ep 03

Setelah menyaksikan kejadian itu, Laras terisak. Rasa sakit kian menggoyak hati sampai tak ada lagi sisa di hati. Sekarang Laras hanya bisa pasrah dengan hubungan mereka, yang mana ia sendiri pun tak ingin bertahan lagi, setelah banyak kesakitan yang Laras terima selama ini. Habis sudah kesabaran Laras menghadapi Sebastian. Jauh di lubuk hati paling dalam, ingin selaki ia lepas dari lelaki parasait tersebut.

"Sekarang baru aku tau siapa kamu sebenarnya. Jika sudah tak cinta lagi untuk apa hubungan ini" Lirih Laras penuh derai air mata. Sejujurnya Laras masih mencintai Tian, seperti sebelumnya. Namun, hati dan fisik kerap kali tersakiti oleh sikap paranoid sang kekasih. Setiap apa saja keinginan sang kekasih, ia di haruskan memenuhi segalanya. Sampai Laras pun terpaksa bertunangan. Bukan Laras tidak mau, tapi masih menunggu kemantapan hati.

Pertunangan meraka seolah tak memiliki arti sedikit pun di mata Sebastian. Hubungan yang selama ini berusaha di jaga hancur lebur bagai debu. Pernikahan di depan mata harus kandas begitu saja oleh kelakuan buruk Sebastian sendiri. Apa nanti kata orang tua mereka, bahkan pihak keluarga sudah merencanakan tanggal pernikahan mereka berdua. Namun, setelah kejadian ini apakah pernikahan masih bisa terlaksana? entahlah yang pasti untukk saat ini Laras begitu terluka. Tergantung bagaimana Takdir menjalankan tugasnya.

Drtttttt...

Tiba tibsa saja ponsel Laras bergetar, ada puluhan pesan dari Tian yang dia tak ingin melihatnya sama sekali, apa lagi untuk membalas. Berulang kali pula dia menelepon Laras tapi tidak ia hiraukan.

"Andai kamu di posisiku pasti kamu pun akan melakukan hal serupa..."Berusaha kuat dengan segala cobaan yang saat ini tengah menimpa hubungannya.

Setelah beberapa saat kemudian, Laras memilih menghapus semua pesan tersebut. Begitu besar rasa kecewa atas apa yang pernah Tian janjikan pada dirinya "Jika ini yang terbaik, aku akan mundur. Tidak mungkin terus melaju saat hujan mulai menghantam badan, lebih baik berhenti daribpada basah kuyup. Sungguh, aku tidak mampu melawati badai hujan ini" Bayangan kebersamaan kala mereka bersama dulu, mulai terbayang indah. Dulu hubungan mereka baik baik saja. Tidak pernah sekali pun Tian membentak atau kasar padanya, justru dia selalu mengerti posisi Laras. Tapi seiring berjalannya waktu, semakin lama Tian mulai berubah. Sikapnya mulai posesif, egois, selalu mementingkan diri sendiri. Sudah banyak hal berubah darinya. Laras mulai lelah, tidak bisa lagi untuk bertahan terlalu lama.

Dan beberapa tahun silam, pernah beberapa kali ia memergoki Tian berduaan dengan wanita di sebuah hotel dan tengah asik bermesraan. Laras hanya bisa diam dan saat Tian memberi penjelasan palsu, ia berusaha percaya. Terkadang pula Sebastian malah memukulinya atas apa yang tidak dia lakukan.

Laras menulis sepucuk surat singkat yang dia tujukan pada Tian

Dear ....

Sebastian Kurniawan

maaf...

aku tidak bisa bertahan dengan semua yang sudah kamu perbuat Kpda saya

dengan ini saya sepihak memutuskan untuk tidak melanjutkan pertunangan ini...

kesalahan yang kamu lakukan terhadap saya sangat lah menyakiti saya dan melukai jiwa raga saya..

saya mampu bertahan saat kamu memaki, memukul, dan menampar saya

tapi maaf ikatan yang ada di jari saya yang membuat saya semakin kesakitan.

dan membuat saya mengambil keputusan terbesar ini...

untuk kamu semoga bahagia ☺️☺️

aku akan baik baik saja

larasati Abimanyu

laras meletakkan sebuah cincin di dalam surat itu

dia pun mengirimnya kepada tian

namun sebelum dia mengirim surat

Laras mulai berkemas dia memutuskan untuk pergi menjauh dari kota tersebut

menjauh dari Sebastian dan terpaksa menjauh dari para sahabatnya

Laras memilih untuk tidak memberi tahu sahabatnya atas kepergiannya

di karenakan Laras tak pernah mempublikasikan hubungannya dengan Tian kepada mereka

karna hubungan Laras dan Tian di dasari atas hutang piutang keluarga laras

satu jam pun berlalu ....

