At Hospital

Sesampainya di rumah sakit, Yuki langsung diberikan pertolongan pertama di Unit Gawat Darurat. Tidak perlu menunggu lama, tim medis berhasil mengembalikan kesadaran Yuki.

Namun karena efek shock yang ia alami masih begitu terasa dan membuat tubuhnya lemah, Yuki pun akhirnya di bawa ke ruang rawat inap untuk perawatan lebih khusus lagi. Dan tentunya sesuai dengan permintaan Ozzie kepada pihak rumah sakit.

Sesampainya di ruang rawat, Ozzie terus saja memberikan perhatian khusus untuk Yuki. Leo dan Mami Erin yang melihat ketulusan Ozzie kali ini turut merasa bahagia.

“Mami sangat bersyukur melihat Ozzie akhirnya bisa menambatkan hatinya pada seorang wanita. Mami pikir putra mami itu memiliki kelainan karena selama ini selalu menghabiskan waktunya bersamamu, Leo!” gumam Mami Erin mengajak bicara Leo.

Leo pun langsung mengernyitkan dahinya dan menatap mami dari sahabatnya itu. “Jadi maksud mami aku sama Ozzie itu ...” Leo menautkan ujung jari telunjuknya berkali-kali. “Punya hubungan khusus gituh kayak h0m0?” tanya Leo.

“Yaaah, dulunya sih mami kira begitu. Tapi ternyata dugaan mami salah besar!” balas Mami Erin dengan santai.

Sedangkan Leo langsung mengusap wajahnya kasar. “Ya enggak lah, Mami. Kita masih normal kali!” balas Leo sedikit kesal setelah mengetahui jika Mami Erin selama ini menilainya sebelah mata.

“Udah gak usah kesel gituh! Kan sekarang mami udah gak beranggapan seperti itu.”

“Lihat deh mereka!” Mami Erin menunjuk ke arah Ozzie yang menyuapi teh hangat untuk Yuki. “So sweet banget kaaan?”

Leo hanya berdehem sambil menganggukkan kepalanya menjawab ucapan Mami Erin.

“Kira-kira Ara mau gak ya nikah muda sama anak mami?” tanya Mami Erin sambil menatap Leo.

“Gak tau tuh Mi!” jawab Leo sambil mengedikkan bahunya, “Emang mami udah gak sabar ya pingin gendong cucu?”

“Bukan mami sih, lebih tepatnya papinya Ozzie tuh yang pingin cepet-cepet main ama cucu! Kamu tahu sendiri kan, temen temen papi udah pada punya cucu semua!” timpal Mami Erin.

“Oooh gituuu. Cuma kalo saran Leo sih jangan terlalu terburu-buru, Mi!”

“Looh, kenapa?”

“Yaah, Ozzie juga kan belum ketemu sama orang tuanya Ara. Takutnya nanti kalo pihak keluarga laki-laki ngebet nikahin mereka berdua, yang ada Ara bukan hanya pingsan, tapi malah menjauh lagi dari Ozzie!”

“Oke deh, kali ini Mami akan sabar. Yang penting mami bisa kenalin Ara ke temen-temen arisan mami!” balas Mami Erin.

“Ya udah, kita pulang yuk! Mami udah capek banget nih!” ajak Mami Erin.

Leo pun mengangguk setuju dan mereka pun berpamitan kepada Ozzie dan juga Yuki sebelum meninggalkan rumah sakit.

“Ara sayang, cepet sembuh yaa. Nanti kalau udah sembuh, Mami akan bawa Ara jalan-jalan. Oke?” ucap Mami Erin sambil mengusap kepala Yuki dengan sangat lembut.  

Yuki pun langsung menarik bibirnya dan memaksakan dirinya untuk tersenyum. “Iya Mi, makasih banyak ya!” balas Yuki.

“Sama-sama sayang. Mami sama Leo pulang dulu ya. Besok Mami akan jenguk Ara lagi. Jangan lupa makan dan minum obatnya!”

Yuki pun menganggukkan kepalanya, “Siap mami, hati-hati yaa! Ba-bay!” Yuki melambaikan tangannya ke arah Mami Erin dan juga Leo yang akan keluar dari ruangan Yuki.

Selepas Mami Erin dan juga Leo tidak terlihat, Ozzie pun menawarkan dirinya untuk menyuapi Yuki.

“Makan dulu ya, biar aku suapin!”

Yuki mencoba mendudukkan dirinya dan langsung merebut makan malamnya dari tangan Ozzie.

“Gak usah kak! Mami Erin kan udah pergi, jadi kakak perlu berakting lagi! Lagi pula aku juga masih kuat kok buat makan sendiri!” ucap Yuki.

“Emang siapa yang lagi akting?”

Yuki menghela nafasnya panjang sebelum menimpali ucapan Ozzie. Jika kali ini dia tidak sedang bertukar peran dengan Yuri, sudah pasti dia akan mengutarakan pidato protesnya yang tidak akan selesai dalam sehari semalam.

“Kakak lagi pura-pura punya pacar kan di depan Mami Erin?”

“Pura-pura?” Ozzie mengulangi pertanyaan Yuki. “Enggak, siapa yang pura-pura?”

