Menemaninya tidur

Viera kembali ke dalam kamarnya setelah perutnya sudah di isi, saat kembali merebahkan tubuh, Viera menjadi susah untuk memejamkan mata.

Viera terus berusaha untuk membuat matanya terpejam, namun usaha itu tetap gagal dan membuat Viera kesal.

"Ayo dong tidur, aku gak mau besok telat pas bangun kerja nanti aku bisa di pecat, aku kan baru masuk kerja, masa udah di keluarin aja, aku mohon mata ku, kali ini saja kamu mau ku ajak berkompromi!" mohon Viera yang ingin sekali masuk ke dalam alam mimpi.

"Aku ingin kerja, aku ingin punya penghasilan sendiri, walaupun gajinya gak seberapa yang penting aku punya penghasilan, gak nyusahin bapak sama ibu terus"

"Besok jam 6 aku harus bangun, aku gak mau telat masuk kerja, sekarang aku harus bisa tidur"

Viera kembali memejamkan matanya yang susah sekali untuk masuk ke dalam mimpi, ia terus berusaha memejamkan mata karena besok ingin bangun pagi-pagi sekali.

Viera terus berusaha, namun tetap saja tidak bisa, Viera membalikkan badan menghadap ke barat.

Dalam keadaan setengah tidak sadar Viera melihat seorang laki-laki tampan yang tidur di sampingnya, ia sangat mengenali sosok laki-laki itu, karena laki-laki itu adalah pangeran, pria asing yang selalu hadir di mimpinya.

Pangeran menatap Viera dengan tak berkedip, begitu pula Viera, ia merasa tak yakin dbgeaj apa yang ia lihat, ia yakin kalau saat ini ia berada di alam mimpi bukan di kenyataan, karena tak mungkin pangeran dapat dia lihat di dunia nyata.

"Tidurlah, aku akan menemani mu" dengan suara lembutnya pangeran menyuruh Viera tidur.

Viera langsung memejamkan matanya, ia masuk ke dalam alam mimpi, ia tak sadar kalau saat ini di sampingnya ada pria yang bukan berasal dari bangsanya.

Apa yang barusan ia lihat itu benar-benar nyata, bukan halusinasi ataupun mimpi namun Viera tidak menyadarinya.

Pangeran tidak melakukan apapun, ia hanya diam dengan terus menemani Viera tidur.

Viera tidur nyenyak dengan di temani pangeran dari alam lain yang tak ia sadari sama sekali.

Waktu terus berjalan, malam yang gelap kini sudah menyingkir karena matahari yang membuatnya pergi.

Mata Viera terbuka dengan terkejut ketika sinar matahari masuk dari celah-celah kayu di rumahnya.

Dengan wajah yang panik Viera melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul setengah 7.

"Gawat, jam setengah 7, aku akan telat kalau seperti ini, aku harus segera siap-siap sebelum Munaroh jemput aku" panik Viera karena ia kesiangan.

Dengan tergesa-gesa Viera mengambil sarung dan berlari keluar mendekati bilik kamar mandinya untuk melakukan ritual mandi.

Viera melakukan ritual mandi dengan sangat cepat, hari ini ia menyelesaikan mandinya dalam waktu 5 menit, biasanya setengah jam tak cukup untuknya, itu semua terjadi karena ia suka bermain air dan setiap hari kena omel ibunya karena kebiasaan buruknya itu.

Setelah selesai mandi Viera langsung bersiap-siap untuk berangkat kerja karena waktunya yang mepet.

Sehabis bersiap-siap Viera langsung bergegas keluar dari kamarnya karena mendengar klakson temannya yang terus berbunyi sejak tadi.

"Ayo kita berangkat"

"Lama banget, aku sudah nunggu di sini sejak tadi!" omel Munaroh pada temannya yang ceroboh itu.

"Maaf, aku kesiangan, ayo kita berangkat sebelum kita telat"

Munaroh menghembusakan nafas kasar, ia kemudian melajukan motor menuju toko pak Jarwo dengan kecepatan tinggi karena ia tidak mau telat sampai di sana.

Sepanjang perjalanan Viera merasa cemas, ia takut telat sampai di toko dan dirinya akan berakhir di pecat, padahal ia baru saja di terima kerja.

"Mun lebih cepat lagi, kita harus segera sampai di sana!"

Dengan kecepatan paling tinggi Munaroh melajukan motor, ia tidak peduli tentang keselamatannya, yang penting ia sampai di toko itu tepat waktu.

