Chapter _20 : Suasana baru

Setibanya di rumah Haris segera di ambilkan nasi oleh istrinya, dia baru sadar ternyata belum makan seharian, untuk beberapa saat dia di ceramahi oleh istri tercinta karena itu.

"Selesai makan dia bersantai sejenak dan mendekati puteri kecilnya, dia cium dan belai rambutnya menanyakan beberapa hal tetapi puterinya begitu asyik bermain main dengan dua kakaknya ."

Dia lalu keluar mencari angin segar, ketika duduk, dua suami kakak iparnya datang dari arah rumah mertuanya dan lalu duduk di dekatnya.

"Dari mana bang?"

"Melihat lihat rumah bapak Ris..."

jawab Beni salah seorang suami kakak iparnya.

"Om mana mobilnya?"

Nisa keluar dari.rumah dan langsung duduk di atas kaki ayahnya menagih mobil yang di janjikan untuknya.

"Sabarlah nak baru aja semalam Om nya janji, om bilang kan tiga hari ucap Beni yang juga masih harap harap cemas tentang kebenaran mobil itu, hatinya masih menolak untuk percaya, apakah ada keberuntungan sebesar itu?"

"Kalau mobilnya nanti datang Nisa mau naik mobil om atau mobil Nisa kepasar malamnya...?"

"Mau naik mobil Nisa aja, mau lihat mobilnya baru atau tidak."

"He..he masa om beli yang buruk untuk Nisa?

kak Yunita...!"

"Ya... !"

"Sinilah kak...oh ya aku aja yang kesana, ngak enak nanti dilihat orang banyak, yuk bang Ben bang Roni ke dalam yuk."

Tiba tiba suasana menjadi serius mereka lalu berkumpul, para anak di gendong oleh ibunya masing masing.

"Kak Yunita dan bang Roni, sesuai janji, berapa yang kak Butet dan bang Beni terima segitu juga yang kakak dan abang terima, nah harga mobil kak Butet 170 juta dan sore ini akan tiba, jadi dihadapan semuanya ini Haris mau serahkan uang sejumlah 171 juta buat kak butet sekeluarga, mudah mudahan dipakai betul betul untuk beli kebun atau sawah maupun hal bermanfaat lainnya"

Tangan Yunita bergetar memegang uang itu lalu dia melihat semua orang dengan linglung dan memeluk Diana adiknya lalu menangis sejadi jadinya, kembali mereka semua yang hadir disana menyeka air mata.

"Lalu buat kak Butet dan bang Beni, ini duit satu juta rupiah sebagai modal awal untuk membeli minyak, kedepannya berapapun yang abang dapat akan menjadi milik keluarga abang sendiri dan tidak akan di setor kemana mana, Buat Nisa jangan lupa tulis apa yang oom bilang kemaren, apa itu tulisannya?"

"Nisa puteri cantik Om Haris"

Ucap Nisa dengan lancar.

" Yah itu dia, jangan lupa."

"Sekali lagi terimakasih ya Ris."

Roni suami Yunita menggenggam tangan Haris dengan kencang masih dengan mata yang berkaca kaca.

Dada Beni berdetak kencang menurut uang yang Roni terima berarti sudah dapat dipastikan kalau mobilnya juga benar adanya, lama dia berpikir, mimpikah ini?

apa iya aku seberuntung itu, dan berbagai pertanyaan mengisi pikirannya, sampai sebuah suara klakson mobil mengejutkannya.

"Tuh mobil Nisa sudah datang."

Ucap Haris memecah keheningan

"Yeiiii......yeiiiii.....yeiiiii mobil Nisa datang." Ucap Nisa dengan girang,kakeknya yang baru datang dari lokasi bangunan rumahnyapun tertegun di halaman.

Beni kakinya lemas keringat mengucur deras dan dingin. Suara Haris mengejutkannya

"Ayo bang Beni sambut mobilnya."

Beni berbalik, lalu dengan terbata bata dia berjalan mendatangi mobil dan memeluknya, lalu memeluk Haris dan puterinya Nisa.

