Di terima kerja

Setelah Viera membersihkan halaman rumah, Viera mengambil bakul dan berjalan ke belakang rumahnya yang di sana di tanami pohon singkong.

Tanah yang ada di belakang rumah itu tidak terlalu besar, namun ketimbang di anggurin lebih baik di tanami singkong.

Viera dengan asal-asalan memetik daun singkong itu, ia benar-benar kesal karena waktu tidurnya di ganggu oleh ibunya, ia tidak bisa tidur nyenyak hari ini.

Setelah bakul itu penuh Viera kembali ke depan untuk memberikan itu semua pada ibunya yang lagi ada di dapur.

"Ini bu, sudah Viera petikin semua, ibu jangan nyuruh-nyuruh Viera lagi, Viera mau tidur, ngantuk!" Viera meletakkan bakul itu di dekat ibunya lalu bergegas pergi dari sana tanpa mendengar jawaban ibunya.

Viera masuk ke dalam kamarnya, ia melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 9.

Viera rasanya ingin berteriak karena waktu rehatnya yang terpotong karena di suruh-suruh ibunya.

"Aaah kan udah jam 9, aku gak bisa berleha-leha di dalam mimpi kalau seperti ini!" kesal Viera.

Viera dengan raut wajah yang kesal masuk ke dalam kamar mandi yang sangat sederhana, Viera membersihkan tubuhnya, setelah selesai mandi Viera memakai kembali pakaiannya.

Viera kemudian berdiri di depan cermin dan mulai menyisir rambutnya yang kusut seperti harinya.

Tiba-tiba Viera merasakan ada seseorang yang meniup tengkuknya, Viera melihat ke belakang, namun tidak ada satupun orang yang ia lihat.

"Kok aku ngerasa ada orang di belakang aku, tapi kenapa saat aku lihat gak ada?"

Viera mencari-cari orang itu, namun tetap saja tidak ada, di kamar ini hanya dirinya seorang, tidak ada orang lain lagi.

"Apa ini cuman perasaan aku saja ya?"

Viera diam, ia mulai berpikir, ia setengah tak yakin kalau apa yang ia alami berusaha adalah perasaannya sendiri.

"Viera di depan ada Munaroh, kamu keluar!" teriak ibunya dari luar yang membuat lamunan Viera buyar.

"Iya sebentar!"

Viera langsung mempercepat proses menyisir rambutnya, setelah mengikat rambut Viera keluar untuk menemui Munaroh, teman sekaligus tetangganya yang sangat akrab dengannya.

"Ada apa mun?"

"Vir tadi aku dengar-dengar ada lowongan kerja di tokonya pak Jarwo"

"Terus?"

"Dari pada kita ngangur, lebih baik kita coba aja kerja di sana, siapa tau kita di terima"

"Betul juga, lokasinya juga dekat-dekat sini, pasti bapak sama ibu aku akan izinin aku kalau aku kerja di sana" Viera langsung senang karena ajakan temannya benar-benar membuat suasana hatinya kembali cerah.

"Iya, kita bisa berangkat dan pulang ke rumah setiap hari, karena tempatnya gak jauh dari sini, tapi kita harus ke sana dulu, kita harus lamar pekerjaan, biar gak nganggur terus kayak gini"

"Sebentar aku mau pamit sama ibu dulu"

Munaroh mengangguk senang, Viera melangkah mendekati dapur dengan terburu-buru, ia ingin sekali berkerja agar bisa mendapatkan uang untuk dirinya sendiri.

"Bu Viera mau pergi, Viera mau ngelamar pekerjaan"

"Kamu mau ngelamar kerja di mana?" kaget Romlah saat tau hal itu.

"Di tokonya pak Jarwo, kata Munaroh di sana lagi ada lowongan kerja, siapa tau Viera di terima kerja di sana"

Romlah hendak menolak untuk memberi izin pada anaknya.

"Bu lokasinya gak jauh dari sini, setiap hari Viera berangkat dan pulang ke sini lagi, ibu gak usah khawatir, tolong kali ini saja izinin Viera kerja di sana, Viera sudah pengen banget kerja bu, waktu itu ada lowongan pekerjaan di pabrik sepatu, tapi gak ibu kasih karena lokasi pabriknya ada di kota besar, tapi kali ini lokasinya dekat bu, tolong ibu izinin Viera kerja, Viera mohon"

Romlah merasa tak tega saat anaknya memohon hingga seperti ini.

