Chapter _17 : Mobil baru

Semua barang barang telah selesai dipindahkan, dan tukang juga sudah datang, ternyata adik si Diana juga biasa ikut orang lain bekerja bangunan, jadi dia ingin sekali ikut kali ini, tetapi tidak dibolehkan oleh mertua Haris karena banyak hal yang harus dikerjakan di rumah yang baru dibeli.

Persis setelah pagi di keesokan harinya, proses pembangunan rumah dimulai, semua keluarga ayah mertua si Haris sudah hadir disana menyaksikan hal itu, Haris sendiri memilih pergi mandi ke sungai.

"Ding....! Misi sukses."

"Ding....! Poin hadiah mobil segera di proses

"Ding....! Proses transfer uang pembelian mobil selesai."

"Ding....! Hadiah mobil Pajero Sport Dakar Ultimate AT 4x4, dengan harga 712 juta lebih sudah tuan dapatkan.

"Benarkah sistem, aku akan punya mobil sendiri?"

"Benar tuan, sistem sarankan tuan segera menukarkan 50 point untuk keahlian mengemudi."

"Tukarkan untukku sistem..!"

"Baiklah tuan sistem akan memproses.

Ding.... proses penukaran 50 point untuk keahlian mengemudi berjalan....10...20..30..

40...50...60...70...80...90...100%.

Ding..... penukaran point berhasil... keahlian mengemudi di dapatkan."

Seketika pemahaman dan keahlian mengemudi masuk kedalam pikiran Haris dan seolah dia merasa telah lama mampu mengendarai mobil.

"Sistem aku sekarang merasa seolah aku sudah bisa membawa mobil"

"Benar tuan point yang anda tukarkan telah menjadi keahlian mengemudi kenderaan yang masuk kedalam pikiran tuan

"Baiklah sepertinya kehidupan ini akan menjadi lebih seru kedepannya."

"Apakah anda senang tuan?"

"Senang dong, sistem ha.ha hah, punya mobil beli kontan lagi, masa ngak sennang sih?"

"Kalau tuan senang, maka sistem sudah berjalan sesuai fungsinya."

"Baiklah sistem kapan mobilku akan datang?"

"Menurut informasi dari pihak Showroom hari ini langsung di antar tuan atau kalau tidak sempat besok pasti akan sampai."

"Asyiiikk...."

Haris segera kembali dari sungai menuju lokasi pembangunan rumah mertuanya, disana telah banyak warga yang ikut melihat , dia segera saja menuju warung kopi yang memang bersebelahan dengan rumah mertuanya.

Sebelum masuk ke warung kopi Haris melihat sebuah mobil sedan biasa, parkir di pinggir jalan dan pemiliknya sedang minum di warung kopi tersebut, dengan keahlian mengemudi yang baru saja dia peroleh Haris sangat penasaran ingin mencoba kemampuannya, sehingga tanpa sadar dia menyentuh mobil tersebut, tanpa dia duga, alarm anti maling mobil tersebut berbunyi.

"Wiu..wiu..wiu...wit..wit..wit..wiu..wiu."

Semua sontak melihat ke arah Haris dan Harispun beranjak dari sana hendak minum kopi.

"Hei mau maling ya..?"

Pemilik mobil tampak tidak senang

"Eh.... sabarlah pak, saya cuma suka dengan modelnya, itu saja tidak lebih."

"Elleeeh alasaan, makanya kalau suka beli mobil sendiri dong."

Melihat kejadian itu mertua si Haris tampak geram dan bicara.

"Eh kau orang mana? masa memegang mobil saja tidak boleh, lagian ini tanahku kau parkir di tanahku, ayo singkirkan mobilmu..!"

"Sudah pak biar saja, bapak ini cuma salah sangka."

Haris membela pemilik mobil agar keributan tidak meluas, tapi dia bicara agar sistemnya memaksa mobilnya itu dikirim hari ini, ternyata sudah di jalan menurut pihak Showroom dan akan segera sampai.

Hal itu juga yang membuat Haris menahan mertuanya agar jangan mengusir orang itu .