Suasana jalanan desa sepi, Munaroh bisa menguasai jalanan tanpa khawatir menabrak orang karena aksinya yang kebut-kebutan di jalan.

Tak berselang lama dari itu Munaroh menepikan motor di pasar, ia melihat ke depan yang banyak sekali asap hitam.

"Kok berhenti sih mun, kita kan masih belum sampai di tokonya pak Jarwo" heran Viera saat tiba-tiba Munaroh menghentikan motor yang masih jauh dari toko pak Jarwo.

"Vir lihat ada asap" tunjuk Munaroh pada awan yang banyak sekali asap hitam yang berasal tak jauh dari posisi mereka.

Suara gaduh juga terdengar di telinga mereka.

"Dari mana asal asap itu mun, kok kayaknya berasal dari sekitar sini juga"

"Gak tau vir, firasat aku mengatakan kalau asap itu asap kebakaran!"

"Mun cepat kita ke tokonya pak Jarwo!"

Dengan cepat Munaroh melajukan motor menuju toko pak Jarwo yang sudah tidak jauh lagi.

Ketika sampai di sana mereka berdua terkejut saat melihat toko pak Jarwo yang terbakar.

Warga-warga yang ada di sana membantu pak Jarwo, mereka semua sibuk memadamkan api yang menyala-nyala itu.

Sementara pak Jarwo pingsan saat aset utamanya ludes terbakar oleh si jago merah, ia membangun toko itu dengan penuh perjuangan namun dengan mudahnya api membakarnya hingga tidak tersisa.

Viera dan Munaroh terkejut, mereka berdua ternganga melihat peristiwa kebakaran yang terjadi di depan mata mereka itu.

"Pak cepat ambil air!" teriak warga-warga yang ada di sana.

Mereka semua dengan cepat mencari air untuk memadamkan api.

Viera dan Munaroh yang ada di sana juga membantu memadamkan toko pak Jarwo yang terbakar.

Orang-orang yang ada di sana kalang kabut membantu memadamkan api agar api tersebut tidak menyebar luas ke pasar tradisional itu yang di sekitarnya banyak sekali toko-toko dan kabel-kabel listrik.

Setelah 1 jam lamanya api itu berhasil di padamkan, orang-orang yang turut memadamkan api itu tampak kelelahan, namun alhamdulilahnya api yang sangat besar itu dapat di padamkan juga dan tidak merambat kemana-mana.

Pak Jarwo sadar dari pingsannya, namun ada keanehan dari dirinya, ia seperti bukan pak Jarwo yang Viera dan Munaroh kenal.

"Harta ku habis, semuanya habis, semuanya habis" pak Jarwo terus mengucapkan itu semua dengan pandangan lurus ke depan, ia tidak sadar apa yang ia katakan barusan.

Orang-orang yang ada di sana menduga kalau pak Jarwo menjadi stres saat usaha yang ia bangun dengan sudah payah ludes terbakar dalam beberapa jam saja.

Pak Jarwo semakin lama semakin mengkhawatirkan, beberapa warga membawa pak Jarwo yang setengah tidak sadar dengan apa yang ia ucapkan ke orang pintar, mereka merasa pak Jarwo kerasukan mangkanya dia terus bertingkah aneh, kadang menangis, kadang tertawa, kata pula marah-marah.

