Chapter _13 : Perubahan Haris

Hari ini hari terakhir Haris bersama keluarga kecilnya harus meninggalkan rumah sewanya. Namun hari ini juga hari pertama rumah mereka akan dibangun, beruntung ada tetangga dekat mereka, yang bersedia menyewakan rumah kecil disamping rumahnya, sementara ketika proses pembangunan rumahnya berjalan.

Maka barang barang mereka yang tidak seberapa sudah dipindahkan.

Hati merake cukup lega walau rumah segera baru masih berantakan.

"Bang..! tadi waktu cuci piring di pancuran, adek sudah cerita sama kak Mar yang mau jual sawahnya dan memang belum ada katanya yang beli, sudah adek bilang kita yang akan membelinya, habis masak katanya mau datang, abang jangan kemana mana dulu ya."

"Iya dek, abang melihat lihat proses pengerjaan rumah kita ajalah kalau gitu."

"Iya bang, kalau kak Mar datang aku panggil aja abang nanti."

"iya."

Haris berjalan menuju pertapakan rumahnya.

Dame :

"Pagi Ris..!"

"Pagi bang Dame."

"Sudah langsung mau dikerjain ini bang?"

"Iyalah Ris, apalagi? bahan sudah kita pesan pagi ini katanya bakal masuk, Nah dimananya ini Ris kita buat? didepan ini aja biar dekat ke jalan atau gimana.?

"Agak mundur ajalah bang biar agak luas halamannya, lagian mana tahu nanti saudara saya itu datang, biar mobilnya ada tempat parkirnya sekalian kita pasang atap kanopi aja nanti di depan."

" Nah gitukan, mantap Ris dapat dia gambarannya, ya sudah agak kemari ajalah kita buat yah? nih ..! sudah luas ini segini, kalau saudaramu datang dengan tiga mobilpun masih muat ini ris."

"Ok mantaplah kalau begitu bang..!"

"Baaaaang ............ ! kak Mar sudah datang."

"Iya bentaaaarr...!"

"Aku cabut dulu ya bang, nyonya sudah memanggil pulak itu ha.... haha....hahahah."

"Iya Ris, abang juga mau gerak ini, jangan lupa Ris bilang panasin aer kalau ada kopi mantap juga itu, apalagi kalau ada gorengannya hahahahh."

"Oke ... aman itu bang, aku cabut dulu ya bang..!"

"Oke..Sip".

Haris melangkah ke rumah sewanya yang berada tidak jauh dari rumahnya yang akan dibangun.

"Iya...! kak Mar.. sudah siap masaknya?"

"Sebenarnya belum semua Ris tapi aku tinggal ajalah , biarlah anak gadis itu yang neruskan, katanya kelen mau ke pekan, takutlah kakak kelen sudah terlanjur pigi."

"Oh iya kak rencananya sih gitu."

"Jadi gini Ris, ringkasnya ajalah ya Ris, kata si Diana kan kelen mau sawahnya, terus si Dianapun tahunya sebetulnya batas batas sawah itu, karena beberapa kalikan.kakak juga pernah ngajak dia nyangkul sama panen disana, ya sama kawan kawan yang lain jugalah , jadi mungkin kalau batas ngak perlulah kita tengok kesana lagi."

"Iya kak, yang ada kolam di sebelahnyakan? aku juga pernah kok, kerja sama abang disitu."

"Nah itu kau tahu Ris, jadi bagaimana pembayarannya Ris? kakak perlu kali ini buat biaya pendidikan anak kita."

"Nah kalau gitu disini ajalah timbang terimanya ya kak, masalah surat suratnya menyusulpun jadi."

"Nah itulah yang kakak maksud Ris."

Uangpun akhirnya dibayarkan, hati Haris begitu bahagia, begitu juga Diana istrinya.

