Resmi menikah dengan pangeran William

Pernikahan pangeran William dan Viera di mulai, pangeran William menjabah tangan penghulu yang ada di depannya dan prosesi pernikahan itu di mulai.

Ijab kabul tersebut berjalan dengan lancar, tidak ada hambatan sama sekali, kini Viera dan pangeran William sah menjadi pasangan suami istri.

Orang-orang yang ada di sana tidak bisa berbuat apa-apa, karena keinginan pangeran William tak satupun ada yang bisa mencegahnya, walaupun itu orang tua pangeran William sekaligus.

Pangeran William adalah pewaris tahta, dia putra mahkota, selama ini pangeran William tidak pernah meminta apapun pada ayah dan ibunya, dia memiliki sifat cuek dan dingin sehingga susah untuk akrab dengan orang-orang yang sekelilingnya, namun itu semua tidak membuat rasa hormat mereka berkurang.

Viera tersenyum karena hari ini ia menjadi seorang istri, Viera tidak menyadari adanya keanehan di sekelilingnya, dia hanya larut dalam situasi tersebut.

Seorang pangeran yang ada di sana mengepal kuat tangannya saat melihat orang yang dia cintai selama ini menikah dengan orang lain di depan matanya.

"Aku yang sudah menjaganya selama ini, tapi mengapa kakak ku yang menikahinya, aku tidak terima, aku akan buat pernikahan kalian hancur, tidak akan aku biarkan kalian bahagia" batin pangeran Luis yang panas menyaksikan pernikahan mereka.

Viera menyalami punggung tangan bapak dan ibunya, Viera mendadak terdiam saat tangan bapak dan ibunya sedingin es batu.

"Kok tangan bapak sama ibu dingin banget, apa mereka sakit" batin Viera menatap takjub ke arah mereka berdua yang ada di depannya.

Wajah mereka pucat pasi seperti tidak teraliri darah, mereka juga tidak banyak bicara, sedari tadi mereka diam tanpa bertanya apapun padanya.

"Bapak ibu ke sini sama siapa?"

"Orang dari kerajaan menjemput kami" jawab Romlah dengan pandangan lurus ke depan.

"Bapak sudah sembuh, kok bisa datang ke sini?" heran Viera saat melihat bapaknya yang bisa berdiri padahal baru kemarin bapaknya di gigit ular kobra.

"Sudah, bapak sudah sembuh" jawab Wawan dengan pandangan yang juga lurus ke depan.

"Bapak sama ibu mau pulang, kamu di sini saja, jangan pulang ke desa" perintah Romlah.

"Kenapa bu, kenapa Viera gak boleh pulang ke desa?" terkejut Viera dengan larangan ibunya.

"Desa sekarang sering banjir, kamu untuk sementara di sini saja, jangan pulang ke sana, di sini aman untuk mu"

"Terus kalau desa sekacau itu, bapak sama ibu mending di sini saja"

"Tidak bisa, kami harus pulang ke desa, kami masih ada urusan, kamu di sini saja, kami pamit pulang dulu" pamit Wawan cepat.

Viera hanya mengangguk dalam keadaan dirinya yang masih di serang rasa bingung, Viera merasa ada perubahan dari diri bapak dan ibunya, tidak biasanya mereka menjadi seperti ini.

"Bapak sama ibu hati-hati di jalan" teriak Viera saat mereka mulai menjauh.

Mereka tidak menjawab dan terus berjalan keluar dari istana.

Viera menatap kepergian mereka, ingin rasanya ia ikut bersama mereka, namun mereka tidak mengizinkannya.

Viera menatap sedih ke arah mereka, ia tidak merasa senang sama sekali walaupun tinggal di istana yang mewah dan megah ini.

"Mereka akan baik-baik saja, tidak akan ada yang terjadi sama mereka" pangeran William menenangkan Viera yang sedang sedih.

"Pangeran kenapa bapak sama ibu gak bolehin aku datang ke desa, aku mau kembali ke desa, aku gak mau ada di sini"

"Kamu tadi dengar sendirikan kalau di desa mu itu lagi terkena banjir, banyak orang yang lagi ngungsi, jadi lebih baik kamu tinggal di sini saja, kalau situasi di desa mu sudah aman kamu bisa kembali lagi ke sana"

Viera menghembusakan nafas berat, ia masih ingin kembali ke desa, ia bukannya lega malah semakin khawatir takut ada yang terjadi pada bapak dan ibunya yang memilih untuk pulang ke desa lagi.

"Ayo kita ke kamar, ini sudah malam, waktunya kamu istirahat"

Viera mengangguk, ia mengikuti pangeran ke dalam kamar.

