Happy reading.....
"Gege, biar bagaimanapun juga dia masih suamiku. Aku belum berpisah dengannya." Melissa memegang tangan Yuxian.
"Suamimu sudah ditangkap polisi," jawab Yuxian tanpa menoleh ke arah Melissa.
"Apa Gege yang melaporkannya?"
"Tentu saja, aku ingin dia dihukum atas apa yang telah dia lakukan kepadamu. Tidak akan kubiarkan dia lepas dariku!" timpal Yuxian dengan ketus.
"Tenanglah, tidak perlu semarah ini. Aku baik-baik saja, untuk kali ini aku akan memaafkan dia. Akan kuberi dia kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya,"
"Apa!" Yuxian terkejut mendengar ucapan Melissa.
"Apa kau sudah tidak waras, Mel? Aku tidak setuju jika kau memaafkan dan memberinya kesempatan semudah ini!" tolak Yuxian.
"Apa salahnya jika memaafkan seseorang dan memberinya kesempatan kedua? Tuhan saja Maha pemaaf masa aku sebagai umatnya tidak bisa memaafkan?" Melissa tersenyum pada Yuxian.
"Terserah kau saja! Tapi, jika dia menyakitimu dan berselingkuh lagi, aku tidak akan membantumu lagi!" Yuxian beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Melissa.
Melissa hanya tersenyum melihat kepergian sahabatnya. Dia tahu jika Yuxian sedang merajuk. 'Maafkan aku, Ge. Aku akan memberi tahukanmu nanti. Aku bukanlah wanita yang bodoh dengan memberinya kesempatan kedua. Aku hanya ingin bermain-main saja dengannya. Rasanya tidak seru jika aku langsung menceraikannya semudah ini tanpa memberinya penderitaan yang aku alami selama ini.'
Tiba-tiba Dr. Luciano masuk ke ruang IGD. "Bagaimana keadaanmu, Author MJ cute," kekeh Dr. Luciano.
"Dr. Luci," panggil Melissa.
Luciano duduk di kursi sebelah ranjang Melissa. Sejenak dia menatap wajah Melissa dengan lekat. Dia memperhatikan luka yang sudah dia obati.
"Mel," panggil Dr. Luciano.
"Hmm." Melissa menatap mata pria itu.
"Apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa terluka parah seperti ini? Apakah ini ulah suamimu?" tebak pria tampan tersebut.
Melissa terdiam. Dia tidak mungkin mengatakan jika dugaan Dr. Luciano memang benar. Namun, melihat Melissa diam membisu seperti ini membuat Dr. Luciano semakin yakin jika tebakannya itu benar.
"Lupakan itu, Dr. Luci. Oh iya, apakah yang merawat lukaku ini adalah Dr. Luci?" alih-alih menjawab Melissa malah balik bertanya.
Dr. Luciano tersenyum. "Iya, aku yang menanganimu. Akhirnya kau jadi pasienku juga," kekeh Dr. Luciano.
"Mel, apa yang kau rasakan sekarang? Apa lukanya masih terasa sakit?"
"Iya, sedikit sakit."
"Sebentar lagi, kau akan dipindahkan ke ruang ICU dan untuk beberapa hari kau tidak diperbolehkan pulang, karena lukamu ini harus selalu di cek."
"Aku sedikit lega mendengarnya, karena aku masih sedikit takut untuk pulang ke rumahku." Melissa tersenyum kecil.
"Jadi benar dugaanku, yang melakukan ini adalah suamimu. Mel, apa suamimu itu selalu menyiksa seperti ini?" tanya Dr. Luciano.
"Eumm ... ini pertama kalinya dia menyiksaku. Dia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Dia sedikit menyeramkan dan langsung menyiksaku begitu dia tahu kalau aku sudah mengetahui tentang perselingkuhannya. Ya, mungkin dia seperti ini karena pengaruh alkohol. Aku akan coba memaafkannya," jelas Melissa.
"Sayang disayangkan jika istri sebaik dan setulus dirimu mendapat perlakuan kasar seperti ini. Betapa beruntungnya suamimu memiliki istri sepertimu. Semoga dengan kejadian ini suamimu menyesali perbuatannya dan mau memperbaiki kesalahannya. Aku hanya bisa mendo'akanmu yang terbaik," tutur lembut Dr. Luciano.
"Aamiin."
'Inilah yang ingin aku dengan dari Xian-Ge tapi, sayangnya yang mengatakan ini bukanlah Gege melainkan Dr. Luci.'
.
.
"Keluarkan aku dari sini! Aku tidak bersalah!" Danny berteriak serta memukul-mukul jeruji besi.
Saat ini Danny sedang ditahan dan kasus KDRT yang dia lakukan kepada istrinya. Polisi masih melakukan penyelidikan tentang kasus ini. "Diam! Jangan membuat keributan!" bentak polisi yang sedang duduk di meja kerjanya.