"Kalau kelen ngak bisa mengolah sendiri sawah itu dan belum dapat orang buat mengolahnya, biar ngak terlambat sama yang lain yang nunggu ini sudah turun ke sawah , si Misnah pengolah sawah yang lama tadi minta tolong kalau boleh sama dia aja katanya Ris, nanti dia mau datang kok kemari cuma dia takut begitu timbang terima ada yang minta mengolah sawah itu sama kelen, jangan salah sangka Ris.. kau juga Diana, kakak cuma menyampailan pesan lagipun dia orangnya amanah itu Ris ngak mau macam macam."

"Oh kala itu adek kakaklah yang tahu itu, gimana dek?"

"Ya udah bang terima aja, si Misnah itu orangnya baik, adek juga bagus hubungannya sama dia."

"Ya, boleh lah kak kalau begitu."

"Iya biar kakak sampaikan nanti, ya udahlah ya Ris, Diana kakak pulang, terimakasih ."

"iya kak sama sama."

Setelah menyediakan kopi pada tukang, Haris dan istrinya berangkat belanja ke pekan.

Hari ini adalah batas uang yang dia dapatkan dari sistem untuk dihabiskan.

Segera setelah tiba di pekan kecamatan, Haris mendatangi kantor cabang Showroom kenderaan bermotor, lalu mencari type yang dia suka dan membayarkan sejumlah dua puluh dua juta rupiah.

Selesai urusan administrasinya Haris menemani istrinya berbelanja perhiasan emas senilai tujuh belas juta rupiah berupa kalung dan cin cin serta anting anting buat puterinya, kemudian berbelanja bahan makanan dan kembali pulang menaiki kenderaan umum antar desa.

Dia hanya perlu menunggu kenderaan roda duanya di rumah, yang akan diantar oleh pihak Showroom.

sebelum sampai di rumahnya dia mampir sejenak ke warung membeli rokok sisa uang yang ada, begitu sisa uang terakhir di bayarkan, sistemnya berbunyi ;

"Ding...!

Nama pemilik sistem : Tuan Haris

type : sistem kekayaan

Level : 1 ( Satu ).

Inventory : 0 ( Kosong )

kwalitas pikiran : Manusia biasa

kwalitas tubuh : Manusia biasa

Keahlian : 0 ( Kosong )

Poin Sistem : 100 Ps

kekayaan :

Kebun senilai Rp 200 juta

Rumah tahap pembangungan Rp 200 juta

Sawah senilai Rp 60 juta

Kenderaan roda dua Rp 22 juta

Perhiasan senilai Rp 17 juta

Poin sistem dapat di tukarkan menjadi :

* Peningkatan Level sistem

* Uang Rp Satu juta/poin.

* Keahlian

* Kwalitas tubuh dan pikiran

"Bang Haris.... Bang Haris.....! ini rokoknya kok malah melamun?"

"Eh iya Wan, lagi mengingat ngingat sesuatu tadi, apa ada yang ketinggalan tadi ya, di pasar.

Makasih ya Wan."

"Iya bang Ris sama sama."

"Oh jadi begitu ya, semua dicatat rapi oleh sistem."

Sistem :

"Iya tuan sejak hari ini, sistem telah diaktifkan, anda bisa meningkatkan level sistem dengan poin sistem yang anda miliki dan anda bisa menyimpan sesuatu di ruang inventory tuan ."

"Wah 1 poin satu juta ya, berarti sekarang aku masih punya uang 100 juta ya sistem?".

"Benar tuan."

"Wah terima kasihlah sistem, memang baik kalilah kau sama aku sistem."

"Iya tuan..! saya akan memandu tuan kedepannya."

"Baiklah sistem."

Kemudian Haris beranjak pulang ke rumahnya.

Begitu sederhananya pikiran Haris, dia masih melihat uang sebagai satu satunya manfaat dari sistemnya, dia belum faham, betapa luar biasanya sistem itu.

Di sore harinya mobil pengantar kenderaan roda duanya telah datang, di bawah tatapan tidak percaya para warga desa, Haris yang mereka kenal dan selalu mereka pandang hina secara perlahan telah berubah.

