Hari ini Haris merasa cukup beruntung mendapat job bekerja dengan seorang pemilik kebun sawit yang menyewa jasanya untuk memangkas pelepah sawit yang telah lewat masa berbuahnya.
Pohon sawit itu masih berkisar satu meter lebih tingginya, sehingga masih mudah untuk di panen.
Pemilik kebun mengajari Haris dalam pekerjaannya.
"Tandan buah sawit yang berada di ketiak atau pangkal pelepah pohon sawit ini, setelah tandan buah sawit yang telah matang ini tiba masa panennya, maka semestinya pelepahnya di potong atau dipangkas Ris, agar buah berikutnya tidak terjepit dan rusak bentuknya.
Tapi seringkali tukang pemanen tandan buah sawit yang nakal, tidak mengambil pelepahnya, agar panen lebih cepat dan hasil tonase yang dia dapat lebih banyak.
Padahal proses pemangkasan ini sangat diperlukan Ris, agar peroses panen berikutnya pelepah yang tertinggal tidak semakin banyak dan menumpuk, sehingga akhirnya menghambat proses panen di priode berikutnya.
Jadi sekarang kita bersihkan semua pelepah yang tertinggal ini ya Ris."
"Iya bang, mari kita kerjakan bang."
Setelah ditunjukkan caranya dan faham, Haris bekerja dengan begitu giat, sebab dia tahu untuk itulah jasanya dipakai dan di bayar.
Hari tiba tiba berubah yang tadinya cukup cerah kini hujan petir disertai suara guntur yang menggelegar bersahutan, namun pemilik kebun sedikitpun tidak memberi isyarat untuk mengajak berhenti sekedar beristirahat sejenak dan berteduh.
Haris terpaksa terus bekerja di bawah guyuran hujan, sebab seolah merasa rugi dengan upah yang akan Dia keluarkan, pemilik kebun tersebut tidak mau berhenti atau mengarahkan Haris untuk berhenti.
Padahal kalau bekerja sendiri, tentunya pemilik kebun tsb akan segera berhenti meski hujan cuma gerimis.
"Huh hujan ini akhirnya berhenti juga, tapi kedatangannya membuat tanah menjadi becek.
Baju dan tubuhku menjadi begitu kotor."
Setelah semuanya selesai, dengan gontai dan kelelahan yang sudah hampir mencapai puncak yang bisa di toleransi oleh tubuhnya, si Haris pulang dengan upah Rp 35 ribu di tangannya.
Upah yang tidak sesuai untuk tenaga yang dipakai bekerja seharian penuh, tetapi itupun sekali lagi sudah sangat disyukuri sekali, sebab belum tentu pekerjaan semacam ini ada setiap hari.
Melewati sungai yang cukup jernih sebab berasal dari air yang mengalir dari hutan yang masih alami, si Haris berhenti dan berpisah dengan si pemilik kebun tempat dia bekerja sebelumnya.
Haris memutuskan untuk mandi terlebih dahulu agar badannya sudah bersih ketika pulang ke desa.
Selesai mandi dan ketika bersiap hendak pulang dia merasakan sensasi aneh, ada kabut tipis yang datang menerpa wajahnya dengan hawa yang cukup dingin bersama dengan itu siluet cahaya juga terlihat mengambang dihadapannya
Bagaikan seekor lebah yang sedang menargetkan dan telah mengunci sasaran untuk menyuntikkan bisanya kewajah sang target, tidak lama sejak dia melihat cahaya tersebut, seperti kilat yang begitu cepat cahaya tersebut bergerak masuk kedalam kepalanya.
Untuk beberapa saat dia merasa pusing dan seperti ada aliran listrik dengan tekanan yang ringan mengitari tubuhnya.
Dunia saat ini seolah berputar untuk sesaat dalam pandangannya, belum hilang rasa pusing yang dia rasakan, tiba tiba terdengar suara nyaring telinganya.
Ting.... memindai
..... Proses berjalan
.... proses penyatuan 10.%......25%.......50%....
... ting 100%
Ting... proses selesai
Si Haris bingung dengan suara suara aneh di telinganya tersebut.
[Sistem]
Selamat tuan! Anda terpilih untuk menjadi tuan bagi warisan ini
Haris melihat ke kiri dan ke kanan mencari asal suara tersebut, tetapi sama sekali dia tidak menemukan siapapun keberadaan orang lain kecuali hanya ada dirinya sendiri.
Tidak lama seolah ada yang menghalangi pandangan matanya, muncul semacam layar virtual dalam pandangan nya
[Sistem]
"Maaf tuan kalau saya mengejutkan anda.
Perkenalkan saya adalah sistem yang akan menjadi pelayan anda kedepan nya tuan !
Saya sudah berada dan menyatu dalam diri tuan."
"A.. apa ?"