“Aku serius jadiin kamu pacar aku. Dan ciuman kita kemarin, adalah tanda awal jadian kita sebagai sepasang kekasih!” jelas Ozzie.

Yuki menelan ludahnya kasar, “Haah?! Jadi ini serius?” tanya Yuki.

“Serius dong. Kalo enggak serius, buat apa aku kenalin kamu ke mami aku!” balas Ozzie lagi.

Yuki pun mulai mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Ia menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

‘Tenang, Yuki! Kamu harus tenang. Ini sebenarnya adalah berita gembira untuk Yuri, dimana cintanya untuk Ozzie tidak bertepuk sebelah tangan.’

‘Ikuti dulu saja alur permainannya dan secepat mungkin kau harus kembali ke posisi asalmu sebagai Yuki Aurora, bukan Yuri Amanda!’ gumam Yuki dalam hati menyemangati dirinya sendiri.

Tiba-tiba tangan Ozzie terulur mengusap pipi kanan Yuki. “Kok malah ngelamun sih?” tanya Ozzie sambil merebut kembali makan malam Yuki dari tangannya.

“Dari pada ngelamunin hal yang jelas, mending kamu makan dulu dan setelah itu minum obat!”

Ozzie pun menyendokkan makanan dan mengarahkannya ke mulut Yuki. Mau tidak mau, Yuki pun membuka mulutnya dan menerima suapan Ozzie.

“Good girl! Aku semakin suka dengan sikapmu yang penurut seperti ini!” ucap Ozzie.

‘Huuft! Kalau misalnya aku gak jadi Yuri nih, mendingan aku menjauh daripada menghadapi arsitek muda tidak tahu diri ini!’ gerutu Yuki dalam hati.

‘Eh, tunggu dulu. Aku jadi punya ide buat ngerjain Kak Ozzie nih.’

“Kaaaak!” panggil Yuki dengan nada manja membuat dada Ozzie seketika berdebar debar tidak karuan.

“Kenapa sayaaaang?” jawab Ozzie membuat Yuki menelan ludahnya kasar.

‘Aduuuh, Ya Ampuun! Kenapa Ozzie yang ngeselin itu bisa berubah sehangat ini sih?’ batin Yuki tidak karuan.

‘Andai saja Yuri tahu kalo Ozzie ternyata sangat mencintainya seperti ini, dia pasti akan merasa sangat bahagia. Bahkan bisa diperkirakan kalau Yuri akan menikah muda dengan Ozzie!’

“Aku mau minum teh hangatnya lagi!” pinta Yuki sedikit merengek.

Ozzie pun langsung menyunggingkan senyumannya mendengar Yuki begitu manja dengannya.

“As you wish baby!” Ozzie pun langsung mengambilkan teh hangat permintaan Yuki barusan.

Yuki pun menikmati teh hangatnya perlahan-lahan kemudian menyerahkan gelas yang ia pegang kepada Ozzie.

“Kaaak...” panggil Yuki lagi masih dengan nada manjanya.

“Aku mau makan puding green tea!” pinta Yuki.

“Tapi ini udah malem sayang. Aku harus nyari puding dimana?” balas Ozzie.

Yuki pun langsung merajuk dan membuang wajahnya membelakangi Ozzie.

“Oke-oke! Aku akan carikan puding green tea di restoran bawah. Kamu tunggu yaa!” balas Ozzie.

“Makasih yaa.. Oh iya, ponsel aku mana?” pinta Yuki sambil menengadahkan tangannya.

Ozzie pun langsung sadar jika kali ini Yuki sedang mengerjainya. Namun ia tidak kehilangan ide untuk membalas keisengan Yuki yang sengaja mengerjainya.

“Ponselnya sedari tadi masih ada di saku celanaku. Kalau kau butuh, ambil saja! Jangan risau kalau nantinya sedikit menyenggol senjataku, karena sebenarnya aku juga sangat menantikannya!”

‘Dasar gilaa! Ternyata arsitek muda ini sangat m35um!’ rutuk Yuki dalam hati.

Yuki pun langsung menggelengkan kepalanya dan mengurungkan niatnya untuk kembali meminta ponselnya. Sedangkan Ozzie pun meninggalkan ruangan Yuki untuk mencari puding green tea dengan senyum penuh kemenangan.

“Aku tunggu seberapa lama kau masih bertahan untuk berakting, Yuki!” 

Terpopuler

Comments

Megawaty Usman

Megawaty Usman

Yuki ga sadar,pas Ozzie ngelanin ke mami dg nama Ara kan nama dia sendiri Yuki Aourora

2025-02-06

0

Yati Yati

Yati Yati

up yg banyak thorr jgn d gantunggg

2023-03-28

1

Sellyta Atmajaya

Sellyta Atmajaya

pepet terus Kak Ozzle, Yukinya😂 Lama2 juga dia akan mem cinta Kak Ozzle. Semoga saja Mami Erni ngak ketemu sama Yuri. Kalaupun ketemu, semoga Leo dapat mengatasinya😊 Semangat Kak Dinda, sehat selalu💪💪😘

2023-03-28

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!