Happ reading.....
Yuxian menggendong Melissa dan berlari memasuki Rumah sakit LS Immanuel. Yuxian berteriak meminta tolong agar Melissa cepat ditangani, karena luka pada wajahnya benar-benar cukup dalam sayatannya, sehingga darah terus mengalir. Melissa sudah tidak tahan lagi menahan rasa sakit di wajahnya, sehingga akhirnya dia pun pingsan dalam gendongan sahabatnya.
Tak lama kemudian Dr. Luciano datang dengan beberapa suster dan membawa Melissa ke ruang IGD untuk ditangani. "Dok, tolong selamatkan sahabat saya, saya mohon." Yuxian memohon kepada Dokter Luciano. Dia tidak tahu jika Dr itu mengenal Melissa.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk menolong Melissa, silakan tunggu di luar." Dr. Luciano masuk ke ruang IGD dan menutup pintunya.
Sementara itu Yuxian mengerutkan dahinya, pasalnya Dr. Luciano tahu nama Melissa, sedangkan dia sendiri tidak memberi tahu namanya. Yuxian tidak bisa berdiam diri saja, dia harus melakukan sesuatu agar suami sahabatnya dihukum atas perbuatannya. Dia berlari menuju basement dan pergi menuju rumah Melissa.
Di perjalanan, Yuxian menelepon polisi untuk melaporkan Danny atas KDRT yang dia lakukan pada istrinya. Tak butuh waktu lama untuk sampai di kediaman Melissa. Kini Yuxian sudah sampai di rumah sahabatnya. Dia keluar dari mobil dan betapa terkejutnya dia melihat banyak orang yang sudah berkumpul di rumah Melissa.
Yuxian menerobos kerumunan orang itu, dia masuk ke ruang CCTV untuk mengcopy rekaman pada saat kejadian. Kemudian Yuxian akan menjadikan rekaman CCTV itu sebagai bukti kuat. Tiba-tiba Nazira dan keluarga Danny datang dengan kecemasan di wajah mereka.
"Ada apa ini, malam-malam begini kumpul di depan rumah Kakakku?" tanya Nazira.
"Apa kalian tidak tahu jika Danny sudah menyiksa istrinya Melissa? Saat ini Melissa dilarikan ke rumah sakit," jelas salah satu warga.
"Apa!" Tullia terlonjak kaget dengan bola matanya yang membulat seakan keluar dari tempatnya.
"Anak saya tidak mungkin melakukan itu! Danny suami yang baik, dia tidak pernah menyiksa istrinya. Semua ini pasti akal-akalannya menantuku saja agar mendapatkan simpati dari kalian semua," protes Tullia selalu ibu kandung Danny.
"Mamaku benar, apakah ada saksi yang melihat penyiksaan itu?" tanya Nazira.
"Aku saksinya! Bukan hanya aku, tapi CCTV di rumah ini juga yang merekam kejahatan Danny pada Melissa. Jika saja aku datang lebih cepat mungkin sahabatku tidak akan terluka parah. Bersiaplah, polisi akan segera datang dan menangkap Danny!" tegas Yuxian dengan tatapan yang menunjukkan kemarahannya.
"Jika benar anak saya melakukan itu, lalu di mana dia? Bukankah dia liburan bersama bosnya, Danny tidak mungkin pulang secepat ini. Kalian pasti bersekongkol untuk menjatuhkan nama anak saya!"
"Apa kau yakin jika Danny pergi berlibur dengan bosnya?" Yuxian menyunggingkan senyuman pada keluarga Danny.
"Apa maksudmu, pria sipit?" timpal Nazira.
"Danny tidak pergi berlibur dengan bosnya melainkan dengan selingkuhannya, Yobelia Zuri Nandita! Kalian pasti sudah tahu siapa wanita murahan itu. Pria bejad seperti Danny tidak pantas mendapatkan sahabatku! Kalian pasti bertanya-tanya, kenapa Danny menyiksa istri sendiri? Itu karena, perbuatan busuk Danny sudah diketahui Melissa. Dia bahkan tahu jika beberapa hari yang lalu, Danny melakukan hubungan terlarang yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri. Tapi, dia tega mengkhianati sahabatku dengan tidur dengan mantan kekasihnya sendiri. Benar-benar menjijikan! Lihat saja, akan kuurus surat perceraian Melissa dengan anak kalian tak berguna itu! Bersiaplah untuk kehilangan semuanya!"
"J-jadi ... apa yang Melissa katakan tentang perselingkuhan Danny memang benar? Aku tidak percaya Danny melakukan hal memalukan seperti ini," ucap Tullia sedikit gelagapan. Wajahnya terlihat begitu shock saat mendengar penjelasan Yuxian.