"Iya ibu izinin kamu kerja"

Sontak Viera langsung bahagia karena ibunya kali ini berpihak dengannya.

"Makasih ibu, nanti kalau Viera di terima kerja, gaji pertama Viera akan Viera kasih ke ibu"

"Iya, sana kamu berangkat, ibu doakan yang terbaik buat kamu"

Viera mengangguk senang."Viera berangkat dulu, doain Viera semoga Viera di terima kerja, Viera pamit dulu assalamualaikum"

Viera menyalami punggung tangan ibunya dengan suasana hati yang sudah kembali terang seperti sedia kala.

"Wa'alaikum salam, hati-hati nak"

"Iya"

Viera bergegas keluar dari dalam dapur lalu mendekati Munaroh dengan senang.

"Gimana, ibu kamu ngizinin kan?" penasaran Munaroh, ia khawatir Romlah kembali melarang Viera seperti saat Viera meminta izin untuk kerja di kota.

"Iya, ibu izinin aku kerja, ayo sekarang kita ke tokonya pak Jarwo, sebelum lowongan kerja itu ada yang ngisi"

Munaroh mengangguk, mereka berdua berangkat menuju toko pak Jarwo yang terletak di pasar Kenanga yang tidak jauh dari desa Kenanga saat ini.

Mereka dengan menggunakan motor Munaroh berangkat pergi ke sana dengan harapan dapat di terima kerja di sana.

"Semoga kita bisa di terima di sana vir, lumayan kan gajinya buat kita jajan dan beli apa yang kita inginkan"

"Iya, semoga kita bisa di terima di sana"

"Amin"

Munaroh terus melajukan motornya menuju toko pak Jarwo.

Tak berselang lama dari itu mereka berdua sampai di toko di mana toko itu tengah ramai dan terlihat kalau pak Jarwo kewalahan melayani pembeli.

Viera menatap ke arah banyaknya pembeli yang memenuhi toko pak Jarwo.

"Mun kita mau bilang bagaimana?"

"Kita tinggal bilang aja mau ngelamar kerja, masa gitu aja kamu gak bisa"

"Tapi lihat banyak orang yang lagi antri, aku gak yakin pak Jarwo akan terima baik maksud kita"

"Kita tunggu saja sampai sepi, baru kita utarakan maksud dan tujuan kita datang ke sini"

Viera mengangguk, mereka berdua menunggu di seberang jalan dengan pandangan yang terus tertuju pada toko pak Jarwo.

Setelah mulai sepi mereka bangkit dari duduk.

"Udah sepi vir, ayo sekarang kita ke sana"

Viera mengangguk, ia dan Munaroh berjalan mendekati toko pak Jarwo.

"Assalamualaikum pak" salam mereka berdua.

"Wa'alaikum salam, ada apa ya?"

"Kami dengar-dengar bapak butuh pegawai?"

"Iya benar, saya memang lagi butuh pegawai karena kewalahan menghadapi banyaknya pelanggan, apa kalian ingin melamar di pekerjaan di sini?"

Mereka berdua mengangguk kompak.

"Iya pak, kami ingin melamar pekerjaan di sini"

"Ya sudah kalian saya terima, sekarang kalian mulai bekerja, bantu saya bawa semua barang ini ke dalam" perintah pak Jarwo dengan menunjuk ke arah kardus-kardus yang berjejer rapih di depan tokonya.

Mereka berdua dengan senang hati mengangguk lalu membawa semua barang-barang itu untuk masuk ke dalam toko pak Jarwo.

