"Nah inilah kebunnya Ris, tuh lihat buahnya padahal baru panen nih Ris, sudah mau panen lagi."
" Wah muantap nih pak Samsul, saudara saya pasti mau ini, oh ya itu yang di depan tanah kosongnya masih masuk ke dalam areal kebun inikan pak?"
"O iyalah Ris, masuk semua itu, gimana Ris? batas batadnya sudah kita lihat semua, ngak ada masalah bukan? lokasinya mantap di pinggiran desa, ngak pinggir kali malah, karena dari depan sudah nampak rumah penduduk, depannya jalan mau ke kebun Ris, kalau kau mau bangun rumah atau dibangunkan rumah sama saudaramu, cocok kali itu Ris tanah yang di depan."
"Okelah pak kita selesaikan suratnya."
"Alhamdulillah, mari Ris..!
"Jadi nih bang Haris...?
" Jadilah Fauzan, abang ngak ada kerja lagi jadi ya, mau kerja di kebun inilah nanti sama saudara abang."
"Asyikkk... cair...cairr....cairr kita."
Lalu ketiganya kembali menuju warung tempat mereka pertama kali bertemu.
SISTEM :
"Tuan... anda tidak boleh menawar itu pantangan dalam sistem, jadi tuan tetap harus membayar dua ratua juta."
"Baiklah sistem, maaf aku tidak tahu."
"Eh kau ngomong apa ris?"
"Ah tidak pak, bapak dengar ya..?"
"Dengarlah Ris sayakan belum terlalu tua Ris."
"Oh iya juga ya pak, saya cuma lagi berpikir, bagaimana sistem bagi hasilnya sama saudara saya pak."
"Oh.. kalau itu kaulah pulak sama saudaramu yang mengurusnya Ris, kita orang luar ini mana bisa ikut campur."
"Iya pak benar, sudahlah pak jangan kita bahas lagi bagaimana nantinya saja, jangan jangan saya dikasih semua hasilnya sama saudara.
Saudara saya yang satu ini baik pak."
"Iya juga ya Ris?"
"Iya pak,."
"Kok lama kali abang Haris,
baru hubungi saudara abang itu bang ?"
"Inipun saudara abang yang menghubungi abang Fauzan, kalau abang mana tahu dia dimana, kerjanya sering pindah kantor, karirnya bagus."
"Nah harus jaga kepercayaanlah tuh bang."
"Iya zan..!"
Lalu ketiganya menuju warung yang ada di pinggir jalan raya yang membelah desa dengan hati yang riang terpancar di wajahnya masing masing.
Ketiganya tampak begitu bahagia, si penjual bahagia ibunya bisa berobat, si pembeli senang karena ini adalah kebun pertama kalinya dalam hidupnya setelah hidup sekian lama di dunia ini, dia pernah akan punya kebun tetapi kemudian dijual oleh mertuanya.
Dan yang ketiga senang karena akan mendapat uang saksi.
Dari jauh ke enam orang yang di warung, sudah tersenyum melihat roman wajah ketiga orang yang datang dengan senyuman di bibirnya masing masing.
"Bagaimana Fauzan, dari model modelnya bakal cair kita ini?"
"Cairlah pak Irwan, mantap."
Sahut Fauzan dengan tertawa ringan
Ketiganya lalu masuk kedai dan memesan teh karena sudah lelah berjalan.
Tidak lama pak kades datang dengan berkas surat surat.
"Kopi ya mak..!"
"Eh sudah datang aja pak kades nih, tahu aja ."
Si Fauzan berkelakar.
"Tahu apa lagi Zan...? sudah panas nih fauzan."
"Ah pak kades cepat kali panasnya jadi ngak sedap."
"Panaslah fauzan, mantau orang yang lagi ngukur tanah siang siang hari begini...ha..hah."
"Tadinya kami mau datang kerumah pak kades, eh ternyata sudah datang disini."
Samsul mulai ikut bicara
"Wah ada yang mau di urus nih pak Samsul?"
"Iya pak, saya mau jual kebun saya sama si Haris, soal harga dan kebunnya kami berdua susah sepakat, bapak ada bawa berkas surat suratnya."
"Wah kalau soal surat surat selalu adalah pak Samsul, masa kita mau ke kebun ngak bawa parang hahahahahhh.."
"Mantap ... cairrr "
Beberapa orang yang mendengar disana merasa riang.
"Inilah baru keluar simpanan bang Haris nih, selama ini diam diam aja, sekali keluar beli kebun langsung...ha..ha..ha..hahahahh."
"Ngaklah pak kades uang saudara ini, saya mana ada uang...he.hehh."
"Seloroh bang Haris, jangan dimasukkan dalam hati.."
"Iya pak kades faham kok saya he he."
Lalu transaksipun terjadi lengkap dengan saksi dan tanda tangan kepala desa."
sesuai arahan sistem Haris membayar dua ratus juta, Samsul sempat heran tetapi Haris menekankan bahwa ini pesan saudaranya karena buat berobat.
Begitu uang berpindah tangan.
Ding.....! dua rarus juta dari lima ratus juta bonus awal sistem telah dikeluarkan.
tuan mendapat 40 poin sistem.
Haris terkejut, namun berpikir, sebaiknya nanti aku tanyakan dengan jelas semuanya perihal sistem ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Tyas
akhirnya punya kebun juga kau ris...
2025-03-15
0
EL Shawieto
Yes akhirnya Ris
2023-05-28
2
Harman LokeST
jangan kaget Haris
2023-05-01
1