Di patuk ular

Setelah sore hari mereka berdua pulang ke rumah masing-masing, mereka berkerja dari pagi sampai sore, untuk sore sampai malam harinya akan ada pegawai lain yang bekerja di sana.

Dengan senang Viera dan Munaroh pulang dari sana, kerja di toko pak Jarwo adalah hal yang paling mudah dan menyenangkan bagi mereka.

"Gak nyangka kita akan di terima secepat ini, aku kira kita akan melakukan masa training yang lama untuk bisa di angkat sebagai karyawan" di luar dugaan Munaroh.

"Iya, aku juga tadi sempat berpikir seperti itu, tapi ternyata dugaan ku salah, kita malah langsung di terima tanpa di tes apapun, gajinya juga lumayan, memang gajinya gak gede-gede amat, tapi lumayan ketimbang nganggur"

"Kita patut bersyukur bisa di terima kerja sama pak Jarwo, aku kemarin-kemarin ini bingung mau kerja di mana, ibu sama bapak aku nyuruh aku kerja di ladangnya juragan Doni, tapi aku gak mau"

"Kenapa kamu gak mau kerja di sana?"

"Karena juragan Doni itu genit, mana mau aku kerja di sana, ogah aku ketemu tiap hari sama juragan mata keranjang itu!"

Viera tersenyum, ternyata bukan dia saja yang menilai juragan Doni seperti itu, tapi temannya juga.

"Aku juga gak mau kerja di sana, udah panas-panasan, gajinya memang lumayan sih, tapi aku lebih baik kerja di tempat lain aja, aku gak mau kerja di sana"

"Iya, bapak sama ibu aku sebenarnya ingin berhenti kerja, tapi kami mau makan apa kalau mereka berhenti kerja, terpaksa mereka kerja di sana meskipun mulai gak betah, aku juga nyari kerjaan selama ini susah banget, untung aja aku di terima kerja di tokonya pak Jarwo" senang Munaroh.

"Besok jam 7 kita berangkat ke tokonya pak Jarwo lagi, kamu jemput aku di rumah ya"

"Iya, aku akan jemput kamu, tapi ingat kamu jangan sampai telat, nanti bisa-bisa pak Jarwo mecat kita karena kita tidak disiplin"

"Iya, aku pasti gak akan telat, kamu percaya saja sama aku"

Munaroh mengangguk, ia terus melajukan motornya menuju rumah yang sudah tak seberapa jauh itu.

Tak berselang lama dari itu motor yang Munaroh kendari berhenti tepat di depan pagar rumah Viera yang terbuat dari tanaman-tanaman bunga sepatu.

"Makasih ya udah nganterin aku"

"Iya sama-sama, aku pulang dulu"

Viera mengangguk, Munaroh kemudian melajukan motor menuju rumahnya yang ada di sebelah rumah Viera.

Viera menatap ke arah rumahnya, banyak sekali orang yang memenuhi rumah Viera, Viera merasa aneh karena banyak sekali orang yang ada di rumahnya.

"Ada apa ini, kenapa banyak orang di rumah aku, aku harus cari tau kenapa mereka semua datang kemari"

Viera berlari mendekati mereka semua, perasaannya menjadi tak enak saat melihat banyak warga yang ada di rumahnya, ketika ia sudah berada di dekat mereka, pandangannya langsung jatuh pada ibunya yang tengah menangisi bapaknya yang lagi di baringkan di atas lincak.

"Ibu, ibu kenapa nangis, apa yang sudah terjadi sama bapak bu" panik Viera saat melihat bapaknya yang kesakitan dan tak bisa diam.

"Viera bapak kamu di patuk ular tadi di ladang" jelas bu Saripah yang ada di dekat Viera.

Viera terkejut bukan main saat tau kenapa banyak orang yang datang ke rumahnya.

"ULAR, bapak di patuk ular apa bik?"

"Ular kobra"

"Ular kobra, itu kan salah satu ular yang mematikan" kaget Viera, ia langsung khawatir pada bapaknya, ia takut terjadi sesuatu pada bapaknya.

Viera menatap ke arah ibunya yang terus menangis karena bapaknya yang tidak bisa diam karena kakinya yang terasa sakit akibat di gigit ular kobra.