Butet memeluk Diana dan menangis sejadi jadinya .

Semua berkas yang diperlukan telah selesai di tanda tangani.dan diserah terimakan pengantar mobilpun pamit pulang, tak lupa Haris selipkan uang 500 ribu di kantong mereka.

Tinggallah keluarga Haris disana dalam suasana sukanya, Nisa naik ke bangku depan mobil dan melambaikan tangannya 'mendada' semua orang.

Haris naik dan masuk kedalam rumah, melihat itu istrinya kut naik mengikutinya dari belakang, lalu Haris mengeluarkan uang dua juta dan menyerahkannya ke tangan Diana , adek juga gajian nih dua juta uang sawit pertamamu, mata Diana juga jadi ikut berbinar.

"Bang..! abang juga harus melakukan hal yang sama buat keluarga abang, kalau tidak adek tidak akan pernah tenang."

Haris meraih kepala istrinya dan dengan lembut menariknya ke dadanya lalu berkata, ya kita akan lakukan hal yang sama, ada waktu buat semuanya adek ngak perlu merasa tidak enakan karenanya.

Malam itu keluarga mereka pergi kepasar malam, Haris pamit sebentar pada mertuanya dan membawa istrinya lalu menuju rumah penjual ruko yang telah menerima uangnya.

"Mau apa kita bang?"

"Ke rumah temen bentar"

keduanya lalu masuk sebuah pekarangan dan melakukan serah terima ruko yang ternyata milik orang tua teman yang dia kenal saat mengajar dahulu.

Bersama pemilik ruko sebelumya mereka mendatangi ruko yang begitu terawat bersih itu dan masuk melihat lihat ke dalamnya

ruko ini masih sangat bagus dan tidak pernah kosong sampai pemilik ruko tersebut pindah saat transfer uang terjadi.

"Jadi ternyata nak Haris yang beli ruko ini?"

"Sebenarnya saudara pak, tapi ini saya di titipi amanah."

"Oh begitu ... ya sudah semoga bermanfaat ya nak Haris, ini kuncinya bapak mau pulang dulu."

"Oh iya pak, titip salam sama bu' Fika semoga sehat sehat aja kita semuanya, jadi kalau sekiranya Haris bermalam disini malam ini bersama keluarga, ngak apa apa ya pak, masih bersih?"

"Iya, ngak apa apa nak Haris dan lagi masih bersih kok, bapak sama ibu termasuk Fika sampai kemaren malam masih tidur disini kok, iya sudah bapak pulang ya Ris.."

"Iya pak, terimakasih banyak, sudah repot repot mengantarkan kita malam malam begini."

"Ya, ngak apa apa, jangan sungkan dari sini ke rumah bapak juga dekat kok,lagian kamu itu sudah seperti anak bapak sendiri Ris sama seperti Fika, ya sudah bapak pamit."

Sambil menepuk bahu Haris, orang tua itu pergi kembali kerumahnya.

"Oh jadi ini rumahnya bu' Fika bang..?"

"Iya tadinya tapi sekarang sudah jadi rumah kita."

"Kok dijual bang.?"

"Ya.... namanya orang punya kepentingan beda beda dek, perlu kamu tahu, bapaknya bu' Fika itu banyak rukonya bukan ini saja, lagian sudah sering bapak itu menjual ruko lalu membelinya lagi ditempat lain, sepertinya memang usahanya bergerak di bidang itu, nanti kalau kita butuh ruko lagi di daerah lain cukup kita hubungi bapak itu saja, bagaimana kalau malam ini kita menginap disini saja semuanya?, kita buat kejutan ha hah..!"

"Terserah abang saja, adek nempel saja kayak perangko.."

"Ha.....hahahah emang paling bisa aja istri abang."

"Ayolah bang kita kembali nanti semuanya pada kecarian."

"Ayo...."