Pangeran Luis menatap ke arah mereka yang berjalan meninggalkan tempat itu, ia mengeluarkan tatapan seramnya, ia benar-benar tak suka saat melihat mereka bahagia.

"Pangeran, kamu kenapa?" putri Thalita menangkap wajah tak suka pangeran Luis.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, aku hanya heran kenapa kakak malah langsung menikahi manusia itu, apa dia tidak berpikir kalau hal itu akan berdampak besar bagi manusia itu!" heran campur iri pangeran Luis.

"Biarkan pangeran William yang menanggung segalanya, kamu tidak usah pikirkan hal itu, pangeran William pasti tidak akan biarkan manusia itu terluka, kamu tenang saja" putri Thalita menenangkan pangeran Luis yang mulai geram tanpa sebab.

Pangeran Luis yang terbakar api cemburu meninggalkan putri Thalita.

"Pangeran" teriak Thalita.

Pangeran Luis tidak menggubrisnya, ia terus berjalan dengan tatapan mata yang serius, di dalam lubuk hatinya ia tidak terima kakaknya menikahi wanita yang ia cintai.

Putri Thalita menghela nafas, ia tak habis pikir dengan suaminya yang sulit untuk di tebak.

Putri Thalita masuk ke dalam kamarnya, ia tidak mencari kemana pangeran Luis pergi.

Sementara Viera dan pangeran masuk ke dalam kamar.

Viera masih tampak sedih, menikah dengan seorang pangeran tampan di dalam istana tak membuatnya bahagia, dia malah gelisah tak karuan karena terus memikirkan bapak dan ibunya yang ada di desa.

"Pangeran kenapa di dalam hutan bisa ada istana, padahal sebelum-sebelumnya aku tidak pernah melihat ada istana di dalam hutan" Viera memberanikan diri bertanya hal itu pada pangeran William.

Pangeran William tampak diam, tak menunjukkan ekspresi apapun, ia seperti tidak mau menjelaskan semuanya pada Viera.

"Pangeran jawab pertanyaan ku, kenapa bisa ada istana di dalam hutan, terus kenapa kamu tiba-tiba main nikahin aku, apa yang membuat mu yakin buat nikah sama aku?"

"Ya gak apa-apa, aku cuman mau nikahin kamu saja, gak ada hal lain"

Viera makin aneh dengan pria yang sekarang sudah berstatus suaminya.

"Ini gak wajar, masa ada orang yang langsung main nikah aja, dia benar-benar gak wajar" batin Viera.

Pangeran William tau apa yang membuat Viera merasa aneh, namun ia tidak bisa menjelaskannya.

Viera menelan ludah pahit saat pangeran William melangkah mendekatinya.

"M-mau apa kau?"

Tidak ada jawaban, pria tampan yang ada di depannya itu benar-benar cuek, tidak seperti kebayangkan pria yang ia temui selama ini.

Pangeran William menyunggingkan senyuman sinis penuh makna tersirat.

Viera hari ini pasrah suaminya akan melakukan apa padanya, ia juga tidak bisa melarang suaminya sama sekali.

