Pernikahan dadakan

Viera membuka matanya, ia langsung memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat di jatuhi ranting kayu.

Sesaat Viera terdiam, ia melihat penjuru ruangan yang sangat asing di matanya.

"Ini di mana, kenapa aku berada di sini?" heran Viera kala bangun dari tidur ia berada di tempat yang berbeda, bukan hutan seram tadi yang terdapat genderuwo mengerikan.

"Kamu di kamar ku, kamu tidak usah takut lagi, tidak akan ada yang mengganggu mu"

Viera menangkap pangeran yang tengah duduk di kursi dengan wajah dinginnya.

"Kamu, kenapa kamu bawa aku ke sini lagi!"

Pangeran langsung tersenyum mengejek."Sudah ku bilang, kamu tidak akan bisa pergi dari sini, kamu jangan ngeyel, di luaran sana itu bahaya, kamu jangan ke sana, lebih baik kamu di sini saja, istana ini aman untuk mu"

"Tidak, aku tidak mau di sini, di sini bukan tempat ku, aku ingin pergi dari sini, tolong bawa aku pulang ke desa ku, aku gak mau di sini lagi!"

Pangeran bangkit dari duduk dan mendekati Viera.

"Nona di sini aman, dari pada desa mu tempat ini jauh lebih aman, kamu tidak akan dalam bahaya kalau ada di sini" dengan lemah lembut pangeran mengatakan itu semua.

Sedikit hati Viera tersentuh dengan kelembutannya, namun Viera masih tidak mau menunjukkannya, ia masih berusaha untuk tetap dengan pendiriannya.

"Nona di luar sana itu berbahaya, percaya saja pada ku, di sini itu aman, aku akan menjaga mu, aku tidak akan membiarkan mu terluka, aku janji"

Viera masih ragu, ia masih tidak mau tinggal di dalam istana ini walaupun janji pangeran begitu menyakinkan.

"Tapi aku tidak mau menikah dengan mu" lirih Viera dengan menatap ke arah lain.

Ekspresi wajah pangeran langsung berubah, ia kecewa dengan jawaban Viera.

"Apa yang membuat mu tidak mau menikah dengan ku, adakah yang salah dari ku sehingga kamu segitunya tidak mau dengan ku"

"Kamu tidak salah apapun, hanya saja aku tidak punya rasa untuk mu"

"Rasa itu bisa tumbuh dengan seiring berjalannya waktu, kamu hanya tinggal hidup bersama ku di sini, aku jamin kamu bahagia, kamu akan menjadi ratu yang akan aku puja, tidak akan aku biarkan kamu sengsara walau sedikitpun"

Viera diam, ia menatap ke arah lain, ia tidak mau melihat wajah pangeran karena akan membuatnya terhipnotis.

"Aku mau aja nikah sama kamu, tapi bagaimana dengan bapak dan ibu ku yang ada di desa, mereka tidak ada di sini, aku tidak mungkin menikah tanpa restu dari mereka"

"Mereka ada di depan, mereka sudah ada di sini, kamu tidak perlu khawatir lagi mereka tidak hadir di pernikahan mu"

Viera terkejut bukan main."Ibu sama bapak ada di depan?"

"Iya, mereka ada di depan, pakailah ini, upacara pernikahan kita akan di mulai beberapa jam lagi" pangeran memberikan kebaya putih lengkap dengan kain jarit pada Viera.

"Kamu serius mau nikahin aku malam ini juga?" Viera masih tidak percaya ia akan menikah malam ini juga.

"Serius, aku tidak bohong, kita akan nikah malam ini juga, sekarang kamu siap-siap karena di depan ada orang tua kamu, kamu mau kan ketemu sama mereka?"

Viera mengangguk cepat."Iya aku mau ketemu sama mereka, kamu keluar sana, aku mau siap-siap"

Viera mendorong tubuh pangeran untuk membawanya keluar dari dalam kamar ini, pangeran menurut, ia keluar dan membiarkan Viera bersiap-siap.

Viera dengan senang mengenakan pakaian yang sudah di berikan oleh pangeran, ia sudah tidak sabar berjumpa dengan bapak dan ibunya, walaupun baru beberapa jam Viera tak bertatap muka dengan bapak dan ibunya, entah kenapa Viera merasakan rindu yang mendalam seperti orang yang tidak berjumpa berpuluh-puluh tahun lamanya.