Nasib seseorang memang tidak bisa diprediksi karenanya jagalah hati agar jangan sampai memandang rendah orang lain.

Terpopuler

Comments

Pierany Prahasiwie

Pierany Prahasiwie

logat anak Medan EMG begitu lah

2024-12-16

0

The Scorpion's

The Scorpion's

kalo pake kata kita malah kek anak si MC juga

2024-10-27

1

Adri Pratama

Adri Pratama

iya bener tuh, di peringkat aja, biar enak bacanya

2024-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1_ Hari yang malang
2 Chapter 2_Perlakuan yang tidak adil
3 Chapter _3 : Akhir yang buruk
4 Chapter _4 : Pukulan telak
5 Chapter _5 : Pindah kampung
6 Chapter _6 :. Sistem Kekayaan
7 Chapter _7 : Perintah kosongkan rumah
8 Chapter _8 : Rumah berkeramik
9 Chapter _9 : Membeli kebun
10 Chapter _10 : Transaksi berhasil
11 Chapter _11 : Merasa dipaksa habiskan uang
12 Chapter _12 : Perbincangan jelang tidur
13 Chapter _13 : Perubahan Haris
14 Chapter _14 : Misi pertama
15 Chapter _15 : Tamu terhormat
16 Chapter _16 : Bukan Haris yang biasa
17 Chapter _17 : Mobil baru
18 Chapter _18 : Keluarga harus saling dukung
19 Chapter _19 : Mengunjungi Teman seperjuangan
20 Chapter _20 : Suasana baru
21 Chapter _21 : Hati yang terusik
22 Chapter _22 : Mimpi buruk
23 Chapter _23 : Misi yang menggugah perasaan
24 Chapter _24 : Kesombongan yang tercabut
25 Chapter _25 : Penampilan yang tidak meyakinkan
26 Chapter _26 : Corporate owner baru
27 Chapter _27 : Direktur Haris
28 Chapter _28 : Level berbeda
29 Chapter _29 : Misi baru
30 Chapter _30 : Pembayaran lahan
31 Chapter _31 : Keseruan warga
32 Chapter _32 : Uang yang menyatukan hati
33 Chapter _33 : jurus duda rondo kelana?
34 Chapter _34 : Amukan petani cabai
35 Chapter _35 : Fungsi uang yang semestinya
36 Chapter _36 : Pesanan di luar misi
37 Chapter _37 : Masih saja di rendahkan
38 Chapter _38 : Hal yang tidak biasa
39 Chapter _39 : Menawar ke atas.
40 Chapter _40 : Membahagiakan keluarga dan orang terdekat
41 Chapter _41 : Terbakarnya rumah dan kebun Haris
42 Chapter _42 : Pulang
43 Chapter _43 : Menjemput bahagia dengan membahagiakan orang lain
44 Chapter _44 : Akhir dari masalah
45 Chapter _45 : Pak Slamet yang baik
46 Chapter _46 : Sahabat sepenanggungan
47 Chapter _47 : Niat yang tersampaikan
48 Chapter _48 : Pendatang melarat
49 Chapter _49 : Membalas budi baik
50 Chapter _50 : Adik angkat
51 Chapter _51 : Candu berbuat kebaikan
52 Chapter _52 : Cinta buta sang GM
53 Chapter _53 : Realita kehidupan
54 Chapter _54 : Daki dunia
55 Chapter _55 : Hampir saja
56 Chapter _56 : Kesepakatan dua wanita
57 Chapter _57 : Kabar yang mengejutkan
58 Chapter _58 : Duduk permasalahan
59 Chapter _59 : Pembebasan Jhon
60 Chapter _60 : Penyerangan desa
61 Chapter _61 : Penyerangan desa 2
62 Chapter _62 : Sejenak melupakan masalah
63 Chapter _63 : Rajanya Ikan sungai
64 Chapter _64 : Makin rumit
65 Chapter _65 : Saling pengertian
