Jika pelangi bisa muncul di tengah derasnya hujan, lantas senyuman juga bisa terukir di balik kesedihan yang dalam. Seperti yang di lakukan saat ini.
Gadis tersebut seolah melupakan segala masalah dan kesedihannya sejenak ketika sampai di pasar malam.
Nana tersenyum melihat pasar malam yang begitu ramai, banyak wahana permainan di sana, dan juga terlihat ramai pengunjung.
"Aku bingung mau naik yang mana," ucap Nana kepada David.
"Kita naik yang itu dulu bagaimana?" David menunjuk wahana kora-kora.
"Tapi aku takut." Nana awalnya menolak, akan tetapi saat David meyakinakannya akhirnya dia mau.
"Kamu bisa berteriak sekencang-kencangnya untuk melepaskan segala beban di hidupmu, coba saja!" ucap David ketika mereka sudah berada di atas wahana.
Nana tersenyum lalu menanggukkan kepalanya beberapa kali, sambil menghela nafas panjang. Kedua tangannya mencekeram erat pegangan yang ada di hadapannya.
Di wahana tersebut ada lima orang, dua di antaranya adalah Nana dan David. Wahana mulai bergerak lambat namun semakin lama semakin sangat cepat dan kencang.
Nana menggertakkan gigi lantaran sangat takut.
"Teriak Na!" seru David.
Nana mengangguk, lalu berteriak sangat keras.
"ARGHHHHH!" teriak Nana berulang kali. Dadanya yang tadinya terasa sesak dan sedih kini berangsung menghilang ada rasa plong di sana.
Benar kata David, jika perasaannya kini terasa lega setelah selesai berteriak.
David tersenyum kepada Nana, begitu pula dengan Nana membalas senyuman David, kemudian mereka berteriak bersama tanpa memedulikan jika di depan mereka ada pengunjung lain yang sedang ketakutan.
Sementara itu Haidar saat ini sedang merasa gelisah di dalam kamarnya. Ia memikirkan ke mana perginya Nana dan David malam-malam begini. Segala pikiran buruk melintas di benaknya.
"Kamu memikirkan apa?" Sora bertanya kepada Haidar yang sejak tadi terdiam.
"Tidak!" jawab Haidar.
"Haidar kita sudah melakukannya, jadi bagaimana kalau pertunangan kita di percepat?" tanya Sora menatap Haidar yang sedang duduk di tepian tempat tidur.
Haidar yang sedang kacau tidak mendengarkan jelas pertanyaan Sora, dia mengangguk begitu sana, membuat Sora bersorak senang.
"Aku akan menghubungi orang tuaku," ucap Sora, keluar dari kamar tersebut.
*
*
Satu bulan kemudian.
Suasana pesta pertunangan yang di rayakan di dekat kolam renang rumah mewah keluarga Coriander pada malam hari itu terlihat meriah. Semua orang terlihat sangat bahagia menyaksikan dua sejoli yang berada di tengah acara sedang bertukar cincin.
Akan tetapi di balik kebahagiaan itu ada hati yang patah.
Aluna namanya atau yang kerap di sapa dengan Nana. Gadis yang beranjak dewasa itu adalah seorang pelayan di rumah mewah tersebut.
Gadis yang telah memberikan segalanya kepada anak majikannya, namun nyatanya dia malah di tinggalkan dan di campakan begitu saja. Anak majikannya itu telah bertunangan dengan wanita lain.
"Na! Kok kamu malah di sini?" tanya Opi yang merupakan asisten rumah tangga di rumah itu juga. "Tamunya semakin banyak. Ayo, bantu mengeluarkan hidangan!" Opi langsung pergi setelah berseru kepada Nana.
"Iya, Mbak." Nana segera menghapus air matanya, seraya beranjak dari sana menuju dapur.
Untuk sesaat, Nana melupakan patah hatinya. Malam itu dia di sibukkan dengan segala aktivitas menjadi pramusaji di pesta pertunangan itu.
Malam semakin larut, pesta pertunangan yang meriah dan mewah pada malam itu sudah berakhir. Tamu undangan satu persatu berpamitan pulang, tapi mereka tidak pulang dengan tangan kosong. Ada bingkisan yang mereka bawa.
Setelah semua tamu undangan pulang semua. Nana dan yang lainnya segera membersihkan area kolam renang yang terlihat berantakan. Tepat jam 3 pagi pekerjaan mereka sudah selesai. Dan waktunya untuk bersitirahat.
***
Nyesek 😭😭😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Rahmadara Darra
😪😪😪😪
2023-11-15
1
Marsiani Sally
sabar ya Nana🥺
2023-07-13
1
Rini Dean
Nana...keluar aja dari rumah itu. yakin kena karma nanti si Haidar
2023-05-27
1