Setelah Viera mengenakan pakaian itu, Viera menatap dirinya di cermin.

Krieet

Tiba-tiba pintu terbuka dengan lebarnya, Viera menatap siapa yang masuk ke dalam kamar itu.

"Siapa kalian?"

"Kami adalah perias istana yang sudah di perintahkan oleh raja untuk merias tuan putri" kedua perias itu menundukkan tubuhnya untuk menghormati Viera.

Viera mengerutkan alis saat mereka menghormatinya sampai seperti itu.

"Kenapa makin lama aku makin berubah menjadi tuan putri sungguhan, masa iya ada putri dadakan kayak aku, terus istana ini kenapa bisa ada, padahal sebelumnya gak ada dongeng atau berita apapun tentang istana di tengah hutan yang ada di desa ku" batin Viera yang merasa kalau semua yang terjadi padanya saat ini ngawur.

"Kami mohon izin untuk merias tuan putri"

"Silahkan"

Kedua perias itu mulai merias wajah Viera dengan secantik mungkin, Viera hanya diam, ia masih tidak menyangka ini semua akan terjadi padanya.

Viera terus memikirkan perihal keanehan yang ia alami saat ini.

"Apa benar ada kerajaan di dalam hutan angker itu hanya saja orang-orang pada gak tau, tapi itu gak masuk akal namun mengapa benar-benar terjadi, apa ini semua sekedar mimpi?" batin Viera yang masih meragukan segalanya.

Viera mencubit tangannya untuk memastikan apakah saat ini ia berada di dalam mimpi atau bukan.

"Sakit, jadi apa yang aku alami saat ini bukan mimpi, tapi masa iya aku akan nikah sama seorang pangeran di istana?" batin Viera.

"Dulu aku memang ingin menikah dengan seorang pangeran, tapi kenapa sekarang aku malah terjebak di dalam istana yang megah dan mewah ini" batin Viera yang masih heran.

"Apa sudah selesai?" lamunan Viera menjadi buyar saat mendengar suara pangeran.

Mereka bertiga menoleh ke arah pangeran.

"Sudah pangeran, tuan putri sudah selesai di rias" jawab perias itu dengan hormat.

Pangeran menatap wajah Viera dengan takjub, ia menyunggingkan sedikit senyuman di wajahnya saat menatap wajah Viera yang cantik bagaikan bidadari.

"Ayo keluar, semua orang sedang menunggu kita"

Viera mengangguk, ia keluar bersama pangeran.

Kedua calon mempelai pria dan wanita itu berjalan bersama, semua orang yang ada di kerjaan itu berdiri saat mereka akan melintas.

Viera terus menundukkan pandangannya, ia masih malu di hormati hingga seperti itu oleh penghuni istana ini.

Pangeran membawa Viera ke tempat yang sudah di siapkan, Viera duduk di samping pangeran.

Banyak sekali pangeran dan putri yang hadir di acara pernikahan mereka berdua yang di langsungkan secara dadakan itu.

Viera menatap ke arah kedua orang tuanya yang wajahnya pucat, mereka juga tiba-tiba menjadi pendiam, tidak menanyakan ini itu terkait pernikahannya dengan pangeran William.

Viera tidak menyadari adanya keanehan di sana, ia hanya diam dengan terus gemetaran karena hari ini ia akan menikah dengan seseorang yang tidak ia kenali sebelumnya.