"Jangankan mobil begitu, lebih dari itu bisa menantuku beli, rumah ini juga dia yang bangun lebih 200 juta ini harganya."

Kata mertua Haris berapi api.

"Makanya beli mobil dong kalau memang mampu, jangan cuma ngomong saja."

Mendengar jawaban itu Haris juga sedikit tersinggung.

"Hei tuan..! Aku sudah merendah dan membelamu, tapi bukannya sadar kau malah besar kepala, kau mau lihat mobilku tunggu sebentar lagi, tapi setelah mobilku itu datang singkirkan mobil burukmu dari tempat itu , sebab mobilku akan parkir disana oke?"

"Memang sudah di pesan bang?"

Kata Diana khawatir mereka akan malu.

"Iya tadi katanya sudah di jalan dek, Nah itu tuh kayaknya tuh sudah datang."

Dua buah mobil datang dan lewat beriringan dan seorang yang berpakaian cukup rapi turun dari mobil tersebut.

"Numpang tanya pak? rumah pak Haris mana ya pak, menurut alamat rumah yang diberi ke kami, alamatnya disini."

"Saya Haris pak, yang mesan mobil Pajero Sport, apakah itu mobilnya?"

"Oh bapak Pak Haris? Silahkan pak di cek mobilnya..!"

"Ah ngak usah saya percaya dengan pihak bapak."

" Baik kalau begitu bapak tanda tangani tanda terima penyerahan mobilnya ya, pak."

"Baik, disini ya pak."

"Iya pak "

"Nah sudah..sudah selesaikan pak?"

"Sudah pak, jadi mobil Pajero sport senilai 712 juta lima ratusnya sudah kami serahkan ya pak, senang berbisnis dengan bapak, kedepannya kalau masih mau membeli mobil pesan di kita aja aya pak."

Ucap pria tersebut sambil memberikan kunci mobil Haris.

"Iya pak oke pak, lalu Haris mengambil uang 500 ribu dan menyalamkannya kepada pengantar tersebut."

"Apa ini pak? ngak usah pak ini sudah tugas kami pak."

"Sudah terima saja pak, saya ikhlas bapak sudah repot repot mengantarkannya dan saya tidak punya waktu buat menjemputnya, kalau bapak tidar terima, saya ngak enakan ni, berarti bapak ngak anggap saya teman."

"Aduh... begitu ya pak, kalau begitu saya terima ya pak, terima kasih banyak pak, kami pamit pulang sekarang."

"Ya sama sama sama pak sama sama."

Kedua orang itu lalu pergi memakai mobil yang satunya, yang sejak tadi mengikuti mobil Haris dari belakang, saat datang.

Haris melihat kepada pria yqng tadi menuduhnya akan maling dan orang tersebut dengan tertunduk malu membayar kopinya dan segera pergi dari sana , dia pergi dengan tertunduk di ikuti teriakan warga

"Huuuuuuuuuuuu.... maluuuuuuuuuuuuu."

Ucap warga yang hadir secara serentak

Haris beserta istrinya yang di ikuti semua keluarga mertuanya mendatangi mobil tersebut dan menyuruh diana masuk sebab ingin mencoba mobil tersebut.

"Abang bisa bawa mobil?

"Oalah dek .. dek....mobil? pesawat tempur aja bisa abang bawa, sudah kalau ngak percaya turun saja."

"Adek mau ikuuutt lho bang."

"Iya dibelakang dong sama ibu, ayah mau didepan tuh sama abang."

"Oh iya.. adek lupa...yahh... ayah maik.di depan, aku sama mamak duduk di belakang, kata menantu ayah kita raun dulu."

"Iya...iya...iya...kuganti dulu selopku yah nanti jorok pula mobilnya."

"Sudah pak, ngak apa apa, ayo kita berangkat..!"

Lalu di depan tatapan mata warga yang takjub, mobil baru itupun meluncur dengan lancar, barulah saat itu Haris yakin seyakin yakinnya kalau memang dia sudah pandai membawa mobil.

