ep 02

Sesampainya di rumah, Laras masih merasakan sakit pada pipinya, lekas mengobati pipi yang lebam Karna ulah Sebastian "Mimpi apa aku tadi malam bisa kenapa tampar kaya begini" Ucap Laras sembari menghempaskan badan ke sofa ruang tamu. Rasanya lelah harus menghadapi amarah Sebastian yang kadang tak terduga, hal hal kecil bisa membuatnya murka. Sebastian seperti punya kebribadian ganda. Sesaat bersikap baikn sesaat lagi marah tak tau apa masalahnya.

Beberapa hari kemudian, Setelah kejadian itu Laras memutuskan untuk menjauh darinya. Ia tidak ingin terkena imbas dari kemarahan Tian, yang selama ini kerap menghantui setiap tidurnya "Setiap hari aku selalu berdoa supaya Tuhan menjauhkan dia dariku. Andai aku punya hak untuk membatalkan pertunangan ini pasti sudah sejak dulu aku membatalkannya. Bersama dia hidup ini seolah tidak nyaman. Setiap kali ketakutan ini membawaku ke dalam jurang yang sangat gelap, sampai rasanya aku tak bisa keluar" Lirih Laras dalam setiap hari.

"Heh....ngapain lo bengong di situ? bukannya jam kerja udah abis dari tadi, masih aja lho diam sini, ngapain?" Tanya Salah satu rekan kerja Laras. Saat ini mereka tengaj berada di dapur, menyelesaikan tugas masing masing. Namun, ketika salah satu rekan kerja Laras hendak mencuci piring, ia melihat sosok Laras terdiam diri sambil memagang sebuah piring bersih. Kalau di lihat dariraut wajah Laras jelas kalau dia sedang ada banyak masalah.

Menarik nafas panjang "Rasanya saya masih ingin di sini. Lebih nyaman bekera dari pada harus di rumah, jenuh nggak ada teman" Ujar Laras dusta. Sejauh ini seluruh teman bahkan rekan kerjanya tidak tau kalau Laras sudah miliki tunangan. Karena memang sejak dulu Laras menyimpan rapat hubungannya dari orang luar.

Seseorang tadi lalu menepuk pundak Laras "Kalau aku jadi kamu mending ke mall atau jalan jalan cantik di mana gitu"

"Sinta....bantuin aku dong" Seseorang memanggil Sinta.

"Oke, segera meluncur" Jawab Sinta sembari berlari kecil ke arah tema kerjanya itu.

"Benar kata Sinta" Laras pun segera menghubungi kedua sahabatnya untuk bertemu di suatu tempat.

"Kalian bisa tidak temani jalan jalan? sekali kali kita kumpul bareng yuk" ajak laras dari telepon.

Kebetukan Nike dan Natalia baru saja pukang dari kampus, mereka dengan senang hati menerima ajakan Laras.

"Oke, kita ketemu langsung di sana saja, ya. Nanto kamu share aja tempatnya di mana, kita Otw ke san sekarang" jawab Nike. Natalia yang menguping langsung ikut bicara "Pokoknya masalah jalan jalan kita juaranya...."

"Iya, aku paham kok. Kalau begitu aku share tempatnya ya" Segera mematikan panggilan telepon.

"Oh iya, aku tuh masih penasaran lho sama cowok yang waktu itu, kira kira dia siapa ya? kok berani banger main seret Laras gitu saja. Apa mungkin dia itu pacar Laras?"

Natalia memukul lengan Nike "Mana mungkin dia pacar Laras, orangnya saja kelihatan garang. Nggak, Nggak, Nggak mungkin. Kalau pun Laras punya pacar tentu dia kasih tau kita dong, secara kita ini sahabatnya" Ucap Natalia.

"Tapi bisa jadi kan Laras bohong sama kita, bisa saja kan?" Nike masih belum percaya sebalum Laras memberitahunya sendiri.

"Sudahlah....nggak usah di pikirin, mending kita cus berangkat hiling. Biar otak nggak pusing mikir sekripsi mulu" Natalia langsung menggandeng tangan Nike.

"Oke, masalah hiling kita juaranya" Tak lama mereka pun langsung menuju ke tempat tujuan.

Sesampainya mereka di pusat perbelanjaan, segera mencari keberadaan Laras "Laras mana sih kok belum kelihatan juga" Tak lama setelah itu datanglah Laras "Hey aku di sini" Nika dan Natalia segara menghampiri Laras.

"Yuk Ras kita udah nggak sabar pengen lihat tas di atas itu, katanya lagi pada diskon. Lumayam bisa hemat" Ucap Nike antusias.

"Tas terua yang kamu pikirin, Ke. Mau di baut apa tuh tas satu lamari di rumah kamu?" laras geleng kepala saat tau sahabatnya suka koleksi tas beraneka model.

"Tau nih anak suka banget koleksi tas. Kamu tau tidak Ras, sampe ibunya itu marah marah setiap kali dia oulang pasti bawa tas baru. Kan pemborosan ya Ras" Sambung Natali.

"Eh biarin aja duit duit aku ini" Ceteluk Nike.

Tanpa teeduga Nike melihat sesuatu "Ehhh ras liat deh..." Nike menunjuk pada lelaki yang dia rasa dia pernah melihatnya "Bukannya dia cowok yang nyeret Lo waktu itu?"