Episodes
1 Ke ladang juragan Doni
2 Ketidaksopanan juragan Doni
3 Di terima kerja
4 Di patuk ular
5 Munculnya genderuwo di kamar Viera
6 Menemaninya tidur
7 Penampakan genderuwo di dalam kamar
8 Patah hati
9 Kehancuran Munaroh
10 Terjebak di dalam hutan
11 Istana di tengah hutan
12 Pergi dari istana
13 Pernikahan dadakan
14 Resmi menikah dengan pangeran William
15 Mencoba mengusirnya
16 Penyesalan yang mendalam
17 Menjadi pusat perhatian
18 Di hamili genderuwo
19 Panik
20 Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21 Mencari Munaroh
22 Penemuan mayat yang sudah membusuk
23 Kepergian Munaroh
24 Kuntilanak penunggu pohon
25 Akan berusaha untuk menjaga diri
26 Garis 2
27 Asap hitam misterius
28 Terguncang
29 Kemarahan pangeran William
30 Dendam yang berkobar
31 Mencari bukti
32 Datang ke ladang malam-malam
33 Tertangkap basah
34 Berkerja sama
35 Mencari kunci lemari hitam misterius
36 Bertemu dengan kuntilanak
37 Takut kehilangan dia
38 Kotak misterius
39 Isi kotak misterius
40 Mencari rahasia terbesarnya
41 Orang-orang suruhan juragan Doni
42 Bahaya mengancam
43 Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44 Dendam yang berkobar
45 Penemuan kalung misterius
46 Bukti yang tertinggal
47 Bahaya semakin mengintai
48 Markas besar geng monster
49 Fakta tentang geng monster
50 Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51 Baru permulaan
52 Pulang secara dadakan
53 Kedatangan ratu kegelapan
54 Melihatnya kembali
55 Berita orang hilang
56 Pencarian pak Mamad
57 Mulai ketakutan
58 Akan membinasakannya
59 Terbongkarnya penyamaran
60 Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61 Tunggu pembalasan ku
62 Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63 Bau amis darah
64 Surat ancaman
65 Kedatangan pria bertubuh kekar
66 Di panggil ke kantor
67 Ketahuan membeli susu hamil
68 Akan memanfaatkan keadaan
69 Kegelisahan Viera
70 Selamatkan diri mu
71 Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72 Gosib yang menyakitkan
73 Mencari jasad korban yang tersisa
74 Masih tetap mengabaikannya
75 Merasa bersalah
76 Ingatan masa lalu
77 Perubahan kecil dari diri pak Anton
78 Curiga pada lemari hitam
79 Bukti yang tersembunyi
80 Informasi dari ustadz Hafidz
81 Akhir perjuangan
82 Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83 Perjalanan yang telah usai
84 Pergi untuk selamanya
85 Pergi meninggalkan desa anggrek
86 Merindukan kehadirannya
87 Memulai kehidupan baru
88 Menemaninya semalaman
89 Kontraksi
90 Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91 Berita buruk
92 Akhir hidup Viera
93 Akan membesarkannya
94 Mata batin Alica (season 2)
95 12 tahun kemudian
96 Tatapan maut Bu Mesi
97 Bruukkkk
98 Dia bernama Anna
99 Berterus terang
100 Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101 Kejanggalan Nofan
102 Misteri wanita pucat pasi
103 Ragu untuk mempercayainya
104 Penemuan benda misterius
105 Tak bisa di ajak kompromi
106 Sedikit merasa aneh
107 Dering telpon di tengah malam
108 Pergi ke desa Anna
109 Fakta baru yang begitu mengejutkan
110 Jalanan aneh
111 Nenek-nenek misterius
112 Desa di tengah hutan
113 Keanehan di desa nenek
114 Sikap buruk Bilqis
115 Hajatan di tengah gelapnya malam
116 Kabur dari desa gaib
117 Senasib seperjuangan
118 Penampakan di tengah jalanan sepi
119 Tak dapat di ajak kompromi
120 Hantu keras kepala
121 Keegoisan hantu korban tabrak lari
122 Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123 Isu yang berkembang di sekolahan
124 Kemarahan Nofan
125 Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126 Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127 Membuat mengaku
128 Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129 Camping dadakan
130 Informasi miring prihal hutan Pinus
131 Pengelihatan menyeramkan Alica
132 Misteri gadis pucat pasi
133 Misteri penemuan mayat di air terjun
134 Dugaan misteri kematian gadis pucat
135 Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136 Jurit malam
137 Pemenang lomba
138 Misteri penampakan di layar hp Alica
139 Di datangi gadis misterius
140 Mencari gadis pucat
141 Mencari Alica
142 Tak butuh bantuan mu lagi
143 Siap mencekiknya
144 Risau sendiri
145 Di hampiri sosok anak kecil misterius
146 Gagalnya acara
147 Terjaga di tengah malam
148 Pemintaan yang tak patut di turuti
149 Senyum penuh kemenangan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Ke ladang juragan Doni
