Happy reading....
"Xian-Ge, sebaiknya kamu pulang sekarang ya! Terima kasih sudah mengantarku pulang." Melissa tetap tersenyum setelah merasakan tamparan keras dari ibu mertuanya.
"Tapi, Mel ... apa kamu yakin? Bagaimana jika keluarga suamimu menyiksamu?" Yuxian menunjukkan rasa kekhawatirannya pada Melissa.
"Aku bisa mengatasinya, jangan khawatir. Jika sesuatu terjadi padaku, maka orang pertama yang akan aku mintai tolong adalah dirimu. Percayalah, aku akan baik-baik aja." Melissa meyakinkan sahabatnya untuk tidak terlalu mencemaskan dirinya.
"Baiklah, jika itu maumu. Aku akan pulang sekarang. Kabari aku jika mereka menyakitimu. Dan ingat! Diminum obatnya, tidur yang cukup dan makan yang teratur. Aku pulang," ujar Yuxian seraya masuk mobil.
"Iya, aku akan meminumnya. Xie Xie Xian-Ge. Hati-hati di jalan, bye." Melissa melambaikan tangannya.
Mobil Yuxian pun pergi meninggalkan rumah Melissa. Setelah melihat mobil sahabatnya pergi, Melissa kembali menghampiri ibu mertuanya. Melissa sekali lagi masih bisa tersenyum pada ibu mertuanya.
"Mama, sebaiknya kita bicara di dalam. Tidak enak jika kita bicara di luar seperti ini. Malu sama tetangga!'' ajak Melissa dengan penuh rasa hormat.
"Ternyata masih punya rasa malu juga wanita ini," cibir Nazira.
"Mama, Mel bisa jelasin semuanya. Dia itu teman Mel namanya Yuxian. Dia sudah seperti kakak bagi Mel. Mas Danny juga tahu tentang ini. Mel juga tidak perlu liburan, sebenarnya Mel pergi ke rumah orang tua Mel. Jika Mama masih tidak percaya, Mel bisa menghubungi Ibu untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi," jelas Melissa dengan penuh kesopanan dan lembut.
Dalam hatinya Melissa ingin marah, tapi dia tidak bisa karena bagaimanapun juga, dia tetap ibu mertuanya. Dia harus senantiasa menghormatinya. Melissa tidak ingin dicap sebagai menantu yang durhaka kepada mertuanya. Itulah kenapa dia masih bisa berkata lembut walaupun ibu mertuanya telah memperlakukannya dengan tidak baik.
"Tidak perlu! Ibumu pasti sudah bersekongkol denganmu. Mama sudah tidak bisa mempercayaimu lagi, Mel. Mama kecewa sama kamu!" Tullia menyenggol tubuh Melissa dan pergi meninggalkan menantunya.
'Sabar, tenangkan dirimu, Mel! Kamu pasti bisa! Semangat!' Melissa menyemangati dan menenangkan dirinya sendiri.
.
Di kamar.
Karena tidak bisa tidur, Melissa pun memutuskan untuk menulis sebuah novel baru yang akan dia publish beberapa hari ke depan. Dia tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Sangat disayangkan jika dia terus bersedih dan menangis, jika orang yang dia tangisi tidak pernah mempedulikannya.
Melissa tidak tahu, akan seperti apa rumah tangganya. Semakin hari masalah semakin rumit dan terus berdatangan. Ingin rasanya dia menyerah, tapi rasanya berat, karena dia masih mencintai suaminya.
Dia belum siap untuk kehilangan suaminya. Melissa akan berjuang mempertahankan rumah tangganya. Untuk hasilnya, urusan belakangan aja. Yang terpenting dia berusaha untuk mempertahankan pernikahannya.
Kini Melissa sudah asyik dalam dunia halunya. Dia tertawa lepas dengan jemarinya yang menari di atas keyboard laptop. Tiba-tiba ponselnya bergetar, Melissa menyentuh layar ponsel untuk melihat.
Terlihat jelas nomor tak dikenal menelepon Melissa. Sejenak Melissa menatap layar ponselnya, dia bingung antara harus mengangkat teleponnya atau tidak. Namun, karena penasaran Melissa pun mengangkat teleponnya.
Telepon terhubung!
"Hallo," ucap Melissa setelah telepon tersambung.
"Hallo, Mel. Ini nomor saya, Luci." terdengar suara pria di seberang telepon.
"Iya, Dok. Ada apa? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Melissa dengan wajahnya yang heran.
Melissa kebingungan, kenapa Dokter Luciano meneleponnya. Padahal sudah jelas jika besok dia sudah janjian akan bertemu.
