Sore harinya, Yuki yang baru saja pulang langsung disambut oleh Ozzie dan juga Leo yang tengah mengobrol di teras depan. Sedangkan Yuri sendiri sedang menyiram bunga-bunga di halaman Mansion.
“Hai Yuri, baru pulang ya?” sapa Leo membuat Yuki mengerutkan dahinya.
‘Yuri? Kenapa Kak Leo memanggilku Yuri ya?’ gumam Yuki dalam hati dan langsung menoleh ke arah Yuri yang sedang menyiram tanaman.
“Aku pikir Yuri akan mengikuti jejak Yuki yang suka membolos. Ternyata tidak ya?” timpal Ozzie.
‘Ooooh, jadi mereka kira aku ini Yuri bukan Yuki? Waah, kesempatan bagus yang tidak boleh disia-siakan ini! Ayo Yuki, kamu pasti bisa menjadi Yuri!’ batin Yuki menyemangati dirinya sendiri.
“Eh, iya kak! Gimana bisnisnya di Roma? Pasti sukses kan?” tanya Yuki yang terdengar begitu ramah di telinga Ozzie dan Leo.
‘Sial nih anak. Bisa-bisanya dia berakting selembut ini saat memposisikan dirinya sebagai Yuri!’ gumam Ozzie dalam hati.
‘Yuki, yuki. Ternyata jago juga berakting lembut seperti ini!’ batin Leo yang langsung mengalihkan pandangannya dari Yuki karena takut rasa cintanya untuk Yuki kembali lagi.
“Tentu saja sukses, jika tidak bagaimana kami bisa merekrutmu bergabung dalam kantor kami nanti!” timpal Ozzie.
“Waah, memangnya Kak Ozzie serius mau rekrut kami untuk menjadi karyawan di kantor kakak?” tanya Yuki yang sebenarnya dalam hatinya sangat bertentangan dengan apa yang ia ucapkan.
‘Dih, siapa juga yang mau gabung sama kantornya Arsitek muda gila begini? Yang ada tensi darah aku tinggi terus tiap hari!’ gumam Yuki dalam hati.
“Iya dong, bahkan aku juga sudah menyiapkan fee untuk kalian berdua karena telah menyelesaikan 10 sketsa kemarin!”
“Whattt?!” mata Yuki langsung berbinar mendengar Ozzie akan memberikan fee untuk mereka.
“Ini serius kaaak?” tanya Yuki membuat senyum Ozzie merekah sempurna.
“Ya gak lah!” balas Ozzie dengan santai. “Kalian berdua kan masih harus bertanggung jawab menjalani hukuman kalian!”
“Lagi pula mana narapidana yang dibayar saat melakukan tugasnya di dalam bui.”
‘Apaaa?! Jadi Ozzie sengaja ngerjain aku?!’ teriak Yuki dalam hati karena ia tidak mungkin mengeluarkan amukannya dengan Ozzie. Bisa-bisa mereka berdua akan dihukum lagi karena ketahuan bertukar posisi.
‘Aaaaarrrrgggghhhh, Yuriii, kenapa sih kamu harus bersikap lemah lembut begini!’ batin Yuki yang sangat tersiksa dengan posisinya saat ini.
“Yeee, Kak Ozzie mah sukanya ngerjain deh. Pantes aja Yuki sering naik darah kalo lagi ngadepin kakak!” balas Yuki dengan suara selembut mungkin.
Sedangkan Ozzie dan Leo sama-sama terkekeh pelan mendapati Yuki yang berakting sangat totalitas sebagai Yuri.
“Tapi kamu suka kan sama aku? Buktinya kamu selalu mengidolakan aku!” ucap Ozzie yang sengaja membuat Yuki mati gaya.
“Naah, bener banget kata Kak Ozzie. Yuri memang udah lama tuh suka sama Kak Ozzie. Bahkan profil di ponselnya Yuri aja fotonya Kak Ozzie loh!” timpal Yuri yang sengaja menyatakan perasaannya terhadap Ozzie dengan cara seperti ini.