66 Chapter _66 : Mulai menerima
67 Chapter _67 : Sosok yang nemikat hati semua orang
68 Chapter _68 : Rahasia kecil yang terbongkar
69 Chapter _69 : Pernikahan sederhana
70 Chapter _70 : Misi sudah sukses
71 Chapter _71 : Posesif
72 Chapter _72 : Wanita tak pernah salah
73 Chapter _73 : Haris tak boleh disinggung
74 Chapter _74 : Bahagia bersama keluarga
75 Chapter _75 : Papa dan mama di tekan
76 Chapter _76 : Diana tetap yang paling utama
77 Chapter _77 : Ujian 1 Triliun
78 Chapter _78 : Hanya masalah kecil
79 Chapter _79 : Kebahagiaan pak Wicaksono
80 Chapter _80 : Peristiwa keramat
81 Chapter _81 : Tidak seperti bos lain
82 Chapter _82 : Canda yang serius
83 Chapter _83 : Menjenguk si Jhon.
84 Chapter _84 : Sikap dingin Haris
85 Chapter _85 : Perhatian pada bawahan
86 Chapter _86 : Bertukar posisi
87 Chapter _87 : Situasi di perkebunan
88 Chapter _88 : Mandor 'tengil'
89 Chapter _89 : penyerangan terhadap Haris
90 Chapter _90 : Uang bukan apa-apa bagi Haris
91 Chapter _91 : Pendekatan Haris
92 Chapter _92 : Pabrik pengalengan ikan
93 Chapter _93 : Keinginan untuk makmur.
94 Chapter _94 : Seorang master
95 Chapter _95 : Kerajaan bisnis
96 Chapter _96 : Keheranan Diana dan Kirana.
97 Chapter _97 : Suratan hidup yang indah.
98 Chapter _98 : Dunia ini luas.
99 Chapter _99 : Hidup terlalu indah untuk disia siakan.
100 Chapter _100 : Sikap yang selalu ingin membantu orang lain.
101 Chapter _101 : Bos besar.
102 Chapter _102 : Sosok yang penuh pengertian
103 Chapter _103 : Masalah di kantor Ekspedisi
104 Chapter _104 : Master VS Master
105 Chapter _105 : Tetap lebih kuat
106 Chapter _106 : Marlon si pria kasar
107 Chapter _107 : Mitra bisnis strategis
108 Chapter _108 : Pimpinan yang pengecut
109 Chapter _109 : Bersembunyi
110 Chapter _110 : Melacak Marlon
111 Chapter _111 : Lolosnya Marlon
112 Chapter _112 : Kerinduan teman lama.
113 Chapter _113 : Baku tembak di wilayah pantai Timur.
114 Chapter _114 : Malaikat yang menyamar
115 Chapter _115 : Kabar yang kurang sedap
116 Chapter _116 : Malam kebersamaan
117 Chapter _117 : Kekhawatiran Papa mertua dan kerjasama baru
118 Chapter _118 : Tidak bisa semua orang suka pada kita.
119 Chapter _119 : Kunjungan mendadak Manager Sudharta
120 Chapter _120 : Tembakan dokter Shasmita
121 Chapter _121 : Peristiwa yang mengguncang
122 Chapter _122 : makanan yang dibubuhi racun
123 Chapter _123 : Menanti tabib Maksum
124 Chapter _124 : Tibanya sosok yang ditunggu
125 Chapter _125 : PT. Haris Kirana Diana Shipyard
126 Chapter _126 : Gelombang kunjungan warga
127 Chapter _127 : Membludaknya pengunjung
128 Chapter _128 : Pembicaraan yang berat
129 Chapter _129 : Keahlian pengobatan
130 Chapter _130 : pengobatan akupuntur kuno
131 Chapter _131 : Hikmah sebuah musibah
132 Ide menulis
133 Chapter _132 : Meninjau SPBU di Kota P
134 Chapter _133 : Sikap hangat yang menyentuh
