Bab 7 - Mimpi atau nyata?

Di tengah malam Gea terbangun mendengar suara d*sahan dari kamar sebelahnya. Namun, karena masih mengantuk, Gea tak memperdulikan hal tersebut.

Ketika bangun di pagi harinya, Gea merasa apa yang ia dengar semalam mungkin hanya mimpinya saja.

Gea mulai memasak di dapur, ia melihat suaminya yang sudah bangun dan keluar dari kamar adiknya. Gea langsung mengehentikan kegiatannya dan menghampiri suaminya.

"Gimana keadaan Selena mas? Sudah lebih baik?" tanya Gea.

"Sudah, dia bahkan bisa tidur dengan nyenyak," jawab David.

"Tapi, kenapa sepertinya malah mas yang tidak tidur dengan nyenyak. Wajah mas kelihatan kecapean," ucap Gea.

"Iya mas begadang semalam untuk menjaga Selena. Takutnya dia berteriak histeris lagi," alibinya.

"Ya sudah istirahat lagi saja mas. Aku juga baru akan memasak mungkin akan lama. Soalnya aku ngidam mau nasi kuning. Nanti kalau udah selesai masak, aku bangunkan mas."

David mengangguk kemudian masuk ke dalam kamarnya.

Gea melanjutkan lagi masaknya. Hingga 2 jam pun berlalu. Selena keluar dari kamarnya dengan wajah yang terlihat segar bugar karena habis mandi. Bahkan wajahnya terlihat sangat cantik dengan polesan make up yang natural.

"Yang sudah mandi, cantik sekali," puji Gea pada Selena.

"Hehe, terima kasih mba. Aku memang sengaja ingin memperlihatkan kecantikan ku pada mas David," ucap Selena yang membuat Gea sedikit bingung.

"Maksudnya gimana?" tanya Gea lagi takut salah dengar.

"Maksud aku, aku lagi mau belajar make up mba. Aku lagi mau ikut kursus jadi MUA. Aku ingin memperlihatkan nya ke mas David. Mau tahu apa komentarnya, soalnya kan dia yang nantinya mau biayain kursus aku," jawab Selena.

"Oh begitu, kalau menurut mba sih bagus make up nya. Terlihat lebih muda dan fresh. Pasti mas David juga berpikiran yang sama."

Selena tersenyum senang kemudian duduk di sofa.

"Mba ke kamar dulu ya. Mau bangunin mas mu dulu. Nanti habis itu kita makan sama-sama."

"Iya mba."

Gea masuk ke kamarnya, ia membangunkan suaminya dengan menepuk-nepuk pelan pipi suaminya. David pun terbangun.

"Udah selesai masaknya ya sayang?" tanya David dengan mata yang masih terpejam namun tubuhnya sudah berposisi duduk.

"Sudah mas. Mandi gih! Selena juga udah mandi. Dia cantik banget mas katanya mas mau biayain dia kursus make up. Dia nunggu-nunggu komentar mas."

David sedikit bingung tapi ia mengiyakan saja ucapan istrinya itu. Ia kemudian melepaskan pakaiannya di depan Gea.

Gea merasa aneh dengan tanda merah di dada suaminya. Seingatnya ia tidak pernah meninggalkan jejak disana Ia lebih suka meninggalkan tandanya di leher suaminya.

"Mas kenapa dada mas merah begitu?" tanya Gea yang tidak tahan dengan rasa penasarannya.

"Hah?" David meresponnya dengan keterkejutan. Lalu melihat ke arah dadanya.

"Ah, ini. Ini kemarin nggak tahu digigit apa Ge. Lalu tiba-tiba gatal jadi mas garukin tahunya jadi merah begini."

"Ya ampun mas, harusnya jangan digaruk dong. Bekasnya merah banget. Nanti aku kasih salep deh mas," ucap Gea.

"Biar mas saja Ge. Mas mandi dulu ya."

Gea mengangguk kemudian keluar kamar lagi.

Selang lima belas menit, mereka makan bersama di meja makan. Selesai makan, Selena menanyakan tentang make up nya pada David.

"Mas David, gimana make up ku? Cantik nggak?" tanya Selena dengan senyum-senyum.

"Cantik, cantik sekali," jawabnya jujur.

"Kalau sama Mba Gea cantikan mana mas?" tanya Selena membaut David agak kebingungan. Laki-laki itu takut salah menjawab.

"Dua-duanya cantik. Kan sama-sama wanita," jawab David yang memilih untuk aman.

Sementara Selena mengerucutkan bibirnya tidak suka dengan jawaban David. Selena pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi ke kamar.

Melihat itu, David agak was-was takut Selena ngambek. Tapi kalau dia mengikuti Selena, ia juga takut Gea akan curiga.

Alhasil, ia memilih membantu Gea membersihkan piring karena usia kehamilan Gea yang sudah tua, membuat wanita itu agak kesusahan.

"Makasih ya mas, mas sudah bantu aku," ucap Gea lalu memeluk suaminya dari samping.

