Munculnya genderuwo di kamar Viera

Wawan di bawa pulang kembali ke desa, ia sudah tidak mengeluh sakit seperti tadi, namun tubuhnya masih terasa lemas sehabis di gigit ular.

Sepanjang perjalanan juragan Doni terus menatap Viera dari kaca yang ada di depan, ia menyunggingkan senyuman licik ketika menatap wajah cantik Viera yang sangat natural.

Viera tak menyadari kalau juragan Doni terus memperhatikannya, ia hanya diam dengan terus menatap ke jendela yang banyak sekali sawah-sawah yang ia lewati.

Mobil terus melaju, tak lama dari itu mobil berhenti di depan rumah Viera yang terbuat dari kayu, ukuran rumahnya tidak besar, namun masih layak untuk di tempati.

Wawan di papah menuju kamar oleh warga-warga yang masih menunggu kedatangan mereka.

Sementara Viera masuk ke dalam kamarnya, ia merasa ada orang yang mengikutinya.

Viera melihat ke kanan dan kiri, depan dan juga belakang, namun tidak ada siapapun yang Viera lihat.

"Kok aku ngerasa akhir-akhir ini kayak ada orang yang ngikutin aku, tapi kenapa pas di cari gak ada, apa ini cuman perasaan aku saja?"

Viera terus melihat penjuru kamarnya, namun tetap saja tidak ada siapapun yang ia temukan, di kamarnya hanya ada dia seorang.

Viera merasa apa yang saat ini ia rasakan salah, ia lalu masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dekat dapur, kamar mandi itu masih sangat sederhana, yaitu hanya di kelilingi dengan sarung sebagai dindingnya.

Byur!

Air segar itu jatuh pada tubuh Viera, Viera merasa segar saat air itu mengguyur tubuhnya.

Viera berlama-lama di dalam kamar mandi, ia memang suka sekali mandi ketika magrib padahal hal itu tidak di perbolehkan oleh ibunya.

"Viera, udah mandinya, ini sudah masuk waktunya magrib, pamali mandi malam-malam begini!" suruh Romlah yang mendengar suara orang mandi di dalam kamar mandinya, ia yakin kalau Viera yang telah mandi di jam segini.

"Iya sebentar lagi selesai" dengan sedikit berteriak Viera menjawab.

Viera mempercepat proses mandinya, lalu keluar dengan tubuh yang di selimuti sarung.

Romlah berdiri dengan mata melotot tajam dan tangan yang berkacak pinggang.

"Berapa kali ibu bilang kamu jangan mandi saat magrib, kalau mau mandi itu sehabis magrib, dengar tidak!"

"Iya bu, Viera dengar, tapi kali ini darurat bu, gak apa-apa lah, gak akan bahaya juga, adooohh!" pekik Viera saat ibunya menjewer telinganya dengan keras.

"Tapi kamu sudah kebiasaan mandi saat magrib, berapa kali ibu bilang tapi kamu tetap gak dengarin!"

"Aaaah sakit bu, Viera janji Viera gak akan mandi magrib-magrib lagi!" pekik Viera yang telinganya merah karena di jewer oleh ibunya.

Romlah melepaskan tangannya yang menjewer telinga Viera.

"Kalau besok kamu mandi magrib lagi, ibu akan gantung kamu di pohon beringin!"

Viera melongoh mendengar ancaman ibunya, mendengar nama pohon beringin saja ia sudah bergidik ngeri, apalagi di gantung di pohon beringin yang terkenal dengan keseramannya.

"Kamu dengar apa yang tadi ibu bilang!"

"Iya, Viera dengar, Viera gak akan langgar kok, Viera mau ke kamar dulu, dingin" Viera langsung berlari ke kamar meninggalkan ibunya yang berubah menjadi monster mengerikan.

Romlah hanya menatap kepergian anak gadisnya yang benar-benar bandel dan susah sekali untuk ia kasih tau.

"Huft dasar anak itu!"

Romlah mendekati air yang sudah mendidih di paci, ia akan membuat wedang jahe untuk suaminya yang sedang sakit.

Viera masuk ke dalam kamarnya, ia mengenakan pakaian karena tubuhnya yang terasa dingin, namun ia sangat suka mandi di malam hari karena itu membuatnya tidak gerah.

Sehabis memakai baju Viera merebahkan tubuhnya di kasur, ia membiarkan hpnya mati karena kehabisan baterai, matanya sudah di serang rasa kantuk, ia tidak bisa menahannya lagi, alhasil Viera tidur di jam yang masih belum larut.