Haris membawa keluarga kecilnya, 7 kursi yang ada di mobil itu penuh, mereka semua berkeliling dan ayah mertuanya membuka kaca, agar orang orang bisa melihatnya sedang menaiki mobil baru menantu kesayangannya.

Mereka membeli perbekalan yang cukup banyak dan berbagai makanan dari yang ringan sampai yang berat untuk merayakan mobil barunya... he he hehhe, memang ada ya makanan berat..?

Ris....!! Author dan para reader yang setia melihat kisahmu mengucapkan selamat ya atas mobil barunya, jangan lupa undang kita kita juga dong buat acara makan makannya Ha ha ha hahhahahahhhhh....

Terpopuler

Comments

Curiak Palung

Curiak Palung

ponsel nggak ada yah Thor

2025-03-19

1

Brohan Sinaga

Brohan Sinaga

hahaha... anyink.... selop cok...
harusnya sendal. ealah... melayu tulen ni mah... /Facepalm//Facepalm/

2025-03-21

1

Subandi Bahtiar

Subandi Bahtiar

iklan lazada nya wow

2025-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1_ Hari yang malang
2 Chapter 2_Perlakuan yang tidak adil
3 Chapter _3 : Akhir yang buruk
4 Chapter _4 : Pukulan telak
5 Chapter _5 : Pindah kampung
6 Chapter _6 :. Sistem Kekayaan
7 Chapter _7 : Perintah kosongkan rumah
8 Chapter _8 : Rumah berkeramik
9 Chapter _9 : Membeli kebun
10 Chapter _10 : Transaksi berhasil
11 Chapter _11 : Merasa dipaksa habiskan uang
12 Chapter _12 : Perbincangan jelang tidur
13 Chapter _13 : Perubahan Haris
14 Chapter _14 : Misi pertama
15 Chapter _15 : Tamu terhormat
16 Chapter _16 : Bukan Haris yang biasa
17 Chapter _17 : Mobil baru
18 Chapter _18 : Keluarga harus saling dukung
19 Chapter _19 : Mengunjungi Teman seperjuangan
20 Chapter _20 : Suasana baru
21 Chapter _21 : Hati yang terusik
22 Chapter _22 : Mimpi buruk
23 Chapter _23 : Misi yang menggugah perasaan
24 Chapter _24 : Kesombongan yang tercabut
25 Chapter _25 : Penampilan yang tidak meyakinkan
26 Chapter _26 : Corporate owner baru
27 Chapter _27 : Direktur Haris
28 Chapter _28 : Level berbeda
29 Chapter _29 : Misi baru
30 Chapter _30 : Pembayaran lahan
31 Chapter _31 : Keseruan warga
32 Chapter _32 : Uang yang menyatukan hati
33 Chapter _33 : jurus duda rondo kelana?
34 Chapter _34 : Amukan petani cabai
35 Chapter _35 : Fungsi uang yang semestinya
36 Chapter _36 : Pesanan di luar misi
37 Chapter _37 : Masih saja di rendahkan
38 Chapter _38 : Hal yang tidak biasa
39 Chapter _39 : Menawar ke atas.
40 Chapter _40 : Membahagiakan keluarga dan orang terdekat
41 Chapter _41 : Terbakarnya rumah dan kebun Haris
42 Chapter _42 : Pulang
43 Chapter _43 : Menjemput bahagia dengan membahagiakan orang lain
44 Chapter _44 : Akhir dari masalah
45 Chapter _45 : Pak Slamet yang baik
46 Chapter _46 : Sahabat sepenanggungan
47 Chapter _47 : Niat yang tersampaikan
48 Chapter _48 : Pendatang melarat
49 Chapter _49 : Membalas budi baik
50 Chapter _50 : Adik angkat
51 Chapter _51 : Candu berbuat kebaikan
52 Chapter _52 : Cinta buta sang GM
53 Chapter _53 : Realita kehidupan
54 Chapter _54 : Daki dunia