Episodes
1 Ke ladang juragan Doni
2 Ketidaksopanan juragan Doni
3 Di terima kerja
4 Di patuk ular
5 Munculnya genderuwo di kamar Viera
6 Menemaninya tidur
7 Penampakan genderuwo di dalam kamar
8 Patah hati
9 Kehancuran Munaroh
10 Terjebak di dalam hutan
11 Istana di tengah hutan
12 Pergi dari istana
13 Pernikahan dadakan
14 Resmi menikah dengan pangeran William
15 Mencoba mengusirnya
16 Penyesalan yang mendalam
17 Menjadi pusat perhatian
18 Di hamili genderuwo
19 Panik
20 Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21 Mencari Munaroh
22 Penemuan mayat yang sudah membusuk
23 Kepergian Munaroh
24 Kuntilanak penunggu pohon
25 Akan berusaha untuk menjaga diri
26 Garis 2
27 Asap hitam misterius
28 Terguncang
29 Kemarahan pangeran William
30 Dendam yang berkobar
31 Mencari bukti
32 Datang ke ladang malam-malam
33 Tertangkap basah
34 Berkerja sama
35 Mencari kunci lemari hitam misterius
36 Bertemu dengan kuntilanak
37 Takut kehilangan dia
38 Kotak misterius
39 Isi kotak misterius
40 Mencari rahasia terbesarnya
41 Orang-orang suruhan juragan Doni
42 Bahaya mengancam
43 Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44 Dendam yang berkobar
45 Penemuan kalung misterius
46 Bukti yang tertinggal
47 Bahaya semakin mengintai
48 Markas besar geng monster
49 Fakta tentang geng monster
50 Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51 Baru permulaan
52 Pulang secara dadakan
53 Kedatangan ratu kegelapan
54 Melihatnya kembali
55 Berita orang hilang
56 Pencarian pak Mamad
57 Mulai ketakutan
58 Akan membinasakannya
59 Terbongkarnya penyamaran
60 Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61 Tunggu pembalasan ku
62 Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63 Bau amis darah
64 Surat ancaman
65 Kedatangan pria bertubuh kekar
66 Di panggil ke kantor
67 Ketahuan membeli susu hamil
68 Akan memanfaatkan keadaan
69 Kegelisahan Viera
70 Selamatkan diri mu
71 Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72 Gosib yang menyakitkan
73 Mencari jasad korban yang tersisa
74 Masih tetap mengabaikannya
75 Merasa bersalah
76 Ingatan masa lalu
77 Perubahan kecil dari diri pak Anton
78 Curiga pada lemari hitam
79 Bukti yang tersembunyi
80 Informasi dari ustadz Hafidz
81 Akhir perjuangan
82 Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83 Perjalanan yang telah usai
84 Pergi untuk selamanya
85 Pergi meninggalkan desa anggrek
86 Merindukan kehadirannya
87 Memulai kehidupan baru
88 Menemaninya semalaman
89 Kontraksi
90 Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91 Berita buruk
92 Akhir hidup Viera
93 Akan membesarkannya
94 Mata batin Alica (season 2)
95 12 tahun kemudian
96 Tatapan maut Bu Mesi
97 Bruukkkk
98 Dia bernama Anna
99 Berterus terang
100 Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101 Kejanggalan Nofan
102 Misteri wanita pucat pasi
103 Ragu untuk mempercayainya
104 Penemuan benda misterius
105 Tak bisa di ajak kompromi
106 Sedikit merasa aneh
107 Dering telpon di tengah malam
108 Pergi ke desa Anna
109 Fakta baru yang begitu mengejutkan
110 Jalanan aneh
111 Nenek-nenek misterius
112 Desa di tengah hutan
113 Keanehan di desa nenek
114 Sikap buruk Bilqis
115 Hajatan di tengah gelapnya malam
116 Kabur dari desa gaib
117 Senasib seperjuangan
118 Penampakan di tengah jalanan sepi
119 Tak dapat di ajak kompromi
120 Hantu keras kepala
121 Keegoisan hantu korban tabrak lari
122 Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123 Isu yang berkembang di sekolahan
124 Kemarahan Nofan
125 Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126 Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127 Membuat mengaku
128 Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129 Camping dadakan
130 Informasi miring prihal hutan Pinus
131 Pengelihatan menyeramkan Alica
132 Misteri gadis pucat pasi
133 Misteri penemuan mayat di air terjun
134 Dugaan misteri kematian gadis pucat
135 Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136 Jurit malam
137 Pemenang lomba
138 Misteri penampakan di layar hp Alica
139 Di datangi gadis misterius
140 Mencari gadis pucat
141 Mencari Alica
142 Tak butuh bantuan mu lagi
143 Siap mencekiknya
144 Risau sendiri
145 Di hampiri sosok anak kecil misterius
146 Gagalnya acara
147 Terjaga di tengah malam
148 Pemintaan yang tak patut di turuti
