Sesampainya di kamar, Ozzie sengaja melepaskan pakaiannya dan hanya menyisakan boxernya saja. Setelah itu ia berjalan ke arah Yuki yang sedang memilihkan pakaian untuknya.
“Jangan lupa untuk menyiapkan pakaian dalamku, Yuki!” ucap Ozzie yang kini sudah berdiri tepat di belakangnya.
“Aku tidak akan menyentuh barang menjijikkan itu Mr Ozzie!” tolak Yuki secara terang-terangan sambil berbalik menghadap Ozzie.
“Eh!”
Yuki terpaku saat melihat Ozzie yang sudah hampir tel4nj4n9 di hadapannya. Dada bidang Ozzie yang tampak sangat kekar membuat Yuki menelan ludahnya kasar.
Kali ini ia mulai membenarkan jika Yuri teramat begitu mengidolakan Ozzie yang memang sempurna di matanya. Sedangkan Ozzie sendiri tersenyum dalam hati melihat Yuki yang terdiam membisu namun sorot matanya tampak begitu mengaguminya.
“Kenapa diam?” tanya Ozzie membuyarkan lamunan Yuki.
“Apa aku masih tampak lebih buruk dari Pak Gerald, Yuki?”
“Apa benar wajahku sangat jelek dan tidak laku di pasaran?” Ozzie terus mendekatkan dirinya ke arah Yuki dan mengikis jarak di antara mereka berdua.
Pertanyaan Ozzie barusan membuat Yuki mulai tersadar tentang apa yang ia lakukan semalam saat tiba di Mansion milik Ozzie.
‘Oh My God, jadi semalam aku tidak sedang bermimpi sudah mengatai Mr Ozzie?’ tanya Livy dalam hati.
“Emmm, apa semalam aku muntah di depan anda, Mr?” tanya Yuki dengan hati-hati sambil terus berjalan mundur sampai tubuhnya mentok di lemari Ozzie yang masih terbuka.
Ozzie tersenyum smirk ke arah Yuki membuat Yuki sedikit bergidik ngeri. “Bagus jika kau sudah mengingatnya! Berarti kau sudah siap dengan hukuman yang harus kau jalani Yuki!”
Cepat cepat Yuki menangkupkan kedua tangannya dan mulai mengiba di depan Ozzie. “Aku mohon maafkan aku, Mr Ozzie!” tutur Yuki sambil memperlihatkan puppy eyesnya.
“Aku benar-benar tidak sadar mengatakan semua itu sampai memuntahkan air yang ada di dalam perutku.”
“Bahkan aku juga tidak tahu jika efek dari minuman semalam membuatku seperti itu! Aku pikir semalam aku hanya bermimpi indah, Mr.”
Ozzie berdecih pelan mendengar permintaan maaf Yuki yang ia anggap sebagai kepura-puraan. “Cih, maaf?” tanya Ozzie yang langsung diangguki oleh Yuki.
“Aku tidak yakin kau bersungguh-sungguh minta maaf padaku!” ucap Ozzie sambil memasang wajah ragu.
“Lalu aku harus bagaimana agar kau percaya, Mr?” tanya Yuki mengiba di depan Ozzie.
‘Sial, kenapa wajah anak badung ini semakin menggemaskan seperti ini?’ rutuk Ozzie dalam hati.
Entah kenapa dada Ozzie terasa begitu sesak saat jaraknya semakin dekat dengan Yuki. Meski begitu, Ozzie tetap memberanikan dirinya untuk semakin mengikis jarak di antara mereka.
“Siapkan pakaian dalamku sekarang juga, aku ingin melihat kesungguhanmu dari situ!” bisik Ozzie.
Yuki pun langsung membeliakkan matanya dan cepat-cepat mendorong tubuh Ozzie agar menjauh dari nya.
“Gak akan pernah, Mr! Aku benar-benar tidak sudi!” Yuki langsung memberikan jas beserta kemeja yang sudah ia siapkan kepada Ozzie dan setelah itu meninggalkan Ozzie yang masih berdiri di depan lemari pakaiannya.
Senyum Ozzie pun merekah sempurna melihat wajah kesal Yuki pagi ini. Entah kenapa moodnya meningkat setelah melihat kekesalan Yuki.
Sedangkan Yuki dengan kesal menghentak-hentakkan kakinya menuju ke kamarnya. Namun, langkahnya terhenti saat melihat Yuri keluar dari kamar Leo.
“Yuriiii!” panggil Yuki menghambur ke arah Yuri dan memeluknya.
“Kau sedang apa di kamar ini?” tanya Yuki menunjuk pintu kamar yang ada di belakang Yuri.
“Menyiapkan air mandi untuk Mr. Leo. Kau tahu kan jika aku juga dihukum karena ide gilamu ini?” jawab Yuri.
“Maafkan aku Yuri, aku tidak tahu jika akhirnya akan seperti ini.” Yuki kembali mengeratkan pelukannya ke saudari kembarnya itu.
“Tidak masalah, Yuki. dengan seperti ini aku justru bisa menjagamu dengan baik bukan?” balas Yuri yang langsung diangguki oleh Yuki.