55 Chapter _55 : Hampir saja
56 Chapter _56 : Kesepakatan dua wanita
57 Chapter _57 : Kabar yang mengejutkan
58 Chapter _58 : Duduk permasalahan
59 Chapter _59 : Pembebasan Jhon
60 Chapter _60 : Penyerangan desa
61 Chapter _61 : Penyerangan desa 2
62 Chapter _62 : Sejenak melupakan masalah
63 Chapter _63 : Rajanya Ikan sungai
64 Chapter _64 : Makin rumit
65 Chapter _65 : Saling pengertian
66 Chapter _66 : Mulai menerima
67 Chapter _67 : Sosok yang nemikat hati semua orang
68 Chapter _68 : Rahasia kecil yang terbongkar
69 Chapter _69 : Pernikahan sederhana
70 Chapter _70 : Misi sudah sukses
71 Chapter _71 : Posesif
72 Chapter _72 : Wanita tak pernah salah
73 Chapter _73 : Haris tak boleh disinggung
74 Chapter _74 : Bahagia bersama keluarga
75 Chapter _75 : Papa dan mama di tekan
76 Chapter _76 : Diana tetap yang paling utama
77 Chapter _77 : Ujian 1 Triliun
78 Chapter _78 : Hanya masalah kecil
79 Chapter _79 : Kebahagiaan pak Wicaksono
80 Chapter _80 : Peristiwa keramat
81 Chapter _81 : Tidak seperti bos lain
82 Chapter _82 : Canda yang serius
83 Chapter _83 : Menjenguk si Jhon.
84 Chapter _84 : Sikap dingin Haris
85 Chapter _85 : Perhatian pada bawahan
86 Chapter _86 : Bertukar posisi
87 Chapter _87 : Situasi di perkebunan
88 Chapter _88 : Mandor 'tengil'
89 Chapter _89 : penyerangan terhadap Haris
90 Chapter _90 : Uang bukan apa-apa bagi Haris
91 Chapter _91 : Pendekatan Haris
92 Chapter _92 : Pabrik pengalengan ikan
93 Chapter _93 : Keinginan untuk makmur.
94 Chapter _94 : Seorang master
95 Chapter _95 : Kerajaan bisnis
96 Chapter _96 : Keheranan Diana dan Kirana.
97 Chapter _97 : Suratan hidup yang indah.
98 Chapter _98 : Dunia ini luas.
99 Chapter _99 : Hidup terlalu indah untuk disia siakan.
100 Chapter _100 : Sikap yang selalu ingin membantu orang lain.
101 Chapter _101 : Bos besar.
102 Chapter _102 : Sosok yang penuh pengertian
103 Chapter _103 : Masalah di kantor Ekspedisi
104 Chapter _104 : Master VS Master
105 Chapter _105 : Tetap lebih kuat
106 Chapter _106 : Marlon si pria kasar
107 Chapter _107 : Mitra bisnis strategis
108 Chapter _108 : Pimpinan yang pengecut
109 Chapter _109 : Bersembunyi
110 Chapter _110 : Melacak Marlon
111 Chapter _111 : Lolosnya Marlon
112 Chapter _112 : Kerinduan teman lama.
113 Chapter _113 : Baku tembak di wilayah pantai Timur.
114 Chapter _114 : Malaikat yang menyamar
115 Chapter _115 : Kabar yang kurang sedap
116 Chapter _116 : Malam kebersamaan
117 Chapter _117 : Kekhawatiran Papa mertua dan kerjasama baru
118 Chapter _118 : Tidak bisa semua orang suka pada kita.
119 Chapter _119 : Kunjungan mendadak Manager Sudharta
120 Chapter _120 : Tembakan dokter Shasmita
121 Chapter _121 : Peristiwa yang mengguncang
122 Chapter _122 : makanan yang dibubuhi racun
123 Chapter _123 : Menanti tabib Maksum
124 Chapter _124 : Tibanya sosok yang ditunggu
125 Chapter _125 : PT. Haris Kirana Diana Shipyard
126 Chapter _126 : Gelombang kunjungan warga
127 Chapter _127 : Membludaknya pengunjung