Tak lama kemudian, mobil polisi sudah datang. Seluruh warga mempersilakan polisi untuk memasuki rumah Melissa. "Apakah ini rumah Melissa Jordan?" tanya salah satu polisi.
"Benar, ini rumahnya. Pak, pelaku KDRT ada di dalam, silakan Bapak tangkap dia dan berikan hukuman yang setimpal atas apa yang telah dia lakukan kepada sahabat saya," ucap Yuxian dengan kesal.
"Baik, serahkan semuanya pada kami. Kami akan menyelidiki kasus ini. Oh iya, apa di sini ada saksi mata yang melihat kejadian itu?" tanya polisi.
"Saya. Saya melihat kejadian itu dengan sangat jelas. Bahkan saya sudah memiliki bukti kuat berupa rekaman CCTV," sahut Yuxian.
"Baiklah, apakah anda bersedia ikut ke kantor polisi untuk menjelaskan kronologi kejadian?"
"Tentu saja, aku akan menjelaskannya. Aku akan ke kantor polisi," jawab Yuxian.
.
.
Ruang IGD.
Dokter Luciano kini telah selesai menangani Melissa. Saat ini dia masih terbaring lemas tak sadarkan diri dengan beberapa luka sayatan di wajah, leher dan tangannya. Dr. Luciano tidak mengerti bagaimana bisa Melissa terluka separah ini, apa yang terjadi padanya dan siapa pria yang membawanya?
"Malang sekali nasibmu, Mel. Siapa orang yang tega melakukan ini padamu?" Dr. Luciano menatap Melissa.
Bahkan saat ini pria tersebut masih berada di ruang IGD menemani Melissa. Dia tidak mungkin meninggalkan pasien sendirian tanpa ada seseorang yang menemaninya. Setelah beberapa jam kemudian, Yuxian datang.
"Dok, bagaimana keadaan sahabat saya?" tanya Yuxian setelah berada di ruang IGD.
Dr. Luciano yang saat ini sedang duduk di sebuah kursi dekat ranjang Melissa langsung bangun dan menoleh ke arah Yuxian. "Melissa baik-baik saja, mungkin untuk luka di wajahnya akan membutuhkan waktu untuk sembuh. Sayatan pada wajahnya cukup dalam. Tapi, anda tidak perlu khawatir, dia baik-baik saja. Sebentar lagi dia akan siuman. Saya permisi." Dr. Luciano berniat untuk pergi meninggalkan Yuxian.
"Tunggu!"
Dr. Luciano yang hendak keluar dari ruang IGD langsung menghentikan langkahnya. Dia membalikkan badan menoleh ke arah Yuxian. "Iya.''
"Apakah Dokter mengenal sahabat saya?" tanya Yuxian dengan tatapan serius.
"Ya, saya mengenalnya. Kami bertemu beberapa hari yang lalu," jawab Dr. Luciano.
"Jadi, Dokter yang sudah menolong sahabatku? Perkenalkan saya Yuxian, sahabat Melissa." Yuxian mengulurkan tangannya pada pria itu.
"Saya Luciano, panggil saja Luci." Dr. Luciano berjabat tangan dengan Yuxian.
"Baik, senang bertemu dengan Dr. Luci. Terima kasih telah menolong sahabatku." Yuxian tersenyum ramah.
"Sudah kewajiban saya menolong orang. Senang bertemu juga dengan Yuxian. Kalau begitu, saya permisi. Masih ada pasien yang harus saya tangani." Dr. Luciano pun pergi meninggalkan Yuxian.
Setelah melihat Dokter itu pergi, Yuxian berjalan mendekati sahabatnya. Dia duduk di kursi yang tadi sempat Luci duduki.
Yuxian mengelus lembut kepala Melissa serta menggenggam tangan kanan sahabatnya. "Mel, aku berjanji. Mulai saat ini aku akan selalu ada di sampingmu. Takkan aku biarkan kau terluka lagi oleh Danny. Akan kuberi dia pelajaran atas apa yang telah di perbuat kepadamu," ucap Yuxian.
Tiba-tiba Melissa mulai membuka matanya secara perlahan dengan gerakan kecil di jemarinya. Mata Yuxian membola merasakan gerakan jemari Melissa dan melihat matanya mulai membuka. "Gege," panggil Melissa setelah melihat wajah Yuxian.
"Iya, Mel. Aku di sini."
"Di mana suamiku? Apakah dia baik-baik saja?" tanya Melissa.
"Jangan tanyakan pria bejad itu! Ingatlah, kau terluka karena dia jangan pedulikan dia lagi!" tegas Yuxian.
BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
momy ervina
thir jahat banget main gantung momy lg murka2nya sm deni cs
2023-03-17
2
Warijah Warijah
Hadeuuh Thor bikin tegang aja..manfus Danny, Danny hrs dihukum berat..apa lg ada bukti CCTV ...
2023-03-17
2