Damian dan Viollet Salazar?

Damian dan Viollet sama-sama diam. Tidak ada yang berniat memulai percakapan. Di satu sisi, Damian tengah bergulat dengan pikirannya. Tentang perasaan nyaman yang ia rasakan ketika bersama dengan Viollet. Di sisi lain, Viollet gemetar antara deg-degan dan takut. Walaupun Damian sekarang sedang tidak dalam keadaan marah ataupun mood yang buruk, tetap saja aura mencekam itu tetap terasa.

Dering handphone Damian memecahkan keheningan. Viollet ikut menoleh ke arah layar handphone tersebut.

Wanita muda itu dapat melihat siapa nama penelpon. "Sky".

" Haaa... siapa lagi orang ini?" pikir Viollet

Damian menggeser tombol merah untuk menutup panggilan. Lalu menoleh ke arah Viollet yang sedang menatap layar handphone nya.

" Rekan bisnis" ujar Damian seolah tau apa yang di pikirkan oleh dokter pribadinya itu.

Mendengar ujaran Damian, Viollet tersentak.

"Mengapa menjelaskan hal itu padaku? " tanya Viollet merasa aneh. Ia senang bahwa orang yang menelpon Damian itu hanya rekan kerja, tapi apa perlu pemuda tua itu menjelaskan padanya?

"Kau melihat layar handphone ku dengan kening mengerut. Jadi aku dengan baik nya menjelaskan siapa wanita itu pada mu" jelas Damian meluruskan kesalahpahaman yang ia perbuat.

"Si*l!!! kenapa aku repot-repot menjelaskan hal ini? " gumam Damian heran.

⚖️⚖️⚖️

Pukul 20:32

Limusin milik Damian tiba di gedung acara.

Pelayan yang berdiri di depan gedung membuka pintu limusin.

"Dami!" panggil Viollet sebelum Damian keluar.

Pemuda itu menoleh pada Viollet dengan alis terangkat sebelah.

"Hm... aku harus memperkenalkan diri sebagai apa?" tanya Viollet ragu.

"What??? " tanya Damian tidak mengerti

"Maksud ku, Aku harus menjawab apa jika di tanya nanti?"

"Ahh... itu terserah padamu. Kau bisa menjawab sesuka hati mu" Jawab Damian lalu keluar dari limusin.

Viollet menyusul di belakang. Damian menarik tangan Viollet agar bergandengan dengan tangan nya. Sang wanita tentu saja tidak keberatan.

Viollet tersentak.

Ia terkejut melihat tamu undangan yang sebagian besarnya terdiri dari pejabat tinggi. Perkumpulan orang-orang penting. Viollet meneguk saliva nya dengan susah payah. Seketika wanita muda itu merasa minder dengan penampilannya yang amat sederhana.

"Tunggu lah di sini! Aku akan menyapa rekan kerjaku" pinta Damian lalu meninggalkan Viollet di antara banyaknya orang asing.

"Astaga" keluh Viollet. "Bagaimana aku menghabiskan malam ini?"

Mata Viollet lalu bertatapan dengan mata biru terang milik seorang wanita. Merasa wanita muda itu memang menatap ke arahnya membuat Viollet berdelik ngeri.

"Ada apa dengan nya?" Tanya Viollet.

Wanita bermata biru itu kemudian menghampiri Viollet setelah lama mereka berpandangan.

"Siapa kau?" Tanya wanita itu dengan suara yang sedikit keras. "Kenapa kau datang dengan Damian?!" cerca nya lagi. Membuat beberapa orang memperhatikan mereka.

"Bisa kecilkan suara mu? orang-orang melihat ke sini" tegur Viollet.

Dokter muda itu benci menjadi pusat perhatian. Ia orang asing di sini. Sedangkan Damian entah hilang ke mana.

"Kau hanya perlu menjawab nya! Ada hubungan apa kau dengan Damian!?" Wanita bermata biru itu semakin mengeraskan suaranya.

Viollet kesal. Sekarang bukan beberapa orang lagi, bahkan hampir sebagian dari mereka memperhatikan mereka sambil berbisik.

"Aku pasangan nya" Jawab Viollet menaikan dagunya.

Persetan dengan amarah Damian nantinya. Yang penting sekarang adalah urat malu Viollet. Damian juga membiarkannya memperkenalkan diri sesuka hatinya tadi. Ia yakin Damian tidak akan marah.

Terdengar bisikan para tamu semakin riuh kala mendengar ucapan Viollet bahwa ia pasangan Damian.

"WHATTT!!! Are you really??? " Pekik wanita itu shock.

"Yeahh! tapi... anda siapa?" Tanya Viollet penasaran.

"Aku Sky, dan... dan... Aghhh sejak kapan Damian punya pasangan?" Sky berteriak marah. ia mencengkram lengan Viollet karena amarah nya.

"Akhh ada apa dengan mu! kau gila?" Ucap Viollet kaget.

"Hei Sky, kau membuatnya sakit" Tegur seorang pemuda.

Sky lalu melepaskan tangan Viollet dan pergi. Ia sangat kesal dan akan mengadu pada ayahnya. Viollet memandangi kepergian wanita bermata biru terang itu dengan pandangan heran.

"Kau tak apa nona?" Tanya pemuda yang tadi menegur Sky.

"Thanks. Hanya sedikit memar" jawab Viollet sambil tersenyum.

"Aku Jeremy" Pemuda itu mengulurkan tangan.

"Ak-" Baru saja Viollet akan menyambut tangan pemuda itu, sebuah tangan kekar mendahuluinya.

"Aku Damian Carl Salazar dan ini Viollet Alfea Salazar"

"Damian!" Ujar Viollet tersenyum senang.

Jeremy melepaskan tautan tangan nya dengan Damian. Ia kira Viollet tadi hanya mengerjai Sky ketika ia mengklaim bahwa Damian adalah pasangan nya, tapi lihat pemuda bernama Damian ini juga mengatakan hal yang sama.

"Maaf aku membuat mu menunggu lama" Ujar Damian sambil merangkul pinggang Viollet.

Jangan di tanya...

Wanita muda itu sudah sangat memerah. Jantung nya berderak begitu cepat, seakan jantung itu akan meledak.

Viollet pov :>

Astaga!!!!

Tuhan!!!!

Apa ini mimpi????

Kalau ini mimpi, tolong buat mimpi ini tidak pernah berakhir ❤❤❤

Terpopuler

Comments

jamal janda

jamal janda

Follow nanti di fb

2023-05-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!