"Bu bapak mending di bawa ke puskesmas aja, biar racunnya gak makin nyebar, kalau di diamin racunnya akan nyebar ke seluruh tubuh bapak"

"Iya, ibu akan bawa bapak kamu ke puskesmas, tapi kita masih nunggu juragan Doni ambil mobilnya"

Viera tak lagi berkata, ia menunggu kedatangan juragan Doni dengan tidak tenang, ia terus berdoa meminta kesembuhan untuk bapaknya yang di gigit oleh ular kobra, Viera benar-benar takut ada apa-apa yang terjadi pada bapaknya.

tin

tin

tin

Suara klakson mobil juragan Doni terdengar nyaring.

Pandangan mereka semua tertuju pada mobil hitam milik juragan Doni yang berhenti di halaman rumah Viera.

"Bapak-bapak tolong bawa pak Wawan ke dalam" perintah juragan Doni pada warga laki-laki yang ada di sana.

Bapak-bapak yang ada di sana langsung mengangkat bapaknya Viera yang baru saja di patuk oleh ular.

Viera dan Romlah masuk ke dalam mobil juragan Doni yang mewah, juragan Doni kemudian mengemudikan mobil menuju puskesmas terdekat.

Sepanjang perjalanan Romlah terus menangisi suaminya yang terus menerus mengeluh sakit akibat gigitan ular kobra itu.

Viera hanya bisa diam dengan terus berdoa untuk meminta kesembuhan bagi bapaknya.

Tak lama dari itu mobil berhenti di puskesmas, Wawan di bawa masuk ke dalam puskesmas untuk di tangani.

Bidan langsung menangani Wawan, sementara Viera diam dengan menunggu informasi terkait perkembangan kondisi bapaknya bersama juragan Doni.

Mereka berdua menunggu di luar, sementara Romlah berada di dalam menemani suaminya.

"Juragan kenapa bapak saya bisa di gigit ular, dia di gigit ular di mana?"

"Di ladang saya, saat bapak kamu membersihkan rumput yang sudah memanjang di ladang jagung dia gak sengaja di patuk sama ular kobra yang bersembunyi di dalamnya"

Viera langsung diam, ia menunggu informasi terkait bapaknya yang lagi di tangani di dalam.

Di dalam Wawan di berikan suntikan anti bisa oleh dokter agar bisa ular itu tidak menyebar dan membahayakan nyawanya.

Krieet

Pintu ruangan itu terbuka, Viera dan juragan Doni bangkit dari duduk dan mendekati bidan yang keluar dari ruangan itu.

"Dokter bagaimana dengan bapak saya, dia baik-baik saja kan dok?"

"Kondisinya sudah membaik, namun pasien tidak bisa beraktivitas normal dalam kurun waktu 3-4 Minggu ke depan, itu terjadi karena bisa ular yang menggigit pasien sangat mematikan, untung pasien langsung di bawa kemari, telat 1 jam saja, nyawa pasien tidak akan bisa tertolong"

Viera terkejut, ia tak menyangka kalau bisa ular yang menggigit bapaknya begitu mematikan, untung bapaknya langsung di bawa ke puskesmas.

"Tapi bapak saya bisa di rawat jalan kan dok?"

"Bisa, pasien bisa di bawa pulang, bisa ularnya sudah di netralkan, pasien hanya harus melewati masa pemulihan saja"

Viera merasa lega, setidaknya bapaknya masih bisa di rawat jalan meskipun akan hiatus beberapa Minggu dari pekerjaannya.

"Alhamdulillah" syukur Viera.

"Tolong bayar administrasinya dulu sebelum pasien di pulangkan" perintah dokter.

"Baik dok, saya yang akan bayar semuanya" jawab juragan Doni.

Dokter itu mengangguk, juragan Doni membayar semua perawatan Wawan, itu ia lakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban karena Wawan adalah karyawannya, ia harus bertanggung jawab atas kejadian naas ini.

