"Haidar, mulai sekarang kau harus menyiapkan keperluanmu sendiri, atau suruh Sora, dia adalah calon istrimu dan harus belajar untuk melayani kamu yang akan menjadi suaminya!" tegas Yuki lalu berlalu dari sana, sembari membawa secangkir kopi hitam yang sudah ia buat untuk suaminya.
Haidar berkacak pinggang, seraya menghela nafas panjang. Dia kesal, sedih, dan marah menjadi satu. Dan saat ini yang ada di dalam benaknya adalah hanya ada Nana seorang.
"Kenapa Mama memecat Nana dengan tiba-tiba? Apakah benar jika Nana adalah gadis murahan? Tapi, tidak mungkin!" gumam Haidar di dalam hati. Nana adalah gadis polos dan tidak akan melakukan hal kotor yang seperti yang sudah di ucapkan oleh ibunya.
"Mbak Opi tolong buatkan sarapan untukku," ucap Haidar pada Opi yang masih sibuk membereskan pecahan gelas kaca di atas lantai.
"Maaf, Den, suasana hati Ibu sepertinya sedang buruk. Saya tidak berani membantah perintah belaiu. Saya takut di pecat!" jawab Opi.
Haidar mengusap wajahnya dengan kasar. Masa iya, dia harus menyuruh Sora untuk membuatkannya sarapan.
Sedangkan tunangannya itu masuk ke dalam dapur saja merasa jijik.
Huh!
Haidar menghela nafas panjang, dan akhirnya dia memutuskan untuk membuatkan sarapannya sendiri.
"Mulai hari ini hidup Anda tidak tenang, Den! Aku akan membuatmu menderita karena sudah menyakiti hati Nana lahir dan batin!" batin Opi geram pada Haidar.
*
*
Yuki termenung di dalam kamarnya. Fahri berusaha untuk menghibur istrinya yang sedang bersedih.
"Kenapa putra kita harus bejat seperti kamu!" kesal Yuki kepada suaminya.
"Kok aku?!" protes Fahri pada istrinya.
"Apakah kau tidak mengingat betapa menyebalkanya kau dulu? Dingin, datar, dan suka menyakiti pasanganmu!" jawab Yuki kesal.
"Itu sudah menjadi masa lalu, kenapa mesti di ungkit lagi!" balas Fahri seraya menyugar rambutnya ke belakang.
"Karena memang pantas di ungkit!" ketus Yuki dengan perasaan kesal luar biasa.
"Sayang, ayolah! Itu hanya masa lalu. Aku adalah aku, dan Haidar adalah Haidar, meski kami ayah dan anak tapi sikap kami berbeda." Fahri melakukan pembelaan, membuat Yuki mendengus sebal.
"Like father like son!" balas Yuki sembari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
*
*
Di meja makan. Sora bergabung di meja makan dengan Haidar. Ia menatap hidangan sarapan yang tersaji di atas meja makan.
"Iyuh! Apa ini? sandwich gosong?!" Sora bergidik jijik saat melihatnya.
"Jangan banyak tanya! Karena ini adalah masakanku!" ucap Haidar dengan ketus.
"Kau memasak? Di mana Nana?" tanya Sora sambil mendudukkan dirinya di kursi yang letaknya di samping Haidar. Dia masih terkejut dan syok mendengar pertanyaan Haidar yang membuat Sandwich itu.
"Nana sudah tidak bekerja di sini!" jawab Haidar lesu, seolah tidak mempunyai semangat hidup lagi. Dia sejak tadi memikirkan Nana.
"Apakah gadis itu pulang kampung? Jika iya, aku akan segera ke sana!" batin Haidar penuh semangat.
"Aku akan menghubungi Bibi lebih dulu!" lanjutnya di dalam hati sambil beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya yang letaknya ada di lantai dua.
Sora pun ikut beranjak dari duduknya, menuju halaman rumah. Menu sarapan pagi ini membuat perutnya mual.
*
*
*
Haidar segera menghubungi bibinya Nana yang ada di kampung saat sudah berada di dalam kamarnya.
"Halo, Bi, apa kabar?" tanya Haidar saat panggilan telepon itu sudah di angkat oleh Bibi.
"Baik, Den. Sudah lama tidak menelepon? Dan Nana juga sudah lama tidak menghubungi Bibi, apakah dia baik-baik saja?" tanya Bibi dari ujung telepon sana.
Pernyataan Bi Juli seolah menujukkan jika Nana tidak ada di sana. Haidar kini semakin ketar-ketir di buatnya.
"Nana baik-baik saja, Bi. Dia kerja sangat rajin," jawab Haidar tidak sepenuhnya berbohong, karena Nana adalah gadis yang rajin dan penuh semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
nurhayati rambe
like father like son ya mama yuki,,kayaknya mama yuki baik ni melindungin nana dari kelakuan bejat anaknya sendiri,,apalagi kemungkinan nana sedang mengandung
2023-04-27
5
Ayna Adam
rasakan km dadar gulung 😏
2023-04-19
2
Wati_esha
Sora ... memalukan ternyata. 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2023-04-17
2