Mereka kembali ke lokasi pasar malam dan menemani anak anak mereka bermain disana sampai puas, acara makan makan berbagai jajanan dan kuliner yang tersedia menambah semarak suasana malam disana dan pada akhirnya, merek semua kembali beristirahat ke ruko yang baru mereka beli, sesaat di awal mereka sangat takjub dengan kenyataan kalau Haris juga sudah punya ruko baru dan bertanya tanya di dalam hati mereka, ada berapa banyak sih uang yang di miliki si Haris ini?

Di pagi hari tampak semuanya menjadi semarak, saat matahari mulai menampakkan sinarnya yang hangat , hawa dingin yang dibawa oleh suasana malam mulai memudar , para pedagang sibuk mengelar dagangannya, hadirnya para pedagang tradisional menambah semarak pekan ini, apalagi dilihat dari atas ruko milik Haris.

"Bang adek sukalah suasananya, selama ini kita hidup di pinggiran dalam kesunyian, disini semuanya hidup mau jam berapapun, misalnya perut lapar di malam hari, masih saja ada pedagang Nasi goreng dan makanan lainnya."

"Ya sudah kalau adek suka, kita tinggal disini saja, lagian abang ngak punya kerjaan lain lagi sekarang kecuali hanya membahagiakan istri dan keluarga abang , ditambah lagi kalau di rumah sana sempit ngak bisa dekat dekat sama istri abang hahahahh."

"Abang pikirannya ke situ aja ahhhh."

"He namanya istri abang kan ngak apa apa."

"Iya juga sih...hmmm..."

"Ayo turun yuk bang, cari sarapan, abang sudah seperti awal awal kita menikah saja"

"Hmmmm.... habis istri abang cantik sih lagian sudah lama juga ngak begitu, kita terlalu sibuk dengan harta sekarang, kasihan Nurul ngak ada temannya, kalau ada adik kan dia ngak akan kesepian walau kak Nisa dan kak Imelnya pulang.

"Iya bang adek juga sudah pengen punya dedek bayi lagi."

"Makanya sabar dong prosesnya hahahaah.."

"Abaaang, yuk.. ah turun cari sarapan laper nih."

"Iya...ayo..."

"Eh nak Haris sudah bangun?"

"Iya bu', rumah baru bawaannya jadi nyenyak tidur."

"Ya sudah ayo , sarapan sudah tersedia..!"

"Eh bang Beni mana kak Butet?"

"Oh abangmu pagi pagi tadi sudah langsung berangkat kerja, kakak lihat semangat betul tadi mau cari sewa he he he..."

"Syukurlah kalau begitu."

"Om....om sebelum rumah nenek siap kita disini aja yah..!"

"Heeeeeeeehh Nisa...!

Ibunya menyela.

"Iya ngak apa apa, kita akan pergi kemana kita suka, Nisa senang?"

"Senang om..."

"Bagus, ayo makan yang banyak...! Kak Imel juga makan yang banyak, Nurul sayangnya ayah juga ya..!

"Bu' ayah kemana ya, kok ngak nampak.?"

"Oh tadi cari kedai kopi di depan mau ngopi katanya."

"Oh ... begitu rupanya.

Oh ya, kak Nit...! ngak ada minat jualankah..?"

"Ngak ah Ris kakak ngak bisa, nanti beli kebun sawit aja, abangmu bidangnya di tani."

"Iya juga sih, kalau dipikir pikir sawit juga bagus, kemaren mamanya Nurul sudah panen perdana 2 juta hahahahh.... ngak terasa nanti sudah dua minggu panen lagi, Haris juga masih mau nyari kalau bisa yang satu tempat bisa 10 hektar atau lebih gitu."

"Bagus tuh Ris biar ekonomi lebih stabil hahahhahhh..."

"Entah kenapa Haris pengen main main ke pantailah, kota S terkenal dengan pantainya, ada yang setuju ngak kalau kita ke pantai?"

"Imel setuju....Nisa setuju... kakek juga setuju...!

Pak Indra yang datang setelah selesai minum kopi dari warung ikut bersuara.