135 Chapter _134 : Musyawarah singkat keluarga Haris
136 Chapter _135 : Calon mertua Nando dan Erik.
137 Chapter _136 : Pernikahan adik dan pengawal Haris
138 Chapter _137 : Indahnya kehidupan Haris
139 Chapter _138 : Wahana waterboom
140 Chapter _139 : Keseruan dan juga komitmen Diana dan Kirana
141 Chapter _140 : Teman sejati tak mengenal pembedaan status
142 Chapter _141 : Perubahan dalam diri Shasmita
143 Chapter _142 : Perkembangan situasi di hari pernikahan.
144 Chapter _143 : Suasana pesta pernikahan
145 Chapter _144 : Rentetan Ucapan salam
146 Chapter _145 : Menggoda madu pengantin baru
147 Chapter _146 : Hasil pengobatan yang luar biasa
148 Chapter _147 : Hari yang indah bagi Shasmita dan Haris
149 Chapter _148 : Kegembiraan ketiga anak petani.
150 Chapter _149 : Hadirnya Haris dalam kehidupan keluarga Nurdin.
151 Chapter _150 : Kesepakatan Istri Haris
152 Chapter _151 : Malam yang penuh rencana
153 Chapter_152 : Status baru Linda di sekolah
154 Chapter _153 : Pengganggu istri Haris
155 Chapter _154 : Terungkapnya identitas penyerang istri Haris
156 Chapter _155 : Hotel di daerah perbukitan
157 Chapter _156 : Haris membahagiakan keluarga Nurdin
158 Chapter _157 : Ancaman yang sangat serius
159 Chapter _158 : Kenyataan pahit
160 Chapter _159 : Terus berbuat baik saat ada peluang
161 Chapter _160 : Bapaknya orang-orang miskin.
162 Chapter _161 : Pengobatan terakhir Pak Drajat
163 Chapter _162 : Pertemuan yang tak terduga
164 Chapter _163 : Hubungan baik yang semakin dekat
165 Chapter _164 : Kemudahan urusan orang yang baik
166 PENGUMUMAN
167 SIMAK NOVEL BARU AKU YA SOBAT YANG BAIK HATI...
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Chapter 1_ Hari yang malang
2
Chapter 2_Perlakuan yang tidak adil
3
Chapter _3 : Akhir yang buruk
4
Chapter _4 : Pukulan telak
5
Chapter _5 : Pindah kampung
6
Chapter _6 :. Sistem Kekayaan
7
Chapter _7 : Perintah kosongkan rumah
8
Chapter _8 : Rumah berkeramik
9
Chapter _9 : Membeli kebun
10
Chapter _10 : Transaksi berhasil
11
Chapter _11 : Merasa dipaksa habiskan uang
12
Chapter _12 : Perbincangan jelang tidur
13
Chapter _13 : Perubahan Haris
14
Chapter _14 : Misi pertama
15
Chapter _15 : Tamu terhormat
16
Chapter _16 : Bukan Haris yang biasa
17
Chapter _17 : Mobil baru
18
Chapter _18 : Keluarga harus saling dukung
19
Chapter _19 : Mengunjungi Teman seperjuangan
20
Chapter _20 : Suasana baru
21
Chapter _21 : Hati yang terusik
22
Chapter _22 : Mimpi buruk
23
Chapter _23 : Misi yang menggugah perasaan
24
Chapter _24 : Kesombongan yang tercabut
25
Chapter _25 : Penampilan yang tidak meyakinkan
26
Chapter _26 : Corporate owner baru
27
Chapter _27 : Direktur Haris
28
Chapter _28 : Level berbeda
29
Chapter _29 : Misi baru
30
Chapter _30 : Pembayaran lahan
31
Chapter _31 : Keseruan warga
32
Chapter _32 : Uang yang menyatukan hati
33
Chapter _33 : jurus duda rondo kelana?
34
Chapter _34 : Amukan petani cabai
