Proyek Ozzie

Mereka berempat pun menuju ke lokasi proyek pembangunan Mall. Ozzie meminta Yuki duduk di sampingnya sedangkan Yuri kini duduk di samping Leo yang sedang mengendarai mobilnya.

“Yuki, kau harus mulai mempelajari permasalahan yang dihadapi oleh seorang arsitek mulai dari sekarang. Agar nantinya kau dipercaya orang untuk mendesain bangunan saat gelar sarjana melekat pada dirimu!” tutur Ozzie sambil memeriksa gambar di iPad miliknya.

Yuki mengerutkan dahinya mendengar penuturan Ozzie barusan. Ia merasa sedikit aneh dengan sikap Ozzie yang terdengar sedikit peduli dengannya.

Sedangkan Yuri pun langsung memalingkan wajahnya ke arah Ozzie dan menimpali ucapannya.

“Berarti kita bisa dong belajar sama Mr Ozzie selama kita menjalani hukuman?” tanya Yuri.

“Tentu saja bisa! Asal kalian berdua menurut dengan apa yang aku titahkan, maka dengan senang hati aku akan mengajari kalian!” jawab Ozzie sambil melirik ke arah Yuki yang masih terdiam.

“Tapi jika masih bandel dan selalu menentang, tunggu saja penyesalan kalian setelah lulus nanti yang tidak bisa apa-apa. Memalukan bukan, jika seorang sarjana arsitek hanya menjadi pengangguran?” lanjut Ozzie yang sengaja menyindir Yuki.

Namun, di sisi lain Yuki sendiri dengan cueknya membuang wajahnya ke luar jendela. Dan Yuri pun terus saja bertanya-tanya tentang permasalahan yang sedang menimpa proyek pembangunan Mall kepada Ozzie sampai Ozzie merasa sedikit jengah menjelaskannya denga Yuri.

“Ooooh, jadi kali ini permasalahannya ada dalam pembangunan kolam renang di samping Mall yang nantinya bisa digunakan untuk olimpiade?” tanya Yuri yang terdengar begitu antusias berbincang dengan Ozzie.

“Yap!” jawab Ozzie singkat sambil sesekali mencuri pandang ke arah Yuki.

‘Ck, ini kenapa Yuki malah cuek bebek gini sih bukannya ikut menimpali!’ gerutu Ozzie dalam hati. ‘Sebenarnya dia tertarik untuk belajar gak sih?’

Ozzie pun mencoba menepuk bahu Yuki.

“Yuki, coba saya tes kamu kali ini.” Ozzie memperlihatkan iPadnya ke arah Yuki.

“Sirkulasi yang digunakan pada kolam ini peletakannya masih kurang pas dan membuat kejernihan air berkurang. Menurut kamu harus diletakkan dimana?” tanya Ozzie.

“Letakkan saja secara zigzag dengan tata letak return inlet atas dan return inlet bawah seperti kolam renang yang biasanya digunakan untuk olimpiade dengan hitungan 30 cm di bawah ketinggian air!” jawab Yuki dengan singkat, padat, dan jelas.

Ozzie dan Leo pun terkesima mendengar jawaban dari Yuki. Meski tampak tidak memperhatikan, Yuki tetap menangkap informasi yang tadi disampaikan Ozzie saat Yuri tanya panjang lebar.

“Waaaah, jawabanmu sangat briliant Yuki. Aku tidak menyangka jika kau secerdas ini!” puji Leo sambil memandang Yuki dari kaca spion mobil.

Yuki pun hanya tersenyum simpul dan kembali memalingkan wajahnya keluar jendela.

“Yuki memang tipikal belajarnya seperti itu Mr. Ozzie. Meski seperti tidak mendengarkan, dia tetap menangkap apa yang tadi anda jelaskan!” tutur Yuri yang terus berupaya mendekatkan dirinya dengan sang idola.

“Dan kalian berdua juga sangat berbeda ya,” timpal Leo. “Yuki lebih pendiam sedangkan kau lebih banyak bicara!”

“Apaa?” pekik Yuki dan juga Yuri bersamaan. Biasanya orang-orang selalu mengatakan Yuri lebih pendiam dari Yuki, tapi kali ini Leo justru memberi penilaian yang sebaliknya.

“Kenapa memangnya? Ada yang salah?” timpal Leo lagi. “Bahkan sedari tadi aku lebih banyak mendengarkanmu berceloteh ria daripada Yuki.”

“Eh, iya juga ya?” gumam Yuri pelan saat mulai menyadari dirinya begitu berisik di mobil dari tadi.

Tak lama kemudian, mobil yang dikendarai oleh Leo pun tiba di pintu Mall baru tersebut. Ozzie pun memerintahkan Leo memeriksa bangunan dalam Mall bersama Yuri, sedangkan ia sendiri akan menuju ke proyek yang saai ini mengalami masalah bersama Yuki.