"Si.. sistem ?"
"Tu... tuan ?"
ucapnya bingung
[Sistem]
"Benar tuan!
Saya adalah 'warisan langit, yang akan menjadi pelayan tuan kedepannya.
Saya akan membantu dan memudahkan urusan tuan kedepan nya."
Haris masih bingung dengan semua yang menimpanya saat ini.
[Sistem]
" Tenang saja tuan, anda akan faham seiring waktu nantinya, yang jelas saya bukan hantu "
"Benarkah ?"
'Kau tidak akan mencelakakan aku bukan ?
Aku masih punya istri dan anak yang masih kecil, yang harus kunafkahi."
[Sistem]
"Tidak tuan.
Percayalah saya akan menjadi teman dan pelayan tuan kedepan nya "
Dengan perasaan yang masih diliputi tanda tanya, Haris langsung meneruskan tujuannya berjalan untuk pulang menuju desa
"Syukurlah kalau memang begitu, oh ya kamu bisa apa saja sistem.?"
[Sistem]
"Banyak hal tuan!
Semua hal selain yang saya tidak bisa, maka bisa saya lakukan tuan"
Jawab sistem tersebut
"Tentu saja. Semua hal selain yang kamu tidak bisa, pasti bisa kamu lakukan, tapi apa contohnya."
Bagaimana sih?
Ucap Haris dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
[Sistem]
"Tergantung tingkatan sistem tuan. Semakin tinggi tingkatan sistem maka akan semakin banyak hal yang bisa sistem lakukan untuk tuan!
Tapi yang jelas, untuk saat ini sistem masih berada pada level sistem kekayaan dan belum bisa mengaktifkan sistem kekuatan dan pengobatan serta tipe sistem lainnya tuan."
"Oh begitu ya?
Lalu untuk saat ini, apa yang bisa engkau lakukan sistem ?"
Tanya Haris berikutnya.
[Sistem]
"Saat ini saya hanya bisa melakukan beberapa hal tuan, seperti bisa membantu tuan untuk mendapatkan dana segar berupa uang tunai tuan.
Uang itu nantinya akan tidak terbatas jumlahnya, seiring meningkatnya level sistem tuan.
Artinya, dengan keberadaan sistem bersama tuan, saat ini tuan adalah sultan atau raja yang baru dengan kekayaan yang melimpah tuan."
"Ah... kamu jangan menggoda sayalah sistem"
Ucap Haris dengan tertawa geli, menanggapi apa yang ia dengar barusan.
[Sistem]
"Apa yang bisa saya lakukan untuk meyakinkan tuan.?"
"Apakah engkau bisa memberikanku uang saat ini 500 ribu sistem?"
Haris berucap dengan harap harap cemas, menguji kebenaran ucapan sistem yang dimilikinya.
[Sistem]
"Baiklah tunggu sebentar tuan
sedang memproses....
Tunggu sebentar ya tuan."
Tidak lama setelah itu.
[Sistem]
"Ding....!
Uang sejumlah 500 ribu itupun tiba tiba muncul dari wadah penyimpanan sistem, yang kemudian dipindahkan ke kantong si Haris.
[Sistem]
"Silahkan anda ambil uangnya, di kantong anda tuan."
"Wah iya beneran ada, hebat kamu ya sistem"
Tanpa sadar Haris lalu tersungkur sujud, dengan rasa bahagia yang tak bisa dilukiskan.
Uang itu begitu banyak baginya, sungguh jumlah yang sangat begitu sulit, untuk bisa dia dapatkan sebelumnya.
[Sistem]
"Ya..! Itu belum seberapa tuan.
Sudah saya sebutkan kekayaan anda saat ini tidak terbatas tuan, uang anda tidak berseri.
Semua uang anda tersimpan di BANK penyimpanan dalam sistem tuan"
Mendengar penuturan sistem tersebut, tiba tiba saja dunia ini terasa begitu indah cerah dan penuh warna, dalam pandangan pria yang sebelumnya cukup malang ini.
Dia merasa sudah menjadi sosok yang berbeda dan menjadi orang kaya baru di desanya, yang tentunya belum banyak orang yang tahu, tentang keadannya.
Langkahnya begitu ringan jalan menanjak dan menurun, sudah terasa seolah datar saja semua baginya.
Dengan senang hati dia melangkah pulang, seolah beban berat di kepala dan pundaknya selama ini, telah hilang musnah dalam ketiadaan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Bakulgeblek
hasikkkk...
bener tuh, datengnya jgn cepet2...
biar bisa tau mana kawan, mana lawan.
2024-10-03
2
kabayan
Katanya mantan guru honorer tp kok bloon
2024-09-30
0
Gatot Suharyono
MC goblog. . . . kok cuma minta 500 ribu rupiah saja !?
2023-09-06
4