149 Senyum penuh kemenangan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Ke ladang juragan Doni
2
Ketidaksopanan juragan Doni
3
Di terima kerja
4
Di patuk ular
5
Munculnya genderuwo di kamar Viera
6
Menemaninya tidur
7
Penampakan genderuwo di dalam kamar
8
Patah hati
9
Kehancuran Munaroh
10
Terjebak di dalam hutan
11
Istana di tengah hutan
12
Pergi dari istana
13
Pernikahan dadakan
14
Resmi menikah dengan pangeran William
15
Mencoba mengusirnya
16
Penyesalan yang mendalam
17
Menjadi pusat perhatian
18
Di hamili genderuwo
19
Panik
20
Bersyukur karena berhasil keluar dari alam gaib
21
Mencari Munaroh
22
Penemuan mayat yang sudah membusuk
23
Kepergian Munaroh
24
Kuntilanak penunggu pohon
25
Akan berusaha untuk menjaga diri
26
Garis 2
27
Asap hitam misterius
28
Terguncang
29
Kemarahan pangeran William
30
Dendam yang berkobar
31
Mencari bukti
32
Datang ke ladang malam-malam
33
Tertangkap basah
34
Berkerja sama
35
Mencari kunci lemari hitam misterius
36
Bertemu dengan kuntilanak
37
Takut kehilangan dia
38
Kotak misterius
39
Isi kotak misterius
40
Mencari rahasia terbesarnya
41
Orang-orang suruhan juragan Doni
42
Bahaya mengancam
43
Penampakan genderuwo seram di dekat pohon beringin
44
Dendam yang berkobar
45
Penemuan kalung misterius
46
Bukti yang tertinggal
47
Bahaya semakin mengintai
48
Markas besar geng monster
49
Fakta tentang geng monster
50
Mengumpulkan bukti sedikit demi sedikit
51
Baru permulaan
52
Pulang secara dadakan
53
Kedatangan ratu kegelapan
54
Melihatnya kembali
55
Berita orang hilang
56
Pencarian pak Mamad
57
Mulai ketakutan
58
Akan membinasakannya
59
Terbongkarnya penyamaran
60
Mendapatkan bukti tentang kematian Sekar
61
Tunggu pembalasan ku
62
Misteri suara tangisan di tengah hutan yang gelap
63
Bau amis darah
64
Surat ancaman
65
Kedatangan pria bertubuh kekar
66
Di panggil ke kantor
67
Ketahuan membeli susu hamil
68
Akan memanfaatkan keadaan
69
Kegelisahan Viera
70
Selamatkan diri mu
71
Menyaksikan kematian kedua orangtuanya
72
Gosib yang menyakitkan
73
Mencari jasad korban yang tersisa
74
Masih tetap mengabaikannya
75
Merasa bersalah
76
Ingatan masa lalu
77
Perubahan kecil dari diri pak Anton
78
Curiga pada lemari hitam
79
Bukti yang tersembunyi
80
Informasi dari ustadz Hafidz
81
Akhir perjuangan
82
Akhir perjalanan juragan Doni dan bu Jamilah
83
Perjalanan yang telah usai
84
Pergi untuk selamanya
85
Pergi meninggalkan desa anggrek
86
Merindukan kehadirannya
87
Memulai kehidupan baru
88
Menemaninya semalaman
89
Kontraksi
90
Melahirkannya dengan penuh perjuangan
91
Berita buruk
92
Akhir hidup Viera
93
Akan membesarkannya
94
Mata batin Alica (season 2)
95
12 tahun kemudian
96
Tatapan maut Bu Mesi
97
Bruukkkk
98
Dia bernama Anna
99
Berterus terang
100
Penampakan makhluk halus dirumah Anna
101
Kejanggalan Nofan
102
Misteri wanita pucat pasi
103
Ragu untuk mempercayainya
104
Penemuan benda misterius
105
Tak bisa di ajak kompromi
106
Sedikit merasa aneh
107
Dering telpon di tengah malam
108
Pergi ke desa Anna
109
Fakta baru yang begitu mengejutkan
110
Jalanan aneh
111
Nenek-nenek misterius
112
Desa di tengah hutan
113
Keanehan di desa nenek
114
Sikap buruk Bilqis
115
Hajatan di tengah gelapnya malam
116
Kabur dari desa gaib
117
Senasib seperjuangan
118
Penampakan di tengah jalanan sepi
119
Tak dapat di ajak kompromi
120
Hantu keras kepala
121
Keegoisan hantu korban tabrak lari
122
Keegoisan hantu korban tabrak lari 2
123
Isu yang berkembang di sekolahan
124
Kemarahan Nofan
125
Menyimpan dendam kesumat pada Anna dan keluarganya
126
Tindakan kejam penuh dendam Nofan
127
Membuat mengaku
128
Hukuman setimpal bagi Anna dan 6 orang pembully
129
Camping dadakan
130
Informasi miring prihal hutan Pinus
131
Pengelihatan menyeramkan Alica
132
Misteri gadis pucat pasi
133
Misteri penemuan mayat di air terjun
134
Dugaan misteri kematian gadis pucat
135
Kronologi kematian gadis yang tewas di air terjun
136
Jurit malam
137
Pemenang lomba
138
Misteri penampakan di layar hp Alica
139
Di datangi gadis misterius
140
Mencari gadis pucat
141
Mencari Alica
142
Tak butuh bantuan mu lagi
143
Siap mencekiknya
144
Risau sendiri
145
Di hampiri sosok anak kecil misterius
146
Gagalnya acara
147
Terjaga di tengah malam
148
Pemintaan yang tak patut di turuti
149
Senyum penuh kemenangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!