35
Chapter _35 : Fungsi uang yang semestinya
36
Chapter _36 : Pesanan di luar misi
37
Chapter _37 : Masih saja di rendahkan
38
Chapter _38 : Hal yang tidak biasa
39
Chapter _39 : Menawar ke atas.
40
Chapter _40 : Membahagiakan keluarga dan orang terdekat
41
Chapter _41 : Terbakarnya rumah dan kebun Haris
42
Chapter _42 : Pulang
43
Chapter _43 : Menjemput bahagia dengan membahagiakan orang lain
44
Chapter _44 : Akhir dari masalah
45
Chapter _45 : Pak Slamet yang baik
46
Chapter _46 : Sahabat sepenanggungan
47
Chapter _47 : Niat yang tersampaikan
48
Chapter _48 : Pendatang melarat
49
Chapter _49 : Membalas budi baik
50
Chapter _50 : Adik angkat
51
Chapter _51 : Candu berbuat kebaikan
52
Chapter _52 : Cinta buta sang GM
53
Chapter _53 : Realita kehidupan
54
Chapter _54 : Daki dunia
55
Chapter _55 : Hampir saja
56
Chapter _56 : Kesepakatan dua wanita
57
Chapter _57 : Kabar yang mengejutkan
58
Chapter _58 : Duduk permasalahan
59
Chapter _59 : Pembebasan Jhon
60
Chapter _60 : Penyerangan desa
61
Chapter _61 : Penyerangan desa 2
62
Chapter _62 : Sejenak melupakan masalah
63
Chapter _63 : Rajanya Ikan sungai
64
Chapter _64 : Makin rumit
65
Chapter _65 : Saling pengertian
66
Chapter _66 : Mulai menerima
67
Chapter _67 : Sosok yang nemikat hati semua orang
68
Chapter _68 : Rahasia kecil yang terbongkar
69
Chapter _69 : Pernikahan sederhana
70
Chapter _70 : Misi sudah sukses
71
Chapter _71 : Posesif
72
Chapter _72 : Wanita tak pernah salah
73
Chapter _73 : Haris tak boleh disinggung
74
Chapter _74 : Bahagia bersama keluarga
75
Chapter _75 : Papa dan mama di tekan
76
Chapter _76 : Diana tetap yang paling utama
77
Chapter _77 : Ujian 1 Triliun
78
Chapter _78 : Hanya masalah kecil
79
Chapter _79 : Kebahagiaan pak Wicaksono
80
Chapter _80 : Peristiwa keramat
81
Chapter _81 : Tidak seperti bos lain
82
Chapter _82 : Canda yang serius
83
Chapter _83 : Menjenguk si Jhon.
84
Chapter _84 : Sikap dingin Haris
85
Chapter _85 : Perhatian pada bawahan
86
Chapter _86 : Bertukar posisi
87
Chapter _87 : Situasi di perkebunan
88
Chapter _88 : Mandor 'tengil'
89
Chapter _89 : penyerangan terhadap Haris
90
Chapter _90 : Uang bukan apa-apa bagi Haris
91
Chapter _91 : Pendekatan Haris
92
Chapter _92 : Pabrik pengalengan ikan
93
Chapter _93 : Keinginan untuk makmur.
94
Chapter _94 : Seorang master
95
Chapter _95 : Kerajaan bisnis
96
Chapter _96 : Keheranan Diana dan Kirana.
97
Chapter _97 : Suratan hidup yang indah.
98
Chapter _98 : Dunia ini luas.
99
Chapter _99 : Hidup terlalu indah untuk disia siakan.
100
Chapter _100 : Sikap yang selalu ingin membantu orang lain.
101
Chapter _101 : Bos besar.
102
Chapter _102 : Sosok yang penuh pengertian
103
Chapter _103 : Masalah di kantor Ekspedisi
104
Chapter _104 : Master VS Master
105
Chapter _105 : Tetap lebih kuat
106
Chapter _106 : Marlon si pria kasar
107
Chapter _107 : Mitra bisnis strategis