"Wah karena semua pemilik suara terbanyak sudah bersuara maka kita akan berangkat ke pantai."

"Ris.. tunggu abangmulah ya Ris biar kakak telpon dulu."

"Iya kak, ngak usah di buru, kita bakalan nginap kok nanti disana."

"Nginap di pantai Ris..?

"Di hotel lah kak, masa di pantai jadi duyunglah nanti kita semua hahahh.'

Semuanya ikut tertawa bahagia.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Haris

2023-05-01

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjutkan Thor 😀💪👍👍🙏

2023-04-28

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Begitulah kenyataan hidup ini, kalo ada uang Abang akan selalu disayang, kalo ga da uang Abang jugalah akan ditendang.... hehehe... bagaimanapun hidup itu butuh uang, ada yang bilang uang tidak akan membuat kita bisa bahagia... mungkin itu bisa benar, namun harus disadari tanpa uang, bahagia pun tidak akan pernah ada....🤔🙄😩😀💪👍👍🙏

2023-04-28

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1_ Hari yang malang
2 Chapter 2_Perlakuan yang tidak adil
3 Chapter _3 : Akhir yang buruk
4 Chapter _4 : Pukulan telak
5 Chapter _5 : Pindah kampung
6 Chapter _6 :. Sistem Kekayaan
7 Chapter _7 : Perintah kosongkan rumah
8 Chapter _8 : Rumah berkeramik
9 Chapter _9 : Membeli kebun
10 Chapter _10 : Transaksi berhasil
11 Chapter _11 : Merasa dipaksa habiskan uang
12 Chapter _12 : Perbincangan jelang tidur
13 Chapter _13 : Perubahan Haris
14 Chapter _14 : Misi pertama
15 Chapter _15 : Tamu terhormat
16 Chapter _16 : Bukan Haris yang biasa
17 Chapter _17 : Mobil baru
18 Chapter _18 : Keluarga harus saling dukung
19 Chapter _19 : Mengunjungi Teman seperjuangan
20 Chapter _20 : Suasana baru
21 Chapter _21 : Hati yang terusik
22 Chapter _22 : Mimpi buruk
23 Chapter _23 : Misi yang menggugah perasaan
24 Chapter _24 : Kesombongan yang tercabut
25 Chapter _25 : Penampilan yang tidak meyakinkan
26 Chapter _26 : Corporate owner baru
27 Chapter _27 : Direktur Haris
28 Chapter _28 : Level berbeda
29 Chapter _29 : Misi baru
30 Chapter _30 : Pembayaran lahan
31 Chapter _31 : Keseruan warga
32 Chapter _32 : Uang yang menyatukan hati
33 Chapter _33 : jurus duda rondo kelana?
34 Chapter _34 : Amukan petani cabai
35 Chapter _35 : Fungsi uang yang semestinya
36 Chapter _36 : Pesanan di luar misi
37 Chapter _37 : Masih saja di rendahkan
38 Chapter _38 : Hal yang tidak biasa
39 Chapter _39 : Menawar ke atas.
40 Chapter _40 : Membahagiakan keluarga dan orang terdekat
41 Chapter _41 : Terbakarnya rumah dan kebun Haris
42 Chapter _42 : Pulang
43 Chapter _43 : Menjemput bahagia dengan membahagiakan orang lain
44 Chapter _44 : Akhir dari masalah
45 Chapter _45 : Pak Slamet yang baik
46 Chapter _46 : Sahabat sepenanggungan
47 Chapter _47 : Niat yang tersampaikan
48 Chapter _48 : Pendatang melarat
49 Chapter _49 : Membalas budi baik
50 Chapter _50 : Adik angkat
51 Chapter _51 : Candu berbuat kebaikan
52 Chapter _52 : Cinta buta sang GM
53 Chapter _53 : Realita kehidupan
54 Chapter _54 : Daki dunia
