Yuki kini tengah menikmati sarapannya dengan Ozzie dan juga Leo dengan raut wajah yang sangat gembira karena sebentar lagi ia akan menghirup udara kebebasannya di luar sana.
“Hari ini jam berapa kamu selesai kuliah?” tanya Ozzie kepada Yuki.
“Jam 2 siang!”
“Aku akan menjemputmu selepas meeting dengan klien jam 3. Ingat, kau harus menungguku tepat di depan auditorium seperti kemarin!”
“Jangan berpikiran untuk kabur atau melepaskan diri, karena aku tidak segan-segan untuk memberikan hukuman untukmu!” tegas Ozzie panjang lebar.
“Iya bawel!” jawab Yuki dengan santai sambil menikmati sandwichnya.
Selepas sarapan, mereka langsung masuk ke dalam mobil untuk segera menuju ke kampus. Yuki memilih untuk duduk di samping Leo yang akan mengemudikan mobil, sedangkan Ozzie duduk di seat belakang sambil mengecek power point di iPadnya.
Sikap Yuki yang terlampau cuek membuat Leo diam-diam mengamati wajah Yuki dan menyadari jika Yuki terlihat sangat cantik pagi ini. Bahkan kecantikan Yuki tampak sangat natural dengan riasan yang tidak begitu mencolok seperti wanita lainnya yang sering menggunakan make up tebal.
“Yuki!” panggil Leo membuat Yuki melepaskan headset yang menempel di telinga kanannya.
“Hmm!” jawab Yuki singkat.
“Udah punya pacar belum?” tanya Leo to the point membuat Ozzie yang duduk di belakangnya langsung meletakkan iPadnya.
“Belum!” jawab Yuki sambil kembali memasang headset di telinganya.
Sedangkan Ozzie yang mendengar jawaban Yuki pun langsung terkekeh pelan. “Mana mungkin ada cowok yang mau sama cewek badung kayak dia. Masak air aja gosong!” timpal Ozzie yang masih terdengar oleh Yuki meski kini ia sedang mendengarkan lagu kesukaannya.
“Tapi aku mau kok jadi pacarnya Yuki! Kamu gak lihat betapa cantiknya Yuki?” balas Leo membuat Ozzie semakin tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan sahabat yang juga asistennya itu.
“Leo, Leo! Sejak kapan seleramu menjadi rendahan seperti itu?” Ozzie terus saja menertawakan sahabatnya sampai matanya mulai berair.
Sedangkan Yuki tidak mau ambil pusing dengan celotehan 2 makhluk menyebalkan itu. Meski ia mendengar dengan jelas, tetap saja Yuki memilih untuk diam tidak menanggapi.
‘Dasar cowok error. Aku pikir arsitek muda ternama di Birmingham ini benar-benar menawan dan mempesona seperti yang Yuri katakan. Ternyata saudari kembarku ini sudah salah dalam menilai Ozzie. Lihat saja! Aku pastikan Yuri akan menyesal telah mengidolakan Ozzie gila ini!’ gumam Yuki dalam hati.
Sesampainya di kampus, Yuki langsung turun dari mobil tanpa mengucapkan terima kasih sedikit pun kepada Ozzie maupun Leo. Ia langsung berlari menuju ke kelasnya dan tampak seperti ayam yang terlepas dari kurungannya.
Lagi-lagi Ozzie terkekeh pelan melihat sikap absurd Yuki. “Cewek tipe kayak gitu yang kamu suka?” tanya Ozzie dengan nada meledek Leo. “Come on, Leo. Masih banyak perempuan normal di luaran sana selain Yuki!”
“Tapi dia beda, Ozzie! Kamu gak lihat inner beauty yang Yuki pancarkan hari ini. Dia benar-benar terlihat sangat cantik bak dewi kayangan yang turun dari langit!” Leo menyangkal penilaian Ozzie yang menganggap Yuki sebagai perempuan abnormal.
Baginya, Yuki sangat istimewa di matanya pagi ini. Padahal sudah 3 hari mereka hidup bersama, namun baru pagi ini Leo bisa mengamati kecantikan Yuki dengan jelas dan dari jarak yang dekat.
“Yaah, up to you deh. Susah ngomong sama orang yang baru terkena virus cinta buta!” balas Ozzie yang kembali fokus ke layar iPadnya.
***
Sedangkan di sisi lain, Yuki langsung memeluk Yuri dan meluahkan kerinduannya dengan saudari kembarnya setelah 3 hari tidak bersua.
“Aku lelah, Yuri!” rengek Yuki.
Yuri pun langsung mengusap punggung saudari kembarnya dengan lembut. “Jangan khawatir Yuki, mulai hari ini aku akan menggantikan posisimu. Beristirahatlah dengan tenang selepas kuliah ini di asrama!”