"Jangan terus memanggilku Dokter! Panggil saja Luci!''
"Baik, kak Luci. Ada apa?"
"Apakah saya mengganggumu?"
"Eum ... tidak kok. Saya hanya sedang menulis untuk novel saya yang baru. Agak santai juga sih," jawab Melissa.
"Wah, novel genre apa, Mel? Saya jadi penasaran dengan karya-karyamu."
"Untuk novel ini, saya ingin genre comedy romance. Jika kak Luci penasaran, kakak boleh berkunjung ke akun Mel, nama penanya MJ Cute."
"Saya akan berkunjung ke karyamu sebelum saya tidur. Kalau boleh tau, karya apa yang populer?"
"Eum ... karya yang judulnya DIKEJAR PENGHULU itu karya paling kocak yang aku buat, kak Luci. Kak Luci akan sering ketawa membaca novelku ini."
"Saya jadi semakin penasaran aja sama alur ceritanya. Oh iya, BTW besok pagi kita mau bertemu di mana? Alat yang Mel pesan udah siap, besok pagi saya akan membawanya."
"Di taman dekat rumah sakit saja, bagaimana?"
"Setuju. Ya sudah, kalau begitu saya tutup teleponnya. Sampai bertemu besok, Author MJ cute," goda Luciano.
"Haha ... baiklah. Bye. Tutt!" Melissa mengakhiri teleponnya.
Telepon pun terputus.
.
.
Di kamar Luciano.
Luciano terus tersenyum setelah berbicara di telepon dengan seorang wanita yang tidak lain adalah Melissa Jordan. Dia yang masih belum merasakan ngantuk, langsung membuka ponselnya. Dia membuka salah satu aplikasi novel yang sangat terkenal.
Luciano menyentuh layar search dan memasukkan nama pena Melissa. Begitu hasilnya ketemu, betapa terkejutnya Luciano melihat banyak sekali novel yang sudah dirilis Melissa. Dia scroll terus sampai judul novel yang dia cari ketemu.
Setelah beberapa saat Luciano berhasil menemukan novel yang berjudul DIKEJAR PENGHULU. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Luciano klik novel itu dan terlibat jelas tayangan novel itu sangat fantastis. Novelnya sangat ramai dan disukai semua orang.
Jiwa penasaran Luciano semakin besar, dia pun mulai membaca novel itu dari bab 1. Setelah berjam-jam kemudian, Luciano sudah tertidur dengan ponsel masih di tangannya. Dia begitu menyukai karya Melissa.
.
.
Di kamar yang berbeda lagi, yaitu di kamar Yuxian.
Jam sudah menunjukkan pukul 00.40, tapi Yuxian belum bisa tidur. Pikirannya terus tertuju pada Melissa. Dia begitu mengkhawatirkan keadaan sahabatnya itu. Apalagi keadaan Melissa saat ini sedang sakit dan tidak baik-baik aja.
"Apakah dia sudah tidur? Apa keluarga Danny menyakitinya? Ah, tidak. Itu tidak mungkin. Aku jangan berpikiran negatif. Melissa tidak menghubungiku, itu tandanya dia baik-baik aja. Sebaiknya aku tidur dan besok aku akan menemuinya untuk melihat keadaannya."
Yuxian memutuskan untuk tidur, dia tidak mungkin terus menunggu Melissa menghubunginya. Ada sedikit rasa lega karena Melissa tidak menelepon dia, itu tandanya wanita itu baik-baik aja, dan keluarga Danny tidak melukainya.
Yuxian meletakkan ponsel di meja nakas, kemudian dia pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci wajahnya. Setelah itu, Yuxian memakai cream malam agar wajahnya tetap glow-up. Baginya, penampilan itu yang terpenting. Ada jerawat satu saja muncul itu akan sangat mengganggu bagi wajahnya.
Setelah menyelesaikan rutinitas malamnya, Yuxian mulai membaringkan tubuhnya di ranjang yang super empuk. Perlahan doa menutup matanya dan dalam beberapa detik Yuxian sudah tertidur dengan posisi miring dan memeluk guling.
BERSAMBUNG........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
momy ervina
lanjut penasaran
2023-03-16
1
Warijah Warijah
Ah ga seru Thor, klo Melisa sdh tahu di hianati, tp msih bodoh mencintai pria yg jelas2 sudah menghianatinya..Thor saya inginya Melisa mempergoki Danny dn Bella, masa Melisa menyerah begitu saja si 🤭
2023-03-16
1