Setelah beberapa saat kemudian, Dion masih memeluk laras dengan erat perlahan mulai merenggangkan pelukannya. Meljhat tatapan si wanita menatap lurus tanpa ekspresi.
"kamu kenapa melamun? apa yang sedang menggangu pikiran kamu?" Berdiri sejajar di samping Laras lalu melihat ke arah yang sama "Jalani saja Takdir yang harus kamu jalani. Nikmati dulu jangan beranjak pergi, karena akulah takdirmu" Ucap Dion menyombongkan diri.
"Teelalu percaya diri" Ucap Laras.
Memicingkan mata "Kenapa kamu jutek sekali? beda saat kamu merayu para lelaki di ckub malam itu? di sana kamu terlihat seperti wanita nakal, taoi sekarang kamu sok jual mahal. Apa yang kamu butuhkan, uang, mobil, rumah? saya punya segalanya, kalau pun kamu mau akan saya berikan segalanya untuk kamu"
Tanpa di sadari kedua tangan Laras mengepal erat (Ternyata semua laki laki sama brengse*nya. Mereka hanya bisa menilai segala sesuatu dari segi materi. Dasar bajing**) Dalam hati paling dalam, ia tidak terima bila di bandingkan dengan para wanita kemersial di luar sana. Sebab, sejatinya Laras tidak mencari kenikmatan atau pun harta, yang ia cari adalah pembalasan dendam. Dengan membuat pada lelaki tunduk di kakinya itu suatu kebanggaan. Dulu dia di butakan cinta sampai tertindas oleh seorang lelaki dan sekarang saatnya pembalasan dendam.
"KEnapa diam saja? apa kamu sudah lapar, kalau begitu kamu temani saya makan" Tanpa kata ia menarik paksa Laras untuk ikut dengannya.
"Saya tidak tau apakah kamu suka dengan masakan saya atau tidak, kalau memang tidak suka kamu boleh masak sendiri" Dion meletakkan makanan dan minuman di atas meja.
"Mulai sekarang biasakan diri kamu di rumah ini"
Laras terheran kenapa orang yang baru saja dia kenal mendadak jadi seorang yang perhatian dan baik.
(Sebenarnya apa yang inginkan dariku?)
"Kamu harus makan banyak" Dion menuangkan nasi beserta sayur dan lauk ke atas piring Laras "Kenapa diam saja, ayo makan"
(Terserah mau makanan ini di racuni sekali oun aku tidak perduli. Biar aku perlihatkan sebera tidak sopannya diri ini) Segara Laras makan seperti orang tidak makan satu bulan. Sengaja ia berbuat seerti itu suoaya Dion ilfil lalu membiarkannya pergi.
Dion menatap Laras yang melahap makanan yang sengaja dia buat sendiri padahal di rumah itu banyak pembantu, namun Dion memilih memasaknya sendiri dari tangan Dion...
"Bagaimana kamu suka? sepertinya kamu sangat menikmati masakan saya"
Laras hanya mengangguk lalu kembali makan.
"Setelah ini kamu bisa pergi mandi, di lemari itu ada pakaian khusus baju baju kamu" Ujar Dion memberitahu.
Laras terhenyak mendengar kata kata Dion saat itu (Mandi?) pikiran kotor mulai merap di otak Laras sampai membuatnya melayangan tatapan sinis.
"Kenapa ini terkesan sudah di siapkan dari jauh jauh hari ya, pak. Dion Rahardian" Laras memandang tajam Dion
Dion hanya tersenyum tipis di bibirnya hingga Laras pun tak melihat senyuman itu. Kemudian ia berjalan menuju lemari pakaian "Saya mau mandi dulu, kamu habiskan makanan itu lalu mandi "
Dion pun berjalan ke arah pintu kamar mandi
"Dasar. Memang dia pikir dia iti siapa, sok mau ngatur hidup orang lain" Lirih Laras.
