Menjadi Janda Karena Janda
Happy
Malam hari ...
Melissa Jordan, wanita berusia dua puluh lima tahun, adalah seorang istri dari pria bernama Danny Alvarez. Danny Alvarez berusia tiga puluh satu tahun. Pernikahan mereka baru saja menginjak tiga tahun. Namun, mereka belum dikaruniai seorang anak. Bukan karena mereka tidak merencanakan untuk memiliki bayi, tapi memang belum waktunya saja untuk memiliki malaikat kecil dalam rumah tangganya.
Pernikahannya baik-baik saja tiga tahun terakhir ini, pasangan ini selalu menjadi perbincangan ibu-ibu komplek karena mereka adalah pasangan yang sempurna. Cantik, tampan, dan sama-sama baik. Banyak yang iri dengan hubungan Melissa dan Danny.
Suatu hari, tepatnya pada malam tahun baru. Melissa masih menunggu suaminya yang belum pulang. Melissa sangat khawatir karena tidak biasanya Danny pulang telat. Seharusnya Danny sudah pulang sekitar jam 17.00, tapi sekarang jam sudah menunjukkan pukul 21.00 dan suaminya masih belum pulang.
Melissa tidak bisa berpikir apa-apa lagi, dia menyambar kunci motornya yang berada di meja, setelah itu dia pergi ke tempat suaminya bekerja. Melissa menaiki kuda besinya dengan kecepatan di atas rata-rata. Hingga beberapa menit kemudian, dia sudah sampai di tempat suaminya bekerja.
Danny Alvarez adalah staff, yang bekerja di salah satu perusahaan sample interior gordyn. Melissa turun dari motornya dan bergegas memasuki perusahaannya. Begitu sampai di dalam, Melissa tidak melihat suaminya. Hanya ada beberapa pekerja lainnya yang bekerja lembut.
"Permisi, Pak. Saya mau bertanya, apakah suami saya ada di dalam?" tanya Melissa pada salah satu pegawai.
Setelah Melissa bertanya seperti itu, otomatis para pegawai itu saling melempar tatapan yang aneh seakan menutupi sesuatu. "Pak Danny sudah pulang dari tadi, Bu," jawab salah satu pegawai.
"Oh, begitu ya. Baiklah, kalau begitu terima kasih." Melissa tanpa merasa curiga langsung keluar dari kantor suaminya.
Namun, begitu dia berada di parkiran, dia melihat mobil suaminya masih terparkir. Melissa merasa aneh, kenapa para pegawai yang lain mengatakan jika suaminya sudah pulang padahal jelas-jelas mobil suaminya masih terparkir. Karena merasa curiga dan ingin memastikannya, Melissa kembali masuk ke kantor.
Melissa berjalan dengan langkah yang terburu-buru. Dia berjalan memasuki ruang kerja suaminya. Begitu dia berada di depan pintu suaminya, dia mendengar suara desahaan yang sangat menjijikan di telinganya, karena pintunya sedikit terbuka, dia memberanikan diri untuk mengintip.
Betapa terkejutnya Melissa pada saat melihat suaminya sedang merasakan kenikmatan yang diberikan oleh seorang wanita di senjatanya. Wanita itu berjongkok dan memainkan senjata Danny dengan mulutnya. Melissa melihat jika suaminya tengah memegang rambut wanita itu dan melakukan gerakan maju mundur.
Bagaikan disambar petir, air matanya menetes. Hatinya hancur melihat pria yang sangat dia cintai tega melakukan hal sekeji ini. Melissa ingin melabraknya. Namun, dia tidak ingin membuat kekacauan di kantor suaminya. Dia memilih untuk pergi meninggalkan kantor itu.
Melissa mengeluarkan sepuluh lembar uang sekitar 1 juta dan dia berikan kepada pegawai itu. "Itu uang untuk kalian, jangan katakan pada Danny jika aku datang ke mari!"
"Baik, Bu. Terima kasih." Pegawai itu mengambil uangnya.
Melissa tidak menjawabnya, dia hanya berlari meninggalkan kantor suaminya. Begitu sampai di di depan motornya, dia mengambil helm dan menangis. Tubuhnya berjongkok dengan memeluk helmnya.
"Tega kamu, Mas!" teriak Melissa dengan tangisannya yang menyakitkan.
Tiba-tiba datang seorang pria dengan pakaian medis. Dia berdiri di depan Melissa yang sedang menangis. "Hapuslah air matamu, Nona. Jangan buang-buang air matamu seperti ini!'' Pria itu memberikan sebuah sapu tangan pada Melissa.
Melissa mengangkat wajahnya, dia menatap ke arah pria yang berada di hadapannya. Melissa bangun dan menyeka air mata dengan tangannya. "Kamu siapa? Apakah kamu mengenalku?" tanya Melissa.
