Menjadi pusat perhatian

Viera membuka matanya, kepalanya langsung terasa pusing, ia memegangi kepalanya yang terasa sakit, Viera merasakan tubuhnya yang remuk karena habis terjatuh dari ketinggian.

"Di mana aku ini?"

Viera melihat sekelilingnya yang penuh dengan pepohonan dan tanaman-tanaman liar.

"Hutan, kenapa aku bisa ada di dalam hutan?" kaget Viera saat bangun-bangun berada di dalam hutan sendirian.

Viera mencoba-coba mengingat-ingat kejadian yang sudah menimpanya sehingga dia bisa berada di dalam hutan.

"Tadi malam aku lihat pangeran William berubah menjadi genderuwo, kenapa aku bisa tidak menyadari kalau dia makhluk halus!" Viera kesal karena tertipu dengan segalanya.

"Aaaah aku gak mau masuk ke sana lagi, aku tidak mau ketemu sama dia, aku harus pergi dari sini, aku tidak mau dia bawa aku ke sana lagi"

Viera bangkit dari duduk, ia berjalan mencari jalan keluar dari dalam hutan ini, Viera sudah tidak merasakan takut yang berlebihan seperti kemarin malam karena saat ini matahari tengah menyinari bumi dan kegelapan menyingkir.

Viera terus berjalan keluar dari dalam hutan ini."Kenapa aku bisa tidak sadar kalau dia bukan manusia, kenapa aku malah mengiyakan keinginannya yang ingin nikahin aku, seandainya aku sadar kalau dia bukan manusia, aku tidak akan mungkin mau hidup bersamanya, terus kenapa dia gak jujur pada ku, seharusnya dia bilang kalau dia bukan manusia, biar aku tidak hancur seperti ini"

Viera menyesali semuanya, ia benar-benar merasa hancur saat tau kalau dirinya telah menjadi istri dari seorang pangeran hantu.

"Aku harus terlepas dari dia, aku tidak mau dia bawa aku ke istana itu lagi, aku masih mau hidup, aku tidak mau mati"

"Sekarang aku harus cepat-cepat pergi dari sini, aku tidak mau pangeran William datang buat jemput aku untuk kembali ke istana lagi"

Viera mempercepat langkahnya, ia tidak peduli lagi pada kerajaan itu, yang terpenting sekarang ia keluar dari dalam hutan.

Tiba-tiba langkah Viera terhenti."Bagaimana kalau pangeran William datang ke desa ku untuk jemput aku, aku tidak mau di bawa lagi ke sana, aku tidak ingin tinggal seatap sama hantu"

"Apa yang harus aku lakukan agar dia tidak ganggu aku lagi, aku kan sudah menikah dengannya, dia juga sudah mengambil mahkota ku, apakah setelah aku pergi dari sana dia akan melepaskan ku?"

"Dia pasti akan melepaskan ku, tidak mungkin dia ngejar ku sampai ke alam manusia, aku tidak perlu khawatir lagi dia akan membawa ku ke tempat itu lagi"

Viera membuang pikiran kotor itu, ia kembali berjalan dan terus menyakini dirinya kalau pangeran William tidak akan pernah datang lagi ke hidupnya.

Viera terus berjalan mencari jalan keluar dari dalam hutan ini, tanpa Viera sadari ada seorang makhluk halus yang mengikutinya dari belakang, tubuhnya transparan sehingga Viera tidak menyadari keberadaannya.

Makhluk halus itu terus mengikuti Viera, ia tidak akan membiarkan Viera hilang dari pantauannya.

Viera menghentikan langkahnya, ia menghadap sekelilingnya.

"Gak ada apapun, kenapa aku ngerasa kayak ada orang yang ngikutin aku?"

"Apa ini semua cuman perasaan aku saja"

Viera terus mencari siapa yang telah mengikutinya, namun hasilnya nihil.

"Ini kayaknya benaran cuman perasaan aku saja, lebih baik aku terus jalan, aku ingin keluar dari sini secepatnya, aku ingin pulang, aku tidak mau berlama-lama di sini"

Viera mempercepat langkahnya, ia tidak peduli lagi siapa yang mengikutinya, walaupun ia masih merasakan ada seseorang yang mengikutinya dari belakang, tapi anehnya ia tidak bisa melihatnya.

Hati Viera terasa lega saat sudah keluar dari dalam hutan seram itu.