55 Chapter _55 : Hampir saja
56 Chapter _56 : Kesepakatan dua wanita
57 Chapter _57 : Kabar yang mengejutkan
58 Chapter _58 : Duduk permasalahan
59 Chapter _59 : Pembebasan Jhon
60 Chapter _60 : Penyerangan desa
61 Chapter _61 : Penyerangan desa 2
62 Chapter _62 : Sejenak melupakan masalah
63 Chapter _63 : Rajanya Ikan sungai
64 Chapter _64 : Makin rumit
65 Chapter _65 : Saling pengertian
66 Chapter _66 : Mulai menerima
67 Chapter _67 : Sosok yang nemikat hati semua orang
68 Chapter _68 : Rahasia kecil yang terbongkar
69 Chapter _69 : Pernikahan sederhana
70 Chapter _70 : Misi sudah sukses
71 Chapter _71 : Posesif
72 Chapter _72 : Wanita tak pernah salah
73 Chapter _73 : Haris tak boleh disinggung
74 Chapter _74 : Bahagia bersama keluarga
75 Chapter _75 : Papa dan mama di tekan
76 Chapter _76 : Diana tetap yang paling utama
77 Chapter _77 : Ujian 1 Triliun
78 Chapter _78 : Hanya masalah kecil
79 Chapter _79 : Kebahagiaan pak Wicaksono
80 Chapter _80 : Peristiwa keramat
81 Chapter _81 : Tidak seperti bos lain
82 Chapter _82 : Canda yang serius
83 Chapter _83 : Menjenguk si Jhon.
84 Chapter _84 : Sikap dingin Haris
85 Chapter _85 : Perhatian pada bawahan
86 Chapter _86 : Bertukar posisi
87 Chapter _87 : Situasi di perkebunan
88 Chapter _88 : Mandor 'tengil'
89 Chapter _89 : penyerangan terhadap Haris
90 Chapter _90 : Uang bukan apa-apa bagi Haris
91 Chapter _91 : Pendekatan Haris
92 Chapter _92 : Pabrik pengalengan ikan
93 Chapter _93 : Keinginan untuk makmur.
94 Chapter _94 : Seorang master
95 Chapter _95 : Kerajaan bisnis
96 Chapter _96 : Keheranan Diana dan Kirana.
97 Chapter _97 : Suratan hidup yang indah.
98 Chapter _98 : Dunia ini luas.
99 Chapter _99 : Hidup terlalu indah untuk disia siakan.
100 Chapter _100 : Sikap yang selalu ingin membantu orang lain.
101 Chapter _101 : Bos besar.
102 Chapter _102 : Sosok yang penuh pengertian
103 Chapter _103 : Masalah di kantor Ekspedisi
104 Chapter _104 : Master VS Master
105 Chapter _105 : Tetap lebih kuat
106 Chapter _106 : Marlon si pria kasar
107 Chapter _107 : Mitra bisnis strategis
108 Chapter _108 : Pimpinan yang pengecut
109 Chapter _109 : Bersembunyi
110 Chapter _110 : Melacak Marlon
111 Chapter _111 : Lolosnya Marlon
112 Chapter _112 : Kerinduan teman lama.
113 Chapter _113 : Baku tembak di wilayah pantai Timur.
114 Chapter _114 : Malaikat yang menyamar
115 Chapter _115 : Kabar yang kurang sedap
116 Chapter _116 : Malam kebersamaan
117 Chapter _117 : Kekhawatiran Papa mertua dan kerjasama baru
118 Chapter _118 : Tidak bisa semua orang suka pada kita.
119 Chapter _119 : Kunjungan mendadak Manager Sudharta
120 Chapter _120 : Tembakan dokter Shasmita
121 Chapter _121 : Peristiwa yang mengguncang
122 Chapter _122 : makanan yang dibubuhi racun
123 Chapter _123 : Menanti tabib Maksum
124 Chapter _124 : Tibanya sosok yang ditunggu
125 Chapter _125 : PT. Haris Kirana Diana Shipyard
126 Chapter _126 : Gelombang kunjungan warga
127 Chapter _127 : Membludaknya pengunjung