Pria itu tersenyum. "Saya tidak mengenal, Nona. Saya tidak sengaja lewat jalan ini dan melihat Nona sedang menangis di parkiran ini. Saya takut, Nona membutuhkan bantuan makaya saya datang."
"Saya tidak apa-apa, terima kasih sudah datang dan menyaksikan kesedihanku! Simpanlah kembali sapu tanganmu. Saya tidak menerima apapun dari pria asing. Saya permisi." Melissa memakai helm dan segera pergi dengan motornya.
Sementara Pria itu hanya tersenyum mendengar ucapan Melissa.
.
.
Di ruang kerja Danny.
"Belia, kau sangat lihai sekali. Aku sangat menyukai gerakan lidahmu. Aku menyayangimu." Danny membantu wanita itu dengan memegang kedua bahunya.
"Aku juga menyayangimu, Sayang." Wanita yang bernama Yobelia itu mencium bibir Danny.
Yobelia Zuri Nandita, seorang janda berusia dua puluh tujuh tahun. Dia adalah mantan kekasih Danny. Yobelia juga adalah tetangga Danny dan Melissa yang rumahnya berhadapan dengan rumah Danny. Sedangkan rumah keluarga Danny, ada di sebelah rumahnya.
Mereka sudah menjalin hubungan terlarang kurang lebih satu tahun tanpa sepengetahuan istrinya Danny. Danny tidak tahu, jika perbuatannya malam ini sudah diketahui istrinya, Melissa.
"Sayang, bagaimana jika istrimu tahu dengan hubungan kita?" tanya Yobelia setelah mencium bibir Danny.
"Apa lagi? Aku akan menceraikannya," jawab Danny dengan segitu mudahnya mengucapkan kata perceraian.
"Kau yakin? Apakah kau tidak mencintainya lagi?" tanya Yobelia di telinga Danny.
"Aku bosen dengannya. Dia tidak sepandai dirimu, Belia. Aku sudah ingin menjadi seorang ayah. Kau tahu? Ibuku selalu menanyakan kapan dia akan mendapatkan cucu tapi setelah tiga tahun, istriku tidak hamil juga. Lama-lama aku muak, dia jadi istri bisanya rebahan, main hp, dia juga tidak pernah berniat untuk mengobati luka di kakinya. Itu sangat mengganggu saat aku berhubungan dengannya. Aku sedikit jijik melihat bekas lukanya itu. Itu mengganggu hasratku. Asal kau tahu saja, Belia. Istriku itu memang sangat cantik tapi tubuhnya tidak semulus dirimu." Danny menarik pinggang Yobelia ke dalam dekapannya.
"Hei, Sayang. Kau ini bagaimana sih? Jelas saja istrimu tidak hamil kalau kau saja jarang menggaulinya. Kau hanya asyik bermain syurga dunia bersamaku," kekeh Yobelia.
"Karena tubuhmu yang membuatku candu, Sayang."
"Jika kau mau, aku bisa memberimu anak. Bagaimana?"
"Kau yakin? Kau mau mengandung anakku?"
"Tentu saja, asalkan kau mau menikahiku!"
"Itu tidak mungkin! Aku masih mencintai Melissa. Walaupun aku sudah bosan dengan tubuhnya bukan berarti aku bisa menikah lagi dengan wanita lain. Lagi pula keluargaku tidak akan membiarkanku untuk berpisah dengan Melissa. Dia itu menantu yang baik."
"Akan kubuat semuanya berbalik. Aku akan membuat keluargamu begitu menyayangiku dan membenci Melissa. Aku punya rencana yang akan membuatmu berpisah dengan Melissa. Kau mau tahu?"
"Katakan, apa rencanamu?"
Yobelia membisikkan sesuatu di telinga Danny. Setelah mendengar rencana Yobelia, Danny tersenyum licik dan mengangguk. "Kau pintar dan licik, Belia."
"Aku memang pintar dan licik, itu 'kan ciri khasku." Yobelia mengedipkan sebelah matanya.
"Ini sudah malam, sebaiknya kita pulang. Ayo!'' ajak Danny.
"Ayo!"
Kemudian mereka merapikan pakaiannya dan segera pulang ke rumahnya masing-masing.
BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Juan Sastra
udah nyata di depan mata kelicikannya kok malah di sukai dan di dukung,,kenapa ggak di cerai saja baik baik..dari pada di fitnah dulu..jika memang lebih suka kerikil dari pada berlian buang saja berliannya di jalan sangat banyak kok yg mau memungutnya..dan mereka berdua cocoklah memang..hanya kasian saja melisya harus terjebak pernikahan sama lelaki bejat kayak suaminya..salah jodoh tu melisa
2023-04-07
1
Arni
Cinta matamu, tpi dibisikin rencana buat pisah cepat bgt setuju tanpa menolak, definisi omong kosong yg sesungguhnya
2023-03-19
1
neng citra
aku mampir...nech Thor.
2023-03-17
1