Terpopuler

Comments

Anisha Andriyana Bahri

Anisha Andriyana Bahri

ceritanya msih 1 desa sama sekar ya thor 😁🤭

2023-03-21

2

lihat semua
Episodes
1 Ke ladang juragan Doni
2 Ketidaksopanan juragan Doni
3 Di terima kerja
4 Di patuk ular
5 Munculnya genderuwo di kamar Viera
6 Menemaninya tidur
7 Penampakan genderuwo di dalam kamar
8 Patah hati
9 Kehancuran Munaroh
10 Terjebak di dalam hutan
11 Istana di tengah hutan
12 Pergi dari istana
13 Pernikahan dadakan
14 Resmi menikah dengan pangeran William
15 Mencoba mengusirnya
16 Penyesalan yang mendalam
17 Menjadi pusat perhatian
18 Di hamili genderuwo
19 Panik
20 Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21 Mencari Munaroh
22 Penemuan mayat yang sudah membusuk
23 Kepergian Munaroh
24 Kuntilanak penunggu pohon
25 Akan berusaha untuk menjaga diri
26 Garis 2
27 Asap hitam misterius
28 Terguncang
29 Kemarahan pangeran William
30 Dendam yang berkobar
31 Mencari bukti
32 Datang ke ladang malam-malam
33 Tertangkap basah
34 Berkerja sama
35 Mencari kunci lemari hitam misterius
36 Bertemu dengan kuntilanak
37 Takut kehilangan dia
38 Kotak misterius
39 Isi kotak misterius
40 Mencari rahasia terbesarnya
41 Orang-orang suruhan juragan Doni
42 Bahaya mengancam
43 Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44 Dendam yang berkobar
45 Penemuan kalung misterius
46 Bukti yang tertinggal
47 Bahaya semakin mengintai
48 Markas besar geng monster
49 Fakta tentang geng monster
50 Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51 Baru permulaan
52 Pulang secara dadakan
53 Kedatangan ratu kegelapan
54 Melihatnya kembali
55 Berita orang hilang
56 Pencarian pak Mamad
57 Mulai ketakutan
58 Akan membinasakannya
59 Terbongkarnya penyamaran
60 Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61 Tunggu pembalasan ku
62 Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63 Bau amis darah
64 Surat ancaman
65 Kedatangan pria bertubuh kekar
66 Di panggil ke kantor
67 Ketahuan membeli susu hamil
68 Akan memanfaatkan keadaan
69 Kegelisahan Viera
70 Selamatkan diri mu
71 Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72 Gosib yang menyakitkan
73 Mencari jasad korban yang tersisa
74 Masih tetap mengabaikannya
75 Merasa bersalah
76 Ingatan masa lalu
77 Perubahan kecil dari diri pak Anton
78 Curiga pada lemari hitam
79 Bukti yang tersembunyi
80 Informasi dari ustadz Hafidz
81 Akhir perjuangan
82 Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83 Perjalanan yang telah usai
84 Pergi untuk selamanya
85 Pergi meninggalkan desa anggrek
86 Merindukan kehadirannya
87 Memulai kehidupan baru
88 Menemaninya semalaman
89 Kontraksi
90 Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91 Berita buruk
92 Akhir hidup Viera
93 Akan membesarkannya
94 Mata batin Alica (season 2)
95 12 tahun kemudian
96 Tatapan maut Bu Mesi
97 Bruukkkk
98 Dia bernama Anna
99 Berterus terang
100 Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101 Kejanggalan Nofan
102 Misteri wanita pucat pasi
103 Ragu untuk mempercayainya
104 Penemuan benda misterius
105 Tak bisa di ajak kompromi
106 Sedikit merasa aneh
107 Dering telpon di tengah malam
108 Pergi ke desa Anna
109 Fakta baru yang begitu mengejutkan
110 Jalanan aneh
111 Nenek-nenek misterius
112 Desa di tengah hutan
113 Keanehan di desa nenek
114 Sikap buruk Bilqis
115 Hajatan di tengah gelapnya malam
116 Kabur dari desa gaib
117 Senasib seperjuangan
118 Penampakan di tengah jalanan sepi
119 Tak dapat di ajak kompromi
120 Hantu keras kepala
121 Keegoisan hantu korban tabrak lari
122 Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123 Isu yang berkembang di sekolahan
124 Kemarahan Nofan
125 Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126 Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127 Membuat mengaku
128 Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129 Camping dadakan
130 Informasi miring prihal hutan Pinus
131 Pengelihatan menyeramkan Alica
132 Misteri gadis pucat pasi
133 Misteri penemuan mayat di air terjun
134 Dugaan misteri kematian gadis pucat
135 Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136 Jurit malam
137 Pemenang lomba
138 Misteri penampakan di layar hp Alica
139 Di datangi gadis misterius
140 Mencari gadis pucat
141 Mencari Alica
142 Tak butuh bantuan mu lagi
143 Siap mencekiknya
144 Risau sendiri
145 Di hampiri sosok anak kecil misterius
146 Gagalnya acara
147 Terjaga di tengah malam
148 Pemintaan yang tak patut di turuti