128 Chapter _128 : Pembicaraan yang berat
129 Chapter _129 : Keahlian pengobatan
130 Chapter _130 : pengobatan akupuntur kuno
131 Chapter _131 : Hikmah sebuah musibah
132 Ide menulis
133 Chapter _132 : Meninjau SPBU di Kota P
134 Chapter _133 : Sikap hangat yang menyentuh
135 Chapter _134 : Musyawarah singkat keluarga Haris
136 Chapter _135 : Calon mertua Nando dan Erik.
137 Chapter _136 : Pernikahan adik dan pengawal Haris
138 Chapter _137 : Indahnya kehidupan Haris
139 Chapter _138 : Wahana waterboom
140 Chapter _139 : Keseruan dan juga komitmen Diana dan Kirana
141 Chapter _140 : Teman sejati tak mengenal pembedaan status
142 Chapter _141 : Perubahan dalam diri Shasmita
143 Chapter _142 : Perkembangan situasi di hari pernikahan.
144 Chapter _143 : Suasana pesta pernikahan
145 Chapter _144 : Rentetan Ucapan salam
146 Chapter _145 : Menggoda madu pengantin baru
147 Chapter _146 : Hasil pengobatan yang luar biasa
148 Chapter _147 : Hari yang indah bagi Shasmita dan Haris
149 Chapter _148 : Kegembiraan ketiga anak petani.
150 Chapter _149 : Hadirnya Haris dalam kehidupan keluarga Nurdin.
151 Chapter _150 : Kesepakatan Istri Haris
152 Chapter _151 : Malam yang penuh rencana
153 Chapter_152 : Status baru Linda di sekolah
154 Chapter _153 : Pengganggu istri Haris
155 Chapter _154 : Terungkapnya identitas penyerang istri Haris
156 Chapter _155 : Hotel di daerah perbukitan
157 Chapter _156 : Haris membahagiakan keluarga Nurdin
158 Chapter _157 : Ancaman yang sangat serius
159 Chapter _158 : Kenyataan pahit
160 Chapter _159 : Terus berbuat baik saat ada peluang
161 Chapter _160 : Bapaknya orang-orang miskin.
162 Chapter _161 : Pengobatan terakhir Pak Drajat
163 Chapter _162 : Pertemuan yang tak terduga
164 Chapter _163 : Hubungan baik yang semakin dekat
165 Chapter _164 : Kemudahan urusan orang yang baik
166 PENGUMUMAN
167 SIMAK NOVEL BARU AKU YA SOBAT YANG BAIK HATI...
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Chapter 1_ Hari yang malang
2
Chapter 2_Perlakuan yang tidak adil
3
Chapter _3 : Akhir yang buruk
4
Chapter _4 : Pukulan telak
5
Chapter _5 : Pindah kampung
6
Chapter _6 :. Sistem Kekayaan
7
Chapter _7 : Perintah kosongkan rumah
8
Chapter _8 : Rumah berkeramik
9
Chapter _9 : Membeli kebun
10
Chapter _10 : Transaksi berhasil
11
Chapter _11 : Merasa dipaksa habiskan uang
12
Chapter _12 : Perbincangan jelang tidur
13
Chapter _13 : Perubahan Haris
14
Chapter _14 : Misi pertama
15
Chapter _15 : Tamu terhormat
16
Chapter _16 : Bukan Haris yang biasa
17
Chapter _17 : Mobil baru
18
Chapter _18 : Keluarga harus saling dukung
19
Chapter _19 : Mengunjungi Teman seperjuangan
20
Chapter _20 : Suasana baru
21
Chapter _21 : Hati yang terusik
22
Chapter _22 : Mimpi buruk
23
Chapter _23 : Misi yang menggugah perasaan
24
Chapter _24 : Kesombongan yang tercabut
25
Chapter _25 : Penampilan yang tidak meyakinkan
26
Chapter _26 : Corporate owner baru
27
Chapter _27 : Direktur Haris
28
Chapter _28 : Level berbeda
