di dalam mobil laras hanya terdiam dengan tangan dion yang merangkulnya
dion berusaha menenangkan laras dion yang duduk berdekatan dengan laras
" tak usah kamu bersedih, disini masih ada aku"
" maaf tuan dion tadi saya mengakui anda sebagai suami saya" laras menatap dion dengan penuh kehangatan
"kenapa harus minta maaf....akan saya kabulkan perkataan kamu barusan" dion tersenyum simpul dengan tangan yang memeluk laras
"ihhhh apaan sihhh....malu tau ada pak supir"bisik laras dan dia menyingkirkan tangan dion
"bercandanya gak lucu tau" laras membuang muka dengan cemberut
"siapa yang bercanda sayang....saya sudah mendaftarkan pernikahan kita sudah sejak dari kamu di peluk oleh tuan sebastian kurniawan itu"dengan nada malas dion menyebut nama lelaki itu
"kenapa kamu mengambil kesimpulan seperti itu" laras marah dengan keputusan yang di buat dion
"kan tadi kamu yang bilang kalo saya adalah suami kamu dan katanya juga selingkuhan kamu....hahaha"
dion tertawa geli mengingat perkataan laras yang menyebutnya sebagai suami sekaligus selingkuhan
padahal status mereka masih pendekatan namun bagi dion itu adalah kesempatan untuk dia bisa menempati hati laras ...
laras mulai berpikir apakah ini yang di namakan karma
karna dia dulu sering memainkan hati dan perasaan lelaki dan kini dia harus terjebak dengan perbuatanya sendiri.
" apakah kamu tak mau menjelaskan kenapa sampai kamu bisa membenci tunangan kamu sendiri"
sebenarnya dion sudah mengetahui permasalahan mereka namun dia ingin mendengar langsung dari mulut laras
laras pun menjelaskan panjang lebar kepada dion dengan deraian air mata
" jadi ikatan kalian itu tidak di dasari cinta hanya karna hutang orang tua kamu saja"
laras hanya mengangguk
baru kali ini dia menceritakan kisah hidupnya kepada seseorang
laras merasa lega dan ada rasa nyaman saat di dekat dion
dion yang tak tega melihat penderitaan laras selama ini hanya bisa memeluk dan mencium keningnya
" mulai saat ini kamu tak akan merasakan yang namanya sakit lagi" dion mencoba meyakinkan laras
laras memejamkan mata merasakan ada sebuah ketulusan yang tak pernah dia rasakan selama ini
dion menyeka air mata laras.
mereka pun sampai di hotel tempat di mana mereka menginap
" dion sebenarnya aku masih punya rumah disini"
seketika dion berbalik dan menatap laras
" kamu mau pulang???"
laras menggeleng kepala
dan sekarang laras memeluk dion dengan perasaan yang berbeda dari sebelumnya
" aku takut jika nanti sebastian menyakiti aku lagi dia itu sangat kasar"
dion mengusap kepala laras dengan memeluk laras
"selama saya di dekat kamu semut pun tak akan ku biarkan menggigit mu nona" dion mencoba menggoda laras
laras hanya tersenyum dan malu dia membenamkan wajahnya di dada bidang dion
"sudah kamu ganti dulu pakaian mu"
laras pun melonggarkan pelukan dia pun menuju lemari dan mengambil beberapa helai pakaian
laras pun berganti pakaian dan dion yang tengah sibuk dengan pekerjaan nya
laras menghampiri dion dengan secangkir teh
" tehnya tuan " laras menggoda dion karna dion paling tak suka jika laras memanggilnya dengan sebutan tuan
dion menatap laras tajam
" menakutkan sekali...membuatku ketakutan saja" laras hendak pergi meninggalkan dion
namun dion menarik laras kepangkuan nya.
" kamu diam di pangkuan ku jadi aku bisa fokus dengan pekerjaanku ...ingat jangan menggoda ku lagi" dion mencium pundak laras
laras hanya terdiam dan dia pun menemani dion dengan duduk di pangkuan nya.
kebahagiaan akan datang tanpa terpinta dan tanpa terduga
terkadang sakit dan sulit yang di rasa adalah perjalanan menuju bahagia😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Rf°Tri Nur Halimah
ijin ss ya kata2 ny
2020-06-09
3
Ajizatul Abadiyah
kt2 trakhirnya bkin meleleh
2020-04-08
2
itin
authornya pinter bener bolak balik praduga pembaca 😁
2020-04-04
3