Aksi Yuki

Sedangkan Leo saat ini diminta Mami Erin untuk mengantar mereka menuju ke pasar modern untuk membeli sesuatu.

“Yuki, tidak masalah bukan jika kali ini kita mampir ke pasar terlebih dahulu. Mami ingin membeli ikan tuna segar untuk Ozzie malam ini!”

“It’s okey Mami. Aku juga sudah lama tidak ke pasar.”

“Oh iya Yuki, apa kau sudah memiliki kekasih?” tanya Mami Erin dan Yuki pun langsung menjawab dengan gelengan kepalanya.

“Belum pingin pacaran, mami. Mau fokus kuliah dulu!” jawab Yuki.

“Looh, gak papa dong kuliah sambil pacaran. Yang penting kamu bisa bagi waktu. Lagi pula kalo terlalu fokus nanti malah bosan loh.”

“Iya juga sih. Cuma masalahnya mana ada cowok yang mau sama Yuki yang urakan kayak gini!” timpal Yuki dengan santai.

Uhuk! Uhuk!

Tiba-tiba Leo tersedak mendengar ucapan Yuki barusan. Padahal dia tidak sedang minum atau makan sesuatu. Kini Leo mulai sadar yang ikut serta dalam mobilnya adalah Yuki yang asli. Bermakna saat di rumah sakit tadi, mereka sudah bertukar posisi.

Mami Erin pun langsung menyunggingkan senyumannya melihat Leo yang tiba-tiba tersedak.

“Tuh ada kak Leo. Dia juga kan masih jomblo. Iya kan, Leo?”

Leo sedikit salah tingkah mendengar pertanyaan Mami Erin. Meski ia sudah merelakan Yuki untuk Ozzie, tetap saja rasa ketertarikannya terhadap Yuki belum sirna sepenuhnya.

“Malu lah Mami, Leo kan udah kepala tiga. Sedangkan Yuki masih baru lulus SMA!” balas Leo sambil sesekali mencuri pandang ke arah Yuki lewat kaca spion.

“Yaa, tapi kan kalo Yuki mau gak ada salahnya. Iya kan cantik?” Mami Erin beralih bertanya kepada Yuki.

Yuki pun diam sejenak sambil menopang dagunya dengan tangan dan memandang ke arah Leo yang sedang mengemudikan mobil.

“Kak Leo sih meski udah kepala tiga, masih tetep kelihatan tampan kok. Malah kalo dilihat-lihat kayak masih seumuran sama anak SMA!” tukas Yuki membuat Leo seketika menginjak rem mobilnya secara mendadak.

Ckiiiiit!

Sontak Mami Erin dan juga Yuki terantuk jok mobil yang ada di depannya.

Plak!

Mami Erin langsung memukul lengan Leo dengan kencang.

“Kamu ini kenapa sih pake acara ngerem mendadak?” tanya Mami Erin. “Kalo grogi ya grogi aja, gak perlu sampe bikin kita semua jantungan!”

Yuki sendiri hanya terkekeh melihat wajah Leo yang mulai tampak pias.

“Sorry Mami. Aku lupa belokin ke arah pasar yang mau mami tuju!” kilah Leo yang kembali menjalankan mobilnya dan putar balik ke arah pasar.

Mami Erin yang tadinya terkejut pun ikut terkekeh melihat kegugupan Leo.

“Cowok kalo lagi grogi, lucu banget kan?” tanya Mami Erin sambil berbisik di telinga Yuki.

Yuki pun menganggukkan kepalanya mengiyakan bisikan mami Erin.

Tak lama kemudian mereka pun sampai di pasar yang hendak dituju. Mami Erin dan juga Yuki pun langsung turun dan siap untuk berbelanja.

Namun mereka berdua sama-sama tidak menyadari jika ada beberapa pasang mata yang mengintai kedatangan mereka dan mengikuti mereka berdua sedari turun dari mobil. Sampai saat Mami Erin dan Yuki hendak berbelok ke tempat penjual ikan, seseorang sengaja menabrak Yuki dan meraih tas Mami Erin.

Setelah mendapatkan tas Mami Erin, orang tersebut berlari secepat kilat. Melihat hal tersebut, Yuki pun langsung mengejar copet tersebut sedangkan Mami Erin pun langsung berteriak sekuat tenaga.

“Copeeeeeet!”

“Toloooong tas saya dicopeeet!”

Di sisi lain Yuki yang kini tengah mengejar copet tersebut mulai melepas sepatunya dan melemparkan ke arah copetnya. Bugh! Lemparan Yuki mendarat tepat di kepala copet itu. Tapi sayangnya tidak menghentikan langkah copet tersebut yang terus saja berlari.

Yuki pun tidak kehilangan akal. Ia langsung meraih kayu yang tidak jauh darinya dan kembali melempar ke arah copet. Bugh! Lemparan kedua Yuki membuat copet tersebut terjatuh dan melemparkan tasnya ke teman copet lainnya yang sudah menunggu di persimpangan jalan pasar.

Untung saja Yuki cepat bergerak dan meraih tas Mami Erin yang dilemparkan copet itu. Dengan gerakan memutar, Yuki melibaskan tas Mami Erin untuk menyerang kedua copet yang saat ini tengah mengapitnya.

Setiap putaran Yuki berhasil memukul kedua pencopet tersebut menggunakan tas Mami Erin. Tak lama kemudian rombongan tim keamanan pasar mendekat dan mulai membekuk kedua copet yang berhasil dilumpuhkan oleh Yuki.

Betapa terkejutnya Yuki saat melihat goresan luka di wajah para copet karena hasil hantamannya menggunakan tas milik mami Erin. Sedangkan Mami Erin langsung mendekat ke arah Yuki dan menanyakan keadaannya.

“Ya Ampun Yuki, kamu gak papa sayang?” tanya Mami Erin sambil memeriksa keadaan Yuki yang kini hanya memakai sepatu sebelah saja.

“Gak papa Mami! Tapi maaf, tas Mami Erin tadi Yuki pakai buat melawan mereka!” jawab Yuki sambil mengembalikan tas milik Mami Erin.

“Itu bukan masalah, Yuki. Yang terpenting kamu tidak apa-apa!” balas Mami Erin yang kemudian mengajak Yuki ke suatu tempat dan memesankan minum untuknya.

Sedangkan di sisi lain, Leo yang turut membekuk kedua copet tersebut bersama dengan tim keamanan pun langsung menghubungi Ozzie dan menceritakan hal yang baru saja ia alami.

“Halo Ozzie! Yuki dan Yuri sudah kembali ke posisi mereka masih-masing. Kali ini yang ikut bersamaku adalah Yuki!” terang Leo saat panggilannya sudah tersambung.

“Dari mana kau tahu?” tanya Ozzie.

Leo pun akhirnya menceritakan semuanya secara jelas kepada Ozzie dimana Yuki berhasil melumpuhkan dua orang copet yang mencopet tas Mami Erin.

“Yuki berkelahi?” tanya Ozzie gusar.

“Iya!”

“Cepat segera bawa Yuki pulang sekarang juga! Dia seharusnya tidak boleh terlalu lelah dan masih diharuskan istirahat oleh dokter!” titah Ozzie yang mulai mengkhawatirkan keadaan Yuki.

“Oke, oke! Aku akan segera membawanya pulang!” balas Leo yang kemudian mematikan panggilannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***