29
Chapter _29 : Misi baru
30
Chapter _30 : Pembayaran lahan
31
Chapter _31 : Keseruan warga
32
Chapter _32 : Uang yang menyatukan hati
33
Chapter _33 : jurus duda rondo kelana?
34
Chapter _34 : Amukan petani cabai
35
Chapter _35 : Fungsi uang yang semestinya
36
Chapter _36 : Pesanan di luar misi
37
Chapter _37 : Masih saja di rendahkan
38
Chapter _38 : Hal yang tidak biasa
39
Chapter _39 : Menawar ke atas.
40
Chapter _40 : Membahagiakan keluarga dan orang terdekat
41
Chapter _41 : Terbakarnya rumah dan kebun Haris
42
Chapter _42 : Pulang
43
Chapter _43 : Menjemput bahagia dengan membahagiakan orang lain
44
Chapter _44 : Akhir dari masalah
45
Chapter _45 : Pak Slamet yang baik
46
Chapter _46 : Sahabat sepenanggungan
47
Chapter _47 : Niat yang tersampaikan
48
Chapter _48 : Pendatang melarat
49
Chapter _49 : Membalas budi baik
50
Chapter _50 : Adik angkat
51
Chapter _51 : Candu berbuat kebaikan
52
Chapter _52 : Cinta buta sang GM
53
Chapter _53 : Realita kehidupan
54
Chapter _54 : Daki dunia
55
Chapter _55 : Hampir saja
56
Chapter _56 : Kesepakatan dua wanita
57
Chapter _57 : Kabar yang mengejutkan
58
Chapter _58 : Duduk permasalahan
59
Chapter _59 : Pembebasan Jhon
60
Chapter _60 : Penyerangan desa
61
Chapter _61 : Penyerangan desa 2
62
Chapter _62 : Sejenak melupakan masalah
63
Chapter _63 : Rajanya Ikan sungai
64
Chapter _64 : Makin rumit
65
Chapter _65 : Saling pengertian
66
Chapter _66 : Mulai menerima
67
Chapter _67 : Sosok yang nemikat hati semua orang
68
Chapter _68 : Rahasia kecil yang terbongkar
69
Chapter _69 : Pernikahan sederhana
70
Chapter _70 : Misi sudah sukses
71
Chapter _71 : Posesif
72
Chapter _72 : Wanita tak pernah salah
73
Chapter _73 : Haris tak boleh disinggung
74
Chapter _74 : Bahagia bersama keluarga
75
Chapter _75 : Papa dan mama di tekan
76
Chapter _76 : Diana tetap yang paling utama
77
Chapter _77 : Ujian 1 Triliun
78
Chapter _78 : Hanya masalah kecil
79
Chapter _79 : Kebahagiaan pak Wicaksono
80
Chapter _80 : Peristiwa keramat
81
Chapter _81 : Tidak seperti bos lain
82
Chapter _82 : Canda yang serius
83
Chapter _83 : Menjenguk si Jhon.
84
Chapter _84 : Sikap dingin Haris
85
Chapter _85 : Perhatian pada bawahan
86
Chapter _86 : Bertukar posisi
87
Chapter _87 : Situasi di perkebunan
88
Chapter _88 : Mandor 'tengil'
89
Chapter _89 : penyerangan terhadap Haris
90
Chapter _90 : Uang bukan apa-apa bagi Haris
91
Chapter _91 : Pendekatan Haris
92
Chapter _92 : Pabrik pengalengan ikan
93
Chapter _93 : Keinginan untuk makmur.
94
Chapter _94 : Seorang master
95
Chapter _95 : Kerajaan bisnis
96
Chapter _96 : Keheranan Diana dan Kirana.
97
Chapter _97 : Suratan hidup yang indah.
98
Chapter _98 : Dunia ini luas.
99
Chapter _99 : Hidup terlalu indah untuk disia siakan.
100
Chapter _100 : Sikap yang selalu ingin membantu orang lain.
101
Chapter _101 : Bos besar.
102
Chapter _102 : Sosok yang penuh pengertian
103
Chapter _103 : Masalah di kantor Ekspedisi
104
Chapter _104 : Master VS Master
105