Episodes
1 Ke ladang juragan Doni
2 Ketidaksopanan juragan Doni
3 Di terima kerja
4 Di patuk ular
5 Munculnya genderuwo di kamar Viera
6 Menemaninya tidur
7 Penampakan genderuwo di dalam kamar
8 Patah hati
9 Kehancuran Munaroh
10 Terjebak di dalam hutan
11 Istana di tengah hutan
12 Pergi dari istana
13 Pernikahan dadakan
14 Resmi menikah dengan pangeran William
15 Mencoba mengusirnya
16 Penyesalan yang mendalam
17 Menjadi pusat perhatian
18 Di hamili genderuwo
19 Panik
20 Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21 Mencari Munaroh
22 Penemuan mayat yang sudah membusuk
23 Kepergian Munaroh
24 Kuntilanak penunggu pohon
25 Akan berusaha untuk menjaga diri
26 Garis 2
27 Asap hitam misterius
28 Terguncang
29 Kemarahan pangeran William
30 Dendam yang berkobar
31 Mencari bukti
32 Datang ke ladang malam-malam
33 Tertangkap basah
34 Berkerja sama
35 Mencari kunci lemari hitam misterius
36 Bertemu dengan kuntilanak
37 Takut kehilangan dia
38 Kotak misterius
39 Isi kotak misterius
40 Mencari rahasia terbesarnya
41 Orang-orang suruhan juragan Doni
42 Bahaya mengancam
43 Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44 Dendam yang berkobar
45 Penemuan kalung misterius
46 Bukti yang tertinggal
47 Bahaya semakin mengintai
48 Markas besar geng monster
49 Fakta tentang geng monster
50 Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51 Baru permulaan
52 Pulang secara dadakan
53 Kedatangan ratu kegelapan
54 Melihatnya kembali
55 Berita orang hilang
56 Pencarian pak Mamad
57 Mulai ketakutan
58 Akan membinasakannya
59 Terbongkarnya penyamaran
60 Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61 Tunggu pembalasan ku
62 Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63 Bau amis darah
64 Surat ancaman
65 Kedatangan pria bertubuh kekar
66 Di panggil ke kantor
67 Ketahuan membeli susu hamil
68 Akan memanfaatkan keadaan
69 Kegelisahan Viera
70 Selamatkan diri mu
71 Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72 Gosib yang menyakitkan
73 Mencari jasad korban yang tersisa
74 Masih tetap mengabaikannya
75 Merasa bersalah
76 Ingatan masa lalu
77 Perubahan kecil dari diri pak Anton
78 Curiga pada lemari hitam
79 Bukti yang tersembunyi
80 Informasi dari ustadz Hafidz
81 Akhir perjuangan
82 Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83 Perjalanan yang telah usai
84 Pergi untuk selamanya
85 Pergi meninggalkan desa anggrek
86 Merindukan kehadirannya
87 Memulai kehidupan baru
88 Menemaninya semalaman
89 Kontraksi
90 Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91 Berita buruk
92 Akhir hidup Viera
93 Akan membesarkannya
94 Mata batin Alica (season 2)
95 12 tahun kemudian
96 Tatapan maut Bu Mesi
97 Bruukkkk
98 Dia bernama Anna
99 Berterus terang
100 Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101 Kejanggalan Nofan
102 Misteri wanita pucat pasi
103 Ragu untuk mempercayainya
104 Penemuan benda misterius
105 Tak bisa di ajak kompromi
106 Sedikit merasa aneh
107 Dering telpon di tengah malam
108 Pergi ke desa Anna
109 Fakta baru yang begitu mengejutkan
110 Jalanan aneh
111 Nenek-nenek misterius
112 Desa di tengah hutan
113 Keanehan di desa nenek
114 Sikap buruk Bilqis
115 Hajatan di tengah gelapnya malam
116 Kabur dari desa gaib
117 Senasib seperjuangan
118 Penampakan di tengah jalanan sepi
119 Tak dapat di ajak kompromi
120 Hantu keras kepala
121 Keegoisan hantu korban tabrak lari
122 Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123 Isu yang berkembang di sekolahan
124 Kemarahan Nofan
125 Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126 Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127 Membuat mengaku
128 Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129 Camping dadakan
130 Informasi miring prihal hutan Pinus
131 Pengelihatan menyeramkan Alica
132 Misteri gadis pucat pasi
133 Misteri penemuan mayat di air terjun
134 Dugaan misteri kematian gadis pucat
135 Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136 Jurit malam
137 Pemenang lomba
138 Misteri penampakan di layar hp Alica
139 Di datangi gadis misterius
140 Mencari gadis pucat
141 Mencari Alica
142 Tak butuh bantuan mu lagi
143 Siap mencekiknya
144 Risau sendiri
145 Di hampiri sosok anak kecil misterius
146 Gagalnya acara
147 Terjaga di tengah malam
148 Pemintaan yang tak patut di turuti
149 Senyum penuh kemenangan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Ke ladang juragan Doni