Episodes
1 Ke ladang juragan Doni
2 Ketidaksopanan juragan Doni
3 Di terima kerja
4 Di patuk ular
5 Munculnya genderuwo di kamar Viera
6 Menemaninya tidur
7 Penampakan genderuwo di dalam kamar
8 Patah hati
9 Kehancuran Munaroh
10 Terjebak di dalam hutan
11 Istana di tengah hutan
12 Pergi dari istana
13 Pernikahan dadakan
14 Resmi menikah dengan pangeran William
15 Mencoba mengusirnya
16 Penyesalan yang mendalam
17 Menjadi pusat perhatian
18 Di hamili genderuwo
19 Panik
20 Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21 Mencari Munaroh
22 Penemuan mayat yang sudah membusuk
23 Kepergian Munaroh
24 Kuntilanak penunggu pohon
25 Akan berusaha untuk menjaga diri
26 Garis 2
27 Asap hitam misterius
28 Terguncang
29 Kemarahan pangeran William
30 Dendam yang berkobar
31 Mencari bukti
32 Datang ke ladang malam-malam
33 Tertangkap basah
34 Berkerja sama
35 Mencari kunci lemari hitam misterius
36 Bertemu dengan kuntilanak
37 Takut kehilangan dia
38 Kotak misterius
39 Isi kotak misterius
40 Mencari rahasia terbesarnya
41 Orang-orang suruhan juragan Doni
42 Bahaya mengancam
43 Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44 Dendam yang berkobar
45 Penemuan kalung misterius
46 Bukti yang tertinggal
47 Bahaya semakin mengintai
48 Markas besar geng monster
49 Fakta tentang geng monster
50 Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51 Baru permulaan
52 Pulang secara dadakan
53 Kedatangan ratu kegelapan
54 Melihatnya kembali
55 Berita orang hilang
56 Pencarian pak Mamad
57 Mulai ketakutan
58 Akan membinasakannya
59 Terbongkarnya penyamaran
60 Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61 Tunggu pembalasan ku
62 Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63 Bau amis darah
64 Surat ancaman
65 Kedatangan pria bertubuh kekar
66 Di panggil ke kantor
67 Ketahuan membeli susu hamil
68 Akan memanfaatkan keadaan
69 Kegelisahan Viera
70 Selamatkan diri mu
71 Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72 Gosib yang menyakitkan
73 Mencari jasad korban yang tersisa
74 Masih tetap mengabaikannya
75 Merasa bersalah
76 Ingatan masa lalu
77 Perubahan kecil dari diri pak Anton
78 Curiga pada lemari hitam
79 Bukti yang tersembunyi
80 Informasi dari ustadz Hafidz
81 Akhir perjuangan
82 Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83 Perjalanan yang telah usai
84 Pergi untuk selamanya
85 Pergi meninggalkan desa anggrek
86 Merindukan kehadirannya
87 Memulai kehidupan baru
88 Menemaninya semalaman
89 Kontraksi
90 Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91 Berita buruk
92 Akhir hidup Viera
93 Akan membesarkannya
94 Mata batin Alica (season 2)
95 12 tahun kemudian
96 Tatapan maut Bu Mesi
97 Bruukkkk
98 Dia bernama Anna
99 Berterus terang
100 Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101 Kejanggalan Nofan
102 Misteri wanita pucat pasi
103 Ragu untuk mempercayainya
104 Penemuan benda misterius
105 Tak bisa di ajak kompromi
106 Sedikit merasa aneh
107 Dering telpon di tengah malam
108 Pergi ke desa Anna
109 Fakta baru yang begitu mengejutkan
110 Jalanan aneh
111 Nenek-nenek misterius
112 Desa di tengah hutan
113 Keanehan di desa nenek
114 Sikap buruk Bilqis
115 Hajatan di tengah gelapnya malam
116 Kabur dari desa gaib
117 Senasib seperjuangan
118 Penampakan di tengah jalanan sepi
119 Tak dapat di ajak kompromi
120 Hantu keras kepala
121 Keegoisan hantu korban tabrak lari
122 Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123 Isu yang berkembang di sekolahan
124 Kemarahan Nofan
125 Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126 Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127 Membuat mengaku
128 Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129 Camping dadakan
130 Informasi miring prihal hutan Pinus
131 Pengelihatan menyeramkan Alica
132 Misteri gadis pucat pasi
133 Misteri penemuan mayat di air terjun
134 Dugaan misteri kematian gadis pucat
135 Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136 Jurit malam
137 Pemenang lomba
138 Misteri penampakan di layar hp Alica
139 Di datangi gadis misterius
140 Mencari gadis pucat
141 Mencari Alica
142 Tak butuh bantuan mu lagi
143 Siap mencekiknya
144 Risau sendiri
145 Di hampiri sosok anak kecil misterius
146 Gagalnya acara
147 Terjaga di tengah malam
148 Pemintaan yang tak patut di turuti
149 Senyum penuh kemenangan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Ke ladang juragan Doni