“Yuki, jangan lupa untuk mencatat setiap permasalahan yang nanti disampaikan!” titah Ozzie.

“Yap!” jawab Yuki singkat yang sudah berdiri di belakang Ozzie dengan membawa buku catatan kecil yang ia kalungkan di leher.

“Chayoo, Yuki!” ucap Leo memberikan semangat ke arah Yuki yang tentunya dibalas Yuki dengan mengepalkan tangannya ke atas.

“Chayo!”

Yuki pun mengikuti langkah kaki Ozzie dan berjalan tepat di belakangnya. Tak lama kemudian tampak beberapa kontraktor bangunan datang menyambut kedatangan Ozzie dan melaporkan berbagai permasalahannya.

Dengan cekatan Yuki pun mencatat secara detail permasalahan apa saja yang terjadi. Permasalahan yang dihadapi oleh Ozzie kali ini sedikit pelik dan membuat Ozzie harus berpikir keras cara menyelesaikannya.

Penataan ruang ganti antara perempuan dan laki-laki jaraknya sangat dekat dan tentunya akan menimbulkan banyak permasalahan nantinya jika pembangunan masih tetap dilanjutkan.

“Kenapa kalian tidak membuat seperti gambar yang sudah aku buat?!” amuk Ozzie. “Buat apa ada gambar jika kalian sama sekali tidak mengikutinya dan mengerjakannya dengan seenaknya!”

“Ini standar kolam renang internasional, bukan sembarangan!”

Ozzie kali ini benar-benar naik darah melihat hasil kinerja para kontraktor. Ia paham betul jika mereka pasti sedang menggunakan trik licik untuk menambah pendapatan harian mereka. Sedangkan deadline pengerjaan secara keseluruhan tinggal sebentar lagi.

“Mr, bagaimana jika kita menggunakan model kolam renang internasional yang ada di Jepang?” tawar Yuki yang langsung menggambarkan sketsa sementara untuk menyelesaikan masalah Ozzie kali ini.

Ozzie pun diam sambil mendengarkan penjelasan Yuki mengenai tata letak kolam renang yang sedang ia gambar. Penjelasan Yuki kali ini membuat Ozzie cukup berkesan dan langsung menyetujuinya.

Selain penataannya oke, biaya yang digunakan juga tidak besar untuk memperbaiki kesalahan yang saat ini ia hadapi.

“Oke, aku terima usul darimu, Yuki. Anggap kali ini kau telah menyelesaikan satu sketsamu!” ucap Ozzie yang langsung mengambil sketsa yang ada di tangan Yuki.

Sayangnya dengan cekatan Yuki justru menyembunyikan sketsa buatannya di balik punggung.

“Yuki! Cepat berikan sketsa itu!” pinta Ozzie.

“Aku akan berikan sketsa ini, tapi lepaskan aku dari hukuman gila anda, Mr Ozzie. Anggap saja kita impas!”

“Ck, ayolah Yuki. Cepat berikan sketsa itu padaku! Apa kau lupa telah merusak maket akrilikku?” tanya Ozzie mengingatkan Yuki akan kesalahan yang sudah ia perbuat.

“Bagaimana jika kita melakukan penawaran, Mr ? Aku menyerahkan sketsa ini, dan selanjutnya aku akan membantu anda membuat 3 sketsa!” tawar Yuki yang semakin berani dengan Ozzie.

Sedangkan Ozzie kini hanya menghela nafasnya pelan sambil mencari celah agar Yuki lengah dengan sketsanya.

“Nah, akhirnya Nachya datang juga. Aku yakin dia pasti lebih bisa membantuku menyelesaikan masalah ini!” ucap Ozzie yang sengaja mengecoh Yuki.

Yuki yang mendengar sahabatnya datang pun langsung berbalik membelakangi Ozzie. Dan dengan cekatan Ozzie langsung merebut sketsa dari tangan Yuki dengan mudahnya. Kini sketsa sementara buatan Yuki pun sudah berada di tangan Ozzie.

“Dimana Nachya?” tanya Yuki sambil memutar kepalanya menghadap ke arah Ozzie.

Sayangnya karena posisi Ozzie saat ini tengah berdiri tegap di belakang Yuki, tanpa sengaja bibir Yuki mendarat tipis di pipi kanan Ozzie.

Cup!

Bibir Yuki yang kini menempel di pipi Ozzie, membuat keduanya terdiam sesaat dan sama-sama terkejut dengan posisi mereka saat ini.

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Bulan Citra

Bulan Citra

Pinteran banget si Ozzie. Sketsa nya dapet, ciumannya juga dapet

2023-03-27

5

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!