Happy Reading.....
Pria itu membulatkan matanya. Tanpa berpikir panjang, pria itu keluar dari mobil dan mengambil sesuatu di bagasi. 'Kenapa dengan pria itu?' Melissa melihat pria itu keluar dari mobilnya.
Tiba-tiba luka di kakinya terasa panas, perih dan gatal. Melissa tidak tahan menahannya sehingga dia hendak menggaruknya. "Ah, sakit sekali. Kenapa luka ini tidak mau sembuh sih? Aku muak dengan luka menjijikan ini!" Melissa membuka jeans dan melihat kaki kanannya mengeluarkan darah.
Tiba-tiba pria itu masuk, Melissa terkejut dan langsung menutupi mukanya dan bersikap seperti biasanya. Melissa mengerutkan keningnya pada saat melihat sebuah kotak P3K di tangan pria itu. "Nona, berikan kakimu!" pinta pria itu.
"Tidak perlu, kakiku tidak terluka." Melissa bersikeras jika kakinya tidak terluka. Padahal pria itu sudah melihat lukanya itu.
"Jangan berbohong, berikan saja kakimu. Lukamu itu harus segera diobati agar tidak infeksi nantinya."
Melissa tersenyum kecut. "Baiklah." Melissa menyodorkan kaki kanan yang terluka itu.
'Aku yakin, jika pria ini tidak berani mengobati kakiku yang menjijikan ini. Suamiku saja jijik melihat ini apalagi pria ini.'
Sejenak pria itu terkejut melihat luka di kaki Melissa. Luka ini bukanlah luka lecet biasa, namun luka ini sangat membutuhkan perawatan. Jika tidak, lukanya ini bisa menyebar ke kulitnya yang lain. Bagaimana pria ini bisa tahu? Itu karena, pria ini adalah seorang dokter spesialis kulit.
"Sebaiknya kamu tidak perlu mengobati lukaku ini jika kamu merasa jijik. Tidak, bukan hanya kamu. Aku juga jijik melihat kakiku sendiri," celetuk Melissa.
Pria itu tersenyum melihat Melissa. "Aku tidak jijik, aku hanya mengamati lukamu, Nona. Bagaimana bisa Nona membiarkan luka serius seperti ini? Apa yang membuat Nona tidak melakukan pengobatan untuk luka di kakimu?"
"Aku takut pada jarum suntik!" timpal Melissa, berbohong.
Melissa tidak takut pada jarum suntik, akan tetapi suaminya sendiri yang tidak memberikan uang berobat kepadanya. Sehingga dia harus menahan rasa sakit, panas, perih dan gatal selama setahun ini. Bukan hanya itu, Melissa juga harus menerima cibiran dari suami dan adik iparnya itu.
"Luka ini tidak akan di suntik, hanya perlu di periksa dan diolesi obat saja. Jika Nona mau, Nona bisa datang ke rumah sakitku." Pria itu memberikan kartu namanya.
Melissa menerima kartu nama pria itu. 'Luciano Shaunn Immanuel, namanya mengingatkanku pada film kartun Shaun the Sheep, haha.' Melissa tertawa di dalam hatinya.
"Kamu seorang Dokter?"
"Hem," jawab pria bernama Luciano.
"Ouh iya, ngomong-ngomong ... namamu ini sangat unik." Melissa mencoba menahan tawanya.
"Entahlah, kenapa Mamaku memberikan nama itu padaku. Rekan-rekanku juga mengatakan hal yang sama. Tahanlah sedikit, ini akan sedikit perih." Luciano sedang mengobati kaki Melissa.
"Jangan khawatir, aku terbiasa merasakan sakit."
Tiba-tiba ponselnya berdering, tanda ada yang meneleponnya. Melissa segera mengangkat telepon yang tidak lain dari temannya, Yuxian. Melissa menempelkan ponselnya begitu telepon tersambung.
Telepon terhubung!
"Hallo, Xian-Ge."
"Mel, kau di mana? Kenapa belum sampai? Apa terjadi sesuatu padamu?" tanya Yuxian dari seberang telepon.
"Aku ada sedikit masalah sedikit, kau ikuti suamiku lebih dulu. Dan lihat siapa wanita yang bersamanya. Aku akan segera datang."
