya.

David yang kesal karena jawaban Gea, ia langsung membanting ponsel Gea ke lantai hingga hancur jadi beberapa bagian. Gea hanya bisa menangisi apa yang terjadi padanya. Hancur sudah harapannya.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Alif

Alif

jadi perempuan kok begok, ponsel bknya di simpan malah pamerkan, sdh g bs berkutik malah nantang cb jd cerdas dikit

2025-04-05

1

Lucia

Lucia

Aslinya Selana & David keluar.
Ceritanya bikin Geregetan🤣🤣🤣 melu EMOSI dewe

2025-02-12

0

Whatea Sala

Whatea Sala

Lama2 kok kesel ama Gea ya ..

2025-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2 Bab 2 - Gea Hamil
3 Bab 3 - Kedatangan Selena
4 Bab 4 - Keanehan
5 Bab 5 - Bukan adik David
6 Bab 6 - Malam yang tertunda
7 Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8 Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9 Bab 9 - Gea Melahirkan
10 Bab 10 - Pulanglah
11 Bab 11 - Ga, tolong aku!
12 Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13 Bab 13 - Jadilah Kuat
14 Bab 14 - Kembali ke rumah
15 Bab 15 - Pup Alwin
16 Bab 16 - Isi hati Gaza
17 Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18 Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19 Bab 19 - Hampir diculik
20 Bab 20 - Gelisah
21 Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22 Bab 22 - Maafin Gea
23 Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24 Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25 Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26 Bab 26 - Kalah
27 Bab 27 - Pura-pura kuat
28 Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29 Bab 29 - Gaza sakit
30 Bab 30 - Memutuskan Pergi
31 Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32 Bab 32 - Saling Curhat
33 Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34 Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35 Bab 35 - Aruni
36 Bab 36 - GeAr
37 Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38 Bab 38 - Harus Berjuang
39 Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40 Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41 Bab 41 - Senang bertemu kembali
42 Bab 42 - Hampir diculik
43 Bab 43 - Bakti Sosial
44 Bab 44 - Adu mulut
45 Bab 45 - Gea dalam bahaya
46 Bab 46 - Rencana Selena
47 Bab 47 - Mulai curiga
48 Bab 48 - Gea jujur
49 Bab 49 - Fakta terungkap
50 Bab 50 - Masih menyangkal
51 Bab 51 - Diusir dari rumah
52 Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53 Bab 53 - Pergi dari rumah
54 Bab 54 - 50 juta
55 Bab 55 - Investasi
56 Bab 56 - Kebohongan Selena
57 Bab 57 - Pertengkaran
58 Bab 58 - Cerai
59 Bab 59 - Meminta rujuk
60 Bab 60 - Galau
61 Bab 61 - Pasangan yang serasi
62 Bab 62 - Cerita anak teman
63 Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64 Bab 64 - Meminta Waktu
65 Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66 Bab 66 - Berita di Televisi
67 Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68 Bab 68 - Tahanan tersayang
69 Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70 Bab 70 - Aku cinta kamu
71 Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72 Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73 Bonus 1 - Penyesalan David
74 Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75 Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76 Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2
Bab 2 - Gea Hamil
3
Bab 3 - Kedatangan Selena
4
Bab 4 - Keanehan
5
Bab 5 - Bukan adik David
6
Bab 6 - Malam yang tertunda
7
Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8
Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9
Bab 9 - Gea Melahirkan
10
Bab 10 - Pulanglah
11
Bab 11 - Ga, tolong aku!
12
Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13
Bab 13 - Jadilah Kuat
14
Bab 14 - Kembali ke rumah
15
Bab 15 - Pup Alwin
16
Bab 16 - Isi hati Gaza
17
Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18
Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19
Bab 19 - Hampir diculik
20
Bab 20 - Gelisah
21
Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22
Bab 22 - Maafin Gea
23
Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24
Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25
Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26
Bab 26 - Kalah
27
Bab 27 - Pura-pura kuat
28
Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29
Bab 29 - Gaza sakit
30
Bab 30 - Memutuskan Pergi
31
Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32
Bab 32 - Saling Curhat
33
Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34
Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35
Bab 35 - Aruni
36
Bab 36 - GeAr
37
Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38
Bab 38 - Harus Berjuang
39
Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40
Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41
Bab 41 - Senang bertemu kembali
42
Bab 42 - Hampir diculik
43
Bab 43 - Bakti Sosial
44
Bab 44 - Adu mulut
45
Bab 45 - Gea dalam bahaya
46
Bab 46 - Rencana Selena
47
Bab 47 - Mulai curiga
48
Bab 48 - Gea jujur
49
Bab 49 - Fakta terungkap
50
Bab 50 - Masih menyangkal
51
Bab 51 - Diusir dari rumah
52
Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53
Bab 53 - Pergi dari rumah
54
Bab 54 - 50 juta
55
Bab 55 - Investasi
56
Bab 56 - Kebohongan Selena
57
Bab 57 - Pertengkaran
58
Bab 58 - Cerai
59
Bab 59 - Meminta rujuk
60
Bab 60 - Galau
61
Bab 61 - Pasangan yang serasi
62
Bab 62 - Cerita anak teman
63
Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64
Bab 64 - Meminta Waktu
65
Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66
Bab 66 - Berita di Televisi
67
Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68
Bab 68 - Tahanan tersayang
69
Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70
Bab 70 - Aku cinta kamu
71
Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72
Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73
Bonus 1 - Penyesalan David
74
Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75
Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76
Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!