Sesampainya di rumah yang saat itu sudah tiba waktu Maghrib dia mendapati rumahnya dalam keadaan gelap tanpa penerangan, seperti yang tampak sedari tadi dari kejauhan.
"Wah kenapa rumahku tampak gelap sekali, apa listrik sedang ada pemadaman bergilir yah? tapi kok lampu tetangga semuanya hidup? apa bolanya yang putus? hatinya terus dihinggapi dengan berbagai pertanyaan.
Setelah masuk kerumahnya dengan mengucap salam dia dapati istrinya dalam keadan lesu dan tampak kesedihan begitu menghiasi wajahnya.
"Kenapa semuanya dibiarkan gelap dek, apa bola lampu kita putus?"
Ucap Haris memulai pembicaraan,
" Iya bang aku juga tadinya bertanya tanya kenapa gelap, apa bolanya putus, ternyata listrik ke rumah kita yang di putus sebab sudah masuk bulan ketiga belum di bayar bang "
Jawab istrinya dengan nada yang sangat rendah sekali hampir tidak terdengar seolah takut ucapannya bisa di dengar oleh orang lain
Yah dengan keadaan keuangannya yang begitu terseok seok sebelumnya dia belum bisa menyisihkan uang untuk membayar tagihan listrik 3 bulan belakangan ini.
Sebenarnya jumlahnya tidak banyak hanya saja sudah beberapa bulan ini masuk musim penghujan, pohon karet tidak bisa disadap untuk mengambil getahnya, kerja upahanpun sedang tidak ada sebab belum musim turun kesawah, sedangkan panggilan untuk bekerja upahan lain juga sedang kosong, karena ekonomi juga sedang lesu, maka itulah yang menyebabkan mereka sampai di titik tersebut.
"Ya sudah abang beli minyak tanah sebentar ke warung!, malam ini kita pakai lampu teplok saja ya dek. "
Bujuk Haris pada sang istri tercinta.
Abang ada uang bang?"
Tanya istrinya.
" Iya ada dek, kebetulan tadi pemilik kebun langsung memberi upahnya, ngak bagus menahan hasil keringat orang katanya.
Oh ya dek apalagi yang mau di beli, adek mau dbelikan apa ?"
Ucapnya sambil mengelus wajah sendu istrinya. Dia sangat merasa sedih untuk semua ketidak berdayaannya selama ini, sehingga membawa istrinya ke dalam pusaran penderitaan hidup yang menimpa mereka selama ini.
Orang orang begitu rendah memandang mereka, karena kemiskinan yang mereka alami, tidak terkecuali perlakuan begitu juga datang dari keluarga sendiri.
"Belikan gorengan aja bang buat tambahan lauk kita."
"Oh.. ya udah di tunggu ya ratuku sayang."
Bisik Haris kepada istrinya, istrinyapun kembali ceria seolah dia tidak pernah ditimpa kesedihan sebelumnya.
Akhirnya mereka menyelesaikan kegiatan makannya malam itu.
Lalu si istripun menceritakan semua hal yang terjadi sepanjang hari itu, bahwa si pemilik rumah telah menyuruh mereka untuk mengosongkan rumah, di karenakan belum membayar sewa untuk beberapa bulan ini.
Sebenarnya pemilik rumah ini masih terbilang kerabat jauh mereka dan dahulupun Dia yang mengajak keluarga susah ini untuk tinggal di rumahnya saja, sehingga akhirnya mereka menempati separuh dapur yang sengaja disekat tengahnya.
Jadi sebenarnya rumah yang mereka tempati terbilang sangat kecil, hanya seperti sebuah kamar ukuran kecil dan sekatnyapun cuma lemari kepunyaan si pemilik rumah tersebut.
"Jadi kita harus pindah katanya dek ?"
" Iya bang..! jangan lama lama lagi katanya, jangan sampai lewat tiga hari ini, sebab sudah ada yang mau menempati rumah ini dan sudah di panjar katanya ".
"Berarti walaupun kita punya uang untuk bayar sewanya, tetap saja tidak bisa disini lagi dek?"
"Kalau dari ceritanya tadi pagi setelah abang pergi ke kebun, memang ngak bisa lagi bang, yang mau menempati rumah ini juga masih anak dari saudaranya katanya tadi".
Setelah terdiam sejenak, istrinya melanjutkan "Jadi bagaimana kita kedepannya bang ?".
"Kamu jangan khawatir besok abang cari rumah tempat tinggal kita yang baru ?"
ucap si suami menenangkan hati istrinya
"Tapi apa kita punya uang bang ? terlebih lagi kalau mau meminjampun, orang seperti kita inikan susah mendapatkan pinjaman.
Orang orang di zaman ini malah lebih sering meminjamkan kepada mereka yang berduit dan kaya, sebab niatnya bukan untuk membantu , tetapi untuk mendapatkan keuntungan di masa depan, bila bisa menjalin hubungan pada orang kaya".
"Sudah kamu tenang saja dek,abang ada solusinya kok"
Haris membelai wajah istrinya yang begitu dia sayangi tersebut, si istripun merasa hangat dan damai dia sangat yakin dengan suaminya yang bila berkata demikian, pasti memang telah ada solusinya.
Keduanya memeluk putri kecil mereka yang berada diantara mereka berdua, keluarga kecil itupun larut dalam tidur malam mereka yang nyenyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Bakulgeblek
syahdu bgt thor...
syukur itu semakin besar dg effort yg kecil ketika kondisi sedang berada ndlosor dibawah... 👍👍👍👍
2024-10-03
0
Gatot Suharyono
ini namanya. . . . MC menyiksa anak & isteri. . . . bukan lugu !
2023-09-06
2
🌟Sugali🌟
susah cari istri seperti ini karena bisa terima saat susah maupun senang 👍👍
2023-08-11
2