2
Ketidaksopanan juragan Doni
3
Di terima kerja
4
Di patuk ular
5
Munculnya genderuwo di kamar Viera
6
Menemaninya tidur
7
Penampakan genderuwo di dalam kamar
8
Patah hati
9
Kehancuran Munaroh
10
Terjebak di dalam hutan
11
Istana di tengah hutan
12
Pergi dari istana
13
Pernikahan dadakan
14
Resmi menikah dengan pangeran William
15
Mencoba mengusirnya
16
Penyesalan yang mendalam
17
Menjadi pusat perhatian
18
Di hamili genderuwo
19
Panik
20
Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21
Mencari Munaroh
22
Penemuan mayat yang sudah membusuk
23
Kepergian Munaroh
24
Kuntilanak penunggu pohon
25
Akan berusaha untuk menjaga diri
26
Garis 2
27
Asap hitam misterius
28
Terguncang
29
Kemarahan pangeran William
30
Dendam yang berkobar
31
Mencari bukti
32
Datang ke ladang malam-malam
33
Tertangkap basah
34
Berkerja sama
35
Mencari kunci lemari hitam misterius
36
Bertemu dengan kuntilanak
37
Takut kehilangan dia
38
Kotak misterius
39
Isi kotak misterius
40
Mencari rahasia terbesarnya
41
Orang-orang suruhan juragan Doni
42
Bahaya mengancam
43
Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44
Dendam yang berkobar
45
Penemuan kalung misterius
46
Bukti yang tertinggal
47
Bahaya semakin mengintai
48
Markas besar geng monster
49
Fakta tentang geng monster
50
Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51
Baru permulaan
52
Pulang secara dadakan
53
Kedatangan ratu kegelapan
54
Melihatnya kembali
55
Berita orang hilang
56
Pencarian pak Mamad
57
Mulai ketakutan
58
Akan membinasakannya
59
Terbongkarnya penyamaran
60
Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61
Tunggu pembalasan ku
62
Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63
Bau amis darah
64
Surat ancaman
65
Kedatangan pria bertubuh kekar
66
Di panggil ke kantor
67
Ketahuan membeli susu hamil
68
Akan memanfaatkan keadaan
69
Kegelisahan Viera
70
Selamatkan diri mu
71
Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72
Gosib yang menyakitkan
73
Mencari jasad korban yang tersisa
74
Masih tetap mengabaikannya
75
Merasa bersalah
76
Ingatan masa lalu
77
Perubahan kecil dari diri pak Anton
78
Curiga pada lemari hitam
79
Bukti yang tersembunyi
80
Informasi dari ustadz Hafidz
81
Akhir perjuangan
82
Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83
Perjalanan yang telah usai
84
Pergi untuk selamanya
85
Pergi meninggalkan desa anggrek
86
Merindukan kehadirannya
87
Memulai kehidupan baru
88
Menemaninya semalaman
89
Kontraksi
90
Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91
Berita buruk
92
Akhir hidup Viera
93
Akan membesarkannya
94
Mata batin Alica (season 2)
95
12 tahun kemudian
96
Tatapan maut Bu Mesi
97
Bruukkkk
98
Dia bernama Anna
99
Berterus terang
100
Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101
Kejanggalan Nofan
102
Misteri wanita pucat pasi
103
Ragu untuk mempercayainya
104
Penemuan benda misterius
105
Tak bisa di ajak kompromi
106
Sedikit merasa aneh
107
Dering telpon di tengah malam
108
Pergi ke desa Anna
109
Fakta baru yang begitu mengejutkan
110
Jalanan aneh
111
Nenek-nenek misterius
112
Desa di tengah hutan
113
Keanehan di desa nenek
114
Sikap buruk Bilqis
115
Hajatan di tengah gelapnya malam
116
Kabur dari desa gaib
117
Senasib seperjuangan
118
Penampakan di tengah jalanan sepi
119
Tak dapat di ajak kompromi
120
Hantu keras kepala
121
Keegoisan hantu korban tabrak lari
122
Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123
Isu yang berkembang di sekolahan
124
Kemarahan Nofan
125
Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126
Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127
Membuat mengaku
128
Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129
Camping dadakan
130
Informasi miring prihal hutan Pinus
131
Pengelihatan menyeramkan Alica
132
Misteri gadis pucat pasi
133
Misteri penemuan mayat di air terjun
134
Dugaan misteri kematian gadis pucat
135
Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136
Jurit malam
137
Pemenang lomba
138
Misteri penampakan di layar hp Alica
139
Di datangi gadis misterius
140
Mencari gadis pucat
141
Mencari Alica
142
Tak butuh bantuan mu lagi
143
Siap mencekiknya
144
Risau sendiri
145
Di hampiri sosok anak kecil misterius
146
Gagalnya acara
147
Terjaga di tengah malam
148
Pemintaan yang tak patut di turuti
149
Senyum penuh kemenangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!