108
Chapter _108 : Pimpinan yang pengecut
109
Chapter _109 : Bersembunyi
110
Chapter _110 : Melacak Marlon
111
Chapter _111 : Lolosnya Marlon
112
Chapter _112 : Kerinduan teman lama.
113
Chapter _113 : Baku tembak di wilayah pantai Timur.
114
Chapter _114 : Malaikat yang menyamar
115
Chapter _115 : Kabar yang kurang sedap
116
Chapter _116 : Malam kebersamaan
117
Chapter _117 : Kekhawatiran Papa mertua dan kerjasama baru
118
Chapter _118 : Tidak bisa semua orang suka pada kita.
119
Chapter _119 : Kunjungan mendadak Manager Sudharta
120
Chapter _120 : Tembakan dokter Shasmita
121
Chapter _121 : Peristiwa yang mengguncang
122
Chapter _122 : makanan yang dibubuhi racun
123
Chapter _123 : Menanti tabib Maksum
124
Chapter _124 : Tibanya sosok yang ditunggu
125
Chapter _125 : PT. Haris Kirana Diana Shipyard
126
Chapter _126 : Gelombang kunjungan warga
127
Chapter _127 : Membludaknya pengunjung
128
Chapter _128 : Pembicaraan yang berat
129
Chapter _129 : Keahlian pengobatan
130
Chapter _130 : pengobatan akupuntur kuno
131
Chapter _131 : Hikmah sebuah musibah
132
Ide menulis
133
Chapter _132 : Meninjau SPBU di Kota P
134
Chapter _133 : Sikap hangat yang menyentuh
135
Chapter _134 : Musyawarah singkat keluarga Haris
136
Chapter _135 : Calon mertua Nando dan Erik.
137
Chapter _136 : Pernikahan adik dan pengawal Haris
138
Chapter _137 : Indahnya kehidupan Haris
139
Chapter _138 : Wahana waterboom
140
Chapter _139 : Keseruan dan juga komitmen Diana dan Kirana
141
Chapter _140 : Teman sejati tak mengenal pembedaan status
142
Chapter _141 : Perubahan dalam diri Shasmita
143
Chapter _142 : Perkembangan situasi di hari pernikahan.
144
Chapter _143 : Suasana pesta pernikahan
145
Chapter _144 : Rentetan Ucapan salam
146
Chapter _145 : Menggoda madu pengantin baru
147
Chapter _146 : Hasil pengobatan yang luar biasa
148
Chapter _147 : Hari yang indah bagi Shasmita dan Haris
149
Chapter _148 : Kegembiraan ketiga anak petani.
150
Chapter _149 : Hadirnya Haris dalam kehidupan keluarga Nurdin.
151
Chapter _150 : Kesepakatan Istri Haris
152
Chapter _151 : Malam yang penuh rencana
153
Chapter_152 : Status baru Linda di sekolah
154
Chapter _153 : Pengganggu istri Haris
155
Chapter _154 : Terungkapnya identitas penyerang istri Haris
156
Chapter _155 : Hotel di daerah perbukitan
157
Chapter _156 : Haris membahagiakan keluarga Nurdin
158
Chapter _157 : Ancaman yang sangat serius
159
Chapter _158 : Kenyataan pahit
160
Chapter _159 : Terus berbuat baik saat ada peluang
161
Chapter _160 : Bapaknya orang-orang miskin.
162
Chapter _161 : Pengobatan terakhir Pak Drajat
163
Chapter _162 : Pertemuan yang tak terduga
164
Chapter _163 : Hubungan baik yang semakin dekat
165
Chapter _164 : Kemudahan urusan orang yang baik
166
PENGUMUMAN
167
SIMAK NOVEL BARU AKU YA SOBAT YANG BAIK HATI...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!