Ketika Viera tidur ada sosok seram yang muncul, di tubuhnya banyak sekali bulu-bulu lebat, matanya merah menyala, dia berdiri di pojokan dengan menatap ke arah Viera yang terlelap dalam tidurnya.

Sosok itu sering di sebut genderuwo, genderuwo itu yang selama ini mengikuti Viera dari jarak jauh tanpa Viera sadari, tapi detik ini genderuwo itu mulai mendekati Viera.

Genderuwo itu menatap ke arah Viera yang masih terlelap dalam tidurnya, perlahan-lahan kaki genderuwo itu melangkah, ia berdiri tepat di dekat Viera.

Viera tak sadar kalau di dekatnya ada genderuwo yang seseram itu, ia masih terlelap dalam tidurnya tak menyadari keberadaannya sama sekali.

Genderuwo itu tidak melakukan apapun, ia hanya duduk dengan memperhatikan Viera yang terlelap dalam tidurnya.

Tidur Viera berjalan dengan lancar, tak ada hambatan sama sekali, namun tiba-tiba di sepertiga malam Viera terjaga dari tidur nyenyaknya.

Viera bangun dari tidurnya dan menatap ke depan dengan tatapan kosong.

"Kok aku gak ketemu sama pangeran lagi, kemana dia ya, biasanya kan dia selalu muncul di mimpi ku, tapi kenapa hari dia gak muncul"

Viera merasakan keanehan saat pangeran yang ia idam-idamkan tak muncul di mimpinya hari ini, ia begitu merindukan pangeran itu, walaupun belum sampai 24 jam ia tidak melihat wajah tampan pangeran.

Viera menjadi galau brutal karena tak dapat bertemu dengan pangeran hari ini, wajahnya mulai kusut karena beberapa jam tak berjumpa dengan pangeran yang ia cintai.

Di saat wajah Viera yang masam, tiba-tiba Viera merasakan perutnya yang keroncongan karena ia tak makan malam dan malah langsung tidur.

Viera melirik ke arah jam yang terpampang di dinding.

"Jam 12, di jam segini aman gak ya aku makan?"

"Menurut dokter gak baik makan malam-malam, tapi kalau aku gak makan, laper!"

"Aku gak mau dengarin dokter yang dapat menyiksa batin dan raga ku, lebih baik aku makan aja, gak usah dengarin dokter!"

Viera bangkit dari duduknya, ia dengan sepelan mungkin membuka pintu karena takut bapak dan ibunya mendengarnya.

Viera merasa lega saat pintu berhasil ia buka, dengan pelan-pelan Viera melangkah keluar dari dalam kamarnya dan menuju dapur.

Ketika sampai di dapur, tidak ada sedikitpun makanan yang tersisa, Viera mengerucutkan bibirnya karena tak menemukan sisa makanan sedikitpun padahal perutnya sangat lapar.

Viera mencari makanan instan, ia senang saat menemukan mie instan yang ada di etalase yang terbuat dari kayu.

Dengan senang hati Viera memasak mie instan, kemudian ia memakannya dengan lahap.

Tak butuh waktu lama Viera menghabiskan makanan yang sudah ia masak.

"Alhamdulillah kenyang, kalau aku dengarin dokter aku akan kelaparan sampai besok pagi!" syukur Viera yang perutnya kini sudah terisi tak kosong seperti tadi.

"Mana mau sepanjang malam aku kelaparan, makin gak bisa tidur kalau aku ikutin apa yang dokter katakan"

"Tak sia-sia aku langgar perintah dokter!" Viera bukannya khawatir dengan resikonya ia malah senang karena perutnya sudah tidak lagi keroncongan.