“Thanks a lot, Yuri. Kamu memang yang terbaik. Aku akan menjelaskan apa saja yang perlu kau lakukan di Mansion terkutuk itu!”
Yuki pun langsung menjelaskannya secara terperinci kepada Yuri apa saja yang harus ia lakukan di sana. Mulai dari menyiapkan air hangat, pakaian Ozzie, dan menuruti segala perintah konyolnya yang kadang sama sekali tidak masuk akal.
Sedangkan Yuri mendengarkan cerita Yuki sambil membayangkan betapa bahagianya menjadi Yuki yang selama 3 hari ini selalu bersama dengan Ozzie.
“Memangnya perintah konyol semacam apa yang diberikan Mr. Ozzie padamu?” tanya Yuri.
“Baru saja tiba di Mansionnya, aku sudah diperintahkan untuk menyiram bunga dan tidak boleh ada satu tangkai pun yang terpetik. Setelah itu dia menyuruhku membuat grilled tuna steak untuk makan siang!”
“What? Apa jadinya seorang Yuki berkutat di pantry?” balas Yuri yang sangat memahami saudarinya yang sama sekali tidak suka memasak.
“Tentu saja aku menghancurkan 25 potong daging tuna yang tersimpan di dalam kulkas dan merusak alat panggangnya. Untung saja pantry Mr Ozzie tidak ikut terbakar waktu itu!” jelas Yuki membuat Yuri langsung tertawa mendengar cerita Yuki yang terdengar sangat lucu.
“Oh My God, Yuki! Kau lucu sekali sayang. Jika aku jadi kamu, aku pasti akan membuat Mr Ozzie tidak marah-marah lagi!” timpal Yuri dengan penuh percaya diri.
“Aku akan membuatnya ketagihan dengan masakanku dan aku pastikan akan memenuhi segala titahnya dengan baik, Yuki!”
Yuki kini benar-benar bisa bernafas lega mendapati Yuri yang dengan senang hati menggantikan posisinya, begitu juga dengan Yuri yang sudah sangat tidak sabar menggantikan posisi Yuki.
“Aku menyayangimu, Yuri. Satu lagi, kau harus mengubah penampilanmu sama seperti penampilanku saat ini agar Mr Ozzie tidak curiga!” tutur Yuki.
“Siap Yuki!”
Keduanya pun kini sama-sama mengikuti perkuliahan mereka seperti biasanya. Tepat saat jam kuliah berakhir, Yuki dan Yuri mulai bertukar posisi.
Yuri kini mengenakan baju yang biasa dikenakan oleh Yuki dan berdiri di depan auditorium menunggu mobil Ozzie datang menjemputnya.
Tepat jam 3 lebih 5 menit, mobil Ozzie melintas dan Leo langsung membunyikan klakson mobil untuk memberi tanda agar Yuki segera masuk ke dalam.
Yuri pun langsung berjalan dengan gayanya yang anggun menuju ke pintu depan seperti yang dikatakan Yuki jika ia biasa duduk di samping Leo, asisten Ozzie. Belum sampai Yuri memegang handle pintu mobil, Ozzie sudah membuka kaca depan.
“Kali ini kau duduk di belakang!” titah Ozzie singkat dan langsung menutup kembali kaca jendelanya.
Deg!
Perintah Ozzie barusan membuat Yuri dag dig dug tidak karuan. Ingin rasanya ia berteriak sekencang mungkin untuk mengatakan pada dunia jika hari ini ia sangat bahagia karena bertemu dengan idola kesukaannya.
Yuri pun langsung membuka pintu bagian belakang dan duduk manis tepat di belakang Ozzie. Sedangkan Leo langsung mengernyitkan dahinya sambil memandang ke arah Yuki lewat kaca spion mobilnya.
‘Tumben banget sih nie anak kelihatan anggun begini! Biasanya kalo udah denger klakson mobil pasti langsung lari. Kenapa ini malah dengan jalan pelan gitu sih?’ batin Leo yang mulai curiga dengan sikap Yuki kali ini.
“Yuki, kamu udah makan siang?” tanya Leo sambil mulai menjalankan kembali mobilnya.
“Sudah, Mr!” jawab Yuri dengan sangat lembut.
“Haaah!” pekik Ozzie dan Leo bersamaan yang tampak sangat terkejut dengan suara lembut Yuri.
💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sellyta Atmajaya
Mr. Ozzle, dijaga mulutnya, awas bucin😊Yuri2, harusnya kalau bertukar peran, jangan setengah2, selain penampilan, kamu juga harus me4ubah sika0mu. Pasti Mr. Ozzle & Leo bakalan tahu kamu bukan Yuki. Mr. Ozzle bakalan marah nih, karena merasa dibohongi.
2023-03-19
4