Seteguk Alkohol

Damian pov :3

Si*l!!!

Aku tidak mengerti.

Jantung ku berdegup kencang melihat wajah Viollet dari dekat. Apa aku benar-benar menyukai nya?

Ku harap ini benar. Aku bahkan sudah sangat bernafsu untuk menyentuh wanita di samping ku ini.

Senyum tipis tidak dapat ku sembunyikan ketika menyadari bahwa tangan ku masih bertengger di pinggang ramping nya. Namun aku tidak mau terburu-buru.

Sadar lah Damian! Kau baru seminggu mengenal wanita ini. Akan ku buat dia mengejarku. Untuk itu aku harus bersabar dan menahan hasrat ku ini agar Viollet bisa ku dapat kan dengan cara yang pantas.

⚖️⚖️⚖️

"Kita baru satu tahun tidak bertemu tuan Damian, anda sudah punya pasangan saja" gurau Tuan Antonio.

"Haha... Bukan kah sudah pantas bagi saya untuk berkeluarga tuan?" Sahut Damian menanggapi gurauan tersebut.

"Tuan Damian benar! Lagipula nona Viollet tampak sangat cocok dengan anda" Ujar yang lainnya.

Viollet hanya tersenyum. Ia sedikit bangga bahwa Damian mengakui nya dan orang-orang memujinya pantas bersanding dengan tuan muda Salazar ini. Ia yakin Damian pasti menyukai nya sama seperti nya.

"Aku akan ke toilet" bisik Viollet pada Damian.

Pemuda tua nan tampan itu mengangguk pelan. Damian menatap tangan nya yang perlahan terlepas dari pinggang Viollet. Ada perasaan kesal ketika sesuatu yang sudah nyaman di rangkul nya kini terlepas.

Viollet melirik ke sana kemari.

Ia sedikit kesusahan menemukan toilet di tengah kerumunan orang.

"Seharusnya aku minta antar Damian tadi" gerutu nya kesal.

"Butuh bantuan nona?"

Sebuah suara mengagetkan Viollet dari belakang.

"Oh! Tuan Jeremy?" Sapa Viollet terkejut.

"Haha mengapa Anda terkejut?" Tanya Jeremy tersenyum manis.

Yaa...

Pemuda berwajah manis ini terlihat tertarik pada Viollet. Ini kedua kalinya mereka berbincang setelah kejadian Viollet dan Sky tadi.

"Apa yang sedang anda cari? Saya lihat anda sedang kebingungan" Ujar Jeremy ramah.

"Saya ingin ke toilet" jawab Viollet sedikit malu.

"Mari saya antarkan" Tawar Jeremy lagi.

Viollet mengangguk lalu mengikuti langkah Jeremy.

⚖️⚖️⚖️

Viollet pov :>

Akhirnya sesuatu yang ku tahan sedari tadi keluar. Setelah membenahi diri di pantulan cermin, aku keluar dari kamar mandi.

"Oh astaga!" Pekik ku kaget.

"Haa maafkan saya, apa saya begitu mengagetkan anda?"

Apa-apaan pria ini?

Jeremy

Pria yang dalam sekali pertemuan sudah menolong ku dua kali.

Ia dengan baik nya mengantarkan ku ke kamar mandi. Namun aku tidak tau bahwa Jeremy menunggui aku di depan kamar mandi ini. membuatku kaget ketika melihatnya.

"Apa anda menunggui saya?" Tanya pelan.

"Saya hanya takut anda kembali tersesat. Mari" Pria yang aneh.

Aku sedikit berbincang dengan Jeremy ketika ingin kembali ke ruang acara. Dia cukup menyenangkan. Setidaknya selain Damian aku punya satu lagi teman mengobrol.

Tapi, hei di mana Damian?

"Nona Viollet, anda harus menjaga pasangan anda! haha lihat lah tuan Damian mulai di kerumuni para wanita muda" Seru Tuan Antonio sambil terkekeh.

Aku pun melihat ke arah pandangannya. Hmm benar saja. Damian tengah minum-minum bersama para wanita di mini bar. Aku berkacak pinggang. Tunggu! Apa aku boleh menarik nya menjauh?

Dengan malas aku mendekatinya. Astaga berapa banyak yang Damian minum? Dia bahkan sudah setengah sadar. Aku merotasikan bola mataku jengah.

"Sedang apa kau?" Tanya ku ketus.

Damian menoleh. Lalu memalingkan wajah nya lagi. Membuat ku kaget dengan respon nya. Ada apa dengan pria tua ini?

"Damian! aku bicara pada mu" Ujarku lagi.

Damian masih enggan menatap ku. Ia lebih memilih menatap minuman nya. Sedangkan para wanita ini masih bergelayangan di sekitarnya dan dia tidak peduli.

"Sepertinya tuan Damian sedang asik dengan dunianya" Jeremy berkata tepat di samping telinga ku.

"Oh anda masih di sini?" Tanya ku memberi jarak.

"Saya bisa menemani anda mengobrol malam ini" Tawar Jeremy lagi.

Sungguh pria yang ramah.

Ku lirik Damian, dan dia juga melirik ku sekilas.

"Tidak, Terima kasih saya harus menjaga Damian agar dia tidak terlalu mabuk" tolak ku halus.

"Baiklah jika anda ingin begitu" Jeremy pamit dengan senyuman manisnya.

"Ekhem!" Damian berdehem sambil menegakkan punggungnya, mengusir para wanita itu dengan gerakan tangan nya.

Tanpa aba-aba ke dua, para wanita di samping nya sudah pergi tanpa tersisa. Lalu dengan gerakan kilat ia menarik tangan ku untuk duduk di pangkuannya.

"Kyaaa..." teriak ku kaget.

"Shuttt, Selain lambat kau juga berisik" Damian kembali meneguk minuman alkoholnya.

"Lepaskan aku! Orang memperhatikan kita Damian!" Ujar ku malu. Bagaimana bisa wanita dewasa sepertiku duduk di pangkuan pria dewasa? Orang pasti akan salah paham melihatnya.

"Bukankah kita pasangan? kenapa harus malu" ujarnya santai.

Melihat Damian meneguk minuman itu membuat ku tergoda. Jakunnya naik-turun seiring alkohol itu masuk ke tenggorokan nya. Aku jadi ikut meneguk saliva. Sangat sexy di mataku.

Entah perasaan ku atau memang benar, Damian terlihat seperti sedang menggoda ku. Tanpa ku sadari, aku tertahan pada bibir ranum nya itu. Ingatkan aku bahwa aku sudah pernah mencicipi nya.

Terpopuler

Comments

jamal janda

jamal janda

semangat author , jangan lupa Follow

2023-05-04

1

Dinar Gultom

Dinar Gultom

up donk thor.....

2023-05-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!