Pov Viollet :>
Sudah seminggu sejak pertanyaan Damian pada ku di rumah sakit itu. Sejak itu pula Damian tidak pernah memanggil ku lagi. Bahkan Damian menyampaikan pada dokter Wolsen bahwa aku akan kembali bekerja di rumah sakit tempat dulu aku bekerja sebelum menjadi dokter pribadi Damian.
Aku terdiam dalam lamunan ku. Apa Damian sudah tidak membutuhkan ku lagi?
"Vio, fokuslah!" Seru Harry, rekan kerjaku.
"Maaf kan aku, sepertinya aku agak pusing" Jawab ku lesu.
"Istirahat lah" ujar nya lagi.
Aku hanya mengangguk.
Apa yang sedang Damian lakukan di sana? Seketika aku menyesal telah membuat nya marah. Lebih baik Damian marah sambil memaki-maki diriku daripada mendiami ku seperti ini.
"Hei dokter Vio!" Panggil Jessie, teman ku di rumah sakit ini. Dia teman yang ku temui di perguruan tinggi.
"Kau terlihat tidak sehat?" Gumam Jessie.
"Aku memang sakit" Jawab ku malas. Damian benar-benar merubah mood ku 100%.
"Berhentilah bekerja, ku dengar tuan mu membuang mu, hahaha begitu jika kau tidak pandai menjilat. Mereka, para pria kaya lebih tertarik pada wanita penggoda" Kata Jessie mengejek ku.
"Sial*n kau" Umpat ku kesal.
Jessie adalah seorang wanita single yang maniak ***. dia bahkan pergi ke Club untuk mencari pria berdompet tebal untuk di jadikan sugar daddy nya.
"Ayo ikut dengan ku ke club party malam ini. Aku jamin kau akan merasakan kenikmatan dunia yang tiada tara" Ajak Jessie.
"Tidak, terimakasih! itu cocok untuk anj*ng" tolak ku mentah-mentah.
"Hei nona dokter, ayo lah! Kau akan terkejut ketika melihat siapa tamu vvip malam ini" Jessie semakin gencar merayuku agar aku ikut dengan nya.
"Aku akan menghabiskan malam ku dengan nonton vidio por*o dari pada ikut dengan mu"
Lebih baik aku pergi. Berteman dengan Jessie memang selalu mengarah pada keburukan. Aku melangkah menjauh dari nya.
"Kau kenal Damian Carl Salazar?" Tanya Jessie setengah berteriak.
Deg!!!!
Langkah Kaki ku terhenti.
Damian?
"Dia yang akan jadi tamu vvip malam ini. Kau yakin akan melewatkan nya?" Jessie bertanya dengan nada ejekan.
Sial*n!!!!
⚖️⚖️⚖️
Dentuman keras berasal dari dj yang memimpin jalan nya musik malam ini.
Yahhh....
Di sini lah Viollet sekarang. Tangan Jessie bergelayut manja di lengan Viollet. Mata wanita centil itu sibuk mencari mangsa nya malam ini.
"Aku akan ke sana" Tunjuk Jessie pada segerombolan pria-pria tua berjas.
"Kau ikut honey?" Tanya Jessie.
"Tidak!" tolak Viollet dengan cepat. "Aku akan duduk di sofa di pojok sana" Jawab nya.
"Baiklah, kau memang membosankan Vi" Jessie melenggokan bokong nya ketika berjalan. Membuat berpasangan-pasang mata nakal melirik nya.
"Dasar jal*ng" Maki Viollet.
Viollet memesan sebotol beer dengan kadar alkohol yang paling rendah. Ia tidak ingin ceroboh malam ini. Niatnya datang ke sini adalah ingin melihat Damian. Perasaan rindu menggerogoti nya setelah seminggu tidak bertemu.
Mata Viollet akhirnya menangkap sebuah sosok yang sangat di rindukan nya itu. Di sana...
Di tengah kerumunan wanita sexy, Damian duduk sambil menikmati sentuhan-sentuhan yang di terimanya.
"Kau memang bajing*n Damian!" ujar Viollet geram.
Ia terus memperhatikan tangan-tangan itu menyentuh dan mengelus tubuh orang yang di sukai nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments