“Gawat Yuki, Benar-benar gawat!” racau Yuri di ujung panggilan saat panggilannya ke ponsel Yuki sudah terhubung.
“Gawat kenapa, Yuri? Kamu gak buat kesalahan kan di Mansion Terkutuk itu?” tanya Yuki yang sedang menggulung tubuhnya dengan selimut.
“Bukan itu Yuki, Mr Ozzie udah tau kalo aku itu Yuri!”
“Teruus?” Yuki yang masih sangat mengantuk belum sadar arah pembicaraan Yuri kali ini.
“Haah? Kok terus sih? Yah intinya misi kita gagal!”
“Ya udah kalo gagal, besok coba lagi! Jangan nyerah dong. Aku ngantuk banget nih. Udah dulu ya, Bye!”
Yuki langsung mematikan ponselnya dan semakin rapat menggulung tubuhnya dengan selimut. Namun tiba-tiba Yuki membuka selimutnya sambil mengucek matanya mengingat apa yang Yuri katakan di telfon barusan.
“Kalo Ozzie tau yang di Mansionnya itu adalah Yuri, berarti dia tahu dong kalo aku sengaja bertukar posisi!” gumam Yuki yang rasa kantuknya seketika hilang begitu saja.
“Oh My God!” Yuki mengusap wajahnya kasar. “Sial banget sih! Belum juga satu hari, udah gagal semuanya!”
Yuki mengacak rambutnya dengan kesal. “Besok berarti aku harus kembali ke Mansion Terkutuk itu lagi dong?”
Yuki menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. “Masih ada waktu untuk bersenang-senang sebelum aku hidup terkekang! Aku harus benar-benar refreshing malam ini!”
Yuki langsung meraih handuknya dan membersihkan dirinya secara kilat. Tanpa menunggu lama, ia sudah siap untuk menghabiskan malam kebebasannya di sebuah night club yang tentunya tidak jauh dari kampus.
☘️☘️☘️
Sedangkan di Mansion Ozzie, kini Yuri tengah disidang oleh Ozzie dan juga Leo atas keberaniannya menggantikan posisi saudari kembarnya.
“Maaf Mr, saya berjanji akan membawa Yuki kembali menjalani hukumannya besok sepulang kuliah!” tutur Yuri sambil terus menundukkan kepalanya.
“Ck, kelamaan! Aku mau bawa dia sekarang juga datang kemari untuk mempertanggung jawabkan ide gilanya!” pinta Ozzie.
“Dan kau pun juga akan menjalani hukuman yang sama dengan Yuki. Kalian berdua akan tinggal di sini sampai hukuman kalian selesai!”
Gertakan Ozzie barusan terdengar seperti kabar yang menggembirakan untuk Yuri. “Benarkah Mr? Jadi saya masih diperbolehkan tinggal di sini?” tanya Yuri dengan mata yang berbinar.
Awalnya Yuri sempat merasa kecewa karena belum ada satu hari, rencananya sudah hancur berantakan. Yang membuatnya kecewa bukan itu tepatnya, melainkan ia kecewa tidak bisa menggantikan Yuki lagi dan terus dekat dengan idolanya.
Tapi sekarang, kekecewaan yang dirasakan sirna hanya karena Ozzie juga akan memberikan hukuman kepadanya.
“Ya, kau bukan tinggal secara gratis, melainkan aku hukum untuk membantu Yuki membereskan 20 sketsa yang sudah 3 hari ini belum selesai satu pun!” jelas Ozzie.
Yuri pun langsung bersorak gembira dalam hati. Sekali dayung, dua sampai tiga pulau terlampaui. Tidak hanya bisa dekat dengan Ozzie yang sangat ia idolakan itu, Yuri juga bisa belajar untuk menjadi arsitek yang baik nantinya dengan membuat sketsa bersama Yuki.
“Dan sekarang juga, bawa Yuki kemari untuk menghadapku! Aku akan memberi perhitungan dengannya karena sudah berani-beraninya melarikan diri dari tanggung jawabnya!” Titah Ozzie untuk yang kedua kalinya kepada Yuri.
“Emm, aku akan mengantar Yuri menjemput Yuki!” Dengan semangat Leo langsung menawarkan dirinya untuk menjemput Yuki.
Leo pun langsung berdiri dan meraih kunci mobil yang terletak di atas meja. “Ayo Yuri, kita jemput saudari kembarmu yang badung itu!”
Yuri menganggukkan kepalanya dan langsung mengikuti langkah kaki Leo yang bergegas meninggalkan Mansion.
Sedangkan Ozzie memilih untuk tinggal di Mansion sambil mempersiapkan hukuman apa saja yang akan ia berikan untuk kesalahan Yuki kali ini.
☘️☘️☘️
Sesampainya di asrama, Yuri yang tidak menemukan keberadaan Yuki dan langsung menghubunginya. Sayangnya, panggilan dari Yuri sama sekali tidak dijawab oleh Yuki. Akhirnya Yuri pun melacak keberadaan saudari kembarnya lewat map karena secara kebetulan perangkat mereka berdua saling tertaut.
“Mr. Leo, sekarang Yuki ada di Night Club yang ada di belakang kampus!” ucap Yuri memberikan informasi tentang keberadaan Yuki.
“Aku akan menjemputnya. Sebaiknya kau menyiapkan pakaian dan barang-barangmu untuk dibawa ke Mansion! Aku yakin kau pasti belum membawa barang bukan?” tanya Leo yang langsung diangguki oleh Yuri.
“Oke Mr.”
Leo pun bergegas menuju ke tempat yang ditunjukkan oleh Yuri. Hingar bingar musik club malam ini terdengar begitu bising di telinga Leo dan membuatnya sedikit kesulitan mencari keberadaan Yuki. Aroma alkohol juga terhidu memenuhi ruangan di dalam club.
Akhirnya matanya tertuju pada meja bar paling ujung. Tampak Yuki duduk dengan satu gelas wine di tangannya dan 2 botol wine yang sudah hampir habis ia minum.
“Yuki!” tegur Leo sambil merebut gelas dari tangan Yuki.
“Kamu itu masih sekolah, kenapa berani-beraninya konsumsi kayak gini!” gertak Leo.
“Iiiiisssh! Apaan sih!” Yuki berusaha merebut gelasnya kembali dari tangan Leo.
“Balikin gelas aku! Ini minuman paling enak tauk. Bisa bikin aku kayak naik balon udara!” racau Yuki yang sudah mulai mabuk.
“Tuan, apa anda kekasih dari nona ini?” tanya bartender club kepada Leo.
“Iya!” Leo langsung menjawab pertanyaan bartender tersebut dengan mantap.
“Nona muda ini belum membayar semua makanan dan minuman ia pesan sama sekali!”
Leo pun langsung mengeluarkan kartu ATMnya dan membayar semua pesanan Yuki. Setelah itu, ia langsung mengajak Yuki untuk pulang.
“Ayo, kita pulang!” Leo menarik lengan Yuki dan membawanya menjauh dari meja bar.
“Kok pulang sih, minuman aku belum habis! Masih ada satu gelas lagi tadi!” protes Yuki sambil mendorong tubuh Leo.
Ctak! Dengan geram Leo menyentil kening Yuki pelan, sambil terus berusaha menarik Yuki keluar.
“Duuuh, sakit tauk!” Yuki menggerutu kesal sambil mengusap keningnya. “Kamu ini siapa sih? Ganggu orang lagi happy aja!” tanya Yuki sambil memicingkan matanya menatap Leo lekat-lekat.
Leo sendiri yang mendapatkan tatapan dari Yuki mulai salah tingkah dibuatnya. Meski sedang dalam keadaan mabuk, kecantikan Yuki masih begitu kentara di bawah gemerlap lampu club malam ini.
Makin lama Yuki tampak makin menggemaskan di mata Leo dan membuat Leo langsung menggendong tubuh Yuki begitu saja seperti sedang mengangkat karung beras.
Awalnya Leo pikir Yuki akan meronta-ronta dalam gendongannya, namun ternyata Yuki justru tidak sadarkan diri.
Akhirnya Leo pun menidurkan Yuki di seat belakang dan kembali menjemput Yuri di asrama.
Yuri sendiri sangat terkejut mengetahui saudari kembarnya mulai berani mengkonsumsi minuman seperti itu.
Ia pun menceritakan kepada Leo jika mereka berdua sama sekali tidak pernah mencicipi minuman beralkohol yang sampai memabukkan. Jika pun bertandang ke Night Club, mereka pasti memesan jus atau minuman bersoda.
“Yuki pasti sangat stress mengingat dirinya akan menjalani hukuman dari Mr Ozzie!” gumam Yuri.
“Aku akan memberitahukan kepada Ozzie akan hal ini. Seharusnya dia tidak begitu keras dalam menghukum Yuki!” timpal Leo yang tampak tidak tega dengan Yuki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sellyta Atmajaya
Mr. Ozzle jangan galak2. Leo benar2 uska nih sama Yuki. Bagi Yuri menyenangkan tapi bagi Yuki menyusahkan. Cinta & Benci🤔 Mr. Ozzle & Leo sepertinya akan bersaing🤔
2023-03-22
6