128 Chapter _128 : Pembicaraan yang berat
129 Chapter _129 : Keahlian pengobatan
130 Chapter _130 : pengobatan akupuntur kuno
131 Chapter _131 : Hikmah sebuah musibah
132 Ide menulis
133 Chapter _132 : Meninjau SPBU di Kota P
134 Chapter _133 : Sikap hangat yang menyentuh
135 Chapter _134 : Musyawarah singkat keluarga Haris
136 Chapter _135 : Calon mertua Nando dan Erik.
137 Chapter _136 : Pernikahan adik dan pengawal Haris
138 Chapter _137 : Indahnya kehidupan Haris
139 Chapter _138 : Wahana waterboom
140 Chapter _139 : Keseruan dan juga komitmen Diana dan Kirana
141 Chapter _140 : Teman sejati tak mengenal pembedaan status
142 Chapter _141 : Perubahan dalam diri Shasmita
143 Chapter _142 : Perkembangan situasi di hari pernikahan.
144 Chapter _143 : Suasana pesta pernikahan
145 Chapter _144 : Rentetan Ucapan salam
146 Chapter _145 : Menggoda madu pengantin baru
147 Chapter _146 : Hasil pengobatan yang luar biasa
148 Chapter _147 : Hari yang indah bagi Shasmita dan Haris
149 Chapter _148 : Kegembiraan ketiga anak petani.
150 Chapter _149 : Hadirnya Haris dalam kehidupan keluarga Nurdin.
151 Chapter _150 : Kesepakatan Istri Haris
152 Chapter _151 : Malam yang penuh rencana
153 Chapter_152 : Status baru Linda di sekolah
154 Chapter _153 : Pengganggu istri Haris
155 Chapter _154 : Terungkapnya identitas penyerang istri Haris
156 Chapter _155 : Hotel di daerah perbukitan
157 Chapter _156 : Haris membahagiakan keluarga Nurdin
158 Chapter _157 : Ancaman yang sangat serius
159 Chapter _158 : Kenyataan pahit
160 Chapter _159 : Terus berbuat baik saat ada peluang
161 Chapter _160 : Bapaknya orang-orang miskin.
162 Chapter _161 : Pengobatan terakhir Pak Drajat
163 Chapter _162 : Pertemuan yang tak terduga
164 Chapter _163 : Hubungan baik yang semakin dekat
165 Chapter _164 : Kemudahan urusan orang yang baik
166 PENGUMUMAN
167 SIMAK NOVEL BARU AKU YA SOBAT YANG BAIK HATI...
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Chapter 1_ Hari yang malang
2
Chapter 2_Perlakuan yang tidak adil
3
Chapter _3 : Akhir yang buruk
4
Chapter _4 : Pukulan telak
5
Chapter _5 : Pindah kampung
6
Chapter _6 :. Sistem Kekayaan
7
Chapter _7 : Perintah kosongkan rumah
8
Chapter _8 : Rumah berkeramik
9
Chapter _9 : Membeli kebun
10
Chapter _10 : Transaksi berhasil
11
Chapter _11 : Merasa dipaksa habiskan uang
12
Chapter _12 : Perbincangan jelang tidur
13
Chapter _13 : Perubahan Haris
14
Chapter _14 : Misi pertama
15
Chapter _15 : Tamu terhormat
16
Chapter _16 : Bukan Haris yang biasa
17
Chapter _17 : Mobil baru
18
Chapter _18 : Keluarga harus saling dukung
19
Chapter _19 : Mengunjungi Teman seperjuangan
20
Chapter _20 : Suasana baru
21
Chapter _21 : Hati yang terusik
22
Chapter _22 : Mimpi buruk
23
Chapter _23 : Misi yang menggugah perasaan
24
Chapter _24 : Kesombongan yang tercabut
25
Chapter _25 : Penampilan yang tidak meyakinkan
26
Chapter _26 : Corporate owner baru
27
Chapter _27 : Direktur Haris
28
Chapter _28 : Level berbeda
29