2
Ketidaksopanan juragan Doni
3
Di terima kerja
4
Di patuk ular
5
Munculnya genderuwo di kamar Viera
6
Menemaninya tidur
7
Penampakan genderuwo di dalam kamar
8
Patah hati
9
Kehancuran Munaroh
10
Terjebak di dalam hutan
11
Istana di tengah hutan
12
Pergi dari istana
13
Pernikahan dadakan
14
Resmi menikah dengan pangeran William
15
Mencoba mengusirnya
16
Penyesalan yang mendalam
17
Menjadi pusat perhatian
18
Di hamili genderuwo
19
Panik
20
Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21
Mencari Munaroh
22
Penemuan mayat yang sudah membusuk
23
Kepergian Munaroh
24
Kuntilanak penunggu pohon
25
Akan berusaha untuk menjaga diri
26
Garis 2
27
Asap hitam misterius
28
Terguncang
29
Kemarahan pangeran William
30
Dendam yang berkobar
31
Mencari bukti
32
Datang ke ladang malam-malam
33
Tertangkap basah
34
Berkerja sama
35
Mencari kunci lemari hitam misterius
36
Bertemu dengan kuntilanak
37
Takut kehilangan dia
38
Kotak misterius
39
Isi kotak misterius
40
Mencari rahasia terbesarnya
41
Orang-orang suruhan juragan Doni
42
Bahaya mengancam
43
Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44
Dendam yang berkobar
45
Penemuan kalung misterius
46
Bukti yang tertinggal
47
Bahaya semakin mengintai
48
Markas besar geng monster
49
Fakta tentang geng monster
50
Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51
Baru permulaan
52
Pulang secara dadakan
53
Kedatangan ratu kegelapan
54
Melihatnya kembali
55
Berita orang hilang
56
Pencarian pak Mamad
57
Mulai ketakutan
58
Akan membinasakannya
59
Terbongkarnya penyamaran
60
Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61
Tunggu pembalasan ku
62
Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63
Bau amis darah
64
Surat ancaman
65
Kedatangan pria bertubuh kekar
66
Di panggil ke kantor
67
Ketahuan membeli susu hamil
68
Akan memanfaatkan keadaan
69
Kegelisahan Viera
70
Selamatkan diri mu
71
Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72
Gosib yang menyakitkan
73
Mencari jasad korban yang tersisa
74
Masih tetap mengabaikannya
75
Merasa bersalah
76
Ingatan masa lalu
77
Perubahan kecil dari diri pak Anton
78
Curiga pada lemari hitam
79
Bukti yang tersembunyi
80
Informasi dari ustadz Hafidz
81
Akhir perjuangan
82
Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83
Perjalanan yang telah usai
84
Pergi untuk selamanya
85
Pergi meninggalkan desa anggrek
86
Merindukan kehadirannya
87
Memulai kehidupan baru
88
Menemaninya semalaman
89
Kontraksi
90
Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91
Berita buruk
92
Akhir hidup Viera
93
Akan membesarkannya
94
Mata batin Alica (season 2)
95
12 tahun kemudian
96
Tatapan maut Bu Mesi
97
Bruukkkk
98
Dia bernama Anna
99
Berterus terang
100
Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101
Kejanggalan Nofan
102
Misteri wanita pucat pasi
103
Ragu untuk mempercayainya
104
Penemuan benda misterius
105
Tak bisa di ajak kompromi
106
Sedikit merasa aneh
107
Dering telpon di tengah malam
108
Pergi ke desa Anna
109
Fakta baru yang begitu mengejutkan
110
Jalanan aneh
111
Nenek-nenek misterius
112
Desa di tengah hutan
113
Keanehan di desa nenek
114
Sikap buruk Bilqis
115
Hajatan di tengah gelapnya malam
116
Kabur dari desa gaib
117
Senasib seperjuangan
118
Penampakan di tengah jalanan sepi
119
Tak dapat di ajak kompromi
120
Hantu keras kepala
121
Keegoisan hantu korban tabrak lari
122
Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123
Isu yang berkembang di sekolahan
124
Kemarahan Nofan
125
Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126
Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127
Membuat mengaku
128
Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129
Camping dadakan
130
Informasi miring prihal hutan Pinus
131
Pengelihatan menyeramkan Alica
132
Misteri gadis pucat pasi
133
Misteri penemuan mayat di air terjun
134
Dugaan misteri kematian gadis pucat
135
Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136
Jurit malam
137
Pemenang lomba
138
Misteri penampakan di layar hp Alica
139
Di datangi gadis misterius
140
Mencari gadis pucat
141
Mencari Alica
142
Tak butuh bantuan mu lagi
143
Siap mencekiknya
144
Risau sendiri
145
Di hampiri sosok anak kecil misterius
146
Gagalnya acara
147
Terjaga di tengah malam
148
Pemintaan yang tak patut di turuti
149
Senyum penuh kemenangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!