Keesokan harinya.
Viera membuka matanya, tubuhnya terasa lemas, Viera menoleh ke sampingnya namun tidak ada siapapun yang ia temukan, di kamar itu hanya tersisa dia seorang.
"Pangeran" panggil Viera sampai terjaga dari tidur panjangnya.
Viera melihat ke sekeliling kamar, namun tidak ada orang yang dia cari-cari.
"Kemana pangeran, kenapa gak ada di sini?" heran Viera saat tiba-tiba pangeran William tidak ada di kamarnya.
Krieet
Pintu kamar itu terbuka dan memperlihatkan pangeran William yang masuk ke dalam kamar tersebut dengan ekspresi wajahnya yang dingin.
"Sudah bangun?"
Viera mengangguk cepat."Aku akan pergi ke hutan, kamu tetaplah di sini, jangan kemana-mana"
"Iya"
Pangeran William mengambil busur panah lalu keluar dari dalam kamar meninggalkan Viera seorang diri.
Viera hanya menatap kepergian pangeran William tanpa melakukan apa-apa, ia kemudian bangkit dari duduk dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai bersiap-siap, Viera mencoba keluar dari dalam kamarnya, ia melihat banyaknya orang yang berlalu lalang di depannya.
"Aku mau kemana ini, gak ada siapapun yang aku kenali di sini"
"Lebih baik aku keliling istana saja, aku ingin tau apa saja yang ada di sini"
Viera berjalan dengan terus melihat-lihat istana yang megah dan luas itu, baru kali ini menginjakkan kakinya di dalam istana.
Tiba-tiba seseorang menarik tangan Viera masuk ke dalam kamarnya saat Viera melintasi kamarnya.
"Lepasin!" titah Viera pada orang yang sudah berani-beraninya menarik tangannya hingga membuatnya terkejut.
Orang misterius itu membalikkan tubuhnya menghadap Viera.
"Pangeran" terkejut Viera saat pangeran yang dia kenali yang sudah menarik tangannya.
"Iya ini aku" jawab pangeran Luis, pria asing yang selama ini hadir di mimpi Viera.
"Kenapa pangeran bisa ada di sini?"
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, kenapa kamu bisa berada di sini?"
"Aku gak tau, pangeran William yang sudah bawa aku kemari"
"Sekarang kamu pergi dari sini, jangan ada di sini, di sini bukan tempat mu" perintah pangeran Luis.
"Kenapa pangeran, kenapa kamu nyuruh aku buat pergi dari sini" bingung Viera.
"Pokoknya kamu harus pergi dari sini, jangan berada di sini"
"Pangeran" panggilan dari seseorang itu membuat mereka berdua menjadi tegang.
Dengan terkejut mereka menatap ke arah putri Thalita yang sama-sama terkejut melihat kedekatan mereka.
"Putri Thalita" kaget pangeran.
"Kenapa pangeran ngajak kakak ipar ke sini, apa yang kalian bicarakan?" penasaran putri Thalita yang baru keluar dari dalam kamar mandi.
"Tidak ada, kami cuman bicara tentang kerajaan, kakak ipar soalnya ingin tau seluk beluk kerajaan ini" pangeran Luis berbohong agar tidak membuatnya tertangkap basah karena sedang berusaha mengusir Viera dari dalam istana ini.
"Kenapa pangeran berbohong, siapa wanita itu, kenapa dia menjadi gugup seperti ini" batin Viera keheranan.
"Oh seperti itu, apa kakak ipar ingin berkeliling di kerajaan ini?" tawar putri Thalita.
"Iya, aku ingin berkeliling di sini, apa kamu bisa temani aku berkeliling"
"Dengan senang hati, ayo kakak ipar ikut aku, aku tunjukkan pada mu tentang kerajaan ini" ajak putri Thalita.
Viera mengangguk senang, ia berjalan bersama putri Thalita, ia ingin tau tentang kerajaan ini, ia masih merasa aneh dengan kerajaan ini.
"Kakak ipar, kenapa kakak ipar bisa bersama dengan pangeran William, apa sebelumnya kakak ipar kenal dengan pangeran William?" putri Thalita sangat penasaran dengan hubungan mereka, ia ingin tau kenapa pangeran William yang dingin itu menikahi seorang makhluk yang berbeda spesies seperti Viera.