Chapter _29 : Misi baru
30
Chapter _30 : Pembayaran lahan
31
Chapter _31 : Keseruan warga
32
Chapter _32 : Uang yang menyatukan hati
33
Chapter _33 : jurus duda rondo kelana?
34
Chapter _34 : Amukan petani cabai
35
Chapter _35 : Fungsi uang yang semestinya
36
Chapter _36 : Pesanan di luar misi
37
Chapter _37 : Masih saja di rendahkan
38
Chapter _38 : Hal yang tidak biasa
39
Chapter _39 : Menawar ke atas.
40
Chapter _40 : Membahagiakan keluarga dan orang terdekat
41
Chapter _41 : Terbakarnya rumah dan kebun Haris
42
Chapter _42 : Pulang
43
Chapter _43 : Menjemput bahagia dengan membahagiakan orang lain
44
Chapter _44 : Akhir dari masalah
45
Chapter _45 : Pak Slamet yang baik
46
Chapter _46 : Sahabat sepenanggungan
47
Chapter _47 : Niat yang tersampaikan
48
Chapter _48 : Pendatang melarat
49
Chapter _49 : Membalas budi baik
50
Chapter _50 : Adik angkat
51
Chapter _51 : Candu berbuat kebaikan
52
Chapter _52 : Cinta buta sang GM
53
Chapter _53 : Realita kehidupan
54
Chapter _54 : Daki dunia
55
Chapter _55 : Hampir saja
56
Chapter _56 : Kesepakatan dua wanita
57
Chapter _57 : Kabar yang mengejutkan
58
Chapter _58 : Duduk permasalahan
59
Chapter _59 : Pembebasan Jhon
60
Chapter _60 : Penyerangan desa
61
Chapter _61 : Penyerangan desa 2
62
Chapter _62 : Sejenak melupakan masalah
63
Chapter _63 : Rajanya Ikan sungai
64
Chapter _64 : Makin rumit
65
Chapter _65 : Saling pengertian
66
Chapter _66 : Mulai menerima
67
Chapter _67 : Sosok yang nemikat hati semua orang
68
Chapter _68 : Rahasia kecil yang terbongkar
69
Chapter _69 : Pernikahan sederhana
70
Chapter _70 : Misi sudah sukses
71
Chapter _71 : Posesif
72
Chapter _72 : Wanita tak pernah salah
73
Chapter _73 : Haris tak boleh disinggung
74
Chapter _74 : Bahagia bersama keluarga
75
Chapter _75 : Papa dan mama di tekan
76
Chapter _76 : Diana tetap yang paling utama
77
Chapter _77 : Ujian 1 Triliun
78
Chapter _78 : Hanya masalah kecil
79
Chapter _79 : Kebahagiaan pak Wicaksono
80
Chapter _80 : Peristiwa keramat
81
Chapter _81 : Tidak seperti bos lain
82
Chapter _82 : Canda yang serius
83
Chapter _83 : Menjenguk si Jhon.
84
Chapter _84 : Sikap dingin Haris
85
Chapter _85 : Perhatian pada bawahan
86
Chapter _86 : Bertukar posisi
87
Chapter _87 : Situasi di perkebunan
88
Chapter _88 : Mandor 'tengil'
89
Chapter _89 : penyerangan terhadap Haris
90
Chapter _90 : Uang bukan apa-apa bagi Haris
91
Chapter _91 : Pendekatan Haris
92
Chapter _92 : Pabrik pengalengan ikan
93
Chapter _93 : Keinginan untuk makmur.
94
Chapter _94 : Seorang master
95
Chapter _95 : Kerajaan bisnis
96
Chapter _96 : Keheranan Diana dan Kirana.
97
Chapter _97 : Suratan hidup yang indah.
98
Chapter _98 : Dunia ini luas.
99
Chapter _99 : Hidup terlalu indah untuk disia siakan.
100
Chapter _100 : Sikap yang selalu ingin membantu orang lain.
101
Chapter _101 : Bos besar.
102
Chapter _102 : Sosok yang penuh pengertian
103
Chapter _103 : Masalah di kantor Ekspedisi
104
Chapter _104 : Master VS Master
105