Laras membawa semua peralatan yang dia butuhkan

hampir 2 koper penuh

dia menitipkan surat kepada tukang pos

sesudahnya Laras bergegas menuju bandara

dia ingin pergi ke kota yang jauh dari Tian

sebelum dia berangkat

Laras membuang kartu di ponselnya Laras hanya menyimpan data2 dari sahabatnya juga keluarganya

" maafkan gua karna gua gak pamitan sama kalian" tangis Laras pecah seketika mengingat para sahabatnya

Laras juga harus menjauh dari mereka semua

Laras pun berangkat dengan penerbangan xxxx... ke kota xxx....

Laras pun sampai di kota tujuan sekitar jam 10 malam waktu setempat...

Laras menuju rumah neneknya

Tian ....

dia mondar mandir tak karuan dengan ponsel di tangan kirinya

tangannya tak henti henti memegang kening

berusaha memutar otak supaya Laras bisa kembali memaafkannya...

tok tok tok...

ada seseorang mengetuk pintu

Tian bergegas membuka pintu

dan betapa terkejutnya dia, saat mendapati di depan matanya ada pak pos yang membawa sebuah lipatan kertas

" permisi pak, dengan bapak Sebastian kurniawan??"

" iya saya pak..!" Tian penasaran di jaman modern seperti sekarang masih ada orang yang kirim surat lewat pak pos...

" mohon di tandatangani pak"pak pos tersenyum dan meyodorkan buku meminta tanda tangan Tian

seusai Tian menandatangani

dan pak pos berpamitan

Tian menutup pintu dan membolak balikkan kertas itu

siapa ya yang kirim surat ini aneh, baru kali ini gua dapet surat !!! tak lama kemudian Tian membuka surat itu

krincing....

ada benda yang terjatuh

saat Tian mencoba melihat benda apa itu

Tian terbelalak saat di dapati ada sebuah cincin

Tian mengambil cincin itu dan ...

jrenggg...itu cincin pertunangan yang di kenakan Laras

Tian buru2 membaca surat itu

" Laras........."emosi Tian meluap

dia merobek surat itu dan berlari menuju sebuah mobil mewahnya

Tian bergegas menuju rumah Laras

sesampainya di depan rumah, Tian menggedor pintu berkali kali hingga puluhan kali

tak lama datanglah tetangga sebelah yang Dateng

" mas cari mbk Laras?" seorang lelaki setengah tua itu pun bertanya Kpda Tian

" iya pak, saya tunangan Laras"

Tian antusias menjawab bapak tua itu

" mas..mbk laras tadi pamitan pada saya, dia pindah ke luar kota mas" jelas bapak itu

" kemana pak" Tian memegang tangan bapak itu berharap bapak itu tau keberadaan Laras saat ini

namun bapak itu hanya menggeleng

bapak itu pun pamit untuk masuk ke dalam rumah lagi...

Tian mengacak rambut frustasi..

dia duduk di kursi panjang depan ruang Laras...

malam pun mulai larut Tian kembali pulang kerumahnya

dia memutuskan untuk pulang dan kembali mencari Laras keesokan hari...

di dalam kamar Tian pun terlihat lesu dengan air matanya menetes membasahi pipi...

Tian mengirim ratusan pesan dan mencoba menghubungi Laras namun tak ada jawaban dari Laras

Terpopuler

Comments

A-Fis Ihan Yos Nano

A-Fis Ihan Yos Nano

udah ilang aja di tangisin

2020-10-22

4

mommy_arzy

mommy_arzy

udah kasar suka selingkuh..klaut aja loe...😡😡😡

2020-04-08

8

Nining Shuma

Nining Shuma

makanya hargai orang yang syang sm lo

2020-03-20

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!