Episodes
1 Ke ladang juragan Doni
2 Ketidaksopanan juragan Doni
3 Di terima kerja
4 Di patuk ular
5 Munculnya genderuwo di kamar Viera
6 Menemaninya tidur
7 Penampakan genderuwo di dalam kamar
8 Patah hati
9 Kehancuran Munaroh
10 Terjebak di dalam hutan
11 Istana di tengah hutan
12 Pergi dari istana
13 Pernikahan dadakan
14 Resmi menikah dengan pangeran William
15 Mencoba mengusirnya
16 Penyesalan yang mendalam
17 Menjadi pusat perhatian
18 Di hamili genderuwo
19 Panik
20 Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21 Mencari Munaroh
22 Penemuan mayat yang sudah membusuk
23 Kepergian Munaroh
24 Kuntilanak penunggu pohon
25 Akan berusaha untuk menjaga diri
26 Garis 2
27 Asap hitam misterius
28 Terguncang
29 Kemarahan pangeran William
30 Dendam yang berkobar
31 Mencari bukti
32 Datang ke ladang malam-malam
33 Tertangkap basah
34 Berkerja sama
35 Mencari kunci lemari hitam misterius
36 Bertemu dengan kuntilanak
37 Takut kehilangan dia
38 Kotak misterius
39 Isi kotak misterius
40 Mencari rahasia terbesarnya
41 Orang-orang suruhan juragan Doni
42 Bahaya mengancam
43 Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44 Dendam yang berkobar
45 Penemuan kalung misterius
46 Bukti yang tertinggal
47 Bahaya semakin mengintai
48 Markas besar geng monster
49 Fakta tentang geng monster
50 Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51 Baru permulaan
52 Pulang secara dadakan
53 Kedatangan ratu kegelapan
54 Melihatnya kembali
55 Berita orang hilang
56 Pencarian pak Mamad
57 Mulai ketakutan
58 Akan membinasakannya
59 Terbongkarnya penyamaran
60 Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61 Tunggu pembalasan ku
62 Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63 Bau amis darah
64 Surat ancaman
65 Kedatangan pria bertubuh kekar
66 Di panggil ke kantor
67 Ketahuan membeli susu hamil
68 Akan memanfaatkan keadaan
69 Kegelisahan Viera
70 Selamatkan diri mu
71 Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72 Gosib yang menyakitkan
73 Mencari jasad korban yang tersisa
74 Masih tetap mengabaikannya
75 Merasa bersalah
76 Ingatan masa lalu
77 Perubahan kecil dari diri pak Anton
78 Curiga pada lemari hitam
79 Bukti yang tersembunyi
80 Informasi dari ustadz Hafidz
81 Akhir perjuangan
82 Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83 Perjalanan yang telah usai
84 Pergi untuk selamanya
85 Pergi meninggalkan desa anggrek
86 Merindukan kehadirannya
87 Memulai kehidupan baru
88 Menemaninya semalaman
89 Kontraksi
90 Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91 Berita buruk
92 Akhir hidup Viera
93 Akan membesarkannya
94 Mata batin Alica (season 2)
95 12 tahun kemudian
96 Tatapan maut Bu Mesi
97 Bruukkkk
98 Dia bernama Anna
99 Berterus terang
100 Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101 Kejanggalan Nofan
102 Misteri wanita pucat pasi
103 Ragu untuk mempercayainya
104 Penemuan benda misterius
105 Tak bisa di ajak kompromi
106 Sedikit merasa aneh
107 Dering telpon di tengah malam
108 Pergi ke desa Anna
109 Fakta baru yang begitu mengejutkan
110 Jalanan aneh
111 Nenek-nenek misterius
112 Desa di tengah hutan
113 Keanehan di desa nenek
114 Sikap buruk Bilqis
115 Hajatan di tengah gelapnya malam
116 Kabur dari desa gaib
117 Senasib seperjuangan
118 Penampakan di tengah jalanan sepi
119 Tak dapat di ajak kompromi
120 Hantu keras kepala
121 Keegoisan hantu korban tabrak lari
122 Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123 Isu yang berkembang di sekolahan
124 Kemarahan Nofan
125 Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126 Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127 Membuat mengaku
128 Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129 Camping dadakan
130 Informasi miring prihal hutan Pinus
131 Pengelihatan menyeramkan Alica
132 Misteri gadis pucat pasi
133 Misteri penemuan mayat di air terjun
134 Dugaan misteri kematian gadis pucat
135 Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136 Jurit malam
137 Pemenang lomba
138 Misteri penampakan di layar hp Alica
139 Di datangi gadis misterius
140 Mencari gadis pucat
141 Mencari Alica
142 Tak butuh bantuan mu lagi
143 Siap mencekiknya
144 Risau sendiri
145 Di hampiri sosok anak kecil misterius
146 Gagalnya acara
147 Terjaga di tengah malam
148 Pemintaan yang tak patut di turuti
149 Senyum penuh kemenangan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Ke ladang juragan Doni