Chapter _105 : Tetap lebih kuat
106
Chapter _106 : Marlon si pria kasar
107
Chapter _107 : Mitra bisnis strategis
108
Chapter _108 : Pimpinan yang pengecut
109
Chapter _109 : Bersembunyi
110
Chapter _110 : Melacak Marlon
111
Chapter _111 : Lolosnya Marlon
112
Chapter _112 : Kerinduan teman lama.
113
Chapter _113 : Baku tembak di wilayah pantai Timur.
114
Chapter _114 : Malaikat yang menyamar
115
Chapter _115 : Kabar yang kurang sedap
116
Chapter _116 : Malam kebersamaan
117
Chapter _117 : Kekhawatiran Papa mertua dan kerjasama baru
118
Chapter _118 : Tidak bisa semua orang suka pada kita.
119
Chapter _119 : Kunjungan mendadak Manager Sudharta
120
Chapter _120 : Tembakan dokter Shasmita
121
Chapter _121 : Peristiwa yang mengguncang
122
Chapter _122 : makanan yang dibubuhi racun
123
Chapter _123 : Menanti tabib Maksum
124
Chapter _124 : Tibanya sosok yang ditunggu
125
Chapter _125 : PT. Haris Kirana Diana Shipyard
126
Chapter _126 : Gelombang kunjungan warga
127
Chapter _127 : Membludaknya pengunjung
128
Chapter _128 : Pembicaraan yang berat
129
Chapter _129 : Keahlian pengobatan
130
Chapter _130 : pengobatan akupuntur kuno
131
Chapter _131 : Hikmah sebuah musibah
132
Ide menulis
133
Chapter _132 : Meninjau SPBU di Kota P
134
Chapter _133 : Sikap hangat yang menyentuh
135
Chapter _134 : Musyawarah singkat keluarga Haris
136
Chapter _135 : Calon mertua Nando dan Erik.
137
Chapter _136 : Pernikahan adik dan pengawal Haris
138
Chapter _137 : Indahnya kehidupan Haris
139
Chapter _138 : Wahana waterboom
140
Chapter _139 : Keseruan dan juga komitmen Diana dan Kirana
141
Chapter _140 : Teman sejati tak mengenal pembedaan status
142
Chapter _141 : Perubahan dalam diri Shasmita
143
Chapter _142 : Perkembangan situasi di hari pernikahan.
144
Chapter _143 : Suasana pesta pernikahan
145
Chapter _144 : Rentetan Ucapan salam
146
Chapter _145 : Menggoda madu pengantin baru
147
Chapter _146 : Hasil pengobatan yang luar biasa
148
Chapter _147 : Hari yang indah bagi Shasmita dan Haris
149
Chapter _148 : Kegembiraan ketiga anak petani.
150
Chapter _149 : Hadirnya Haris dalam kehidupan keluarga Nurdin.
151
Chapter _150 : Kesepakatan Istri Haris
152
Chapter _151 : Malam yang penuh rencana
153
Chapter_152 : Status baru Linda di sekolah
154
Chapter _153 : Pengganggu istri Haris
155
Chapter _154 : Terungkapnya identitas penyerang istri Haris
156
Chapter _155 : Hotel di daerah perbukitan
157
Chapter _156 : Haris membahagiakan keluarga Nurdin
158
Chapter _157 : Ancaman yang sangat serius
159
Chapter _158 : Kenyataan pahit
160
Chapter _159 : Terus berbuat baik saat ada peluang
161
Chapter _160 : Bapaknya orang-orang miskin.
162
Chapter _161 : Pengobatan terakhir Pak Drajat
163
Chapter _162 : Pertemuan yang tak terduga
164
Chapter _163 : Hubungan baik yang semakin dekat
165
Chapter _164 : Kemudahan urusan orang yang baik
166
PENGUMUMAN
167
SIMAK NOVEL BARU AKU YA SOBAT YANG BAIK HATI...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!