"Aku tidak kenal dengannya, dia hanya orang yang bawa aku keluar dari dalam hutan, aku tidak tau kenapa dia malah langsung menikahi ku, aku juga awalnya merasa aneh mengapa di dalam hutan bisa ada sebuah kerajaan yang megah dan besar seperti ini"
"Jadi artinya manusia ini tidak tau kalau pangeran William dan kami semua adalah makhluk halus, bagaimana kalau dia tau segalanya, aku yakin dia tidak akan mau hidup di tempat ini lagi" batin putri Thalita.
"Oh gitu, kakak ipar tau tidak, pangeran William itu adalah pangeran yang paling dingin, beberapa hari yang lalu dia bilang dia gak mau nikah, aku sungguh terkejut saat tau kalau dia akan menikah dengan mu"
"Oh pentesan aja pangeran kodok itu jarang tersenyum, ternyata dia pangeran yang dingin" batin Viera.
"Kenapa dia tidak mau menikah, apa karena sebelumnya dia pernah patah hati?"
"Tidak kakak ipar, dia tidak pernah berhubungan dengan yang namanya wanita, kesehariannya biasanya ia lakukan dengan menjelajahi hutan, tidak lebih"
"Kok bisa ya ada pangeran yang kesepian sepertinya" heran Viera.
"Mungkin pangeran William lebih suka menghabiskan waktunya seorang diri, mangkanya dia lebih sering berada di dalam hutan ketimbang di istana"
"Eh itu kamarnya siapa?" tunjuk Viera ke arah sebuah pintu yang besar yang terletak tak jauh dari posisinya berdiri.
"Itu bukan kamar, itu gudang, ayo kita kembali saja, kita di larang berada di tempat ini oleh raja"
Viera mengangguk mengerti walaupun ia masih penasaran pada ruangan itu.
Mereka berdua pergi dari sana, banyak sekali tempat-tempat megah di istana ini yang berhasil membuat Viera takjub.
"Besar dan mewah sekali kerajaan ini, di desa gak ada yang punya rumah sebesar ini" batin Viera menatap takjub.
Tiba-tiba langkah Viera terhenti, pandangannya jatuh pada seseorang yang dingin seperti es batu berdiri tak jauh darinya.
"Balik ke kamar" perintah pangeran dengan wajah dinginnya.
Viera menghela nafas berat, ia menatap ke arah putri Thalita.
"Ayo balik ke kamar dulu, terima kasih sudah menemani ku berkeliling"
"Sama-sama kakak ipar"
Viera berjalan mengikuti pria dingin itu, ia merasa jenuh berada di dalam istana yang megah dan besar itu.
Kala sampai di kamar wajah Viera masih saja di tekuk, itu membuat pangeran William merasa aneh.
"Kenapa dengan wajah mu, siapa yang sudah membuat hari mu buruk?"
"Tidak ada, aku hanya bosan berada di sini, pangeran bisakah kau membawa ku pulang ke desa, aku ingin di sana, aku gak mau ada di sini"
"Apa yang membuat mu tidak betah berada di sini, di sini itu jauh lebih baik dari pada desa mu, tapi kenapa kamu bisa tidak betah berada di sini?"
"Aku hanya tidak betah saja, aku merasa di sini bukan tempat ku, semua yang terjadi di sini itu aneh"
"Kenapa kamu bilang semuanya aneh?" dengan wajah serius pangeran William bertanya pada Viera.
"Bagaimana tidak aneh, sebelum-sebelumnya tidak pernah ada rumor tentang kerajaan di dalam hutan, tapi mengapa sekarang ada, apa jangan-jangan kerajaan mewah ini, kerajaan gaib!"
Wajah pangeran William langsung berubah, ia menjadi tidak tenang takut Viera tau kalau sebenarnya semua orang yang ada di dalam ruang lingkup kerajaan ini bukan manusia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Anisha Andriyana Bahri
duh tolongin lh si viera ..kasian
2023-03-21
2
Rayya Kit
lanjut thour
2023-03-21
1