"Huft akhirnya setelah sekian lama aku bisa keluar juga dari dalam hutan ini"

"Aku harus cepat-cepat pulang ke rumah, bapak sama ibu pasti sudah nungguin aku di rumah"

Dengan semangat Viera berlari untuk pulang ke rumah, ia sudah tidak sabar bertemu dengan orang tuanya yang sudah sangat ia rindukan, padahal ia merasa baru beberapa hari dia dan orang tuanya tidak berjumpa, tapi rasa rindunya seperti orang yang sudah lama tidak bertemu.

Brukk

Viera tak sengaja menabrak orang saat hendak keluar dari dalam perkebunan durian.

"Aduh, bisa gak sih kamu gak usah pake halangin jalan aku segala, aku ini lagi buru-buru, masa kamu gak bisa liat!" omel Viera pada orang yang sudah berdiri menghalangi jalannya.

"Maaf, aku gak sengaja" jawab Munaroh dengan suaranya yang agak berat, wajahnya pucat seperti tidak teraliri darah.

"Mun kok wajah kamu pucat, kamu sakit?" Viera menyadari adanya keanehan dari diri temannya yang satu frekuensi dengannya.

"Enggak, aku gak sakit, aku baik-baik saja" Munaroh tersenyum, namun senyuman itu seperti senyuman orang yang sedang menahan tangisnya.

"Oh ya udah kalau begitu, aku pulang duluan ya"

"Iya sana, kamu jaga diri baik-baik, jangan sampai kamu terluka"

"Iya, udah aku pulang dulu" Viera berlari meninggalkan Munaroh yang masih diam di tempat.

Viera terus berlari pulang menuju rumahnya, sepanjang perjalanan orang-orang pada melihatnya, ia merasa risih saat orang-orang menatapnya seperti itu.

"Kenapa semua orang lihatin aku kayak gitu, apa yang salah dari aku" batin Viera yang merasa tidak nyaman di perhatikan seperti itu sama orang-orang.

"Aku harus cepat-cepat pulang, aku ingin ketemu sama bapak dan ibu" batin Viera lalu kembali berlari pulang ke rumahnya.

Viera tidak mempedulikan banyaknya orang yang menatapnya sambil berbisik-bisik, ia merasa kalau ada sesuatu yang terjadi sehingga orang-orang bersikap seperti itu padanya.

Kala keluar dari perkebunan juragan Doni, Viera terus berlari menuju rumahnya yang sudah tak seberapa lagi itu.

Ketika sampai di sana ia melihat ke arah bapak dan ibunya yang tengah berada di teras rumah.

"Bapak ibu" panggil Viera dengan berteriak.

Mereka berdua langsung menatap ke arah Viera dengan terkejut sekaligus senang.

"Viera" panggil mereka.

Viera berlari mendekati bapak dan ibunya dengan gembira.

Viera memeluk keduanya, ia benar-benar merindukan orang tuanya.

"Viera kamu dari mana saja nak, kenapa kamu gak pulang-pulang, apa yang terjadi sama kamu" khawatir Romlah.

"Viera baik-baik saja bu, Viera gak kenapa-napa, ibu jangan khawatir sama Viera"

"Bagaimana ibu gak khawatir, sudah 1 bulan kamu menghilang, kamu dari mana saja selama ini, kamu pergi sama siapa, kenapa sampai gak pulang-pulang, ibu sama bapak sudah nyariin kamu kemana-mana, tapi kamu malah gak ketemu!" Romlah menangisi Viera, ia benar-benar bersyukur Viera pulang kembali setelah satu bulan menghilang.

Terpopuler

Comments

Rayya Kit

Rayya Kit

lebih semangat lagi thour

2023-03-22

2

Anisha Andriyana Bahri

Anisha Andriyana Bahri

si viera msa segtu g tau apa" minimal berdoa atau apa gtu. kok kyk yg g tau soal agama. duh maaf thor trbwa suasana alur ceritanya🤭