“Loooh Yuki, kok kamu malah ...”
Belum selesai Yuki meluncurkan protesnya kepada Yuri, Leo pun langsung memotong kalimat Yuki.
“Foto Ozzie yang mana sih yang dijadikan wallpaper sama kamu?” tanya Leo yang langsung merebut ponsel yang sedang dipegang Yuki.
“Yaaah, jangan dong kak Leo! Lagi pula udah aku ganti kok wallpapernya!”
Sayangnya Leo bukannya mengembalikan ponsel Yuki melainkan justru memberikannya kepada Ozzie. Ozzie pun dengan sigap menerima ponsel Yuki dan langsung menyimpannya ke dalam saku celana.
“Ponselnya aku sita! Kalau butuh, ambil aja di ruang kerja aku!” ucap Ozzie langsung tersenyum smirk dan masuk ke dalam Mansion.
“Maaf ya Yuri!” ucap Leo sambil menepuk bahu Yuki dan mengikuti langkah Ozzie.
“Huft! Ngeselin banget sih tuh orang. Gak tau apa kalo aku lagi capek. Jadi badmood nih bawaannya!” gerutu Yuki sambil mengusap wajahnya kasar.
“Duuh, Yuki . . . Maaf banget yaa. Aku gak tau kalo bakal kayak gini jadinya!” ucap Yuri yang merasa bersalah.
“Gak papa, Yuri. Tapi kamu lega kan udah nyatain perasaan kamu?” tanya Yuki yang tentunya langsung dijawab Yuri dengan anggukan kepalanya.
“Ponsel kamu nanti biar aku ambil, deh. Tapi untuk selanjutnya kita masih bertukar posisi kayak gini ya. Aku masih pingin jadi asisten pribadinya Kak Ozzie.” Pinta Yuri.
“Trus nanti kalo ketahuan gimana? Udah kamu totalitas aja jadi aku. Aku juga akan sebaliknya! Tapi inget, kalo harus selalu pasang wajah jutek kamu!” timpal Yuki.
“Okee siaap tuan Putri. Makasih banyak yaaa!” Yuri langsung menghambur memeluk saudara kembarnya.
Yuki pun memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum menemui Ozzie di ruang kerja dan mengambil kembali ponselnya.
Sedangkan kini Ozzie dan juga Leo pun tengah menyiapkan jebakan untuk Yuki yang sedang bertukar menjadi Yuri.
Selepas mandi dan memoles wajahnya tipis, Yuki pun keluar dari kamar menuju ke ruang kerja Ozzie. Kemudian ia pun mengetuk pintu dan Ozzie pun mempersilahkannya masuk ke dalam.
“Duduklah di sini Yuri!” pinta Ozzie sambil menepuk sofa di sampingnya yang kosong.
Yuki pun menurut dan duduk di samping Ozzie, sedangkan Leo pun memilih keluar dari ruang kerja Ozzie.
“Kaak, balikin dong ponsel aku!” pinta Yuki sedikit manja.
“Boleh, tapi aku mau kamu ganti wallpaper ponsel kamu jadi foto aku!”
Yuki yang enggan menuruti titah Ozzie pun langsung memukul lengan Ozzie.
“Diiih, kak Ozzie mah bikin aku malu!”
Karena semakin gemas dengan tingkah Yuki, Ozzie pun memberanikan dirinya menarik tangan Yuki agar duduk lebih dekat dengannya.
“Tapi kamu suka kan sama aku?” tanya Ozzie yang semakin mengikis jaraknya dengan Yuki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sellyta Atmajaya
Makasih Kak Dinda, up nya. Sehat selalu & tetap semangat😘😘
2023-03-26
0
Sellyta Atmajaya
Wah senjata makan tuan nih Yuki. Mr.Ozzle nih yang menang banyak bisa dekat2 sama Yuki. siap2 Yuri gigit jari Salut sama Leo yang rela mengalah demi Mr. Ozzle.
2023-03-26
4