"Iya, lagian mas juga nggak tega biarin ibu hamil kelelahan. Apalagi itu istri mas sendiri."

"Mas aku mencintaimu," ucap Gea lalu berjinjit dan langsung mengecup bibir suaminya.

Adegan itu terlihat oleh Selena di depan pintu kamarnya. Wanita itu menatapnya penuh kesedihan. David pun melihat itu, dan langsung mengentikan kecupan bibir Gea.

"Jangan disini, kita memberi contoh yang nggak baik ke Selena kalau dia sampai liat."

"Ah, iya maaf. Kalau begitu di kamar yok Mas. Aku pengen," ucap Gea lagi sambil mengelus dada suaminya.

David mulai kebingungan. Ia bingung antara memilih meredakan emosi Selena atau memuaskan hasrat Gea dan juga bisa memuaskan hasratnya.

"Nanti malam aja ya sayang," tolak David.

Gea cemberut.

"Iya deh mas. Kalau gitu temani aku jalan-jalan di depan yok mas," ajak Gea.

David mengangguk. Keduanya pun keluar dari rumah itu.

Selena yang berada di kamar melemparkan bantal dan gulingnya sembarangan. Ia marah, kesal dan bersedih hati. Bahkan ia juga menangis karena sakit hati.

"Hiks ... hiks ... Aku udah nggak sanggup lagi mas. Aku nggak sanggup berbagi suami dengan orang lain. Hiks ... hiks .. "

*

*

Hari sudah berganti menjadi malam, David di dalam kamar sudah siap untuk saling berbagi kehangatan dengan Gea. Namun, lagi-lagi terdengar suara jeritan Selena yang membuat David menunda lagi kegiatannya dengan Gea. David memilih untuk tidur bersama dengan Selena lagi.

Gea menangis dalam diamnya. Ia merasa dinomorduakan oleh adik iparnya sendiri. Ia meringkuk dalam tidurnya mendambakan pelukan dari suaminya. Kemudian ia mulai tertidur dengan air mata yang masih berlinangan.

Di tengah malam, Gea mendengar lagi suara d*sahan dari kamar sebelah. Bahkan suara itu terdengar sangat keras seolah-olah disengaja supaya ia bisa mendengarnya. Namun, namanya juga mengantuk, Gea lagi-lagi tak terlalu memperdulikan itu. Hingga di kesadarannya yang entah berapa persen itu, ia mendengar suara suaminya yang berteriak sambil mend*sah.

"Ah, Selena! Aku mencintaimu!"

Pagi harinya, Gea terbangun dengan gelisah nya. Ia merasa apa yang di dengarnya semalam bukanlah mimpi, itu terdengar sangat nyata. Tapi masa iya? Mana mungkin adik kakak melakukan hal yang tak senonoh itu? Gea tidak ingin berpikiran buruk karena ia percaya pada suaminya sendiri.

Namun, ketika ia keluar dari kamarnya, ia penasaran. Bagaimana posisi tidur suaminya dan adik iparnya. Ketika akan membuka pintu kamar Selena, rupanya tidak bisa. Ternyata pintu dikunci dari dalam.

Kali ini Gea tak bisa lagi berpikir jernih, ia menjadi berpikiran negatif.

Tidak, tidak mungkin! Meraka adik kakak! Tidak mungkin melakukan itu! Iya, pasti mengunci pintu supaya tidak ada maling, iya pasti begitu.

Gea mencoba menimbun pikiran negatifnya dengan pikiran positifnya.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Lucia

Lucia

Gea... gea bener" polos lugu dan gk peka x yaa... gak sadar curiga itu bekas ciuaman apa gigitan nyamuk.. Bego banget sihh km GEA🤦‍♀️🤦‍♀️