"Tapi saya tidak bersalah! Saya melakukan itu secara tidak sadar. Aku dalam pengaruh alkohol,"
"Diam!" Polisi itu menggebrak meja dengan keras.
Danny langsung diam, dia duduk dengan memukul-mukul kepalanya sendiri. Dia benar-benar frustasi. Dia tidak menyangka, jika perbuatannya akan melewati batas seperti hari ini dan berakhir di penjara. "Saudara Danny, ada yang ingin menemuimu," ucap seorang polisi yang tiba-tiba datang menghampiri Danny.
Danny berdiri dan wajahnya sedikit bersinar. Dia yakin jika yang menemuinya itu adalah selingkuhannya Yobelia. Namun, begitu sampai di ruang besuk dia cukup terkejut karena dugaannya salah besar.
Orang yang menemuinya tidak lain adalah Yuxian, sahabat Melissa. Yuxian duduk dengan sorotan matanya yang tajam ke arah Danny. Danny pun duduk di kursi.
"Ngapain lagi lo nemuin gue? Belum puas lo udah jeblosin gue ke penjara?!'' tanya Danny penuh dengan emosi.
Yuxian tersenyum kecut. "Gue belum puas sebelum gue melihat lo menderita. Gue akan pastikan kalau gue akan membuat lo semenderita mungkin. Lo udah berani menguji kesabaran gue! Lihat apa yang bisa gue lakukan!" Yuxian berdiri dan mendekatkan wajahnya pada Danny.
Wajah Yuxian merah padam menahan amarah yang kian memuncak. Kedua tangannya mengepal kuat sampai terlihat jelas urat-uratnya. "Oh iya? Tapi, gue enggak takut sama ancaman lo!" Danny tersenyum licik.
"Gue akan bawa Melissa dari kehidupan lo, gue enggak akan biarkan Melissa kembali sama lo! Sebelum gue cabut, ada seseorang yang ingin bertemu sama lo!" bisik Yuxian di telinga Danny.
Setelah itu Yuxian beranjak dari duduknya dan pergi. Begitu Yuxian keluar, masuklah dua orang yang tidak lain adalah orang tua Melissa. Danny terkejut melihat kedatangan mertuanya.
'Bagaimana mereka bisa tahu? Ah, ****! Pasti ini ulah si pria china itu!'
"Ibu, Ayah," panggil Danny seraya berdiri menyambut kedatangan mertuanya.
Dominic masih terlihat santai, berbeda dengan Cassie. Cassie menunjukkan kemarahannya sebagai ibu Melissa. Dengan gerakan cepat, Cassie berjalan mendekati Danny dan menamparnya dengan dangar keras.
Plakk!
Tamparan itu tepat mengenai pipi sebelah kiri. Danny terkejut bukan main saat ibu mertuanya menampar dengan sangat kasar. Matanya berkaca-kaca seraya memegang pipi kiri. Rasa panas dan perih dia rasakan di wajahnya.
"Ini belum seberapa Danny! Ketimbang yang putriku rasakan akibat kekerasan yang kau lakukan! Berani sekali kau melukai putri kesayangan kami! Kami memang bukan orang berada tapi putri kami tidak pantas diperlakukan seperti itu! Suami macam apa kau! Melissa bahkan tidak pernah mendapatkan bentakan apalagi tamparan dari kami tapi, kau!" Cassie menunjuk wajah Danny dengan mata kebencian.
"Kau yang hanya sebagai suaminya tega melukai putri kami sedemikian rupa kau menyiksanya! Di mana hati nuranimu? Ingatlah! Kau punya adik perempuan, bayangkan jika adik perempuanmu diperlakukan suaminya seperti ini! Apa yang kau rasakan?" skak Cassie dengan air mata yang menetes.
"Jika bukan karena Yuxian, kami tidak akan pernah tahu kabar buruk ini. Kami menyesal telah merestui hubungan kalian. Seharusnya Melissa menikah dengan pria yang lebih baik darimu. Kau ingat baik-baik! Mulai hari ini, jangan pernah temui Melissa. Melissa akan kembali ke rumahku. Kami akan segera mengurus surat perceraian kalian!" lanjut Dominic dengan mata penuh kekecewaan dan kebencian.
Mendengar semua itu, Danny menangis seakan dia menyesali perbuatannya. Dia bersimpuh di kaki kedua orang tua Melissa. "Maafkan Danny. Aku tidak bermaksud untuk menyiksa Melissa, Saat itu aku dalam pengaruh alkohol. Aku benar-benar menyesal, aku akan terima hukumannya tapi aku mohon, jangan pisahkan aku dari Mel, aku masih sangat mencintainya. Aku tidak ingin sampai kehilangan Mel," Danny menangis dengan memegang kedua kaki mertuanya.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Kaka El
Neng Othor, jadikan Mellissa wanita yang tangguh
2023-05-10
1
Sky Blue
Smangt berkarya kax🥰
2023-03-19
1
momy ervina
cereikn z biar dia jera dan nyesal
2023-03-18
2