“Sekarang mandilah dulu, baru saja aku dengar kabar dari Mr. Leo jika pagi ini kita akan menuju ke proyek pembangunan Mall karena sedikit ada masalah di sana!”
“Memangnya apa hubungannya dengan kita? Aku tidak berminat untuk ikut dan aku akan membuat alasan jika pagi ini aku ada jadwal kuliah!” timpal Yuki yang masih diselimuti rasa kesal terhadap Ozzie.
“Tapi sepertinya asisten Mr Ozzie sudah memegang jadwal kuliah kita berdua dan tentunya kita sudah tidak bisa mengelak lagi bukan?” balas Yuri membuat Yuki menghela nafasnya panjang.
“Huuuuuh! Benar-benar sangat merepotkan!”
“Sudahlah Yuki, menurutku hal ini tidak terlalu buruk. Bahkan aku bisa lebih dekat dengan Mr Ozzie bukan?” timpal Yuri.
“Segera mandi dan setelah itu kau masih harus membantu aku menyiapkan sarapan!” Yuri menepuk bahu Yuki dan langsung menuruni anak tangga.
☘️☘️☘️
“Yuki, susu yang kau tuangkan barusan terlalu panas untukku. Bisakah kau buat agar terasa hangat?” tanya Ozzie saat mereka berempat sudah duduk melingkar di ruang makan.
Tanpa mengeluarkan protes, Yuki langsung mengambil gelas susu milik Ozzie dan merendamnya dalam mangkuk yang berisi air dingin. Tak perlu menunggu waktu lama, susu hangat Mr Ozzie pun sudah bisa dinikmati.
“Yuki, tolong ambilkan nasi dan lauknya untukku!” Ozzie menyodorkan piring kosongnya ke arah Yuki.
Yuki masih diam dan langsung mengambilkan nasi beserta lauknya ke piring Ozzie. Namun kali ini Yuki sengaja mengambilkan 3 centong nasi dan sedikit lauk, kemudian Yuki letakkan di depan Ozzie.
“Apa kamu pikir aku bisa menghabiskan semua ini?!” tanya Ozzie sambil menatap tajam ke arah Yuki. Sedangkan Yuki hanya menjawab dengan mengedikkan bahunya.
“Ini terlalu banyak untukku, Yuki!” Ozzie mengambil piring nasinya dan berpindah duduk di samping Yuki.
Kini Ozzie duduk di antara Leo dan Yuki. “Jadi, kita harus makan satu piring berdua!”
Ozzie langsung menyendokkan nasi satu sendok penuh dan mengarahkan ke mulut Yuki. “Buka mulutmu, Yuki. Aaaaaak!”
Yuki mendorong tangan Ozzie dan menggelengkan kepalanya. “Aku tidak mau!”
Melihat sikap Ozzie pagi ini membuat Leo sedikit cemburu, terlebih Ozzie mengambil posisinya yang sudah duduk di samping Yuki sebelumnya.
Namun, Leo tidak kekurangan ide. Ia pun menarik tangan Ozzie dan memakan nasi yang tadinya disuapkan ke arah Yuki.
“Leo!” Ozzie mulai geram dengan sahabatnya ini.
“Kita tidak punya banyak waktu, Bos! Proyek sedang dalam masalah dan kini menunggu kedatangan kita!” ucap Leo mengingatkan Ozzie.
“Oke, lalu bagaimana dengan nasi di piringku?” tanya Ozzie kemudian.
Leo pun langsung mengambil sebagian nasi di piring Ozzie dan memindahkan di piringnya yang masih kosong. “Masalahnya selesai bukan?” ucap Leo sambil mengedipkan matanya ke arah Yuki.
Yuki yang merasa dibela oleh Leo pun melemparkan senyum tipisnya dan mulai mengambil sarapannya. Sedangkan Ozzie hanya memutar bola matanya malas melihat Leo yang mulai terang-terangan memberi perhatian kepada Yuki.
“Hanya karena cinta buta, kau sudah mempermalukan aku Leo!” bisik Ozzie tepat di telinga sahabatnya itu.
“Dan kau sudah membuatku cemburu dengan terus meminta perhatian Yuki!” balas Leo dengan berbisik.
“Tenang saja! Aku sama sekali tidak berminat dengan gadis jadi-jadian ini! Dia sama sekali bukan levelku!” bisik Ozzie lagi.
“Aku pegang ucapanmu kali ini Ozzie!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
sarinah najwa
hati hati Mr. awas nanti senjata makan tuan 🤣 dan di tunggu bucinnya Mr..😁😘
2023-03-24
1
Sellyta Atmajaya
Modusmu ngak habis2 Mr. Ozzle. Hati2 dengan ucapanmu Mr. Ozzle. Bisa jadi senjata makan tuan. Cinta yang rumit. Bakal ada perang nih jika Leo & Yuri tahu kalau Mr. Ozzle menyukai Yuki. Tapi mau gimana lagi, ,urusan hati memang tidak bisa dipaksa & tidak tahu akan berlabuh pada siapa. Tetap semangat & jaga kesehatan kak.😊
2023-03-24
2