Chapter _105 : Tetap lebih kuat
106
Chapter _106 : Marlon si pria kasar
107
Chapter _107 : Mitra bisnis strategis
108
Chapter _108 : Pimpinan yang pengecut
109
Chapter _109 : Bersembunyi
110
Chapter _110 : Melacak Marlon
111
Chapter _111 : Lolosnya Marlon
112
Chapter _112 : Kerinduan teman lama.
113
Chapter _113 : Baku tembak di wilayah pantai Timur.
114
Chapter _114 : Malaikat yang menyamar
115
Chapter _115 : Kabar yang kurang sedap
116
Chapter _116 : Malam kebersamaan
117
Chapter _117 : Kekhawatiran Papa mertua dan kerjasama baru
118
Chapter _118 : Tidak bisa semua orang suka pada kita.
119
Chapter _119 : Kunjungan mendadak Manager Sudharta
120
Chapter _120 : Tembakan dokter Shasmita
121
Chapter _121 : Peristiwa yang mengguncang
122
Chapter _122 : makanan yang dibubuhi racun
123
Chapter _123 : Menanti tabib Maksum
124
Chapter _124 : Tibanya sosok yang ditunggu
125
Chapter _125 : PT. Haris Kirana Diana Shipyard
126
Chapter _126 : Gelombang kunjungan warga
127
Chapter _127 : Membludaknya pengunjung
128
Chapter _128 : Pembicaraan yang berat
129
Chapter _129 : Keahlian pengobatan
130
Chapter _130 : pengobatan akupuntur kuno
131
Chapter _131 : Hikmah sebuah musibah
132
Ide menulis
133
Chapter _132 : Meninjau SPBU di Kota P
134
Chapter _133 : Sikap hangat yang menyentuh
135
Chapter _134 : Musyawarah singkat keluarga Haris
136
Chapter _135 : Calon mertua Nando dan Erik.
137
Chapter _136 : Pernikahan adik dan pengawal Haris
138
Chapter _137 : Indahnya kehidupan Haris
139
Chapter _138 : Wahana waterboom
140
Chapter _139 : Keseruan dan juga komitmen Diana dan Kirana
141
Chapter _140 : Teman sejati tak mengenal pembedaan status
142
Chapter _141 : Perubahan dalam diri Shasmita
143
Chapter _142 : Perkembangan situasi di hari pernikahan.
144
Chapter _143 : Suasana pesta pernikahan
145
Chapter _144 : Rentetan Ucapan salam
146
Chapter _145 : Menggoda madu pengantin baru
147
Chapter _146 : Hasil pengobatan yang luar biasa
148
Chapter _147 : Hari yang indah bagi Shasmita dan Haris
149
Chapter _148 : Kegembiraan ketiga anak petani.
150
Chapter _149 : Hadirnya Haris dalam kehidupan keluarga Nurdin.
151
Chapter _150 : Kesepakatan Istri Haris
152
Chapter _151 : Malam yang penuh rencana
153
Chapter_152 : Status baru Linda di sekolah
154
Chapter _153 : Pengganggu istri Haris
155
Chapter _154 : Terungkapnya identitas penyerang istri Haris
156
Chapter _155 : Hotel di daerah perbukitan
157
Chapter _156 : Haris membahagiakan keluarga Nurdin
158
Chapter _157 : Ancaman yang sangat serius
159
Chapter _158 : Kenyataan pahit
160
Chapter _159 : Terus berbuat baik saat ada peluang
161
Chapter _160 : Bapaknya orang-orang miskin.
162
Chapter _161 : Pengobatan terakhir Pak Drajat
163
Chapter _162 : Pertemuan yang tak terduga
164
Chapter _163 : Hubungan baik yang semakin dekat
165
Chapter _164 : Kemudahan urusan orang yang baik
166
PENGUMUMAN
167
SIMAK NOVEL BARU AKU YA SOBAT YANG BAIK HATI...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!