"Kamu semakin cantik, dan juga sexy." Haidar memuji Sora yang terlihat feminim dan sangat cantik menggunakan celana panjang dan baju tanpa lengan berwarna putih dan panjang bajunya sampai sebatas atas perut, memperlihatkan pusarnya yang di pasang belly piercing (tindik pusar). Sungguh sangat sexy.
"Terima kasih atas pujiamu." Sora merasa tersanjung dengan pujian yang d layangkan Haidar.
"Na, masukkan kopernya ke dalam bagasi!" titah Haidar lalu membukkan pintu mobil depan untuk Sora, sedangkan Nana memasukan koper besar itu sendirian ke bagasi.
"Den, kopernya tidak muat," ucap Nana.
"Kok bisa? Kamunya yang nggak bisa! Kampungan banget sih!" Haidar menjadi kesal, ia mengurukan niatnya yang akan masuk ke dalam mobil, dan menghampiri Nana, membantu memasukkan koper tersebut ke bagasi.
"Sudah 'kan?! Lain kali belajar biar nggak norak!" omel Haidar lalu segera memasuki mobilnya.
Nana menundukkan kepalanya, menahan tangisnya, ia pun segera masuk ke dalam mobil, dan duduk tenang di jok belakang.
"Dia pembantu kamu?" tanya Sora sambil menujuk Nana dengan ibu jarinya.
"Iya," jawab Haidar lalu segera menjalankan mobilnya.
Haidar seolah melupakan Nana, dan mengabaikan Nana. Pria itu asyik mengobrol dengan Sora. Mereka berdua tertawa terbahak saat mengingat masa lalu mereka
Sungguh hati Nana merasa sakit saat melihat kedekatan Haidar dengan gadis jepang yang bernama Sora itu.
Tapi, untung saja Nana membawa ponselnya, jadi ia bisa mengalihkan rasa sakit hatinya. Bertepatan dirinya membuka ponsel, David mengirimkan pesan kepadanya.
"Sore cantik?" isi pesan yang di kirimkan oleh David.
"Sore juga Mas David," balas Nana, pesan yang di kirimkan centang biru, bertanda jika David sudah membacanya.
"Lagi apa, Na?"
"Lagi menemani Den Haidar jemput kerabatnya di Bandara. Mas David sedang apa?" balas Nana, basa basi.
"Lagi capek, Na, capek kangen kamu, eaakkk." David membalas pesan Nana dengan gombalan receh yang membuat Nana terkikih geli.
"Mas David bisa aja," balas Nana, masih tersenyum dan tertawa pelan, hingga membuat perhatian Haidar teralihkan, ia memicingkan matanya, menatap Nana dari spion tengah.
"Kamu kenapa, Na?" tanya Haidar dengan ketus.
"Ini Mas David lucu," jawab Nana polos.
Haidar mencengkram stir mobil dengan kuat, ia tidak suka jika Nana dekat dengan David. Dadanya terasa panas, dan rasanya ia ingin melihat pesan yang di kirimkan David kepada Nana.
Suasana yang tadinya riang karena tawa Haidar dan Sora kini mendadak hening.
"Haidar kok diam?" tanya Sora mencolek lengan Haidar yang sedang memegangi stir mobil.
"Oh, sedang fokus, Ra. Maklum jalana Jakarta macet," jawab Haidar beralasan, padahal di dalam hatinya sedang berkecamuk.
Nana masih asik berbalas pesan dengan David, tanpa sadar jika siluman harimau sedang mengintai dirinya.
"Awas saja kamu, Na! Aku akan memberikanmu pelajaran!" geram Haidar di dalam hati.
*
*
Mobil Haidar sudah terparkir di halaman rumah dengan rapi. Nana segera keluar dari mobil, dan mengeluarkan koper Sora dari bagasi. Mood Haidar hancur, pria tampan itu langsung memasuki rumah tanpa memedulikan Sora yang memanggilnya, berharap di bukakan pintu mobil oleh pria tersebut.
Yuki dan Fahri menyambut Sora dengan senang hati. Sora menundukkan setengan badannya, bertanda jika menghormati kedua orang tua Haidar. Dan kedua orang tua Haidar membalas dengan membungkukan setengah badannya juga.
***
Jangan lupa dukung terus karya emak❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
LENY
DIH CEMBURU GAK SALAH TUH HAIDAR SDH MESRA2AN BENTAK MENGHINA NANA DIDEPAN SORA. CIH CEMBURU JIJAY 🤮
2025-03-03
0
G** Bp
sebenarnya Haidar tu punya rasa ga sih ke Nana,atau hanya sbgai pelampiasan nafsunya aja🤔
2024-08-26
0
Agustina Kusuma Dewi
hmmmmm..sok sok an..
lanjut na..
emang dia sendiri yg bisa
2024-07-23
0