2023-03-22

2

lihat semua
Episodes
1 Ke ladang juragan Doni
2 Ketidaksopanan juragan Doni
3 Di terima kerja
4 Di patuk ular
5 Munculnya genderuwo di kamar Viera
6 Menemaninya tidur
7 Penampakan genderuwo di dalam kamar
8 Patah hati
9 Kehancuran Munaroh
10 Terjebak di dalam hutan
11 Istana di tengah hutan
12 Pergi dari istana
13 Pernikahan dadakan
14 Resmi menikah dengan pangeran William
15 Mencoba mengusirnya
16 Penyesalan yang mendalam
17 Menjadi pusat perhatian
18 Di hamili genderuwo
19 Panik
20 Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21 Mencari Munaroh
22 Penemuan mayat yang sudah membusuk
23 Kepergian Munaroh
24 Kuntilanak penunggu pohon
25 Akan berusaha untuk menjaga diri
26 Garis 2
27 Asap hitam misterius
28 Terguncang
29 Kemarahan pangeran William
30 Dendam yang berkobar
31 Mencari bukti
32 Datang ke ladang malam-malam
33 Tertangkap basah
34 Berkerja sama
35 Mencari kunci lemari hitam misterius
36 Bertemu dengan kuntilanak
37 Takut kehilangan dia
38 Kotak misterius
39 Isi kotak misterius
40 Mencari rahasia terbesarnya
41 Orang-orang suruhan juragan Doni
42 Bahaya mengancam
43 Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44 Dendam yang berkobar
45 Penemuan kalung misterius
46 Bukti yang tertinggal
47 Bahaya semakin mengintai
48 Markas besar geng monster
49 Fakta tentang geng monster
50 Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51 Baru permulaan
52 Pulang secara dadakan
53 Kedatangan ratu kegelapan
54 Melihatnya kembali
55 Berita orang hilang
56 Pencarian pak Mamad
57 Mulai ketakutan
58 Akan membinasakannya
59 Terbongkarnya penyamaran
60 Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61 Tunggu pembalasan ku
62 Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63 Bau amis darah
64 Surat ancaman
65 Kedatangan pria bertubuh kekar
66 Di panggil ke kantor
67 Ketahuan membeli susu hamil
68 Akan memanfaatkan keadaan
69 Kegelisahan Viera
70 Selamatkan diri mu
71 Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72 Gosib yang menyakitkan
73 Mencari jasad korban yang tersisa
74 Masih tetap mengabaikannya
75 Merasa bersalah
76 Ingatan masa lalu
77 Perubahan kecil dari diri pak Anton
78 Curiga pada lemari hitam
79 Bukti yang tersembunyi
80 Informasi dari ustadz Hafidz
81 Akhir perjuangan
82 Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83 Perjalanan yang telah usai
84 Pergi untuk selamanya
85 Pergi meninggalkan desa anggrek
86 Merindukan kehadirannya
87 Memulai kehidupan baru
88 Menemaninya semalaman
89 Kontraksi
90 Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91 Berita buruk
92 Akhir hidup Viera
93 Akan membesarkannya
94 Mata batin Alica (season 2)
95 12 tahun kemudian
96 Tatapan maut Bu Mesi
97 Bruukkkk
98 Dia bernama Anna
99 Berterus terang
100 Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101 Kejanggalan Nofan
102 Misteri wanita pucat pasi
103 Ragu untuk mempercayainya
104 Penemuan benda misterius
105 Tak bisa di ajak kompromi
106 Sedikit merasa aneh
107 Dering telpon di tengah malam
108 Pergi ke desa Anna
109 Fakta baru yang begitu mengejutkan
110 Jalanan aneh
111 Nenek-nenek misterius
112 Desa di tengah hutan
113 Keanehan di desa nenek
114 Sikap buruk Bilqis
115 Hajatan di tengah gelapnya malam
116 Kabur dari desa gaib
117 Senasib seperjuangan
118 Penampakan di tengah jalanan sepi
119 Tak dapat di ajak kompromi
120 Hantu keras kepala
121 Keegoisan hantu korban tabrak lari
122 Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123 Isu yang berkembang di sekolahan
124 Kemarahan Nofan
125 Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126 Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127 Membuat mengaku
128 Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129 Camping dadakan
130 Informasi miring prihal hutan Pinus
131 Pengelihatan menyeramkan Alica
132 Misteri gadis pucat pasi
133 Misteri penemuan mayat di air terjun
134 Dugaan misteri kematian gadis pucat
135 Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136 Jurit malam
137 Pemenang lomba
138 Misteri penampakan di layar hp Alica
139 Di datangi gadis misterius
140 Mencari gadis pucat
141 Mencari Alica
142 Tak butuh bantuan mu lagi
143 Siap mencekiknya
144 Risau sendiri
145 Di hampiri sosok anak kecil misterius
146 Gagalnya acara
147 Terjaga di tengah malam
148 Pemintaan yang tak patut di turuti
149 Senyum penuh kemenangan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Ke ladang juragan Doni