2025-02-12

0

Arsya Yanuar

Arsya Yanuar

gemes sendiri q sama gea

2025-02-13

0

Bima Saputra

Bima Saputra

tolololololololol

2025-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2 Bab 2 - Gea Hamil
3 Bab 3 - Kedatangan Selena
4 Bab 4 - Keanehan
5 Bab 5 - Bukan adik David
6 Bab 6 - Malam yang tertunda
7 Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8 Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9 Bab 9 - Gea Melahirkan
10 Bab 10 - Pulanglah
11 Bab 11 - Ga, tolong aku!
12 Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13 Bab 13 - Jadilah Kuat
14 Bab 14 - Kembali ke rumah
15 Bab 15 - Pup Alwin
16 Bab 16 - Isi hati Gaza
17 Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18 Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19 Bab 19 - Hampir diculik
20 Bab 20 - Gelisah
21 Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22 Bab 22 - Maafin Gea
23 Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24 Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25 Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26 Bab 26 - Kalah
27 Bab 27 - Pura-pura kuat
28 Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29 Bab 29 - Gaza sakit
30 Bab 30 - Memutuskan Pergi
31 Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32 Bab 32 - Saling Curhat
33 Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34 Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35 Bab 35 - Aruni
36 Bab 36 - GeAr
37 Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38 Bab 38 - Harus Berjuang
39 Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40 Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41 Bab 41 - Senang bertemu kembali
42 Bab 42 - Hampir diculik
43 Bab 43 - Bakti Sosial
44 Bab 44 - Adu mulut
45 Bab 45 - Gea dalam bahaya
46 Bab 46 - Rencana Selena
47 Bab 47 - Mulai curiga
48 Bab 48 - Gea jujur
49 Bab 49 - Fakta terungkap
50 Bab 50 - Masih menyangkal
51 Bab 51 - Diusir dari rumah
52 Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53 Bab 53 - Pergi dari rumah
54 Bab 54 - 50 juta
55 Bab 55 - Investasi
56 Bab 56 - Kebohongan Selena
57 Bab 57 - Pertengkaran
58 Bab 58 - Cerai
59 Bab 59 - Meminta rujuk
60 Bab 60 - Galau
61 Bab 61 - Pasangan yang serasi
62 Bab 62 - Cerita anak teman
63 Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64 Bab 64 - Meminta Waktu
65 Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66 Bab 66 - Berita di Televisi
67 Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68 Bab 68 - Tahanan tersayang
69 Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70 Bab 70 - Aku cinta kamu
71 Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72 Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73 Bonus 1 - Penyesalan David
74 Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75 Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76 Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Dibawa suami ke rumahnya
2
Bab 2 - Gea Hamil
3
Bab 3 - Kedatangan Selena
4
Bab 4 - Keanehan
5
Bab 5 - Bukan adik David
6
Bab 6 - Malam yang tertunda
7
Bab 7 - Mimpi atau nyata?
8
Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
9
Bab 9 - Gea Melahirkan
10
Bab 10 - Pulanglah
11
Bab 11 - Ga, tolong aku!
12
Bab 12 - Dibuang Setelah Melahirkan
13
Bab 13 - Jadilah Kuat
14
Bab 14 - Kembali ke rumah
15
Bab 15 - Pup Alwin
16
Bab 16 - Isi hati Gaza
17
Bab 17 - Ada sesuatu yang hilang
18
Bab 18 - Semua adalah kebohongan
19
Bab 19 - Hampir diculik
20
Bab 20 - Gelisah
21
Bab 21 - Mengunjungi orang tua Gea
22
Bab 22 - Maafin Gea
23
Bab 23 - Hukum tabur tuai pasti ada
24
Bab 24 - Bubur Kacang Ijo
25
Bab 25 - Fakta tentang Gaza
26
Bab 26 - Kalah
27
Bab 27 - Pura-pura kuat
28
Bab 28 - Ada sesuatu yang disembunyikan
29
Bab 29 - Gaza sakit
30
Bab 30 - Memutuskan Pergi
31
Bab 31 - Sampai di rumah Gaza
32
Bab 32 - Saling Curhat
33
Bab 33 - Menemukan tempat tinggal
34
Bab 34 - Tidak ada kemiripan
35
Bab 35 - Aruni
36
Bab 36 - GeAr
37
Bab 37 - Biarlah mereka bahagia
38
Bab 38 - Harus Berjuang
39
Bab 39 - Mama Hani tahu tentang Gea
40
Bab 40 - Berkunjung ke rumah mantan mertua
41
Bab 41 - Senang bertemu kembali
42
Bab 42 - Hampir diculik
43
Bab 43 - Bakti Sosial
44
Bab 44 - Adu mulut
45
Bab 45 - Gea dalam bahaya
46
Bab 46 - Rencana Selena
47
Bab 47 - Mulai curiga
48
Bab 48 - Gea jujur
49
Bab 49 - Fakta terungkap
50
Bab 50 - Masih menyangkal
51
Bab 51 - Diusir dari rumah
52
Bab 52 - Menyerahkan Alwin
53
Bab 53 - Pergi dari rumah
54
Bab 54 - 50 juta
55
Bab 55 - Investasi
56
Bab 56 - Kebohongan Selena
57
Bab 57 - Pertengkaran
58
Bab 58 - Cerai
59
Bab 59 - Meminta rujuk
60
Bab 60 - Galau
61
Bab 61 - Pasangan yang serasi
62
Bab 62 - Cerita anak teman
63
Bab 63 - Semoga berhasil putraku!
64
Bab 64 - Meminta Waktu
65
Bab 65 - Tanggapan Bapa dan Ibu
66
Bab 66 - Berita di Televisi
67
Bab 67 - Selamat tidur calon istri
68
Bab 68 - Tahanan tersayang
69
Bab 69 - Maunya liat kamu terus
70
Bab 70 - Aku cinta kamu
71
Bab 71 - Aku juga mencintaimu
72
Bab 72 - Kehidupan Bahagia
73
Bonus 1 - Penyesalan David
74
Bonus 2 - Lahirnya sepasang bayi kembar
75
Cinta Kita Belum Usai by Yoyota
76
Tiba-Tiba Dilamar By Yoyota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!