Kebetulan pendsngar Dion smagatlah tajam, ia mendengar ucapan Laras, seketika Dion berhenti dan berbalik ke arah Laras "Apa kamu bilang? Kalau mau mengatai orang harusnya di batin saja jangan sampai ada telinga mendengar"
Laras mengerutkan kening dia heran kenapa suara pelan seperti itu Dion masih saja mendengarnya "Maksud kamu apa? Perasaan dari tadi saya tidak bilang apa apa" Laras berusaha cuek dan tidak melihat Dion sama sekali dia memilih berpaling muka dan memandang ke arah berlawanan.
"Oh, atau begini saja bagaimana kalau kita mandi bareng saja....." Dion mencoba menggoda Laras dengan senyum mesum di bibirnya.
"Sembarangan kamu ya, maaf ya tuan saya bukan tipe wanita seperti itu, saya memang suka keluar masuk hiburan malam tapi maaf saya bukan Pela*ur. Level saya di atas mereka. Hanya orang tertentu yang bisa menyentuh saya" Sengaja ia berkata begitu untuk membalas ucapan Dion.
"Oh masa sih, kalau begitu saya akan mencoba kualitas tinggi di atas paca wanita itu"
Sontak Laras marah bukan main. Menghentakkan kaki.
"Baiklah terserah kamu saja, sekarang kamu bisa lanjut makan saya hanya bergurau saja kok. Tapi kalau kamu mau saya siap melakukannya dengan senamg hatu" Dion mencubit hidung Laras dia pun pergi untuk mandi
beberapa menit pun berlalu...Laras yang tengah asik bermain ponsel
tiba tiba terkejut
Dion melempar handuk ke muka Laras
" mandi sana" Dion pun duduk di sebelah Laras
Laras meletakkan ponsel di atas meja dia pun berjalan ke arah kamar mandi
"mau saya temenin Nona" teriak Dion dari luar kamar mandi
Laras tak menjawab dan memilih untuk kembali melanjutkan mandinya...
beberapa menit pun Laras keluar dengan baju kimono dan handuk yang melingkar di atas kepalanya
Laras mematung melihat Dion tertidur di kasur dengan lelap
dasar cowok gak waras bisa bisanya dia bawa gua kesini dan gua harus seatap dengan ni cowokk!!!! Laras menepuk2 keningnya seolah tak percaya bahwa saat ini dia harus menghadapi kenyataan hidup yang seperti ini..
Laras berganti pakaian dia kembali memainkan ponsel namun betapa terkejutnya dia saat Dion memeluknya dari belakang.
"bukannya kamu tadi sudah tidur" laras meronta hendak melepaskan pelukan Dion
" besok kita akan pergi... lebih baik kamu tidur sudah malam"
Dion melepaskan pulukan dan membawa Laras ke tempat tidur
Laras gugup dia takut akan terjadi bencana pada dirinya malam ini
" kamu tenang saya tidak akan menyentuhmu kecuali kamu yang memintanya" Dion berbaring dan menarik selimut
" baik saya akan tidur di samping kamu tapi ini adalah batas suci kita" laras meletakkan guling di tengah tengah mereka
laras pun berbaring dengan hati yang gusar
dia mencoba memejamkan mata dan membelakangi Dion
Dion tak kehabisan akal Dion pun memeluk Laras dari samping dengan mata terpejam pura2 tertidur
seketika Laras menoleh
tidur saja Lo masih bisa mesum kaya gini apa lagi kalau gak tidur !! kesal Laras
laras pun memindahkan tangan Dion ke atas guling
Lo peluk tu guling ...hahaha! Laras tertawa pelan
dan Laras pun tertidur
dengan ponsel yang masih di genggamnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
vita
lo org betawi ras😂
2020-03-28
1
Eka Nur liya
masih review kak
mohon di tunggu ya🙏🙏
2019-10-30
5
ngasikwmainaniki,gushmbiaqnh
lg
2019-10-30
2