149 Senyum penuh kemenangan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Ke ladang juragan Doni
2
Ketidaksopanan juragan Doni
3
Di terima kerja
4
Di patuk ular
5
Munculnya genderuwo di kamar Viera
6
Menemaninya tidur
7
Penampakan genderuwo di dalam kamar
8
Patah hati
9
Kehancuran Munaroh
10
Terjebak di dalam hutan
11
Istana di tengah hutan
12
Pergi dari istana
13
Pernikahan dadakan
14
Resmi menikah dengan pangeran William
15
Mencoba mengusirnya
16
Penyesalan yang mendalam
17
Menjadi pusat perhatian
18
Di hamili genderuwo
19
Panik
20
Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21
Mencari Munaroh
22
Penemuan mayat yang sudah membusuk
23
Kepergian Munaroh
24
Kuntilanak penunggu pohon
25
Akan berusaha untuk menjaga diri
26
Garis 2
27
Asap hitam misterius
28
Terguncang
29
Kemarahan pangeran William
30
Dendam yang berkobar
31
Mencari bukti
32
Datang ke ladang malam-malam
33
Tertangkap basah
34
Berkerja sama
35
Mencari kunci lemari hitam misterius
36
Bertemu dengan kuntilanak
37
Takut kehilangan dia
38
Kotak misterius
39
Isi kotak misterius
40
Mencari rahasia terbesarnya
41
Orang-orang suruhan juragan Doni
42
Bahaya mengancam
43
Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44
Dendam yang berkobar
45
Penemuan kalung misterius
46
Bukti yang tertinggal
47
Bahaya semakin mengintai
48
Markas besar geng monster
49
Fakta tentang geng monster
50
Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51
Baru permulaan
52
Pulang secara dadakan
53
Kedatangan ratu kegelapan
54
Melihatnya kembali
55
Berita orang hilang
56
Pencarian pak Mamad
57
Mulai ketakutan
58
Akan membinasakannya
59
Terbongkarnya penyamaran
60
Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61
Tunggu pembalasan ku
62
Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63
Bau amis darah
64
Surat ancaman
65
Kedatangan pria bertubuh kekar
66
Di panggil ke kantor
67
Ketahuan membeli susu hamil
68
Akan memanfaatkan keadaan
69
Kegelisahan Viera
70
Selamatkan diri mu
71
Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72
Gosib yang menyakitkan
73
Mencari jasad korban yang tersisa
74
Masih tetap mengabaikannya
75
Merasa bersalah
76
Ingatan masa lalu
77
Perubahan kecil dari diri pak Anton
78
Curiga pada lemari hitam
79
Bukti yang tersembunyi
80
Informasi dari ustadz Hafidz
81
Akhir perjuangan
82
Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83
Perjalanan yang telah usai
84
Pergi untuk selamanya
85
Pergi meninggalkan desa anggrek
86
Merindukan kehadirannya
87
Memulai kehidupan baru
88
Menemaninya semalaman
89
Kontraksi
90
Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91
Berita buruk
92
Akhir hidup Viera
93
Akan membesarkannya
94
Mata batin Alica (season 2)
95
12 tahun kemudian
96
Tatapan maut Bu Mesi
97
Bruukkkk
98
Dia bernama Anna
99
Berterus terang
100
Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101
Kejanggalan Nofan
102
Misteri wanita pucat pasi
103
Ragu untuk mempercayainya
104
Penemuan benda misterius
105
Tak bisa di ajak kompromi
106
Sedikit merasa aneh
107
Dering telpon di tengah malam
108
Pergi ke desa Anna
109
Fakta baru yang begitu mengejutkan
110
Jalanan aneh
111
Nenek-nenek misterius
112
Desa di tengah hutan
113
Keanehan di desa nenek
114
Sikap buruk Bilqis
115
Hajatan di tengah gelapnya malam
116
Kabur dari desa gaib
117
Senasib seperjuangan
118
Penampakan di tengah jalanan sepi
119
Tak dapat di ajak kompromi
120
Hantu keras kepala
121
Keegoisan hantu korban tabrak lari
122
Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123
Isu yang berkembang di sekolahan
124
Kemarahan Nofan
125
Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126
Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127
Membuat mengaku
128
Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129
Camping dadakan
130
Informasi miring prihal hutan Pinus
131
Pengelihatan menyeramkan Alica
132
Misteri gadis pucat pasi
133
Misteri penemuan mayat di air terjun
134
Dugaan misteri kematian gadis pucat
135
Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136
Jurit malam
137
Pemenang lomba
138
Misteri penampakan di layar hp Alica
139
Di datangi gadis misterius
140
Mencari gadis pucat
141
Mencari Alica
142
Tak butuh bantuan mu lagi
143
Siap mencekiknya
144
Risau sendiri
145
Di hampiri sosok anak kecil misterius
146
Gagalnya acara
147
Terjaga di tengah malam
148
Pemintaan yang tak patut di turuti
149
Senyum penuh kemenangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!