Laras menoleh dan melihat sosok Tian sedang bersama dengan wanita lain. Terlihat mereka tengah asik berbelanja beberapa barang. Satu hal yang menyita perhatian Laras adalah, mereka bermesraan sambil tangan si wanita menggandeng lengan Tian. Jelas sekali kalau mereka ada hubungan special.

(Jadi begini sikap asli dia di belakangku) Gumam Laras sambil menahan rasa sakit.

Saking salitnya, Laras pun berlari keluar dari mall "Ras, Laras, mau kemana kamu" teriak Nike tapi tak di gubris sama sekali olehnya. Luka hati luka diri menjadi satu kesatuan yang menyakitkan.

Natalia yang masih bengong dengan apa yang dia lihat seketika tersadar "Astaga, Laras..." ia berusaha mengejar Laras.

" Lia....sini Lo" dengan nafas terengah engah Nike memanggil Natalia

"Pada kenapa si ini??" Lia kebingungan dengan sikap mereka berdua

" Laras kenapa nangis "

" Lo apain tu anak"

maki Lia

" gua tadi liat cowok yang nyeret Laras pas waktu itu, dia belanja bareng cewek"

" mereka mesra banget, ya gua kasih tunjuk ke Laras lah"

" malah Laras lari gak tau kenapa"

mereka heran dengan Laras, memang cowok itu siapa??

sampai Laras bisa sesedih itu...

Meraka saling melempar pandang

" jangan jangan dia gebetan laras" celetuk Lia

" masa si dia gebetan laras, kok dia gak ada ngomng sama kita"

mereka pun hanya bisa menebak2

dan mereka melangkah pergi dari mall

namun langkah mereka terhenti saat mereka melihat lelaki yang tengah berciuman di parkiran mobil dengan seorang gadis cantik

" ihhhh cowok kaya gitu mana cocok dengan Laras...jijik gua lihatnya" cetus Nike

Nike melanjutkan langkah kakinya yang di ikuti Lia di belakang...

mereka pergi meninggalkan Tian yang masih asik berciuman

Laras....

berlari dan berhenti di sudut parkiran yang sebenarnya dia tau aktifitas apa yang sedang Tian lakukan saat ini

namun Laras hanya menangis dengan apa yang dia lihat

Lo tega ngelakuin ini setelah Lo nyakitin raga gua dan sekarang Lo nyakitin batin gua!! gumam Laras

Tian mendengar ada isakan tangis yang samar2 dia dengar, membuatnya menoleh dan betapa terkejutnya dia

saat dia mendapati Laras berada di sudut parkiran tengah melihat adegan yang dia mainkan barusan...

Tian mendorong wanita di depannya dan berlari ke arah Laras

Laras yang sudah dulu berlari mempercepat laju kakinya dan memasuki mobilnya bergerak pergi menjauh

" larassss ....tunggu ..." teriakkk Tian namun usahanya sia2

Laras yang sudah pergi dengan mobil yang di kendarainya

" siallllll..." Tian mengacak rambut seolah dia frustasi

" siapa cewek itu yang" tanya wanita yang mendekati Tian

" diemmm Lo....pergi dari sini" teriak Tian

wanita itu pun pergi meninggalkan Tian

Karana dia tau dia hanya simpanan Tian..

gua harus cepet kerumah Laras sebelum semua jadi tambah runyam!! gumam Tian

sesampainya di rumah Laras berlari menuju kamarnya

Laras yang masih terisak isak dengan tangisnya

" gua gak mau ngelanjutin hubungan ini, gua capek" Laras terus menangis

tok tok tok...

ras buka pintu!!

Tian yang berada di depan pintu

namun tiada jawaban dari Laras

Laras memberanikan diri membuka pintu

" kenapa"

Tian meraih tangan Laras

" ras Lo salah paham "

" tadi dia yang mencium gua"

" sumpah gua gak kenal dia"Tian mencoba meyakinkan laras

Laras terdiam mendengar penjelasan Tian

Laras hanya tertawa geli

" Lo pikir gua buta"

" Lo pikir gua tuli"

" sebelum Lo keluar gua udah liat Lo belanjain dia di dalam, mesra mesraan kek gitu, Lo masih mau ngelak gak kenal....ha...." tangis Laras pecah seketika

Tian mencoba memeluk Laras

namun Laras mendorong tubuh lelaki itu

" pergi lo dari sini..." usir Laras

" mohon maafin gua ras" Tian hanya bisa berteriak meminta maaf tanpa ada respon dari Laras...

setelah beberapa menit Sebastian pun berlalu pulang karna Laras tak kunjung keluar

hargai dia yang saat ini berada di dekat kita

karna yang dekat terkadang bisa menjauh

jangan sia siakan mereka yang mampu bertahan

karna ada kalanya mereka pun lelah dan berlalu dengan seiringnya waktu

Terpopuler

Comments

Putri Marselina

Putri Marselina

baca nya seru tapi aq geli bhsa nya it gue elo

2021-08-26

0

noname

noname

🖤🖤🖤🖤🖤

2020-06-19

2

itin

itin

best quotes

2020-04-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!