2
Ketidaksopanan juragan Doni
3
Di terima kerja
4
Di patuk ular
5
Munculnya genderuwo di kamar Viera
6
Menemaninya tidur
7
Penampakan genderuwo di dalam kamar
8
Patah hati
9
Kehancuran Munaroh
10
Terjebak di dalam hutan
11
Istana di tengah hutan
12
Pergi dari istana
13
Pernikahan dadakan
14
Resmi menikah dengan pangeran William
15
Mencoba mengusirnya
16
Penyesalan yang mendalam
17
Menjadi pusat perhatian
18
Di hamili genderuwo
19
Panik
20
Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21
Mencari Munaroh
22
Penemuan mayat yang sudah membusuk
23
Kepergian Munaroh
24
Kuntilanak penunggu pohon
25
Akan berusaha untuk menjaga diri
26
Garis 2
27
Asap hitam misterius
28
Terguncang
29
Kemarahan pangeran William
30
Dendam yang berkobar
31
Mencari bukti
32
Datang ke ladang malam-malam
33
Tertangkap basah
34
Berkerja sama
35
Mencari kunci lemari hitam misterius
36
Bertemu dengan kuntilanak
37
Takut kehilangan dia
38
Kotak misterius
39
Isi kotak misterius
40
Mencari rahasia terbesarnya
41
Orang-orang suruhan juragan Doni
42
Bahaya mengancam
43
Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44
Dendam yang berkobar
45
Penemuan kalung misterius
46
Bukti yang tertinggal
47
Bahaya semakin mengintai
48
Markas besar geng monster
49
Fakta tentang geng monster
50
Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51
Baru permulaan
52
Pulang secara dadakan
53
Kedatangan ratu kegelapan
54
Melihatnya kembali
55
Berita orang hilang
56
Pencarian pak Mamad
57
Mulai ketakutan
58
Akan membinasakannya
59
Terbongkarnya penyamaran
60
Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61
Tunggu pembalasan ku
62
Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63
Bau amis darah
64
Surat ancaman
65
Kedatangan pria bertubuh kekar
66
Di panggil ke kantor
67
Ketahuan membeli susu hamil
68
Akan memanfaatkan keadaan
69
Kegelisahan Viera
70
Selamatkan diri mu
71
Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72
Gosib yang menyakitkan
73
Mencari jasad korban yang tersisa
74
Masih tetap mengabaikannya
75
Merasa bersalah
76
Ingatan masa lalu
77
Perubahan kecil dari diri pak Anton
78
Curiga pada lemari hitam
79
Bukti yang tersembunyi
80
Informasi dari ustadz Hafidz
81
Akhir perjuangan
82
Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83
Perjalanan yang telah usai
84
Pergi untuk selamanya
85
Pergi meninggalkan desa anggrek
86
Merindukan kehadirannya
87
Memulai kehidupan baru
88
Menemaninya semalaman
89
Kontraksi
90
Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91
Berita buruk
92
Akhir hidup Viera
93
Akan membesarkannya
94
Mata batin Alica (season 2)
95
12 tahun kemudian
96
Tatapan maut Bu Mesi
97
Bruukkkk
98
Dia bernama Anna
99
Berterus terang
100
Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101
Kejanggalan Nofan
102
Misteri wanita pucat pasi
103
Ragu untuk mempercayainya
104
Penemuan benda misterius
105
Tak bisa di ajak kompromi
106
Sedikit merasa aneh
107
Dering telpon di tengah malam
108
Pergi ke desa Anna
109
Fakta baru yang begitu mengejutkan
110
Jalanan aneh
111
Nenek-nenek misterius
112
Desa di tengah hutan
113
Keanehan di desa nenek
114
Sikap buruk Bilqis
115
Hajatan di tengah gelapnya malam
116
Kabur dari desa gaib
117
Senasib seperjuangan
118
Penampakan di tengah jalanan sepi
119
Tak dapat di ajak kompromi
120
Hantu keras kepala
121
Keegoisan hantu korban tabrak lari
122
Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123
Isu yang berkembang di sekolahan
124
Kemarahan Nofan
125
Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126
Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127
Membuat mengaku
128
Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129
Camping dadakan
130
Informasi miring prihal hutan Pinus
131
Pengelihatan menyeramkan Alica
132
Misteri gadis pucat pasi
133
Misteri penemuan mayat di air terjun
134
Dugaan misteri kematian gadis pucat
135
Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136
Jurit malam
137
Pemenang lomba
138
Misteri penampakan di layar hp Alica
139
Di datangi gadis misterius
140
Mencari gadis pucat
141
Mencari Alica
142
Tak butuh bantuan mu lagi
143
Siap mencekiknya
144
Risau sendiri
145
Di hampiri sosok anak kecil misterius
146
Gagalnya acara
147
Terjaga di tengah malam
148
Pemintaan yang tak patut di turuti
149
Senyum penuh kemenangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!