2
Ketidaksopanan juragan Doni
3
Di terima kerja
4
Di patuk ular
5
Munculnya genderuwo di kamar Viera
6
Menemaninya tidur
7
Penampakan genderuwo di dalam kamar
8
Patah hati
9
Kehancuran Munaroh
10
Terjebak di dalam hutan
11
Istana di tengah hutan
12
Pergi dari istana
13
Pernikahan dadakan
14
Resmi menikah dengan pangeran William
15
Mencoba mengusirnya
16
Penyesalan yang mendalam
17
Menjadi pusat perhatian
18
Di hamili genderuwo
19
Panik
20
Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21
Mencari Munaroh
22
Penemuan mayat yang sudah membusuk
23
Kepergian Munaroh
24
Kuntilanak penunggu pohon
25
Akan berusaha untuk menjaga diri
26
Garis 2
27
Asap hitam misterius
28
Terguncang
29
Kemarahan pangeran William
30
Dendam yang berkobar
31
Mencari bukti
32
Datang ke ladang malam-malam
33
Tertangkap basah
34
Berkerja sama
35
Mencari kunci lemari hitam misterius
36
Bertemu dengan kuntilanak
37
Takut kehilangan dia
38
Kotak misterius
39
Isi kotak misterius
40
Mencari rahasia terbesarnya
41
Orang-orang suruhan juragan Doni
42
Bahaya mengancam
43
Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44
Dendam yang berkobar
45
Penemuan kalung misterius
46
Bukti yang tertinggal
47
Bahaya semakin mengintai
48
Markas besar geng monster
49
Fakta tentang geng monster
50
Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51
Baru permulaan
52
Pulang secara dadakan
53
Kedatangan ratu kegelapan
54
Melihatnya kembali
55
Berita orang hilang
56
Pencarian pak Mamad
57
Mulai ketakutan
58
Akan membinasakannya
59
Terbongkarnya penyamaran
60
Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61
Tunggu pembalasan ku
62
Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63
Bau amis darah
64
Surat ancaman
65
Kedatangan pria bertubuh kekar
66
Di panggil ke kantor
67
Ketahuan membeli susu hamil
68
Akan memanfaatkan keadaan
69
Kegelisahan Viera
70
Selamatkan diri mu
71
Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72
Gosib yang menyakitkan
73
Mencari jasad korban yang tersisa
74
Masih tetap mengabaikannya
75
Merasa bersalah
76
Ingatan masa lalu
77
Perubahan kecil dari diri pak Anton
78
Curiga pada lemari hitam
79
Bukti yang tersembunyi
80
Informasi dari ustadz Hafidz
81
Akhir perjuangan
82
Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83
Perjalanan yang telah usai
84
Pergi untuk selamanya
85
Pergi meninggalkan desa anggrek
86
Merindukan kehadirannya
87
Memulai kehidupan baru
88
Menemaninya semalaman
89
Kontraksi
90
Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91
Berita buruk
92
Akhir hidup Viera
93
Akan membesarkannya
94
Mata batin Alica (season 2)
95
12 tahun kemudian
96
Tatapan maut Bu Mesi
97
Bruukkkk
98
Dia bernama Anna
99
Berterus terang
100
Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101
Kejanggalan Nofan
102
Misteri wanita pucat pasi
103
Ragu untuk mempercayainya
104
Penemuan benda misterius
105
Tak bisa di ajak kompromi
106
Sedikit merasa aneh
107
Dering telpon di tengah malam
108
Pergi ke desa Anna
109
Fakta baru yang begitu mengejutkan
110
Jalanan aneh
111
Nenek-nenek misterius
112
Desa di tengah hutan
113
Keanehan di desa nenek
114
Sikap buruk Bilqis
115
Hajatan di tengah gelapnya malam
116
Kabur dari desa gaib
117
Senasib seperjuangan
118
Penampakan di tengah jalanan sepi
119
Tak dapat di ajak kompromi
120
Hantu keras kepala
121
Keegoisan hantu korban tabrak lari
122
Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123
Isu yang berkembang di sekolahan
124
Kemarahan Nofan
125
Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126
Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127
Membuat mengaku
128
Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129
Camping dadakan
130
Informasi miring prihal hutan Pinus
131
Pengelihatan menyeramkan Alica
132
Misteri gadis pucat pasi
133
Misteri penemuan mayat di air terjun
134
Dugaan misteri kematian gadis pucat
135
Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136
Jurit malam
137
Pemenang lomba
138
Misteri penampakan di layar hp Alica
139
Di datangi gadis misterius
140
Mencari gadis pucat
141
Mencari Alica
142
Tak butuh bantuan mu lagi
143
Siap mencekiknya
144
Risau sendiri
145
Di hampiri sosok anak kecil misterius
146
Gagalnya acara
147
Terjaga di tengah malam
148
Pemintaan yang tak patut di turuti
149
Senyum penuh kemenangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!