2
Ketidaksopanan juragan Doni
3
Di terima kerja
4
Di patuk ular
5
Munculnya genderuwo di kamar Viera
6
Menemaninya tidur
7
Penampakan genderuwo di dalam kamar
8
Patah hati
9
Kehancuran Munaroh
10
Terjebak di dalam hutan
11
Istana di tengah hutan
12
Pergi dari istana
13
Pernikahan dadakan
14
Resmi menikah dengan pangeran William
15
Mencoba mengusirnya
16
Penyesalan yang mendalam
17
Menjadi pusat perhatian
18
Di hamili genderuwo
19
Panik
20
Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21
Mencari Munaroh
22
Penemuan mayat yang sudah membusuk
23
Kepergian Munaroh
24
Kuntilanak penunggu pohon
25
Akan berusaha untuk menjaga diri
26
Garis 2
27
Asap hitam misterius
28
Terguncang
29
Kemarahan pangeran William
30
Dendam yang berkobar
31
Mencari bukti
32
Datang ke ladang malam-malam
33
Tertangkap basah
34
Berkerja sama
35
Mencari kunci lemari hitam misterius
36
Bertemu dengan kuntilanak
37
Takut kehilangan dia
38
Kotak misterius
39
Isi kotak misterius
40
Mencari rahasia terbesarnya
41
Orang-orang suruhan juragan Doni
42
Bahaya mengancam
43
Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44
Dendam yang berkobar
45
Penemuan kalung misterius
46
Bukti yang tertinggal
47
Bahaya semakin mengintai
48
Markas besar geng monster
49
Fakta tentang geng monster
50
Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51
Baru permulaan
52
Pulang secara dadakan
53
Kedatangan ratu kegelapan
54
Melihatnya kembali
55
Berita orang hilang
56
Pencarian pak Mamad
57
Mulai ketakutan
58
Akan membinasakannya
59
Terbongkarnya penyamaran
60
Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61
Tunggu pembalasan ku
62
Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63
Bau amis darah
64
Surat ancaman
65
Kedatangan pria bertubuh kekar
66
Di panggil ke kantor
67
Ketahuan membeli susu hamil
68
Akan memanfaatkan keadaan
69
Kegelisahan Viera
70
Selamatkan diri mu
71
Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72
Gosib yang menyakitkan
73
Mencari jasad korban yang tersisa
74
Masih tetap mengabaikannya
75
Merasa bersalah
76
Ingatan masa lalu
77
Perubahan kecil dari diri pak Anton
78
Curiga pada lemari hitam
79
Bukti yang tersembunyi
80
Informasi dari ustadz Hafidz
81
Akhir perjuangan
82
Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83
Perjalanan yang telah usai
84
Pergi untuk selamanya
85
Pergi meninggalkan desa anggrek
86
Merindukan kehadirannya
87
Memulai kehidupan baru
88
Menemaninya semalaman
89
Kontraksi
90
Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91
Berita buruk
92
Akhir hidup Viera
93
Akan membesarkannya
94
Mata batin Alica (season 2)
95
12 tahun kemudian
96
Tatapan maut Bu Mesi
97
Bruukkkk
98
Dia bernama Anna
99
Berterus terang
100
Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101
Kejanggalan Nofan
102
Misteri wanita pucat pasi
103
Ragu untuk mempercayainya
104
Penemuan benda misterius
105
Tak bisa di ajak kompromi
106
Sedikit merasa aneh
107
Dering telpon di tengah malam
108
Pergi ke desa Anna
109
Fakta baru yang begitu mengejutkan
110
Jalanan aneh
111
Nenek-nenek misterius
112
Desa di tengah hutan
113
Keanehan di desa nenek
114
Sikap buruk Bilqis
115
Hajatan di tengah gelapnya malam
116
Kabur dari desa gaib
117
Senasib seperjuangan
118
Penampakan di tengah jalanan sepi
119
Tak dapat di ajak kompromi
120
Hantu keras kepala
121
Keegoisan hantu korban tabrak lari
122
Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123
Isu yang berkembang di sekolahan
124
Kemarahan Nofan
125
Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126
Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127
Membuat mengaku
128
Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129
Camping dadakan
130
Informasi miring prihal hutan Pinus
131
Pengelihatan menyeramkan Alica
132
Misteri gadis pucat pasi
133
Misteri penemuan mayat di air terjun
134
Dugaan misteri kematian gadis pucat
135
Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136
Jurit malam
137
Pemenang lomba
138
Misteri penampakan di layar hp Alica
139
Di datangi gadis misterius
140
Mencari gadis pucat
141
Mencari Alica
142
Tak butuh bantuan mu lagi
143
Siap mencekiknya
144
Risau sendiri
145
Di hampiri sosok anak kecil misterius
146
Gagalnya acara
147
Terjaga di tengah malam
148
Pemintaan yang tak patut di turuti
149
Senyum penuh kemenangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!