Latihan Lee

Hari yang cerah

Begitupun dengan suasana hati Tuan Billie. Senyum nya mengambang selama pertemuan nya dengan pewaris tunggal keluarga Salazar. Di temani oleh anak gadis nya yang cantik, Tuan Billie yakin bahwa Damian akan tergoda pada anak nya itu selama kontrak kerja sama mereka.

"Kurasa anak ku akan berguna bagi mu Damian! Biarkan ia membantu mu" ujar Tuan Billie.

"Ah ayah. Damian pasti kerepotan karena aku ceroboh. Dia tidak akan mau menerima bantuan ku" jawab Sky manja sambil melirik ke arah Damian.

Damian hanya diam. Ia ingin segera mengakhiri pertemuan ini. Banyak hal yang harus di kerjaannya di basement.

"Tidak apa sayang, Damian perlu bantuan dan dukungan" Tuan Billie berkata tegas.

"Bagaimana Damian?" Tanya Tuan Billie.

"Yahhh... baik lah" jawab Damian pasrah

Tuan Billie tersenyum senang. Begitupun dengan Sky. Setelah menjabat tangan, Tuan Billie meninggalkan Damian dan Sky di ruangan itu.

"Apa kau lapar?" Tanya Sky bergelayut di lengan Damian.

"Tidak!" Damian melangkahkan kakinya keluar. "Pergilah sebelum aku membunuhmu"

"Kau tidak bisa membunuh ku karena kontrak kita Damian! Ku harap kau bisa memandang ku setelah kita bekerja sama nanti" Sky mempoutkan bibir nya lucu.

"Diam lah wanita sial*n" Damian berkata dingin.

Sky langsung melepaskan tangan Damian. Aura kelam nya membuat Sky takut.

Tanpa berpikir lagi, Damian langsung pergi di iringi oleh para bawahannya.

Sky mencibir.

Damian masih sama seperti 10 tahun yang lalu. Saat pertama kali mereka bertemu. Aura mencekam nya malah lebih terasa sekarang.

"Aku harus menggodanya" Gumam Sky sambil menatap punggung tegap Damian.

⚖️⚖️⚖️

"Akhhh"

"Dasar bodoh! kau seharusnya mengelak bukan menangkis nya" Umpat Arnold pada Lee.

"Akhhh sial*n.... apa yang kau lakukan"

Lee berteriak kesakitan ketika Arnold mencabut belati yang menusuk tangan Lee.

Arnold sangat kesal. Ia menatap garang ke arah Lee. Pemuda tua itu bahkan lebih bodoh dari bawahannya. Damian menyuruh Arnold mengajari Lee, tapi yang di dapatnya hanya amarah.

"Bisa kita istirahat sebentar? tangan ku sakit sekali" Teriak Lee.

"Aish!!! Aku bisa gila hanya karena mengajari brengs*k sepertimu" Arnold mengacak rambut nya frustasi.

Regan dan Koji memperhatikan kedua musuh bebuyutan itu dengan jengah. Sedari Lee di pindahkan ke basement, tempat itu sudah menjadi pasar malam. Ramai oleh teriakan Lee.

Arnold pun juga lebih cerewet dari biasanya. Pemuda ganas itu membanting apa saja yang ada di depannya untuk melampiaskan amarahnya.

"Mereka bertolak belakang, bagaimana bisa Tuan menyatukan merek?" Tanya Koji heran

"Itu tidak sulit bagi Tuan Damian, kau lihat? kedua manusia idi*t itu bahkan tidak membantah" Jawab Regan acuh.

Siapa yang berani melanggar perintah Damian?

"Di mata ku, mereka terlihat seperti sepasang adik kakak yang memperebutkan harta" ujar Regan terkekeh.

"Benar! Dan harta itu adalah Tuan Damian sendiri" Koji membenarkan.

Arnold memukul kepala Lee keras.

"Akhhh" Teriak Lee.

"Bukan begitu bodoh!!!!" Arnold juga berteriak.

Arnold mengusap kasar wajahnya. Itu tugas yang paling berat selama ia mengabdi pada Damian. Bahkan Arnold lebih suka mengayunkan pisau daripada mengajari Lee.

"Astaga! dosa apa yang sudah ku lakukan pada Tuan Damian hingga dia memberiku anak anj*ng ini" desah Arnold pasrah.

"Berhenti lah mengoceh bajing*n! cepat obati luka ku" sungut Lee marah.

Arnold menghela napas.

Ini akan memakan waktu lebih lama dari yang ia targetkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!