"Baiklah, kalau begitu aku jalan sekarang. Kau berhati-hatilah, kabari jika terjadi sesuatu!"
"Siap, Tuan sipit. Tutt!" Melissa menutup teleponnya.
Telepon terputus!
Sementara itu, Luciano tampak tersenyum memperhatikan senyuman di wajah Melissa. "Tuan Dokter, apakah lukaku sudah selesai diobati?" tanya Melissa yang menyadarkan sang dokter.
"Sudah, ouh iya, apakah kau sedang membuntuti suamimu?"
Melissa menoleh dan mengangguk. "Heum ... iya. Aku sedang membuntuti suamiku, kenapa?"
"Boleh kukasih saran padamu?"
"Katakan saja!"
"Dari pada kau cape-cape membuntuti suamimu setiap hari, lebih baik kau pasang alat pelacak di ponsel dan pasang camera tersembunyi di pakaian. Atau enggak di tas suamimu, agar kau bisa melihat apa saja yang dilakukan suamimu bersama wanita itu. Maaf, jika aku ikut campur. Aku hanya ingin memberi sedikit saran saja."
Sejenak Melissa mencerna kembali perkataan Luciano. "Sarannya boleh juga, tapi di mana aku bisa membeli alat itu dan bagaimana caranya aku memasang camera tersembunyi di pakaiannya?" Melissa menatap kebingungan Luciano.
"Jika Nona mau, besok aku akan membawa alat itu. Kebetulan temanku menjual alat-alat seperti itu. Bagaimana?" tawar Luciano.
"Okay, aku setuju. Ouh iya, aku pergi sekarang. Ini kartu namaku. Aku akan pergi dengan taksi saja. Terima kasih sudah mengobati lukaku, Tuan Dokter." Melissa merogoh tas untuk mengambil kartu namanya.
Kemudian Melissa memberikan kartu namanya kepada Luciano. Luciano menerima kartu nama wanita tersebut. Setelah itu Melissa keluar dari mobil dan memesan taksi online. Sementara Luciano hanya melihatnya dari dalam mobil.
"Melissa Jordan? Jadi nama wanita itu Melissa? Cantik namanya. Wah, dia seorang penulis rupanya." Luciano menatap kartu nama Melissa.
***
Di dalam mobil ....
Danny sedang bersama dengan seorang wanita yang merupakan selingkuhannya, Yobelia. Saat ini Belia sedang menyandarkan kepalanya di bahu Danny. "Sayang, apakah istrimu curiga padamu?"
"Tidak, dia tidak pernah mencurigaiku. Bahkan dia percaya jika aku akan berlibur dengan bosku padahal aku pergi berlibur denganmu, Belia. Istriku itu terlalu mencintaiku sehingga dia menjadi bodoh dengan percaya setiap perkataanku."
"Aku berharap istrimu bodoh selamanya, agar kita bisa menghabiskan waktu lebih lama. Ouh iya, kita akan pergi ke mana?"
"Bagaimana kalau hotel?"
"Hotel? Oh, rupanya kau kecanduan dengan permainanku rupanya. Aku setuju," kekeh Yobelia.
Danny dan Yobelia tidak tahu jika saat ini ada sebuah mobil yang sedang mengikutinya. Mobil itu tidak lain adalah milik Yuxian, temannya Melissa. Tak lama kemudian Danny dan Yobelia sampai di sebuah hotel bintang lima. Yuxian langsung memotret Danny dan Yobelia yang hendak memasuki hotel itu.
Setelah itu, Yuxian mengirimkan foto itu pada Melissa. Entah akan seperti apa reaksi Melissa pada saat melihat foto suaminya yang hendak memasuki hotel bersama wanita lain. Akan sehancur apa hatinya kali ini?
BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
neng citra
Aneh ya....punya istri sangat mencintai suami nya.
malah dikata'n bodoh...
terus berselingkuh.....
2023-03-18
2
momy ervina
plakor g ada akhlak menjijikan
2023-03-14
1
rhy_vt🌹
suami pea, gw ada nih sodara model begini, jablay di nafkahin anak bini di cuekin, pengen gw tendang tapi bini nya masih sayang, gedeg gw liatnya 😤😤
2023-03-14
5